Modul Ajar Nilai Parwa Mahabharata
Modul Ajar Nilai Parwa Mahabharata
MODUL AJAR
IDENTITAS
1. Nama Penulis :
Instansi : SD NEGERI
Tahun : 2023/2024
2. Jenjang Sekolah : SEKOLAH DASAR
3. Kelas V
4. Alokasi Waktu : 6 PERTEMUAN x 4 Jp
TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen
Kitab suci Weda
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mengamati gambar,slide, atau video dan membaca buku teks untuk
memberikan gambaran awal tentang kitab Mahabharata;
Peserta didik menjelaskan pengertian Mahabharata dengan kalimatnya sendiri dan
membuat rangkuman atau sejenisnya;
Peserta didik menyebutkan parwa-parwa dalam kitab Mahabharata dengan membuat
jembatan keledai atau singkatan kata;
Dipandu oleh guru peserta didik mendiskusikan isi dari Parwa-parwa Mahabharata dan
membuat rangkuman;
Melalui diskusi peserta didik menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab
Mahabharata dengan presentasi di depan kelas;
Peserta didik melakukan kajian pustaka atau melalui wawancara dengan orang tuanya,
atau sumber lain yang relevan untuk mendapatkan penjelasan mengenai nilai- nilai yang
terkandung dalam kitab Mahabharata; dan menyajikan hasil wawancaranya dengan
bahasanya sendiri
Peserta didik mengumpulkan gambar tokoh-tokoh yang terdapat dalam Mahabharata yang
dapat dijadikan suri tauladan;
Peserta didik bersama orang tua menemukan cerita setempat yang mengandung nilai-nilai
kepahlawanan sesuai dengan ajaran Mahabharata.
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan pengertian Mahabharata
Mengenali tokoh-tokoh dalam Mahabharata
Mengenali tokoh-tokoh tidak baik dalam Mahabharata
Mengenali karakter Pandawa
Menerapkan perilaku baik Pandawa dalam kehidupan
Pertemuan 1
Peserta didik mengamati gambar,slide, atau video dan membaca buku teks untuk
memberikan gambaran awal tentang kitab Mahabharata
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian Mahabharata dengan kalimatnya sendiri dan
membuat rangkuman atau sejenisnya;
Pertemuan 2
Peserta didik dapat menyebutkan parwa-parwa dalam kitab Mahabharata dengan membuat
jembatan keledai atau singkatan kata
Peserta didik dapat mendiskusikan isi dari Parwa-parwa Mahabharata dan membuat
rangkuman;
Pertemuan 3
Peserta didik dapat menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab Mahabharata
dengan presentasi di depan kelas
melakukan kajian pustaka atau melalui wawancara dengan orang tuanya, atau sumber
lain yang relevan untuk mendapatkan penjelasan mengenai nilai- nilai yang terkandung
dalam kitab Mahabharata; dan menyajikan hasil wawancaranya dengan bahasanya sendiri
Pertemuan 4
Peserta didik dapat mengumpulkan gambar tokoh-tokoh yang terdapat dalam Mahabharata
yang dapat dijadikan suri tauladan
Peserta didik dapat menemukan cerita setempat yang mengandung nilai-nilai
kepahlawanan sesuai dengan ajaran Mahabharata
Konsep Utama
Parwa-Parwa Dalam Cerita Mahabharata
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Setelah mempelajari materi ini peserta didik kelas 5 diharapkan dapat mengembangkan dan
memiliki nilainilai kemandirian, memiliki kemampuan dalam menalar kritis, mampu
mempelajari perkembangan IPTEK dengan baik sehingga menjadi generasi yang memiliki
kreatifitas dalam kesehariannya dan mampu menyelaraskan ajaran agama dengan baik.
