Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ETNOSAINS ANALISIS JURNAL

Nama : BANU PIRANATA RAYHAN

Semester : 6 (Kelas B)
No Judul Jurnal Latar Belakang Metode Etnosains Yang Hasil Kesimpulan
Diangkat
1. Implementasi SD Muhammadiyah Alam Metode Etnosains yang Berdasarkan hasil analisis SD Muhammadiyah
Etnosains dalam Surya Mentari menerapkan penelitian yang diangkat dalam menunjukkan bahwa Alam Surya Mentari
Pembelajaran IPA di pendekatan etnosains dalam digunakan ialah jurnal berupa etnosains yang diangkat telah menerapkan
SD Muhammadiyah pembelajaran IPA dengan penelitian pengaruh panas dalam pembelajaran IPA di pendekatan etnosains
Alam Surya Mentari mengaitkan topik sains deskriptif matahari SD Muhammadiyah Alam dalam pembelajaran
Surakarta dengan kearifan lokal. Kualitatif terhadap biji Surya Mentari adalah IPA dengan
Evaluasi rutin dilakukan. jagung dalam pengaruh panas matahari mengaitkan topik sains
Implementasi dilakukan pembelajaran terhadap biji jagung dalam dengan kearifan lokal.
melalui bengkel guru, namun tema Budaya pembelajaran tema Budaya Meskipun
belum terencana secara Indonesia pada Indonesia pada kelas IV . implementasi
formal. Penelitian bertujuan kelas IV Implementasi etnosains etnosains belum
untuk mengetahui dilakukan melalui kegiatan terencana secara
implementasi etnosains dalam pengamatan mengenai formal, sekolah secara
pembelajaran IPA di sekolah pengaruh panas matahari tidak sadar telah
tersebut. Metode penelitian terhadap biji jagung, yang menerapkan
melibatkan 4 narasumber merupakan tanaman pendekatan ini.
dengan teknik snowball tradisional yang digunakan Evaluasi dilakukan
sampling, wawancara, sebagai makanan pokok di berdasarkan penilaian
observasi, dan dokumentasi. Indonesia. Pembelajaran ini kognitif, afektif, dan
Implementasi berbasis mengaitkan sains dengan psikomotorik.
etnosains dilakukan melalui lingkungan sekitar, seperti Penelitian ini
kegiatan seperti pembuatan yang terlihat dalam memberikan
tape, membatik, mengunjungi percobaan biji jagung. Selain kontribusi bagi
pabrik es, dan mengamati itu, penelitian juga pengembangan
lingkungan sekitar. Evaluasi menyoroti proses pendidikan karakter
meliputi kognitif, afektif, dan implementasi pembelajaran siswa di sekolah dasar.
psikomotorik. IPA berbasis etnosains
melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi
2. Pengembangan Latar belakang jurnal ini Metode Pada jurnal Hasil analisis jurnal Kesimpulan dari
Perangkat didasari oleh kebutuhan untuk penelitian yang tersebut, menunjukkan bahwa analisis jurnal tersebut
Pembelajaran IPA mengembangkan perangkat digunakan etnosains yang pengembangan perangkat adalah bahwa
Terpadu pembelajaran IPA terpadu dalam jurnal diangkat adalah pembelajaran IPA pengembangan
Berpendekatan berpendekatan etnosains guna ialah metode pendekatan berpendekatan etnosains perangkat
Etnosains meningkatkan aktivitas dan penelitian pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran IPA
hasil belajar siswa. pengembangan berbasis dan hasil belajar siswa. berpendekatan
Pembelajaran etnosains (research and etnosains yang Pendekatan ini etnosains dapat
penting karena development). mengintegrasika memungkinkan perubahan memberikan
mengintegrasikan sains n sains budaya dari pembelajaran teacher- kontribusi positif
budaya dalam pembelajaran dan kearifan centered menjadi student- dalam meningkatkan
IPA, membantu siswa lokal masyarakat centered, menciptakan aktivitas dan hasil
memahami hubungan antara dalam pembelajaran yang belajar siswa. Dengan
konsep sains dan praktik pembelajaran kontekstual dan bermakna. memanfaatkan budaya
budaya sehari-hari seperti IPA. Siswa memberikan dan kearifan lokal
pembuatan tempe. Dengan tanggapan positif terhadap dalam pembelajaran
pendekatan ini, diharapkan pembelajaran ini, IPA, pendekatan
pembelajaran IPA dapat menunjukkan keefektifan etnosains mampu
menjadi lebih menarik, pendekatan etnosains dalam menciptakan
kontekstual, dan bermakna meningkatkan kualitas pembelajaran yang
bagi siswa, serta pembelajaran IPA. lebih kontekstual dan
memungkinkan transformasi bermakna, serta
dari pembelajaran berpusat mengubah pola
pada guru menjadi berpusat pembelajaran menjadi
pada siswa. lebih siswa-centered.
