ToR PDSPK GMKI Batam.
ToR PDSPK GMKI Batam.
TERM OF REFERENCE
IMPLEMENTASI PDSPK 2006 (LEVEL 1)
GMKI CABANG BATAM
I. Latar Belakang
Dalam perkembangan organisasi GMKI Batam terdapat beberapa permasalahan mendasar.
Pertama, tidak ada suatu pola atau sistem pengkaderan GMKI yang tersusun secara
sistematis. Ini menyebabkan anggota GMKI cenderung mencari jalan diluar GMKI dalam
kerangka pengembangan kapasitasnya. Kedua, terjadinya konflik internal di tubuh organisasi
GMKI sebagai bentuk dinamika organisasi. Konflik ini secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi tingkat partisipasi anggota GMKI. Ketiga, kualitas anggota GMKI
Batam yang dipandang masih belum mencukup dalam rangka pencapaian visi dan misi
organisasi GMKI. Keempat, rendahnya kemampuan anggota GMKI untuk memahami visi
dan misi GMKI dan penerapannya baik secara formal di program maupun dalam kehidupan
sehari-hari. Kelima, semakin melemahnya posisi organisasi di tengah medan pelayanannya.
Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai tugas dan fungsinya, kader diharapkan dapat
mengelola, baik dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Kader yang mampu
mengelola dirinya akan tercermin sikap disiplin, rajin dan mempunyai skala prioritas dalam
menata kehidupannya. Kader dipersiapkan untuk memiliki visi dan misi dalam hidupnya
yang visioner dan terukur. Pemberian beberapa materi seperti dasar-dasar manajerial,
dispesifikkan dalam manajemen diri akan memberikan pemahaman kader mengenai
perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pengendalian (controlling).
II. Tujuan
Tujuan Pendidikan Kader GMKI BATAM diarahkan untuk pencapain profil kader yang
sudah ditetapkan. Pendidikan Kader GMKI BATAM ini bertujuan untuk membentuk kader
yang memiliki pengetahuan dan pemahaman, mampu melaksanakan panggilan untuk berbuat,
menguasai dan mampu menerapkan kapasitas yang dimilki serta memiliki sikap berdasarkan
nilai-nilai kristen.
III. Target/Hasil
a. Peserta mengerti pentingnya hidup disiplin
b. Peserta mampu membuat skala prioritas
c. Peserta mampu membuat manajemen program
d. Peserta mampu membuat perencanaan yang akan dilakukan untuk 6 bulan kedepan
IV. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam
V. Bentuk Kegiatan
a. Untuk melaksanakan pendidikan kader, maka metode yang dilakukan antar lain Pemberian
materi, Diskusi, Latihan, Post test.
b. Metode ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan materi
I. Latar belakang
Berpikir merupakan suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang
terarah kepada suatu tujuan. Berpikir juga merupakan suatu kegiatan mental untuk
membangun dan memperoleh pengetahuan. Dalam suatu proses pembelajaran, kemampuan
berpikir Kader dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna
melalui persoalan pemecahan masalah.Pengalaman atau pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada Kader untuk memperoleh keterampilan-keterampilan dalam pemecahan
masalah, sehingga kemampuan berpikirnya dapat dikembangkan. Betapa pentingnya
pengalaman ini agar para Kader mempunyai struktur konsep yang dapat berguna dalam
menganalisis serta mengevaluasi suatu permasalahan. Salah satu kemampuan berpikir yang
termasuk ke dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis adalah sebuah proses pemikiran seseorang mengelola cara berpikirnya lebih
dalam, bukan cara berpikir keras, tetapi bagaimana kemampuan berpikir kritisnya diolah
lebih terperinci pemikirannya, sesuatu hal yang dibuat menjadi konkret. Berpikir kritis adalah
aktivitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan daya nalar/pemikira.Oleh karena itu
setiap orang mempunyai pola berpikir berbeda-beda karena proses pengetahuannya yang
kritis dalam sudut pandang.
Kemampuan berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal substansi atau masalah apa
saja di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara
terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar
intelektual padanya. Sementara itu, kemampuan berfikir kritis melatih peserta didik untuk
membuat keputusan dari berbagai sudut pandang secara cermat, teliti, dan logis. Dengan
kemampuan berfikir kritis peserta didik dapat mempertimbangkan pendapat orang lain serta
mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri.Kemampuan berpikir kritis diperoleh melalui
suatu latihan atau situasi yang sengaja diciptakan untuk merangsang seseorang berpikir
secara kritis, misalnya melalui kegiatan pembelajaran.
Berpikir kritis merupakan tujuan yang ideal dalam pendidikan karena mempersiapkan para
kader untuk kehidupan kedewasaannya. Mempersiapkan para Kader untuk kehidupan
kedewasaan bukan berarti memberikan kepada mereka sesuatu yang telah siap tetapi
mengikutsertakan Kader di dalam pemenuhan perkembangan dirinya sendiri dan arah dari
perkembangannya sendiri (self-direction).
II. Tujuan
Agar peserta seminar lebih memahami apa itu Berpikir Kritis, dan seberapa pentingnya
kemampuan Berpikir Kritis serta kiat-kiat khusus agar dapat berpikir secara Kritis.
IV. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam.
V. Bentuk kegiatan
Untuk melaksanakan pendidikan kader, maka metode yang dilakukan antar lain
a. Penyampaian materi/seminar,
b. Bedah Buku
c. Diskusi,
d. Latihan dan post test.
VI. Pembahasan
a. Pengertian Berpikir Kritis
b. Cara meningkatkan kemampuan Berpikir Kritis
I. Latar belakang
Notulensi merupakan sebutan untuk perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi,
atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis,
yang akan dilaporkan oleh Ketua kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada
seluruh anggota atau peserta acara. Pengertian lain dari notulen adalah naskah dinas yang
membuat catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah,
sampai dengan pengambilan keputusan, serta penutupan. Notulensi rapat sangat diperlukan
ketika rapat atau diskusi berlangsung. Notulensi ini biasanya hanya mendampingi dan tidak
mengambil peranan secara langsung dalam diskusi. Umumnya, setiap hasil notulensi yang
tercatat akan dibacakan di akhir rapat sebagai kesimpulan atau mengemukakan kembali apa
saja yang sudah dibahas saat sidang tersebut berlangsung. Notulensi sekurang-kurangnya
berisi tujuan kegiatan, pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan, saran dan
keputusan dalam kegiatan, waktu pelaksanaa, pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.
Notulensi merupakan salah satu karya tulis yang memiliki kaidah-kaidah yang sudah diatur
dalam penulisannya maupun penerapannya. Mengingat kemampuan menulis notulensi dan
karya tulis sangatlah diperlukan, khususnya untuk seorang akademisi dan aktivis, maka untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat karya tulis dalam implementasi
PDSPK ini perlulah kiranya untuk memasukkan materi tentang menulis notulensi dan karya
tulis.
II. Tujuan
Agar peserta seminar lebih memahami bagaimana menulis notulensi dan karya ilmiah, serta
seberapa pentingnya penggunaan kaidah-kaidah dalam penulisan notulensi dan karya tulis
yang baik dan benar.
IV. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam.
V. Bentuk kegiatan
Untuk melaksanakan pendidikan kader, maka metode yang dilakukan antar lain
a. Penyampaian materi/seminar,
b. Diskusi,
VI. Pembahasan
a. Pengertian Notulensi
b. Fungsi Notulensi
c. Poin-poin dan susunan notulensi
d. Pengertian Karya Ilmiah
e. Cara menulis karya ilmiah sesuai dengan kaidah yang baik dan benar.
4. MATERI TEAMWORK
I. Latar belakang
Teamwork menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerja sama
dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi
individu-individu yang tergabung dalam teamwork. Tanpa kerja sama yang baik tidak akan
memunculkan ide-ide cemerlang. Kerja sama merupakan sinergisitas kekuatan dari beberapa
orang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan. Kerja sama akan menyatukan kekuatan
ide-ide yang akan mengantarkan pada kesuksesan.
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Orang-orang dalam sebuah tim saling
membutuhkan, memiliki interaksi reguler serta tujuan yang sama. Setiap tim maupun
individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran
pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang
secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama
pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu
yang tergabung dalam kerja tim.
Teamwork adalah kemampuan individu yang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
sama. Orang pada semua tingkat organisasi merupakan faktor yang sangat penting dari suatu
organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka
digunakan untuk manfaat organisasi. Dengan demikian, setiap orang dalam struktur
organisasi perusahaan dengan tujuan tertentu membutuhkan teamwork yang baik untuk
mencapai tujuannya itu. Bukti menunjukkan bahwa tim biasanya bekerja lebih baik daripada
individu ketika tugas-tugas yang dilakukan membutuhkan banyak keterampilan, pendapat,
dan pengalaman.
Tim memiliki kecakapan untuk berkumpul, menyebarkan, berkumpul kembali, dan
membubarkan diri dengan cepat. Teamwork yang efektif memiliki peran yang signifikan bagi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Mengingat teamwork sangatlah diperlukan, khususnya
untuk seorang mahasiswa dan aktivis dalam organisasi, maka dirasa perlu untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan kerja sama dalam tim ke dalam implementasi PDSPK ini.
II. Tujuan
Tujuan dari materi ini untuk memahami arti dari teamwork, dan seberapa pentingnya
kemapuan kerja sama di dalam tim untuk menunjang keberhasil dan kesuksesan tujuan
bersama.
I. Latar belakang
Keterampilan berbicara di depan umum atau yang juga dikenal dengan nama public speaking
merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki di era global sekarang ini. Pasalnya
perkembangan zaman dan teknologi yang ada sekarang ini, memaksa kita untuk bisa bersaing
meningkatkan kualitas diri. Keterampilan teknis seseorang dalam bidang tertentu boleh jadi
sangat menentukan karier seseorang. Tapi hal itu juga harus didukung kemampuan berbicara
dan berkomunikasi karena dengan keterampilan (skill) itu materi akan terasa lebih hidup dan
tepat sasaran.
Kemampuan berbicara di depan umum dan presentasi merupakan salah satu penunjang
keberhasilan seseorang, terutama mereka yang menggeluti pekerjaan yang senantiasa
bersinggungan dengan orang lain. Sebab, sebagai makhluk hidup, manusia harus melakukan
komunikasi dengan cara menyatakan ekspresi lewat kemampuan presentasi dan berbicara.
Kemampuan ini sangat penting karena tulisan dan gambar saja tidak cukup untuk
menyakinkan orang lain. Bahkan begitu pentingnya kemampuan ini, banyak yang
beranggapan bahwa pada dasarnya kemampuan berbicara di depan umum dan presentasi
wajib dimiliki semua profesi, terutama bagi lulusan perguruan tinggi.
Kemampuan berbicara di depan umum lebih sulit dikuasai daripada kemampuan presentasi.
ketika melakukan presentasi, seseorang masih bisa menyiapkan materi dan menggunakan
sejumlah peralatan penunjang. Tapi tidak begitu dengan berbicara di depan umum. Seseorang
harus siap menyampaikan gagasan dalam kondisi apapun dan dengan peralatan pendukung
yang terbatas. Kemampuan berbicara di depan umum dan presentasi juga perlu didukung oleh
penguasaan materi dan sikap yang baik, keterampilan berbicara di depan umum ini tentunya
tidak terlepas dari konten yang dibawakan. Banyak orang yang pandai, memiliki kemampuan
analisis yang baik dan dalam, namun kurang terlihat tampil dengan baik jika tidak disertai
dengan kemampuan menyampaikan pendapat atau pemikiran yang memadai.
Mengingat kemampuan berbicara di depan umum sangatlah diperlukan, khususnya untuk
seorang akademisi dan aktivis dalam bidang komunikasi, maka untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan keinginan untuk terampil dalam public speaking dalam
implementasi PDSPK ini perlulah kiranya untuk memasukkan materi tentang berbicara di
depan umum.
II. Tujuan
Agar peserta seminar lebih memahami apa itu berbicara di depan umum, dan seberapa
pentingnya kemapuan publik speaking serta kiat-kiat khusus agar terampil dalam hal
berbicara di depan umum.
IV. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam.
V. Bentuk kegiatan
Untuk melaksanakan pendidikan kader, maka metode yang dilakukan antar lain
a. Penyampaian materi/seminar,
b. Diskusi,
c. Latihan dan post test.
VI. Pembahasan
a. Pengertian berbicara di depan umum
b. Cara meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum
I. Latar belakang
GMKI adalah organisasi yang digolongkan organisasi yang terdiri dari “orang muda” atau
“pemuda” dan lebih dkhususkan lagi menjadi faktor ke-mahasiswa-annya. Salah satu faktor
penting yakni sifat kemahasiswaan yaitu sebagaimana lingkungan di mana ia berada maka
sifat-sifat kemahasiswaan sebagai kelompok inteligensia muda yang sedang membentuk diri
akan nampak sifat kepolosan, lugu, ingin tahu, analitis, suasana belajarmengajar, disiplin,
tidak vested melainkan terus mencari hasil yang terbaik, amatir, sederhana dan merakyat.
Sifat kemahasiswaan ini harus dilihat sebagai keberadaan status dan mental dari setiap
anggotanya dan pimpinannya. Untuk mana harus ditunjang oleh struktur dan langgam kerja
serta ketentuan-ketentuan yang mengatur struktur dan langgam kerja tersebut. GMKI ada
untuk mahasiswa itu sendiri dan lingkungan dimana mahasiswa berada, dengan kata lain titik
tolaknya adalah mahasiswa dan tujuannya adalah mahasiswa. Mahasiswa harus sadar akan
pangggilannya, yakni sebagai Iron Stock, Agent of change, agent of social control, dan
moral force (Nurdin : 2009). Modul pendidikan kader ini mengarahkan, memberikan
pemahaman dan kesadaran kepada kader atas peran, tugas dan tanggung jawab dasar kader
sebagai mahasiswa. Selain itu, dalam sejarah GMKI terdapat motivasi pokok yang senantiasa
tercermin dalam hidup dan gerak GMKI. Dengan pemberian materi sejarah GMKI, ditambah
dengan pemberian nilai-nilai dasar dan konstitusi GMKI disadari perlu sebagai koridor
refleksi dan motivasi berorganisasi.
II. Tujuan
Agar peserta seminar lebih memahami apa itu Hakekat mahasiswa.
IV. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam.
V. Bentuk kegiatan
Untuk melaksanakan pendidikan kader, maka metode yang dilakukan antar lain
a. Penyampaian materi/seminar,
b. Diskusi,
c. Latihan dan post test.
VI. Pembahasan
a. Pengertian Hakekat Mahasiswa
b. Cara meningkatkan Rasa Ingin Berorganisasi
c. Nilai-Nilai GMKI
d. Konstitusi GMKI
I. LATAR BELAKANG
Setiap persekutuan (perkumpulan) dua orang atau lebih yang bekerja sama untukmencapai
tujuan bersama dan terikat dalam suatu ikatan hirarkis, di mana senantiasa terdapathubungan
antar sesama (atasan dan bawahan) disebut organisasi. Karena itu, secara hirarkisorgansasi
merupakan wadah kegiatan administrasi. Manajemen dan proses antar personilyang ada
didalamnya.
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam
bentuk keputusan, kesepakatan atau yang lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana pengambil keputusan, kesepakatan,
penyebaran informasi atau lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului oleh konflik.
III. TUJUAN
Memberikan pengetahuan mengenai sidang.
Menjelaskan teknik-teknik sidang.
Memaparkan tujuan dari diadakannya sidang.
Memberikan materi tentang langkah, persiapan dan ketentuan pelaksanaan sidang.
Menyampaikan aplikasi penyelenggaraan sidang
V. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam
I. LATAR BELAKANG
- Pengertian spiritualitas
- Deskirpiskan spiritualitas Kristen
- Relevansi spiritualitas Kristen bagi kader GMKI
III. TUJUAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
V. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam
I. LATAR BELAKANG
- Pengertian: (1) Apa itu pelayanan (diakonia); (2) Bagaimana Kehidupan yang
Melayani
- Relevansi bagi kader GMKI
III. TUJUAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
V. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam
I. LATAR BELAKANG
- Pengertian: (1) Apa itu Organisasi: (2) Apa saja unsur pembentuk organisasi; (3) dan
lain-lain
- Deskripsikan GMKI sebagai sebuah organisasi.
III. TUJUAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
- Sesuaikan dengan Silabus dan RPP
V. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah anggota GMKI Cabang Batam
VIII. Penutup
Demikian Term of Reference ini kami perbuat, sebagai acuan kita dalam melaksanakan
kegiatan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih. Tinggi Iman,
Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian.
Ut Omnes Unum Sint
RUNDOWN ACARA
IMPLEMENTASI PDSPK 2006 LEVEL 1
Pengisi
Waktu Durasi Agenda
Acara
SABTU, 26 Juni 2021
30
12.00-12.30 Registrasi
Menit
Acara
Pembukaan :
-Ibadah Singkat MC
12.30-13.00 -Acara National MC
-Kata Pembuka
-Kecab
-Ketua Panitia
13.00-15.00 Materi 1 MOD : FELIX
15.00-17.00 Materi 2 MOD: MIKE
MOD:
17.00-19.00 Materi 3
HENDRI
19.00-19.30 MAKAN MC
Minggu, 27 Juni 2021
08.00-09.00 Ibadah Minggu
09.00-11.00 Materi 4
11.00-13.00 Materi 5
13.00-13.30 MAKAN
13.30-15.30 Materi 6
15.30-17.30 Materi 7
17.30-19.30 Materi 8
19.30-20.00 MAKAN
20.00-21.00 Materi 9
21.00-22.00 Materi 10