16
Jurnal Teknologi Terapan | Volume 2, Nomor 1, Maret 2016 ISSN 2477-3506
x
x Ax Bu , dimana x 1
x2
y
Gambar 2. Penyederhanaan sistem unit instalasi y C x Du , dimana y 1
pemurnian uranium y2
Parameter :
Dimana untuk sistem nyata D = 0,
Q1 , Q2: Laju fluida masuk pada steady state ( m3/s )
H1 , H2: Tinggi permukaan pada steady state ( m )
Tempat kedudukan :
qi1,qi2: Perubahan laju fluida masukan (m3/s )
Keluaran : x1 = h1 = y1 dan x2 = h2 = y2
qi , qo : Perubahan laju fluida keluaran (m3/s )
Masukan : u1 = qi1 dan u2 = qi2
h1, h2 : perubahan tinggi ( m )
17
Jurnal Teknologi Terapan | Volume 2, Nomor 1, Maret 2016 ISSN 2477-3506
Dengan memasukan parameter pada tabel diatas, Perancangan kendali dilakukan dengan menggeser
didapat nilai persamaan ruang keadaan : nilai eigen untuk melihat pada pergeseran berapakah
didapatkan sistem kendali yang paling efektif.
1 1
x1 12,5 0 u1 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
x
96 96 (9)
1
1 5 x2 0 12,5 u2 Untuk mengetahui apakah sistem dapat dikontrol
x2 -
115, 2 288
maka sistem harus diuji controlabillity. Sisten juga perlu
diuji decouplibillity untuk mengetahui apakah sistem
Dengan persamaan output sebagai berikut :
dapat di decoupling.
y1 1 0 x1
y 0 1 x2
(10) 3.1. Uji Controllability Sistem
2
Prinsip Dasar Sintesa Kendali Penempatan Kutub A=
0.0104 0.0104
Diagram blok sistem pada representasi sistem dalam 0.0087 0.0174
persamaan ruang keadaan dapat dilihat pada gambar 3.
0.1989 0.2894
A2 =
w u x x
C y 0.2411 0.5918
V x Ax Bu
B =
12,5 0
0 12,5
0.1302 0.1302
R AB =
0.1085 0.2170
Gambar 3. Diagram blok sistem dengan pengendali dan
pre-kompensator
18
Jurnal Teknologi Terapan | Volume 2, Nomor 1, Maret 2016 ISSN 2477-3506
1 0
1
Untuk i=2,
12,5 0
C2T B 0 1
0 12,5
C2T B 0 12,5
1 0 (a)
1
T 1 B
Jadi D* C1 BA
C T BA1 B
2
12,5 0 ….|D |
*
D*
0 12,5
19
Jurnal Teknologi Terapan | Volume 2, Nomor 1, Maret 2016 ISSN 2477-3506
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Anca Maxim, Clara M.Ionescu, Cosmin Copot
and Robin De Keyser, Multivariable Model-
Based Control Strategies for Level Control in a
Quadruple Tank, System Theory, Control and
Computing (ICSTCC), 2013 17th International
Conference IEEE 343 – 348, 2013.
[2] M.T.Tham, Multivariable Control : An
Introduction to Decoupling Control,
Gambar 5. Grafik perbandingan keluaran Y1 hasil Departement of Chemical and Process
penerapan kendali dengan pergeseran nilai eigen Engineering, University of Newcastle upon
Tyne, 2009
Dari simulasi dapat dilihat bahwa bahwa desain [3] Murni,Tri, Pengenalan Dan Pendayagunaan
pengendali dengan menggeser 2 (dua) kali nilai eigen Alat Pengaduk Dan Pengenap Untuk Pemurnian
awal belum berhasil untuk mengendalikan sistem, Uranium, Seminar Iptek Nuklir Dan Pengelolaan
dimana masih terdapat error atau tanggapan sistem Y1 Sumber Daya Tambang, Pusat Pengembangan
dan Y2 belum mengikuti masukan yang diberikan maka Bahan Galian Dan Deologi Nuklir, Batan,
penggeseran nilai eigen harus lebih besar. Pergeseran 3 Jakarta, 2012
(tiga) kali nilai eigen awal dapat mengendalikan sistem [4] Ogata, Katshuhiko, Teknik Kontrol Automatik,
dengan ditandai error nol. Sedangkan penggeseran 4 Edisi Kedua Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta,
(empat) kali nilai eigen untuk desain pengendali 1996
membuat tanggapan transien sistem lebih baik jika [5] C. Kuo, Benjamin, Teknik Kontrol
dibandingkan penggeseran 3 (tiga) kali nilai eigen awal. Automatik, Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, PT.
Prenhallindo, Jakarta, 1998.
[6] Wahyu D.H., Thomas dan Agung P.,Y.
Wahyu, Analisis dan Desain Sistem Kontrol
dengan MATLAB, Penerbit Andi, Yogyakarta,
2002.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Perancangan kendali dengan metode decouling pada
sistem di atas dapat diterapkan.Tanggapan sistem yang
stabil diperoleh dari penggeseran nilai eigen dari nilai
awal minimal 3 kali .Semakin besar penggeseran nilai
eigen menyebabkan tanggapan transien lebih cepat.
Akan tetapi nilai dari pre-kompensator dan pengendali
semakin membesar. Kestabilan sistem juga dipengaruhi
oleh pengaruh perubahan ketinggian h1 dan h2 dimana
20