Langkah Pembelajaran
Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Pendidik menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi kronologi lahirnya pancasila.
Pendidik memberikan petanyaan pemantik; Apakah Indonesia lahir bersama dengan lahirnya pancasila?
Peserta didik diminta untuk mendisuksikan dengan teman sebangkunya tentang pertanyaan diatas dan
diminta juga untuk membaca materi yang ada di buku LKS hal 6-7.
Pendidik menjelaskan jawaban dari pertanyaan pemantik dan mengaitkan jawabannya dengan materi
sejarah lahirnya pancasila dengan menayangkan tayangan slide (auditori dan visual), dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk berbicara di depan kelas (kinestetik).
Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal hal yang belum diketahui terkait dengan
sejarah lahirnya pancasila.
Peserta didik mengerjakan penilaian secara mandiri, dan di tutup dengan melakukan refleksi dan
mengambil kesimpulan dari pelajaran hari ini.
Penilaian Sumatif
LOTS
Sarana dan Prasarana
1. Kapan hari lahir pancasila? Spidol Proyektor
2. Siapa yang merumuskan pancasila? Slide presentasi Buku bacaan
3. Apa saja bulir-bulir pancasila?
MOTS
4. Apa itu pancasila?
5. Sejak kapan pancasila ada di dalam kehidupan Pertanyaan refleksi
masyarakat Indonesia?
6. Kapan pancasila ditetapkan sebagai dasar negara? Apa hal menarik yang kalian pelajari hari ini?
HOTS Bagaimana perasaan kalian dengan
7. Mengapa pancasila dijadikan dasar negara pembelajaran kali ini?
indonesia? Manfaat apa yang kalian peroleh?
8. Bagaimana kronologis lahirnya pancasila?
Pertemuan ke-2 dan ke-3 Alokasi waktu: 4JP
Tujuan pembelajaran: Kreatif, bernalar kritis
Peserta didik dapat memahami dan
mendiskusikan kronologi lahirnya pancasila
Langkah Pembelajaran
Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Pendidik menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi kronologi lahirnya pancasila.
Peserta didik diminta untuk membentuk 6 kelompok untuk berdiskusi
Masing masing kelompok diberikan materi latar sejarah kelahiran pancasila
1. Kelompok 1 : Masa sejarah awal pancasila
2. Kelompok 2 : Masa Kerajaan Nusantara
3. Kelompok 3 : Masa Penjajahan
4. Kelompok 4 : Masa Kebangkitan Nasional
5. Kelompok 5 : Kelahiran dan Perumusan Pancasila
6. Kelompok 6 : Penetapan Pancasila
Peserta didik diminta untuk menuliskan hasil diskusi di masing-masing buku tulis
Pada pertemuan selanjutnya, peserta didik diminta untuk menjelaskan kepada masing-masing
kelompok yang ada (bertukar materi).
Materi yang didapatkan dari kelompok lain di tulis di masing-masing
Peserta didik diminta untuk membuat hasil diskusi dalam bentuk mind mapping atau slide
presentasi yang akan di presentasikan di pertemuan selanjutnya.
Langkah Pembelajaran
Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Pendidik dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu garuda pancasila untuk memotivasi
siswa
Peserta didik melakukan presentasi dan melaksanakan sesi tanya jawab dengan kelompok lain.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal hal yang belum diketahui terkait
dengan materi yang dipresebtasikan
Peserta didik melakukan penilaian antar teman dan bersama sama menyimpulkan hasil presentasi,
dan di tutup dengan melakukan refleksi dan mengambil kesimpulan dari pelajaran hari ini.
Langkah Pembelajaran
Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Pendidik dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu garuda pancasila untuk memotivasi
siswa
Peserta didik diberi motivasi dengan menyanyikan lagu garuda pancasila
Peserta didik diminta menuliskan lagu garuda pancasila dan di analisis makna lagu tersebut
Peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD yang diberikan (terlampir) secara mandiri
Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal hal yang belum diketahui terkait
LKPD yang dikerjakan
Peserta didik diminta untuk menjelaskan hasil LKPD yang dikerjakan
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi dan mengambil kesimpulan dari pelajaran hari ini.
Pembelajaran ditutup dengan doa
Penilaian Formatif
Observasi selama pembelajaran
Penilaian individu Pertanyaan refleksi
Apa hal menarik yang kalian pelajari hari ini?
Bagaimana perasaan kalian dengan
pembelajaran kali ini?
Manfaat apa yang kalian peroleh?
Sarana dan Prasarana
Buku bacaan LKPD
Spidol
Pertemuan ke-6 Alokasi waktu: 2JP
Pelaksanaan Ulangan Harian Mandiri, bernalar kritis
Langkah Pembelajaran
Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Pendidik dan peserta didik melakukan persiapan untuk melaksanakan ulangan harian BAB 1.
Kronologi Lahirnya Pancasila
Peserta didik diminta untuk mengakses link ujian yang telah di persiapkan oleh pendidik
Peserta didik mengerjakan dengan disiplin dan jujur.
Pendidik dan peserta didik bersama sama membahas soal UH yang telah dikerjakan
Pendidik dan peserta didik memberikan pengayaan dan remedial kepada peserta dididk
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi dan mengambil kesimpulan dari pelajaran hari ini.
Pembelajaran ditutup dengan doa
Pertanyaan refleksi
Apa hal menarik yang kalian pelajari hari ini?
Bagaimana perasaan kalian dengan
pembelajaran kali ini? Penilaian Formatif
Manfaat apa yang kalian peroleh?
Observasi selama proses
pembelajaran
Penilaian antar teman
Penilaian Sumatif
Penilaian diri sendiri
https://bit.ly/UHkelas7PKN
Sarana dan Prasarana
Buku bacaan Instrumen Penilaian
Spidol Soal UH
Nama peserta didik: Kelas:
Tanggal:
Materi:
Penilaian pribadi
c
MATERI BAB
1 SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
3. Masa Penjajahan
Negeri ini dikenal sebagai negeri yang makmur, hingga mengundang bangsa-bangsa Eropa untuk
menjajah. Penjajahan ini membuat sejumlah tokoh pahlawan berjuang untuk mengusir penjajah dan
mempertahankan nusantara. Perlawanan ini menunjukkan nilai ketuhanan yang kuat untuk menegakkan
nilai kemanusiaan dan persatuan.
KELAHIRAN PANCASILA
1. Merancang Dasar Negara
Jepang membentuk lembaga yang dinamai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).
Guna menyiapkan segala hal yang diperlu untuk menjadikan Indonesia merdeka.
BPUPKI didirikan pada tanggal 29 April 1945, dipimpin oleh dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat. Jumlah
anggotanya 69 orang terdiri dari berbagai suku bangsa di Indonesia, wakil suku keturunan asing, serta wakil
Jepang.
Pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPKI diresmikan. Kantornya di gedung Chuo Sangi-in yang sekarang menjadi
Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta. Dalam peresmian itu bendera Indonesia merah putih
dan bendera Jepang secara bersama. Wakil Indonesia mengibarkan bendera Jepang, sedangkan wakil Jepang
mengibarkan bendera merah putih.
BPUPKI pun mulai bersidang. Sidang pertama BPUPKI ini berlangsung dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Sidang Pertama atau sidang resmi (29 Mei - 1 Juni 1945) membahas dasar negara.
Sidang kedua atau sidang tak resmi (10 - 17 Juli 1945) membahas rancangan Undang-Undang Dasar.
PERUMUSAN PANCASILA
BPUPKI sudah sepakat bahwa Pancasila adalah nama dasar negara Indonesia yang akan didirikan. Sesuai
namanya, isi Pancasila adalah lima hal yang masih akan dirumuskan kembali.
Terkait angka 5, Ir. Soekarno menyebut bahwa angka 5 memiliki banyak simbolik seperti:
jumlah jari ada 5.
panca indera ada 5.
bagi umat Islam jumlah rukum Islam ada 5.
Sembilan orang pun ditunjuk untuk merumuskan kata-kata yang menjadi isi Pancasila. Mereka adalah
Soekarno
Mohammad Hatta
Mohammad Yamin
Ahmad Subarjo
AA Maramis
Abdulkahar Muzakir
Agus Salim
Abikusno Cokrosuyoso
Abdul Wahid Hasyim.
Soekarno ditunjuk menjadi ketua dan Hatta sebagai wakilnya. Karena jumlah anggotanya sembilan orang,
maka panitia itu dinamai Panitia Sembilan. Walaupun BPUPKI pun reses atau beristirahat setelah menyelesaikan
sidang pertamanya, panitia ini segera bekerja.
MATERI BAB
1 SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Pada bulan Juni tersebut anggota saling berdiskusi, hingga mencapai rumusan akhirnya pada tanggal 22 Juni
1945.
a) Diskusi Perumusan
Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi seru. Anggota Panitia Sembilan berbineka atau berlatar
belakang dari berbagai kalangan berbeda. Mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda pula.
Wahid Hasyim dan beberapa anggota berpendapat bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk harus
berdasarkan agama. Tanpa didasarkan agama, negara akan rusak karena mengabaikan nilai ketuhanan.
Karena itu, Indonesia tidak boleh menjadi negara sekuler atau negara yang mengabaikan nilai ketuhanan.
Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak
berdasarkan keagamaan. Kalau negara Indonesia berdasar agama, dasar agamanya tentu Islam karena
sebagian besar penduduk beragama Islam. Kelompok penganut kebangsaan khawatir hal itu akan membuat
umat lain merasa tidak nyaman.
Semua sependapat bahwa nilai ketuhanan sangat penting untuk menjadi bagian dasar negara Indonesia. Lalu
disepakati Indonesia menjadi negara kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila ketuhanan menjadi sila
yang pertama.
b) Kesepakatan Piagam Jakarta
Musyawarah Panitia Sembilan pun dilanjutkan hingga malam tanggal 22 Juni 1945. Semua perlu menyepakati
urutan dan rumusan lima sila. Semula Soekarno mengusulkan sila kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi,
kesejahteraan, dan ketuhanan. Panitia Sembilan sepakat mengubah urutan itu dan membuat rumusannya.
Usulan Ir. Soekarno dirubah urutannya menjadi:
Ketuhanan dijadikan sila pertama.
Kemanusiaan tetap menjadi sila kedua.
Persatuan yang mencakup kebangsaan menjadi sila ketiga.
Kerakyatan yang mencakup musyawarah atau demokrasi menjadi sila keempat.
Keadilan atau kesejahteraan menjadi sila kelima.
Selanjutnya semua pun sepakat dengan rumusan Pancasila saat itu, yakni:
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila itu dimasukkan ke dalam naskah mukadimah atau pembukaan dasar hukum tertulis negara.
Yamin memberi nama naskah itu Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
PENETAPAN PANCASILA
BPUPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 10-14 Juli 1945 di Pejambon, Jakarta.
Sidang ini membahas Rancangan Dasar hukum tertulis yang hasilnya akan dijadikan Undang-Undang Dasar
negara Indonesia yang hendak didirikan.
Seluruh anggota BPUPKI setuju terhadap naskah Pembukaan Rancangan Dasar hukum tertulis tersebut. Karena
tugasnya sudah berakhir, BPUPKI pun dibubarkan.
1) Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan
Pada saat itu kekuatan Jepang mulai melemah setelah Sekutu menjatuhkan bom di kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus 1945.
Tidak ingin terlihat lemah di mata bangsa Indonesia, Soekarno, Hatta, dan Radjiman diterbangkan ke kota
Saigon, Vietnam pada tanggal 8 Agustus 1945. Mereka berunding dengan Jepang di sana.
Saat itulah Jenderal Jepang seolah menjanjikan mendukung Indonesia merdeka agar Indonesia merasa
berhutang budi. Jenderal Jepang menyebut Indonesia boleh merdeka setelah tanggal 24 Agustus 1945
MATERI BAB
1 SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Saat itu juga, disepakati membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
sebagai pengganti BPUPKI. Soekarno menjadi ketua dan Hatta sebagai wakilnya.
PPKI pun mulai bersidang pada 16 Agustus 1945 di Jakarta untuk menyiapkan
kemerdekaan Indonesia.
Tetapi para tokoh pemuda seperti Wikana dan Khairul Saleh mendesak agar Indonesia
secepatnya merdeka.
Maka tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama seluruh rakyat Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
2) Penetapan Dasar Negara
Indonesia sudah merdeka, maka dasar negara yang sudah ada berupa Pancasila perlu
ditetapkan.
Meski telah disepakati pada sidang sebelumnya, banyak kalangan yang merasa rumusan
sila Ketuhanan terlalu bernuansa Islami dan perlu diubah, menjadi Ketuhanan Yang Maha
Esa.