Untuk menghitung bunga Pasal 8 (2a) KUP, pertama-tama perlu diketahui jumlah pajak yang
seharusnya dibayar dan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak tersebut. Selanjutnya,
hitunglah selisih antara tanggal jatuh tempo dan tanggal pembayaran sebenarnya dalam
bulan. Misalnya, tanggal jatuh tempo pembayaran pajak adalah 20 Januari dan pembayaran
sebenarnya dilakukan pada tanggal 10 Februari. Maka selisihnya adalah 21 hari atau sekitar
0,7 bulan.
Setelah itu, gunakan rumus berikut untuk menghitung bunga Pasal 8 (2a) KUP:
Dalam contoh di atas, jika jumlah pajak yang seharusnya dibayar adalah Rp10 juta, maka
Ya, WP wajib membayar bunga Pasal 8 (2a) KUP jika terlambat membayar pajak. Hal ini
diatur dalam Pasal 13 ayat (3) UU KUP yang menyatakan bahwa bunga keterlambatan harus
Bunga Pasal 8 (2a) KUP adalah bunga yang harus dibayar oleh WP atas keterlambatan
membayar pajak sebesar 2% per bulan. Untuk menghitung bunga ini, perlu diketahui jumlah
pajak yang seharusnya dibayar dan tanggal jatuh tempo pembayaran pajak tersebut. WP
wajib membayar bunga Pasal 8 (2a) KUP bersamaan dengan pokok pajak yang seharusnya
dibayar.
diberikan kepada wajib pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu. Sanksi administrasi
pajak bunga ini diberikan sebagai bentuk sanksi yang harus diterima oleh wajib pajak jika
pajak tepat waktu. Keterlambatan dalam pembayaran pajak ini harus dihitung berdasarkan
tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jika pembayaran pajak dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo, maka wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi pajak
persentase suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah. Suku bunga yang ditetapkan oleh
pemerintah ini dapat berubah setiap tahunnya tergantung dari kebijakan pemerintah yang
berlaku. Saat ini, suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sanksi administrasi
waktu, maka Anda akan dikenakan sanksi administrasi pajak bunga Pasal 9 (2a) KUP sebesar
2% per bulan. Jika Anda telat membayar selama 3 bulan, maka sanksi administrasi pajak
bunga Pasal 9 (2a) KUP yang harus Anda bayar adalah sebesar 2% x Rp 10.000.000 x 3
bulan = Rp 600.000.