SARANA DAN PRASARANA
Buku Guru Kurikulum Merdeka Kelas V
Buku Siswa Kurikulum Merdeka Kelas V
Kitab Suci Weda, Ithiasa
LCD Proyektor
Laptop
Sound Sistem
Bahan ajar : modul dan refrensi lain yang mendukug (web, blog, youtube, dll)
MODEL PEMBELAJARAN
Model Discovery Learning (PBL)
METODE PEMBELAJARAN
Memberi stimulus (Stimulation)
Mengidentifikasi masalah (Problem Statement)
Mengumpulkan data (Data Collecting)
Mengolah data (Data Processing)
Memverifikasi (Verification)
MODA PEMBELAJARAN :
Luring
PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami nilai-nilai
kepahlawanan dalam cerita Parwa Kitab Mahabharata
PERTANYAAN PEMANTIK
Pemantik Pertemuan 1
Disajikan sebuah video kemudian siswa melihat Video Pembelajaran tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=wtNLTckfVKg
1. Tahukah kalian cerita dari Mahabharata?
2. Apakah isi cerita dari Mahabharata?
Pemantik Pertemuan 2
1. Berapakah banyaknhya episode dalam cerita Mahabharata ?
https://www.youtube.com/watch?v=2-30MuVkUf8
2. Apakah sebutan episode dalam cerita Mahabharata?
Pemantik Pertemuan 3
1. Nilai apa saja yang terkandung dalam cerita Mahabharata?
https://www.youtube.com/watch?v=t4Ju4iT24wQ&t=181s
2. Silahkan sinopsikan cerita Mahabharata dari sumber buku referensi di perpustakaan
sekolah atau buku penunjang materi
Pemantik Pertemuan 4
1. Setelah itu silahkan cari literature tentang tokoh-tokoh dalam cerita dari masing-
masing Parwa dama Mahabharata!
https://www.youtube.com/watch?v=2-30MuVkUf8&t=130s
2. Sebutkanlah dan tentukan karakter dari tokoh-tokoh dalam cerita Mahabharata yang
telah kalian dapatkan dari referensi buku atau modul penunjang
ASESMEN
1. Asesmen Formatif
Teknik : Diskusi
Instrumen : Rubrik Penilaian proses diskusi
2. Asesmen Sumatif
Teknik : Tes (isian)
Instrumen : LKPD
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Buku Guru Agama Hindu Kelas V
Buku Peserta Didik Agama Hindu Kelas V
Internet, HP atau Laptop
GLOSARIUM
adiparwa: parwa pertama dalam cerita mahābhārata.
akasa: ether (ruang hampa).
anusasanaparwa: parwa ketiga belas dalam cerita mahābhārata.
apah: unsur cair.
asih: saling mengasihi.
asramawasikaparwa: parwa kelima belas dalam cerita mahābhārata. astadasaparwa:
nama delapan belas parwa mahābhārata. aswamedhikaparwa: parwa keempat belas
dalam cerita mahābhārata. bayu: unsur udara.
bhagawadgita: mahābhārata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan
dalam bentuk syair.
bhatara: utusan brahman sebagai pelindung umat manusia dalam tradisi hindu.
bhiksuka: biksu yang merupakan sebutan pendeta buda. bhismaparwa: parwa keenam
dalam cerita mahābhārata. bhuana agung: alam besar (makrokosmos).
bhuana alit: alam kecil (mikrokosmos).
bhuta yajña: yadnya yang dilakukan kepada para bhuta. brahma diwa: malam hari
brahman atau masa pralaya. brahmanda: telur brahman.
candi: bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala.
catur asrama: empat tingkatan kehidupan atas dasar ajaran hindu.
dewa rna: hutang yang di miliki oleh manusia kepada sang pencipta (Hyang Widhi
Wasa).
dewa yajña: bentuk persembahan atau korban suci dengan tulus iklas yang di
tujukan kepada sang pencipta (Hyang Widhi Wasa).
dronaparwa: parwa ketujuh dalam cerita mahābhārata.
grhasta asrama: berdiri membentuk rumah tangga.
ithiasa: suatu bagian dari kesusastraan hindu yang menceritakan kisah-kisah
epik/kepahlawanan para raja dan ksatria hindu pada masa lampau dan dibumbui oleh
filsafat agama, mitologi, dan makhluk supernatural. itihāsa berarti “kejadian yang nyata”.
karmaphala: buah dari perbuatan.
karnaparwa: parwa kedelapan dalam cerita mahābhārata.
karuna: kasih sayang.
khanista: sederhana.
korawa: bahasa sanskerta yang berarti keturunan kuru.
ksama: tindakan kesabaran.
madhyama: menengah.
mahābhārata: kisah perang antara pandawa dan korawa memperebutkan takhta
hastinapura.
mahaprashthanikaparwa: parwa ketujuh belas dalam cerita
mahābhārata.
manusa yajna: upacara suci yang bertujuan untuk memelihara hidup, mencapai
kesempurnaan dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia selama hidupnya.
mosalaparwa: parwa keenam belas dalam cerita mahābhārata.
naimitika yajna: pelaksanaan yajña yang dilaksanakan pada waktu- waktu tertentu.
niskala: tidak berwujud.
nitya yajña: yajna yang dilakukan setiap hari
om shanti shanti shanti om: semoga damai di hati, damai di dunia dan damai
selamanya.
omswastyastu: semoga selamat dibawah lindungan ida Sang Hyang Widi Wasa.
panca budhindhriya: anggota tubuh manusia yang dapat melihat, mendengar,
mencium bau, mengecap rasa dan alat peraba.
panca mahabhuta: lima elemen besar atau elemen utama.
panca satya: lima kesetiaan sebagai unsur kebenaran yang dapat memberikan
keseimbangan hidup.
panca tan matra: lima unsur halus pembentuk bhuana agung dan bhuana alit.
panca yajña: lima korban suci yang ditunjukan kehadapan sang pencipta.
pandawa: bahasa sanskerta, yang secara harfiah berarti anak pandu.
parwa: bagian pertama dan seterusnya.
pertiwi: unsur padat.
pitra rna: hutang yang dimiliki manusia kepada pitr yang berarti ayah dan ibu.
pitra yajña: persembahan atau korban suci yang ditujukan kepada roh-roh para leluhur
dan bhatara-bhatara.
prakerti: kekuatan kebendaan.
prasasti: piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama.
prema: kasih sayang.
puja bhakti: sarana untuk memberikan penghormatan yang tertinggi.
purusa: kekuatan hidup, unsur kejiwaan.
rajas: sifat-sifat dinamis (energik, ambisius, dan agresif).
Reg veda: regweda adalah kitab śruti yang paling utama. ia terdiri dari 1,017
nyanyian pujaan dengan jumlah total 10.562 baris yang dijelaskan dalam 10 buku.
rsi yajña: yadnya yang dilakukan kepada para rsi atas jasa-jasa dia membina umat
dan mengembangkan ajaran agama.
sabhaparwa: parwa kedua dalam cerita mahābhārata.
sad krethi: enam jenis upacara yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan alam
beserta isinya.
sadhu: para pertapa.
salyaparwa: parwa kesembilan dalam cerita mahābhārata.
sanyasih: kehidupan pelepasan keduniawian.
Sarassamuscaya: kitab smerti dengan 511 sloka yang memuat sejumlah ajaran
tentang moral dan etika.
sastra: teks yang mengandung instruksi atau pedoman.
satwam: sifat mulia nan bijaksana lambang dari dharma (kebenaran).
satya wacana: setia dan jujur pada ucapan.
satyam: kebenaran.
sauptikaparwa: parwa kesepuluh dalam cerita mahābhārata.
sekala: berwujud.
shantiparwa: parwa kedua belas dalam cerita mahābhārata.
siddha: orang yang berhasil.
siddhi: kekuatan material, paranormal, supernatural, atau magis.
siwam: kesucian.
sradha: yakin atau percaya.
striparwa: parwa kesebelas dalam cerita mahābhārata.
suddha: kemurnian.
sukla: benih laki-laki.
sundaram: keharmonisan. susila: adat
istiadat yang baik. swanita: benih
perempuan.
swargarohanaparwa: parwa kedelapan belas dalam cerita mahābhārata.
tamas: sifat-sifat pasif (malas, lamban).
tat twam asih: engkau adalah aku dan aku adalah engkau.
teja: unsur panas.
tri guna: tiga sifat yang mempengaruhi manusia.
tri rna: tiga hutang yang harus dibayar oleh umat hindu.
tuk mas: prasasti ini memakai huruf pallawa dan berbahasa sanskerta.
uttama: istimewa.
Veda: kitab suci/pustaka suci agama hindu.
vinayam: prinsip kebijaksanaan.
wanaparwa: parwa ketiga dalam cerita mahābhārata.
wanaprhasta asrama: tingkat kehidupan ketiga. dimana berkewajiban untuk
menjauhkan diri dari nafsu keduniawian.
waprakeswara: tempat/lapangan suci pemujaan kepada dewa çiwa.
wasudhiwa kutumbakam: ungkapan bahasa sansekerta yang ditemukan dalam teks-
teks hindu yang berarti dunia adalah satu keluarga.
wirataparwa: parwa keempat dalam cerita mahābhārata.
yupa: tiang batu bertulis tempat mengikat hewan peliharaan.
LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
2. Media Pembelajaran
3. LKPD :
4. Lembar Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2012). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Adiputra, G. R. (2003). Pengetahuan Dasar Agama Hindu (I). Jakarta: STAH DN Jakarta.
Ahmadi dan Supriyono. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Al-Muchtar, Suwarna, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Al Rasyidin dan Wahyudin Nur Nasution. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:
Perdana Publishing
Amin. (2009). Pembelajaran Berdiferensia Alternatif Pendekatan Pembelajaran Baggi
Anak Berbakat. Edukasi, 1(1), 57–67. Retrieved from https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source
=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2tvGG4pzRAhVH
vo8KHXMfA_kQFggZMAA&url=http://www.ejournalunisma.net/
ojs/index.php/edukasi/article/download/108/103&usg=AFQjCN GU5o72Qtug2FliSN4
Bohlin, Farmer & Ryan. (2001). Building Character in Schools: A Resource Guide.
California: Jossey-Bass.
Buchory, M. S., Rahmawati, S., & Wardani, S. (2017). The development of a learning media
for visualizing the pancasila values based on information and communication
technology. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(3), 502–
521.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kamuh, R. (2016). Peran komunikasi keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar anak
usia sekolah di desa bongkudai timur
Ayo Membaca
Berikut ini merupakan ringkasan dari delapan belas bagian (parwa) dari epos
Mahǎbhǎrata:
1. Adiparwa (Buku Pengantar): memuat asal-usul dan sejarah keturunan keluarga Kaurawa dan
Pandawa; kelahiran, watak, dan sifat Dritarastra dan Pandu, juga anak-anak mereka;
timbulnya permusuhan dan pertentangan di antara dua saudara sepupu, yaitu Kaurawa dan
Pandawa; dan berhasilnya Pandawa memenangkan Dewi Draupadi, putri kerajaan Panchala,
dalam suatu sayembara.
2. Sabhaparwa (Buku Persidangan): melukiskan persidangan antara kedua putra mahkota
Kaurawa dan Pandawa; kalahnya Yudhistira dalam per- mainan dadu, dan pembuangan
Pandawa ke hutan.
3. Wanaparwa (Buku Pengembaraan di Hutan): menceritakan kehidupan Pandawa dalam
pengembaraan di Hutan Kamyaka. Buku ini buku ter- panjang; antara lain memuat episode
kisah Nala dan Damayanti dan pokok- pokok cerita Ramayana, (Suhardi dan Sudirga,
2015:67).
4. Wirataparwa (Buku Pandawa di Negeri Wirata): mengisahkan kehidupan Pandawa dalam
penyamaran selama setahun di Negeri Wirata, yaitu pada tahun ketiga belas masa
pembuangan mereka.
5. Udyogaparwa (Buku Usaha dan Persiapan): memuat usaha dan persiapan Kaurawa dan
Pandawa untuk menghadapi perang besar di padang Kurukshetra.
6. Bhismaparwa (Buku Mahasenapati Bhisma): menggambarkan bagaimana balatentara
Kaurawa di bawah pimpinan Mahasenapati Bhisma bertempur melawan musuh-musuh
mereka.
7. Dronaparwa (Buku Mahasenapati Drona): menceritakan berbagai per- tempuran, strategi
dan taktik yang digunakan oleh balatentara Kaurawa di bawah pimpinan Mahasenapati
Drona untuk melawan balatentara Pandawa.
8. Karnaparwa (Buku Mahasenapati Karna): menceritakan peperangan di medan
Kurukshetra ketika Karna menjadi mahasenapati balatentara Kaurawa sampai gugurnya
Karna di tangan Arjuna.
9. Salyaparwa (Buku Mahasenapati Salya): menceritakan bagaimana Salya sebagai
mahasenapati balatentara Kaurawa yang terakhir memimpin pertempuran dan bagaimana
Duryodhana terluka berat diserang musuhnya dan kemudian gugur.
10. Sauptikaparwa (Buku Penyerbuan di waktu malam): menggambarkan penyerbuan dan
pembakaran perkemahan Pandawa di malam hari oleh tiga kesatria Kaurawa.
11. Striparwa (Buku Janda): menceritakan tentang banyaknya janda dari kedua belah pihak yang
bersama dengan Dewi Gandhari, permaisuri Raja Dritarastra, berduka cita karena kematian
suami-suami mereka di medan perang.
12. Shantiparwa (Buku Kedamaian Jiwa): berisi ajaranajaran Bhisma kepada Yudhistira
mengenai moral dan tugas kewajiban seorang raja dengan maksud untuk memberi
ketenangan jiwa kepada kesatria itu dalam menghadapi kemusnahan bangsanya.
13. Anusasanaparwa (Buku Ajaran): berisi lanjutan ajaran dan nasihat Bhisma kepada
Yudhistira dan berpulangnya Bhisma ke surgaloka.
14. Aswamedhikaparwa (Buku Aswamedha): menggambarkan jalannya upa- cara Aswamedha
dan bagaimana Yudhistira dianugerahi gelar Maharaja Diraja, (Suhardi dan Sudirga,
2015:68).
15. Asramaparwa (Buku Pertapaan): menampilkan kisah semadi Raja Dritarastra, Dewi
Gandhari, dan Dewi Kunti di hutan dan kebakaran hutan yang memusnahkan ketiga orang
tersebut.
16. Mausalaparwa (Buku Senjata Gada): menggambarkan kembalinya Balarama dan Krishna ke
alam baka, tenggelamnya Negeri Dwaraka ke dasar samudera, dan musnahnya bangsa
Yadawa karena mereka saling membunuh dengan senjata gada ajaib.
17. Mahaprashthanikaparwa (Buku Perjalanan Suci): menceritakan bagai- mana Yudhistira
meninggalkan takhta kerajaan dan menyerahkan singga- sananya kepada Parikeshit, cucu
Arjuna, dan bagaimana Pandawa melakukan perjalanan suci ke puncak Himalaya untuk
menghadap Batara Indra.
18. Swargarohanaparwa (Buku Naik ke Surga): menceritakan bagaimana Yudhistira, Bhima,
Arjuna, Nakula, Sahadewa, dan Draupadi sampai di pintu gerbang surga, dan bagaimana
ujian serta cobaan terakhir harus dihadapi Yudhistira sebelum memasuki surga (Titib, 1998:
143), (Suhardi dan Sudirga, 2015:69).
1. Nilai Kedisiplinan
Salah satu contoh sikap disiplin ditunjukkan oleh Pandawa saat menyamar di negeri
Wirata. Meskipun dalam penyamaran, namun mereka mengabdi pada Raja Wirata
dengan penuh tanggung jawab dan kedisiplinan. Yudhisthira yang saat itu menyamar
menjadi seorang brahmana menjalankan kewajibannya sebagai penasihat raja dengan
penuh kedisiplinan, sehingga disayang oleh Raja Wirata Dalam Wiraīaparwa
dikisahkan kehadiran Pandawa di negeri Wirata membuat negeri tersebut mengalami
kemajuan yang sangat pesat dan bertambah makmur. Semua hal itu berawal dari sikap
disiplin yang dilakukan Pandawa dalam menjalankan tugas dari Raja Wirata. Sikap
disiplin yang ditunjukkan oleh Pandawa patut diteladani.
Sikap disiplin penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap disiplin dapat
menggiring kita menuju kesuksesan. Setiap hari bangun pagi-pagi, berangkat ke sekolah
tepat waktu, berpakaian seragam yang bersih dan sesuai aturan sekolah, melaksanakan
tata tertib sekolah dengan patuh merupakan wujud sikap disiplin. Jika kalian terbiasa
bersikap disiplin maka akan disayangi oleh guru, orang tua, dan Hyang Widhi Wasa.
Sikap disiplin berikutnya tercermin dalam īapa. Berkaitan dengan sikap disiplin,
īapa diartikan sebagai usaha dan kerja keras. Seperti yang dikisahkan dalam Kitab
Wanaparwa, Pandawa dapat melewati masa pengasingan dengan baik karena usaha dan
kerja keras yang dilakukannya secara disiplin. Sikap īapa juga ditunjukkan oleh Arjuna,
ketika bertapa untuk mendapatkan senjata Brahmasīra Pasupaīi. Senjata tersebut
berhasil ia dapatkan berkat kedisiplinannya dalam menjalankan pertapaan. Sikap
disiplin juga ditunjukkan oleh tokoh Karna, Abhimanyu, dan Bambang Ekalawya.
Berkat latihan yang keras dan disiplin dalam menuntut ilmu mereka menjadi tokoh
yang memiliki pengetahuan yang tinggi. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian
terbiasa disiplin dalam kehidupan sehari-hari? Ayo, contohlah kedisiplinan yang
ditunjukkan oleh para tokoh dalam Kitab Mahābhāraīa
a. Rela Berkoban
Salah satu nilai kepahlawanan adalah sikap rela berkorban. Sikap ini ditunjukkan
oleh Bima, seperti yang dikisahkan dalam Wanaparwa. Bima berkorban untuk adik-
adiknya dan Drupadi dengan mencari bunga Saugandhikā di Gunung Gandhamādana.
Bima harus melakukan perjalanan jauh dan penuh rintangan untuk menemukan bunga
tersebut.
Namun, pengorbanannya berbuah indah. Di perjalanan ia bertemu dengan sang
Hanoman. Bima memperoleh berbagai macam pengetahuan dari sang Hanoman.
Artinya untuk memperoleh ilmu pengetahuan perlu pengorbanan. Begitu juga kalian
yang saat ini sedang menimba ilmu, hendaknya menumbuhkan sikap rela berkorban
dalam diri. Misalnya, rela mengurangi jam bermain untuk digunakan belajar,
menyisihkan tabungan untuk berderma (dana punia), dan perbuatan baik lainnya.
b. Bhakti
Sikap bhakīi merupakan cerminan dari nilai- nilai kepahlawanan. Dalam kitab Wana-
parwa terdapat contoh sikap bhakīi yang ditunjukkan oleh Arjuna kepada gurunya
Rsi Byasa. Saat itu sang Rsi memerintahkan Arjuna untuk bertapa di sebuah gunung
suci bernama Gunung Indrakila. Meskipun penuh pengorbanan, Arjuna
melaksanakannya dengan tulus. Hal ini membuktikan rasa bhakīi dan hormat
Arjuna sebagai murid pada sang guru.
Berkat bhakīinya, semua pengetahuan bisa diperoleh dan dipahami oleh Arjuna dengan
baik. Itulah pentingnya menghormati guru. Orang yang cerdas ialah orang yang
berawal dari bhakīi kepada guru, sehingga dapat dengan mudah menerima ilmu
pengetahuan.
Apakah kalian juga menghormati guru di sekolah? Sebagai peserta didik yang mulia
dan baik hati, hendaknya selalu mengamalkan ajaran agama Hindu dengan bersikap
hormat kepada guru. Tidak hanya di sekolah, nilai-nilai dari Guru-Bhakīi juga wajib
dilaksanakan di rumah, yakni menghormati ayah dan ibu.
Ayo Berdiskusi
Ayo bentuklah kelompok dengan anggota 3-5 orang bersama temanmu. Diskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Dalam pelajaran agama Hindu, terdapat lima jenis kesetiaan yang dikenal dengan
istilah Panca Saīya. Jelaskan bagian-bagian Panca Saīya!
2. Bagaimana sikap Dewi Kunti terhadap Pandawa selama masa pembuangan di
tengah hutan?
3. Mengapa nilai kesetiaan di dalam kitab Mahābhāraīa penting untuk dipelajari?
4. Dharma diberi uang saku oleh ibunya Rp10.000,00 dan dihabiskannya untuk jajan.
Pulang sekolah ia berkata pada ibunya kalau uangnya telah habis dan tidak
menyisakan untuk ditabung. Termasuk Panca Saīya yang manakah sikap
Dharma tersebut?
Ayo Berkreasi
Ayo, baca kembali Kitab Mahābhārata. Buatlah rangkumannya pada lembar berikut!
Asesmen
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban
yang paling benar!
3) Dalam Bhisma Parwa dijelaskan mengenai lima jenis yajna, salah satunya
adalah bentuk Yadnya dengan mengorbankan diri demi kepentingan dharma,
Seperti halnya para pahlawan kemerdekaan. Yajna ini dikenal dengan….
a) Dewa yajna
b) Tapa yajna
c) Swadyaya yajna
d) Yoga yajna
4) Tokoh Karna digambarkan sebagai salah satu tokoh yang selalu setia dengan
teman. Dalam panca satya, setia terhadap teman disebut dengan…
a) Satya semaya
b) Satya laksana
c) Satya mitra
d) Satya wacana
9) Wejangan dari salah satu tokoh Mahabharata yaitu Sri Krisna kepada arjuna
tentang yang amat tinggi diintisarikan dalam kitab …
a) Bhagawad gita
b) Slokantara
c) Sarasamuscaya
d) Manawa dharmasastra
11) Dalam epos Mahabharata juga mengisahkan tentang Bima yang mempunyai
seorang putra yang sangat sakti dengan ibunya seorang raksasa yang memiliki
kekuatan yang luar biasa , terutama pada malam hari. Anaknya itu bernama…
a) Indrajit
b) Gatot kaca
c) Satanika
d) Aswatama
12) Kitab sabha parwa berisi kisah pertemuan pandawa dan kurawa di sebuah
balairum untuk main judi atas rencana duryadana dan usaha licik dari…
a) Salya
b) Karna
c) Sangkuni
d) Duryadana
13) Kisah perjalanan Pandawa dan Dewi Drupadi kepuncak gunung Himalaya,
semenata tahta kerajaan diserahkan kepada parikesit, cucu arjuna , disebutkan
dalam kitab…
a) Aswamedhika parwa
b) Asramawasika parwa
c) Swargarohana parwa
d) Mahaprastanika parwa
Komponen Perlu
Penilaian Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Pendam
pin gan
(1)
Kelengkapan Menuliskan Menuliskan Menuliskan menuliskan
informasi informasi sebagian besar sebagian kecil sedikit sekali
hasil diskusi tentang informasi informasi informasi
keragaman keragaman tentang tentang
budaya, etnis, budaya, etnis, keragaman keragaman
agama, tradisi, agama, tradisi, budaya, etnis, budaya, etnis,
adat istiadat, adat istiadat, dan agama dan agama
dan lain-lain dan lain-lain teman-teman di teman-teman
di
berdasarkan berdasarkan kelas kelas
hasil eksplorasi hasil eksplorasi berdasarkan berdasarkan
informasi dari informasi dari hasil eksplorasi hasil eksplorasi
berbagai berbagai informasi informasi.
sumber dengan sumber
sangat lengkap berdasarkan
meliputi hasil eksplorasi
(informasi informasi
tekstual,
gambar, bentuk
tiga dimensi,
dan peragaan
fisik/ konten
audio visual)
Penyampaian Materi Materi dikuasai Materi kurang Hanya
hasil diskusi dikuasai dengan baik, dikuasai namun Kurang
dengan baik, percaya diri
dan
penyampaian Bahasa pun hasil presentasi tidak menguasai
runut dan runut dan tersampaikan materi
santun, santun, namun secara presentasi
Menyampaikan dalam keseluruhan
dengan percaya menyampaikan
diri, memiliki masih kurang
ekspresi dan percaya diri.