Respons positif dari
siswa terhadap
pembelajaran ini
menunjukkan bahwa
pendekatan etnosains
dapat menjadi
alternatif yang efektif
dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran
IPA di sekolah.
3. UPAYA Latar belakang jurnal ini Metode Pada jurnal ini, Hasil analisis menunjukkan Dari analisis jurnal,
MENINGKATKAN didasarkan pada fakta bahwa penelitian yang pembahasan bahwa pembelajaran dapat disimpulkan
LITERASI SAINS Indonesia berada pada digunakan ialah mengenai berbasis etnosains dapat bahwa pembelajaran
MELALUI peringkat yang rendah dalam Metode Kajian etnosains lebih meningkatkan literasi sains berbasis etnosains
PEMBELAJARAN pencapaian peserta didik Pustaka. menekankan peserta didik dengan dengan
BERBASIS untuk bidang sains, membaca, penggunaan mengintegrasikan budaya mengintegrasikan
ETNOSAINS dan matematika menurut budaya lokal dan lokal dan lingkungan sekitar budaya lokal dan
penilaian PISA. Hal ini lingkungan sebagai sumber belajar. lingkungan sekitar
menunjukkan adanya sekitar sebagai Pendekatan etnosains sebagai sumber belajar
kebutuhan mendesak untuk sumber belajar memungkinkan peserta didik dapat meningkatkan
meningkatkan literasi sains di yang membuat untuk memahami konsep literasi sains peserta
Indonesia. Oleh karena itu, pembelajaran sains dalam konteks didik. Pendekatan
pembelajaran berbasis lebih bermakna kehidupan sehari-hari, etnosains
etnosains dianggap sebagai bagi peserta sehingga meningkatkan memungkinkan
salah satu upaya yang penting didik. Etnosains pemahaman dan aplikasi pemahaman konsep
dalam mengembangkan juga digunakan pengetahuan sains mereka. sains dalam konteks
Pendidikan IPA abad 21. untuk Selain itu, pembelajaran kehidupan sehari-hari,
Dengan paradigma menciptakan etnosains juga dapat serta merubah pola
pembelajaran yang berpusat lingkungan merubah pola pembelajaran pembelajaran menuju
pada peserta didik, belajar yang dari Teacher Centered pembelajaran yang
pembelajaran etnosains dapat mengintegrasika Learning (TCL) menjadi berpusat pada peserta
membantu peserta didik n budaya dalam Student Centered Learning didik, sehingga
dalam mengaplikasikan pembelajaran (SCL), menciptakan mendukung
pengetahuan sains dalam sains, pembelajaran kontekstual peningkatan
menyelesaikan berbagai memungkinkan dan bermakna yang pemahaman dan
masalah di kehidupan sehari- peserta didik mendukung peningkatan aplikasi pengetahuan
hari. Melalui pendekatan ini, memahami ilmu literasi sains. sains.
diharapkan peserta didik pengetahuan dan
dapat memahami dan teknologi dengan
mengaplikasikan konsep- lebih baik.
konsep sains dengan lebih
baik, sehingga dapat
meningkatkan literasi sains
secara keseluruhan.
4. ANALISIS Jurnal "AL-MUJAHIDAH | Metode Pada jurnal "AL- Hasil analisis pada jurnal Berdasarkan analisis
IMPLEMENTASI Jurnal Pendidikan Guru penelitian yang MUJAHIDAH | "AL-MUJAHIDAH | Jurnal jurnal "AL-
MODEL Madrasah Ibtidaiyah" digunakan ialah Jurnal Pendidikan Guru Madrasah MUJAHIDAH | Jurnal
PEMBELAJARAN bertujuan untuk mengatasi penelitian Pendidikan Guru Ibtidaiyah" menunjukkan Pendidikan Guru
BERBASIS tantangan kehilangan rasa Deskriptif Madrasah bahwa penerapan model Madrasah Ibtidaiyah,"
ETNOSAINS nasionalisme dan kecintaan Kualitatif Ibtidaiyah," pembelajaran berbasis dapat disimpulkan
DALAM terhadap budaya lokal di dibahas tentang Etnosains di Madrasah bahwa penerapan
PEMBELAJARAN tengah era globalisasi. pembelajaran Ibtidaiyah di Kecamatan model pembelajaran
TEMATIK DI Dengan menerapkan model Etnosains yang Lenek, Kabupaten Lombok berbasis Etnosains di
MADRASAH pembelajaran berbasis menggabungkan Timur masih belum Madrasah Ibtidaiyah
IBTIDAIYAH etnosains, jurnal ini budaya lokal terencana secara formal, di Kecamatan Lenek,
memberikan panduan kepada dengan sains namun secara tidak sadar Kabupaten Lombok
guru Madrasah Ibtidaiyah untuk membuat telah menerapkan prinsip Timur masih belum
untuk mengintegrasikan pembelajaran Etnosains. Guru-guru terencana secara
kearifan lokal dalam lebih bermakna mampu menentukan kearifan formal, namun telah
pembelajaran IPA secara bagi peserta lokal, memilah materi yang terjadi secara tidak
tematik. Melalui penelitian didik. akan diintegrasikan dalam sadar. Guru-guru
ini, diharapkan dapat pembelajaran tematik mampu menentukan
meningkatkan kualitas berbasis kearifan lokal, dan kearifan lokal,
pembelajaran, minat belajar melakukan evaluasi sesuai memilah materi yang
siswa, dan memperkuat dengan standar kurikulum akan diintegrasikan
eksistensi budaya lokal dalam 2013. Penggunaan sumber dalam pembelajaran
pendidikan. belajar masih perlu tematik berbasis
ditingkatkan dengan kearifan lokal, dan
memanfaatkan lingkungan melakukan evaluasi
sekitar, video, dan internet. sesuai dengan standar
Guru juga dapat kurikulum 2013.
