Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

Landasan Teori

2.1 Pengertian Industri Logam

UU No.5 Tahun 1984 tentang perindustrian, menjelaskan bahwa industri


adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.

Dalam KBBI, industri dikatakan sebagai kegiatan memproses atau


mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin.

Hinsa Siahaan mengatakan bahwa industri adalah bagian dari sistem yang
mengolah bahan mentah jadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang jadi
yang bernilai untuk orang-orang.

I Made Sandi menyatakan bahwa industri adalah usaha untuk


memproduksi barang jadi dengan megolah bahan baku atau bahan mentah melalui
proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat
diperoleh dengan harga serendah-rendahnya tetapi dengan mutu setinggi-
tingginya.

Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa industri adalah sebuah kesatuan


unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk
menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat atau lokasi
tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri.

Hasibuan mengatakan bahwa pengertian industri sangatlah luas, dapat


dalam lingkup mikro maupun makro. Secara mikro, industri dikatakan sebagai
kumpulan dari perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen atau
barang yang mempunyai sifat saling mengganti sangat erat. Dari segi
pembentukan pendapatan, industri cenderung bersifat makro.
Dari keenam pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa industri adalah
kegiatan dalam pengolahan maupun pemprosesan bahan baku menjadi barang jadi
sehingga memiliki nilai lebih dalam penggunaannya dalam sektor industri.

John A. Schey (2009:92) mengatakan, “Logam adalah bahan teknik yang


paling umum digunakan dengan bahan dasar utama bijih besi (biasanya oksida
atau sulfida) yang memiliki sifat dapat didaur ulang.”

Sedangkan dalam kimia, logam (dalam bahasa Yunani : metallon) disebut


sebagai sebuah unsur kimia yang membentuk ion positif (kation) dan memiliki
ikatan logam.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, industri logam dapat


didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang memproses atau mengolah bahan
mentah ataupun bahan baku berupa logam (olahan dari bijih besi) menjadi barang
jadi yang berguna dalam sektor industri dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi

2.2 Pengertian Pembatasan Impor Bahan Baku

Pembatasan berasal dari kata dasar batas yang menurut KBBI berarti
proses, cara, perbuatan membatasi. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa pembatasan ialah proses ataupun perbuatan yang dilakukan untuk
membatasi kegiatan lain.

Dalam KBBI, impor didefinisikan sebagai pemasukkan barang dan


sebagainya dari luar negeri.

Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang kepabeanan, impor adalah


kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.

Menurut wikipedia, impor adalah proses memasukkan barang dari luar


negeri (negara lain) ke dalam negeri.

Tandjung (2011:379) berpendapat, “Impor adalah kegiatan memasukkan


barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara
memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan
mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Susilo (2008:101) mengemukakan, “Impor bisa diartikan sebagai kegiatan


memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean
negara lain.” Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa impor adalah
kegiatan yang melibatkan dua negara.

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa bahan baku adalah bahan yang


digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh
tampak pada produk jadinya.

Hanggana (2006:11) menyatakan, “Bahan baku adalah sesuatu yang


digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu
dengan barang jadi.”

Maisyal Kholmi (2003:29) mengatakan, “Bahan baku adalah bahan yang


membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan
manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan
sendiri.”

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai pengertian pembatasan impor


bahan baku tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembatasan impor bahan baku
ialah kegiatan membatasi pengiriman bahan baku dari negara lain.

2.3 Pekembangan Industri Logam

Dalam KBBI, industri dikatakan sebagai kegiatan memproses atau


mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin.
Dalam buku “Proses Manufaktur” karya John A. Schey, logam disebut sebagai
bahan teknik yang paling umum digunakan dengan bahan dasar utama bijih besi
(biasanya oksida atau sulfida) yang memiliki sifat dapat didaur ulang.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka industri logam dapat didefinisikan
sebagai kegiatan ekonomi yang memproses atau mengolah bahan mentah ataupun
bahan baku berupa logam (olahan dari bijih besi) menjadi barang jadi yang
berguna dalam sektor industri dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Industri logam di Indonesia mulai mengalami perkembangan di awal tahun


2011. Di tahun 2011, produksi dari sektor industri logam mengalami peningkatan
sebesar 16,26% dibandingkan tahun 2010. Hal tersebut terjadi karena
meningkatnya permintaan dari konsumen dan ketersediaan bahan baku yang
melimpah. Namun, di tahun 2012 produksi sektor industri mengalami penurunan
yang cukup siginfikan, yaitu dari 16,26% ke 7,78% karena pembatasan impor
bahan baku berupa besi bekas yang disebabkan oleh isu lingkungan.

Pembatasan impor bahan baku yang menyebabkan penurunan tersebut


membuat pemerintah turun tangan, sehingga di tahun 2012, sektor industri logam
mengalami peningkatan sebesar 12,74%. Peningkatan tersebut tidak hanya
dikarenakan bahan baku yang sudah kembali melimpah, tetapi juga tingginya
investasi di sektor industri logam serta konsumsi dalam negeri, sehingga
memberikan optimisme di tengah melemahnya pasar ekspor.

Peningkatan yang terjadi di tahun 2012 ternyata tidak membuat sektor


industri logam Indonesia mengalami kemajuan hingga lima tahun ke depan karena
di tahun 2015, sektor industri kembali mengalami penurunan sebesar 9,47%. Dan
kembali menurun sebanyak 4,59% di tahun 2016. Penurunan yang terjadi dua kali
berturut-turut tersebut disebabkan oleh persediaan bahan baku yang semakin
berkurang karena kembali diberlakukannya pembatasan impor bahan baku, juga
karena Indonesia mengalami krisis ekonomi.

Melihat pertumbuhan sektor industri logam yang tidak stabil, pemerintah


berusaha mengurangi pembatasan impor bahan baku, mencari investor asing, dan
meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Menteri Perindustrian,
Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah masih terus berkomitmen
untuk menjalankan kebijakan pengembangan daya saing investasi di Tanah Air
dan pemerintah juga tengah berupaya untuk memberikan insentif fiskal guna
memberikan daya tarik bagi industri.
Di tahun 2017, kementrian perindustrian bersama pelaku industri logam
nasional bersepakat untuk meningkatkan penguatan struktur industri dalam negeri
supaya perindustrian Indonesia terutama sektor logam terus dipacu kinerjanya.
Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian, Dodi Rahardi, mengatakan
bahwa industri logam disebut sebagai mother of industry karena produk logam
dasar merupakan bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lain, di
antaranya industri otomotif, maritim, elektronika, serta permesinan dan peralatan
pabrik.”

Pada tahun 2018 ini, Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian,


Budi Irmawan, memproyeksi pertumbuhan industri logam bisa mencapai 6%
hingga 7% karena permintaan logam seperti besi dan baja diproyeksi akan naik
sesuai dengan dimulainya berbagai proyek pembangunan oleh pemerintah, serta
proyek pembangunan properti dan infrastruktur dari kalangan swasta dinilai masih
akan menunjukkan pertumbuhan permintaan produk logam. Selain itu, juga
dikarenakan pemerintah mulai kembali melakukan impor bahan baku untuk sektor
industri logam, sehingga tidak akan terjadi kekurangan bahan baku (terutama besi
bekas) seperti tahun-tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai