Taat Hukum Tuhan
Taat Hukum Tuhan
َفِإَّنَم ا َأْهَلَك اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َك ْثَر ُة َم َس اِئِلِهْم َو اْخ ِتَالُفُهْم َع َلى، َو َم ا َأَم ْر ُتُك ْم ِبِه َفْأُتْو ا ِم ْنُه َم ا اْسَتَطْع ُتْم،َم ا َنَهْيُتُك ْم َع ْنُه َفاْج َتِنُبْو ُه
َأْنِبَياِئِه ْم.
“Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku
perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang
membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan
menyelisihi nabi-nabi mereka” (HR. Bukhâri dan Muslim).
Dari hadis di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan bahwa segala
hal yang Allah perintahkan, maka cukup mengerjakannya semampu kita. Akan tetapi,
untuk larangan-larangan yang Allah larang, maka wajib secara totalitas kita tinggalkan.
Tanpa banyak bertanya kenapa yang ini tidak boleh dan kenapa itu boleh. Cukup bagi
kita meninggalkan segala hal yang dilarang itu dengan ikhlas lillahi ta’ala. Allah Ta’ala
berfirman.
Contoh perintah allah kepada manusia adalah :
1. menunaikan ibadah seperti solat, puasa, zakat dan haji bagi yang mampu
2. Bersikap adil yaitu bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya
3. Selalu memaafkan orang lain
4. Berbuat ihsan, memiliki arti mengoptimalkan kebaikan yang kita lakukan
5. Menjalin tali silaturahmi
Adapun larangannya yaitu :
1. sombong dan congkak
2. ingkar atau melanggar janji
3. memfitnah orang
4. berzina
5. Iri hati
D. Hukum Islam
Di dalam ajaran agama islam terdapat hukum atau aturan yang harus dipatuhi oleh
setiap umat karena sumbernya berasal dari Al-Qur'an dan Hadist.
Hukum islam (syara‘i) terdiri atas lima komponen yaitu :
1. Wajib
2. Sunnah
3. Haram
4. Makruh
5. Mubah
E. Hikmah taat kepada allah
hikmahnya dari ketaatan tersebut juga bisa dirasakan dengan mendapatkan
kehidupan yang tenang, rumah tangga terjaga keharmonisan, bisnis/karir lancar karena
ridha Allah, aman damai,serta tidak gelisah dan mengeluh terhadap segala ketentuan
Allah.
Hikmah taat untuk meninggalkan segala yang dilarang, akan mewujudkan
keridhaan Allah. Hikmah itu datang belakangan, setelah kita patuhi. Tidak bisa
didapatkan hikmah di awal, tapi kemudian, bisa di dunia atau di akhirat.