Anda di halaman 1dari 4

Bab 6 Penerapan

Pengetahuan Sosiologi dan


Aturan-aturan Sosial Dalam
Kehidupan Bermasyarakat
A. Menerapkan Pengetahuan Sosial, Aturan Sosial,
dan Pengendalian Sosial
Dalam penerapan pengetahuan Sosiologi di masyarakat pada era global saat ini dan di
masa yang akan datang sangat penting. Hal ini disebabkan masyarakat menghadapi
tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
saat.

1. Tujuan Pengendalian Sosial dan Sifatnya

Pengertian pengendalian sosial mencakup segala proses, baik yang direncanakan atau tidak,
bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga masyarakat untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilainilai sosial yang berlaku.

Pengendalian sosial bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-


perubahan dalam masyarakat atau bertujuan untuk mencapai keadaan damai melalui
keserasian antara kepastian dan keadilan.

Berdasarkan sifatnya pengendalian sosial dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Preventif

Merupakan suatu usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada


keserasian antara kepastian dengan keadilan. Usaha-usaha preventif, misalnya dijalankan
melalui proses sosialisasi pendidikan formal dan informal, teguran, dan seterusnya.
b. Refresif

Merupakan usaha pencegahan yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang


pernah mengalami gangguan. Usaha represif dapat berwujud hukuman, sanksi terhadap
warga masyarakat yang melanggar dari kaidah-kaidah yang berlaku atau melalui ajaran
agama.

2. Cara Melaksanakan Aturan Sosial dan Pengendalian Sosial

Cara penerapan aturan sosial dan pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai
cara. Pada prinsipnya berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasif) ataupun dengan
paksaan (coersive). Cara mana yang sebaiknya diterapkan, tergantung pada siapa
pengendalian sosial tersebut hendak diperlakukan dan dalam keadilan yang bagaimana
akan dilaksanakan.

3. Alat-alat yang Dipergunakan untuk Melaksanakan Aturan Sosial dan


Pengendalian Sosial
• Penyebaran rasa malu
• Pendidikan yang baik
• Teguran dari penguasa

• Ajaran agama

B. Peran Pranata-pranata Sosial Dalam Menerapkan


Aturan Sosial dan Mengendalikan Perilaku
Menyimpang
1. Pengertian Pranata Sosial Atau Institusi Sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Sistem norma, yaitu sejumlah
aturan sosial atau pedoman perilaku yang pantas, yang menjadi kesepakatan semua
anggota masyarakat untuk dipegang dan dijadikan pedoman untuk mengatur kehidupan
bersama.

2. Ciri-Ciri Pranata

• Pranata secara khusus terwujud dalam asosiasi.


• Segala kegiatan manusia yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, selalu
berkaitan dengan pranata sebagai pengaturannya dan asosiasi sebagai kumpulan
orang-orangnya.

• Suatu institusi sosial, mempunyai suatu tradisi baik tertulis ataupun tak tertulis,
yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain.
3. Macam-macam Pranata Sosial
• Pranata Sainstifik

• Pranata seni dan rekreasi

• Pranata domestic

• Pranata ekonomi

• Pranata pendidikan
• Pranata agama

• Pranata politik

• Pranata keluarga

C. Proses Pertumbuhan Pranata Sosial dan Fungsi


Pranata Sosial
1. Proses Pertumbuhan Pranata Sosial
Untuk mencapai tujuan keteraturan, masyarakat akhirnya mempunyai sejumlah norma yang
harus dipegang oleh setiap anggota masyarakat yang masih terikat dalam keanggotaan.
Sejumlah norma itulah yang kita sebut dengan pranata.

Sejumlah aturan tidak secara langsung menjadi pranata begitu saja. Tidak secara otomatis
norma yang ada dijadikan pranata kehidupan bersama. Proses sebuah aturan menjadi
pranata sosial disebut dengan institusionalisasi atau pelembagaan.

2. Fungsi Pranata Sosial

• Memenuhi sarana kebutuhan masyarakat

• Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.


• Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagaimana mereka
harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah dalam
masyarakat yang bersangkutan.

• Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menandakan system


pengendalian sosial, yaitu pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai