RPP/Modul Ajar
CERITA INSPIRATIF
A. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Muh. Arfiansyah. S.Pd.
2. Instansi : SMPN 13 Makassar
3. Tahun : 2023
4. Fase/Kelas : D/IX
5. Alokasi Waktu : 120 Menit (3 JP)
6. Elemen : Membaca dan Memirsa
7. Capaian Pembelajaran :
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari berbagai jenis teks misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan
eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati,
kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta
didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa
8. .Materi :
• Teks Cerita Inspiratif
Factual : Teks Cerita inspiratif dan video film pendek inspiratif.
Konseptual : Pengertian Cerita Inspiratif, struktur retorika model teks cerita inspiratif,
dan ciri kebahasaan teks cerita inspiratif.
Prosedural : Langkah menganalisis struktur retorika dan ciri kebahasaan model teks
cerita inspiratif.
Metakognitif : Menyajikan hasil analisis model teks cerita inspiratif
1. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memiliki pengetahuan tentang beberapa informasi pada teks Cerita Inspiratif
memiliki kemampuan dalam membaca teks Cerita Inspiratif, mengerti struktur Teks Cerita
Inspiratif. Dan ciri kebahasaan Teks Cerita Inspiratif
2. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman, bertakwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.
Peserta didik senantiasa ingat kepada Allah di setiap kegiatan atau tindakan dan
menjaga akhlaknya agar senantiasa mulia.
2. Bergotong Royong
Peserta didik menyimak atau membaca dan memirsa secara Bersama-sama teks cerita
inspiratif yang disajikan (berkelompok)
3. Bernalar Kritis
Peserta didik mampu membaca kritis untuk menganalisis informasi (isi) pesan, struktur
dan ciri kebahsaan dari teks cerita inspiratif.
4. Mandiri
Peserta didik mampu menyimpulkan isi atau informasi berupa struktur serta ciri
kebahasaan dalam teks cerita inspiratif.
5. KONTEN
1. Menganalisis struktur retorika model teks cerita inspiratif
2. Menganalisis ciri kebahasaan model teks cerita inspiratif
3. Menyajikan hasil analisis model teks cerita inspiratif.
6. METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
1. Pendekatan Saintifik
2. Metode CIRC (Cooperation Integrated Reading and Compotion)
3. Model PBL (Problem Based Learning)
B. KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Peserta didik mampu menganalisis struktur retorika model teks cerita inspiratif dengan
pendekatan saintifil dan model PBL melalui strategi penayangan video (video
pemantik) yaitu film inspiratif pendek pada YouTube dengan tepat.
3. Peserta didik mampu menganalisis ciri kebahasaan model teks cerita inspiratif dengan
pendekatan saintifil dan model PBL melalui strategi penayangan video (video
pemantik) yaitu film inspiratif pendek pada YouTube dengan tepat.
4. Peserta didik mampu menyajikan hasil analisis model teks cerita inspiratif yang telah
dibaca dengan pendekatan saintifik dan model PBL melalui strategi penayangan video
(video pemantik) yaitu Film Pendek pada Youtube dengan tepat.
2. ASSESSMEN DIAGNOSTIK
• Assessmen Diagnostik
1. Apa yang dimaksud dengan cerita inspiratif ?
2. Pernahkah kalian mendengar cerita inspiratif ?
3. Bagaimana ciri-ciri cerita inspiratif ?
• Assesmen Reflektif
1. Postes
2. Penilaian Harian
• Assement Formatif
1. Tugas (Lembar Kerja Murid, Individu dan Kelompok)
• Assessment Sumatif
1. Penilaian Akhir Semester (PAS)
3. PEMAHAMAN BERMAKNA
• Menambah pengetahuan serta wawasan tentang berbagai cerita instiratif yang ada
• Dari berbagai cerpen yang dibaca, pembaca dapat menganalisis nilai-nilai kehidupan yang
terdapat didalam teks
• Mengetahui unsur-unusr intrinsik apa saja yang terkandung dalam teks cerpen
• Mengevaluasi hasil bacaan teks cerpen melalui kegiatan menyimpulkan teks cerpen yang
telah dibaca.
4. PERTANYAAN PEMANTIK
• Apa yang kalian ketahui tentang cerita inspratif ?
• Apa yang dimaksud dengan nilai dalam cerpen ?
• Bagaimana struktur teks cerita inspiratif ?
• Menanyakan kepada siswa tentang tokoh atau seseorang yang menginspirasi mereka baik
dalam kehidupan sehari-hari atau media-media internet lainnya.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai karakter (PPK)/Profil Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Pelajar Pancasila, Literasi, Waktu
4C, Hots
D. REFLEKSI
1. REFLEKSI PESERTA DIDIK
• Peserta didik diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan
pembelajaran hari ini.
• Peserta didik diminta melakukan penilaian antar teman.
2. REFLEKSI PENDIDIK
• Pendidik dapat memberikan skala 10-100 yang dapat dipilih siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materimaupun aktivitas yang
telah dilakukan
Tabel Refleksi Pembelajaran Teks Cerita Inspiratif
Pada Bab VI ini Sudah Masih perlu Rencana
dapat belajar lagi tindak lanjut
Peserta didik mampu memahami
dan menganalisis informasi
dalam teks cerita inspiratif.
2. Perangkat Pembelajaran.
E. LAMPIRAN
A. MATERI CERITA INSPIRATIF DAN BAHAN AJAR
Pengertian Tek Cerita Inspiratif
Teks cerita inspiratif adalah kisah yang menggugah pembacanya untuk menjadi lebih baik
melalui pengalaman inspiratif dari cerita yang dibawakan. Melalui teks cerita inspiratif,
pembaca mendapatkan pembelajaran moral atau sosial dengan harapan mampu
menanamkannya dalam menjalani kehidupan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspiratif berasal dari kata 'inspirasi' yang
berarti ilham.
Jadi, teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang
benar-benar terjadi, yang mampu menggugah inspirasi dan semangat seseorang yang
membacanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, tujuan teks cerita inspiratif ialah untuk menambah dan
menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan.
Adapun cerita yang disajikan dalam teks cerita inspiratif biasanya berasal dari kisah hidup
seseorang, rekaan, atau kisah-kisah yang dapat diambil dari perilaku binatang di kehidupan
nyata.
Kaidah kebahasaan Teks Cerita Inspiratif
Ciri khas tata bahasa yang biasa ditemui dalam teks cerita inspiratif masih sama dengan teks
narasi pada umumnya, yakni:
1. Menggunakan kalimat yang bermakna lampau;
2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan
konjungsi kronologis;
3. Banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan;
4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis;
5. Banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh
tokoh (kata kerja mental);
6. Kebanyakan penulis berperan langsung sebagai orang pertama dan terlibat dalam cerita
yang bersangkutan sehingga akan banyak menggunakan kata orang pertama dalam
menyampaikan ceritanya, seperti: aku, saya dan kami;
7. Sebaliknya, bisa jadi penulis hanya menjadi orang ketiga sehingga berperan sebagai
pengamat. Oleh karena itu, teks akan banyak memuat kata ganti orang ketiga, seperti: dia,
mereka.
Struktur Teks Cerita Inspiratif
7. Orientasi, yang merupakan pengantar cerita.
8. Perumitan peristiwa, dapat berisi kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita atau
konflik kisah.
9. Komplikasi, merupakan puncak dari konflik atau inti cerita, biasanya bagian ini juga
menjadi tempat peristiwa utama yang menjadi inspirasi.
10. Resolusi, berisi penyelesaian konflik yang berisi peristiwa yang menyadarkan tokoh
tentang kebaikan yang seharusnya ia jalani.
11. Koda, yakni penutup cerita, dan dapat berisi kesimpulan serta penjelasan pesan moral yang
dikandung dalam kisah.
B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK, MEDIA PEMBELAJARAN DAN
INSTRUMEN SOAL
1. Pertanyaan Pemantik ataupun Evaluasi
2. Power Point (Pemaparan Materi)
3. Video YouTube (Film pendek inspiratif/video pemantik)
Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian Menganalisis Struktur Teks Cerita Inspiratif
No. Aspek Penilaian Indikator Skor
Peserta didik menemukan bagian orientasi dengan
10
tepat
1. Orientasi
Peserta didik tidak menemukan bagian orientasi /tidak
2
tepat
Peserta didik menemukan bagian rangkaian peristiwa
10
Rangkaian dengan tepat
2.
Peristiwa Peserta didik tidak menemukan bagian rangkaian
2
peristiwa /tidak tepat
Peserta didik menemukan bagian komplikasi dengan
10
tepat
3. Komplikasi
Peserta didik tidak menemukan bagian
2
komplikasi/tidak tepat
Peserta didik menemukan bagian Resolusi dengan
10
tepat
4. Resolusi
Peserta didik tidak menemukan bagian resolusi /tidak
2
tepat
Peserta didik menemukan bagian Koda dengan tepat 10
5. Koda Peserta didik tidak menemukan bagian Koda /tidak
2
tepat
Pedoman Penilaian
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑺𝒌𝒐𝒓 = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎
Rubrik Penilaian Menentukan ciri kaidah kebahasaan Teks Cerita Inspiratif
No. Aspek Penilaian Indikator Skor
Peserta didik menentukan Sudut Pandang cerita
10
Sudut Pandang dengan tepat
1.
cerita Peserta didik tidak menentukan Sudut Pandang cerita
2
/tidak tepat
Peserta didik menemukan Kalimat bermakna lampau
Kalimat 10
pada teks dengan tepat
2. bermakna
Peserta didik tidak menemukan bagian rangkaian
lampau 2
peristiwa /tidak tepat
Peserta didik menemukan Kata konjungsi kronologis
10
Kata konjungsi dengan tepat
3.
kronologis Peserta didik tidak menemukan Kata konjungsi
2
kronologis/tidak tepat
Peserta didik menemukan bagian Kata kerja tindakan
10
Kata kerja dengan tepat
4.
tindakan Peserta didik tidak menemukan bagian Kata kerja
2
tindakan /tidak tepat
Peserta didik menemukan bagian Kata kerja mental
10
Kata kerja dengan tepat
5.
mental Peserta didik tidak menemukan bagian Kata kerja
2
mental /tidak tepat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Dst.
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1. Masuk kelas tepat waktu
2. Mengerjakan tugas tepat waktu
3. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
Teliti
a. Melaksanakan sesuai SOP
b. Hasil presisi/akurat
c. Menggunakan waktu efisien
d. Tuntas
Nilai akhir sikap diperoleh dari modul (skor yang paling sering
muncul) darikeempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
2. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya tujuan
pembelajaran bisa diketahui apabila skor perolehan dari instrumen peilaian/asessmen masih
di bawah KKM.
G. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Bahan bacaan utama : Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi badan Standar
Kurikulum, dan asesmen Pendidikan Pusat Perbukuan, Kelas IX,
Agus Trianto, Titik Harsiati, E.Kosasih.
Buku Siswa Bahasa Indonesia, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi badan Standar Kurikulum, dan
asesmen Pendidikan Pusat Perbukuan, Kelas IX, Agus Trianto,
Titik Harsiati, E.Kosasih.
Bahan bacaan tambahan : Sumber lain yang terkait dengan materi pembelajaran yang
diperoleh melalui Buku Paket Bahasa Indonesia, Kamus Besar
bahasa Indonesia, Koran, Internet, Jurnal dll.
H. GLOSARIUM
Cerita Inspiratif : cerita yang digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham,
ide, atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai
tujuan yang diharapkan.
Teks Narasi : Teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis atau
sesuai urutan waktunya.
Orientasi : Tahap pengenalan sehingga berisi tentang deskripsi tokoh ataupun
latar belakang cerita
Rangkaian Peristiwa : Serangkaian cerita yang terdapat dalam cerita fiksi.
Resolusi : Tahap penyelesaian masalah yang dimunculkan pada bagian
komplikasi.
Koda : Unsur yang terdapat pada cerita, yang mengandung amanat atau
pesan yang ingin disampaikan cerita tersebut.
I. DAFTAR PUSTAKA
Maulana, N. T., Suryanto, E., & Andayani, A. (2018). Analisis Struktural dan Nilai Pendidikan
Cerita Rakyat Serta Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di
SMP. Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 4(1), 139-149.
Pangaribuan, T., Rastika, A., Isnan, M., & Hidayani, P. (2021). Analisis Kemampuan Menulis
Teks Cerita Inspiratif Berdasarkan Strukturnya Siswa SMP Muhammadiyah 1
Medan. In Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
(SemNas PBSI)-3 (pp. 335-342). FBS Unimed Press.
Lestari, A. Y., & Nuryatin, A. (2019). Desain Buku Teks Cerita Inspiratif Bermuatan Karakter
Mandiri sebagai Implementasi Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 64-69.
Nisa, N. H. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Menulis Cerita Inspiratif Melalui Model
Pembelajaran Time Token Arends Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Bangorejo
Banyuwangi.
3. Format Lembar Observasi Lesson Study (FLO-ILS) yang sudah diisi berdasarkan hasil
pelaksanaan pembelajaran
Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut Dalam pembelajaran ini ada beberapa siswa
kegiatan pembelajaran pada hari ini? yang kurang memperhatikan guru ketika
memberi penjelasan tugas kelompok, dan tidak
aktif dalam kelompok
Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat Kemungkinan karena mereka kurang percaya
belajar dengan baik? Menurut Anda apa diri dan mengandalkan kelompoknya dalam
penyebabnya dan bagaimana alternatif mengerjakan tugas kelompok
solusinya
Bagaimana usaha mahasiswa dalam Dilakukan dengan cara berkeliling kepada
mendorong peserta didik yang tidak aktif setiap kelompok, dan memberi bimbingan
untuk belajar? Apakah usaha tersebut berhasil sesuai apa yang kelompok butuhkan, akan
tetapi hal tersebut tidak berhasil dilakukan
kepada beberapa peerta didik yang kurang
aktif tersebut, terbukti tidak ada perubahan
setelah bimbingan yang diberikan
Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? Pembelajaran berjalan secara efektif, terbukti
(Semua kegiatan yang diberikan bermakna peserta didik melakukan literasi, memilah,
untuk peserta didik, semua peserta didik menentukan, menjelaskan dan menyimpulkan
terlibat aktif dan tidak ada yang idle) dari pembelajaran
Bagaimana asesmen mengukur ketercapaian Asesmen yang dibuat sudah sesuai untuk
tujuan pembelajaran atau ketuntasan belajar mengukur alur tujuan pembelajaran dengan
peserta didik? menggunakan posttest pilihan ganda
Kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat apabila
guru dapat memanajemen kelas dengan baik sesuai dengan waktu yang telah dirancang, dan
dapat melakukan pengkondisian kelas dengan baik, serta peserta didik yang mampu diajak
kooperatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Kesimpulan:
Kegiatan pembelajaran akan dapat terlaksanakan dengan baik sesuai tujuan pembelajaran
apabila guru dan peserta didik dapat berkolaborasi dan kooperatif, karena percuma saja
rancangannya bagus tetapi tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya kerjasama
antara peserta didik dan guru.
Catatan lain:
Walaupun peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, akan tetapi peserta didik terlihat bosan
dengan model pembelajaran yang sama, butuh inovasi untuk mengganti model
pembelajaran yang lain sesuai dengan materi yang akan dipelajari
4. Hasil Refleksi
Pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan modul ajar, waktunya juga pas sesuai rencana, tetapi
ada beberapa peserta didik yang kurang antusias dan tidak mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Guru harus mampu mengkoordinir dan memperhatikan peserta didik yang membutuhkan
perhatian. Selain memastikankegiatan belajar mengajar berjalan sesuai dengan rencana, guru juga
harus mampu memanajemen kelas dan memastikan peserta didik belajar dengan hati senang dan
tidak ada keterpaksaan. Guru harus memperhatikan karakteristik peserta didik saat proses
pembelajaran berlangsung agar segera memberi tindakan ketika ada masalah yang ditemui saat
proses pembelajaran berlangsung.