Anda di halaman 1dari 3

Adapun, sanksi dimaksudkan untuk meningkatkan

kepatuhan WP. Sesuai dengan Pasal 7 Undang-


undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) stdtd UU
Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP), besar denda
terlambat lapor SPT Tahunan Pribadi adalah
Rp100.000.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga Pasal 8 (2a) KUP?

Untuk menghitung bunga Pasal 8 (2a) KUP, pertama-tama perlu diketahui jumlah pajak yang

seharusnya dibayar dan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak tersebut. Selanjutnya,

hitunglah selisih antara tanggal jatuh tempo dan tanggal pembayaran sebenarnya dalam

bulan. Misalnya, tanggal jatuh tempo pembayaran pajak adalah 20 Januari dan pembayaran

sebenarnya dilakukan pada tanggal 10 Februari. Maka selisihnya adalah 21 hari atau sekitar

0,7 bulan.

Setelah itu, gunakan rumus berikut untuk menghitung bunga Pasal 8 (2a) KUP:

Bunga = Jumlah pajak x 2% x Jangka waktu dalam bulan

Dalam contoh di atas, jika jumlah pajak yang seharusnya dibayar adalah Rp10 juta, maka

bunga yang harus dibayar adalah:

Bunga = Rp10 juta x 2% x 0,7 bulan = Rp140 ribu

Perlukah Membayar Bunga Pasal 8 (2a) KUP?

Ya, WP wajib membayar bunga Pasal 8 (2a) KUP jika terlambat membayar pajak. Hal ini

diatur dalam Pasal 13 ayat (3) UU KUP yang menyatakan bahwa bunga keterlambatan harus

dibayar bersamaan dengan pokok pajak yang seharusnya dibayar.


Kesimpulan

Bunga Pasal 8 (2a) KUP adalah bunga yang harus dibayar oleh WP atas keterlambatan

membayar pajak sebesar 2% per bulan. Untuk menghitung bunga ini, perlu diketahui jumlah

pajak yang seharusnya dibayar dan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak tersebut. WP

wajib membayar bunga Pasal 8 (2a) KUP bersamaan dengan pokok pajak yang seharusnya

dibayar.

Apa itu Pasal 9 (2a) KUP?


Pasal 9 (2a) KUP adalah aturan yang mengatur tentang sanksi administrasi pajak bunga yang

diberikan kepada wajib pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu. Sanksi administrasi

pajak bunga ini diberikan sebagai bentuk sanksi yang harus diterima oleh wajib pajak jika

terjadi keterlambatan dalam pembayaran pajak.

Kapan Sanksi Administrasi Pajak


Bunga Pasal 9 (2a) KUP Diberikan?
Sanksi administrasi pajak bunga Pasal 9 (2a) KUP diberikan jika wajib pajak tidak membayar

pajak tepat waktu. Keterlambatan dalam pembayaran pajak ini harus dihitung berdasarkan

tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jika pembayaran pajak dilakukan

setelah tanggal jatuh tempo, maka wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi pajak

bunga Pasal 9 (2a) KUP.

Berapa Besar Sanksi Administrasi


Pajak Bunga Pasal 9 (2a) KUP?
Besarnya sanksi administrasi pajak bunga Pasal 9 (2a) KUP ditentukan berdasarkan

persentase suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah. Suku bunga yang ditetapkan oleh

pemerintah ini dapat berubah setiap tahunnya tergantung dari kebijakan pemerintah yang

berlaku. Saat ini, suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sanksi administrasi

pajak bunga Pasal 9 (2a) KUP adalah sebesar 2% per bulan.


Contoh Perhitungan Sanksi Administrasi
Pajak Bunga Pasal 9 (2a) KUP
Jika Anda memiliki kewajiban pajak sebesar Rp 10.000.000 dan tidak membayarnya tepat

waktu, maka Anda akan dikenakan sanksi administrasi pajak bunga Pasal 9 (2a) KUP sebesar

2% per bulan. Jika Anda telat membayar selama 3 bulan, maka sanksi administrasi pajak

bunga Pasal 9 (2a) KUP yang harus Anda bayar adalah sebesar 2% x Rp 10.000.000 x 3

bulan = Rp 600.000.

Anda mungkin juga menyukai