daya tarik yang
tinggi
Ketepatan Selesai sebelum Selesai sesuai Selesai Belum selesai
waktu batas waktu dengan waktu yang sedikit sampai batas
menyelesaikan yang diberikan diberikan melebihi toleransi yang
tugas Diskusi waktu yang diberikan (tidak
diberikan
selesai)
Kerjsama Semua anggota Sebagian besar Hampir separuh Tugas tidak
Kelompok kelompok anggota anggota selesai sesuai
berpartisipasi kelompok kelompok waktu yang
aktif dalam berpartisipasi berpartiisipasi ditentukan
menyelesaikan aktif namun aktif dan belum
tugas kelompok masih ada konsisten
dari awal sampai yang tidak sehingga tugas
selesai, dan tugas konsisten, selesai sedikit
selesai tepat namun tugas melebihi waktu
waktu bahkan selesai tepat yang ditentukan
sebelum waktu waktu
habis.
Istimewa (4)
Komponen Perlu Perlu Berusaha Pemantapan
Sikap Bimbingan Pengingatan dengan baik (4)
(4) (2) (3)
Penerapan Belum mampu Sadar dalam Berusaha dalam Mampu dalam Mandiri dan
Nilai-Nilai dalam bersiap bersiap bersiap memulai bersiap berani unjuk
Tokoh cerita memulai memulai kegiatan, memulai diri dalam
Mahabharata kegiatan, kegiatan, khidmat dalam kegiatan, bersiap
khidmat dalam khidmat dalam berdoa, khidmat dalam memulai
berdoa, berdoa, menghormati berdoa, kegiatan,
menghormati menghormati guru dan orang menghormati khidmat
guru, guru dan orang lain, menghargai guru dan orang dalam
menghargai lain, pendapat orang lain, berdoa,
pendapat orang menghargai lain, dan menghargai menghormati
lain, dan pendapat orang mengungkapka n pendapat orang guru dan
mengungkapka n lain, dan apresiasi tanpa lain, dan orang
apresiasi dengan mengungkap bantuan mengungkapka lain,menghar
bantuan guru. n apresiasi g ai pendapat
tanpa bantuan orang lain,
dan
mengungkap
ka n
apresiasi.
Memahami Belum siap dan Sadar dalam Berusaha Mampu Bersiap
Materi yang mampu dalam menerima dalam dalam diri dan
Disampaikan menerima materi materi dan menerima menerima mampu
dan informasi informasi materi dan materi dan dalam
dengan bantuan dengan bantuan informasi informasi menerim
guru. guru dengan dengan a materi
bantuan guru bantuan guru dan
informas
i
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dan Mandiri
Menjelaskan dalam menyajikan dalam bersiap dalam dan berani
Informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan menyajikan dalam
Menceritaka n informasi atau menyampaika informasi atau informasi menyajikan
Ulang Cerita menyampaika kembali cerita menyampaika atau informasi
kembali cerita dengan bantuan kembali cerita menyampaik atau
dengan bantuan guru. dengan a kembali menyampai
guru. bantuan guru. cerita dengan ka kembali
bantuan guru. cerita
Bekerja Sama Belum mampu Sadar dalam berusaha dalam Mampu Mandiri dan
dalam Diskusi mengatur diri mengatur diri mengatur diri mengatur diri berani
Kelompok bekerja sama bekerja sama bekerja sama bekerja sama mengatur
dalam dalam dalam dalam diri bekerja
kelompok, kelompok, kelompok, kelompok, sama dalam
pengambilan pengambilan pengambilan pengambilan kelompok,
dan pelaksanaan dan pelaksanaan dan pelaksanaan dan pengambilan
keputusan, serta keputusan, serta keputusan, serta pelaksanaan dan
menyelesaikan menyelesaika n menyelesaikan keputusan, pelaksanaan
masalah dengan masalah dengan masalah dengan serta keputusan,
bantuan guru. bantuan guru. bantuan guru. menyelesaikan serta
masalah menyelesaik
dengan an masalah
bantuan guru. dengan
bantuan
guru.
NIP NIP