menggunakan berbagai Penggunaan sumber
metode pembelajaran seperti belajar perlu
observasi, demonstrasi, ditingkatkan dengan
diskusi, proyek, eksperimen, memanfaatkan
dan karya wisata. lingkungan sekitar,
video, dan internet,
serta guru dapat
menggunakan
berbagai metode
pembelajaran.
5. PENELUSURAN Latar Belakang Jurnal Metode Pada jurnal ini, Hasil penelitian pada jurnal Kesimpulan dari jurnal
BUDAYA DAN Etnosains ini membahas penelitian yang yang diangkat ini menunjukkan bahwa ini adalah bahwa
TEKNOLOGI pentingnya integrasi budaya digunakan adalah konsep integrasi budaya dan integrasi budaya dan
LOKAL dan teknologi lokal dalam dalam jurnal ini etnosains dan teknologi lokal masyarakat teknologi lokal
DALAM RANGKA pembelajaran sains di sekolah adalah etnoteknologi tradisional suku Melayu dan masyarakat tradisional
REKONSTRUKSI dasar. Dengan fokus pada pendekatan dalam konteks Dayak di Kabupaten suku Melayu dan
DAN masyarakat suku Melayu dan kualitatif pengembangan Pontianak dalam Dayak di Kabupaten
PENGEMBANGA Dayak di Kabupaten melalui studi pendidikan sains pembelajaran sains di Pontianak dalam
N SAINS Pontianak, penelitian ini etnografi (kajian di sekolah dasar. sekolah dasar dapat pembelajaran sains di
DI SEKOLAH bertujuan untuk etnosains dan Integrasi budaya meningkatkan pemahaman sekolah dasar dapat
DASAR mengembangkan perangkat etnoteknologi). dan teknologi siswa terhadap konsep sains. memberikan
pembelajaran yang sesuai lokal diharapkan Perangkat pembelajaran kontribusi positif
dengan karakteristik budaya dapat yang dikembangkan, seperti terhadap pemahaman
setempat. Melalui pendekatan meningkatkan buku siswa, Lembar siswa terhadap konsep
kualitatif dan studi etnografi, pemahaman Kegiatan Siswa, dan sains. Perangkat
penelitian ini menelusuri siswa terhadap Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang
cara-cara tradisional dalam sains dan Pembelajaran, sesuai dengan dikembangkan sesuai
berladang/bersawah yang memperkaya karakteristik masyarakat dengan karakteristik
dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran. lingkungan pertanian suku masyarakat setempat
pembelajaran IPA. Melayu dan Dayak. Uji coba dan efektif dalam
Diharapkan hasil penelitian terbatas dilakukan pada dua meningkatkan
ini dapat meningkatkan sekolah di kabupaten motivasi siswa dalam
motivasi belajar siswa dan Pontianak, menunjukkan belajar IPA. Hasil uji
efektivitas pembelajaran sains bahwa pembelajaran IPA coba model
di sekolah dasar. berbasis budaya dan pembelajaran
teknologi lokal dapat efektif menunjukkan bahwa
dalam pengembangan pola guru dan siswa merasa
pikir siswa dalam sains. senang dengan
pendekatan ini.
Dengan demikian,
pendekatan
pembelajaran sains
berbasis budaya lokal
dapat menjadi
alternatif yang layak
untuk digunakan oleh
guru dan siswa di
sekolah dasar.

Anda mungkin juga menyukai