Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARANGAN ILMIAH

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Afnita M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

AISYAH PUTRI LESTARI(23030001)


ANISA AULIA SYAKILA (23030037)
ARISSA FEBRI SALSABILLA(23030039)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayat-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Karangan Ilmiah” ini tepat pada watunya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Karangan Ilmiah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada , selaku dosen


pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Dr.Afnita M.Pd yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang,20 April 2024

Kelompok 8
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar belakang ......................................................................................
B. Rumusan masalah ................................................................................
C. Tujuan masalah ....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Pengertian Karangan Ilmiah ................................................................
B. Citu-Ciri karangan ilmiah ....................................................................
C. Jenis karya Ilmiah....................................................................................
D.Tahapan dan Langkah pembuaran karya ilmiah.......................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun dan disajikan berdasarkan
pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penyusunan dan pengkajiannya
didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan karena karya ilmiah memiliki
aturan baku dan persyaratan khusus dalam penulisannya maka kemampuan
penulisan mutlak diperlukan (Ifada, 2009). Kemampuan tersebut diperlukan agar
tulisan yang dihasilkan dapat dimengerti secara benar bagi pembacanya

Kemampuan menulis dalam menyusun karya ilmiah sangat penting karena


berisi tentang ilmu pengetahuan yang akan diteruskan oleh para peneliti lainnya
sehingga perlu adanya pemahaman dari apa yang dituliskan dalam sebuah karya
ilmiah. Salah satunya dengan kemampuan menulis dengan kalimat bahasa yang
efektif. Karya tulis ilmiah yang efektif mengharuskan pemakaian bahasa yang
tepat, singkat, jelas, teratur, dan resmi (Turistiani, 2013). Oleh karena itu, bagi
pembuat karya ilmiah perlu menguasai keterampilan bahasa meliputi penguasaan
ejaan, penguasaan pembentukan kata, penguasaan pemilihan kata, penguasaan
penyusunan kalimat yang efektif, dan penguasaan penulisan paragraf yang utuh
(Yulianto, 2003).

Lemahnya penguasaan bahasa penulis karya ilmiah menyebabkan penulisan


sebuah karya ilmiah sering terjadi kesalahan-kesalahan yang membuat tulisan
karya ilmiah menjadi sulit untuk dipahami. Lebih lanjut, kesalahan-kesalahan
tersebut dapat dikelompokan menjadi enam kesalahan yang paling umum
dilakukan dalam pembentukan kalimat meliputi bentuk tunggal/jamak, bentuk
kata kerja, pilihan kata, preposisi, kesesuaian subjek dan kata kerja, dan susunan
kalimat (Turistiani, 2013).

Penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah dituntut untuk mengikuti tata
bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baku. Namun, ada beberapa penulis yang
masih menggunakan susunan kalimat yang kurang baku. Susunan kalimat baku
dapat dilihat dari ciri penggunaan bahasa ilmiah dan implementasi penggunaan
tata bahasa Indonesia (Setiorini, 2010).
Permasalah penyusunan kalimat ini dapat dilihat dari pemilihan diksi ilmiah,
efektifitas kalimat yang disusun, dan struktur kalimat. Hal ini akan menentukan
baku atau tidaknya sebuah kalimat yang dibuat (Setiorini, 2010).

Permasalah cara memilih diksi atau kata merupakan salah satu hal yang
berpengaruh terhadap kesan dan makna yang ditimbulkan dari sebuah kalimat.
Kata-kata yang dipakai berpengaruh juga terhadap efektifitas kalimat yang
tersusun.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


pembicara/penulis dengan baik sehingga pendengar/pembaca dapat menangkap
maksud dari gagasan yang diterima. Berdasarkan tujuan pembicara/penulis yang
ingin mengkomunikasikan gagasannya dan dapat diterima dengan baik oleh orang
lain, maka kalimat efektif adalah sarana yang tepat untuk hal tersebut (Keraf,
1997)

Dalam pembuatan kalimat tentu ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu unsur
subjek, predikat, objek, dan keterangan yang harus ada di dalamnya. Sebuah
pernyataan dapat dikatakan sebagai kalimat dapat dilihat dari persyaratan
pokoknya, yaitu unsur predikat dan permutasi kalimat (Sugono, 2009). Kedua hal
ini dapat digunakan sebagai alat penguji untuk menentukan suatu pernyataan
dapat dikatakan sebagai kalimat atau bukan.

Adanya masalah pada penyusunan kalimat menyebabkan permasalahan yang


akan terjadi pada penyusunan paragraf. Hal ini terjadi karena maksud dari setiap
kalimat yang menyusun paragraf dapat memberikan arti tersendiri dan tidak
koheren terhadap kalimat lainnya.

Permasalah pada tulisan karya ilmiah terkait dengan paragraf yaitu membuat
sebuah paragraf yang memiliki kesatuan dan kepaduan antar kalimatnya dan
penggunaan bahasa yang efektif. Sebuah tulisan karya ilmiah pasti terdiri dari
beberapa paragraf, maka harus adanya koherensi antar paragraf dalam
pembahasannya. Jika ada sebuah paragraf yang berbeda pembahasannya dari
paragraf lain maka setidaknya ada sebuah kalimat pengantar yang menunjukan
keterhubungan pembahasan utama dan pembahasan penjelas. Selain
permasalahan kalimat dalam struktur SPOK, juga akan dibahas lebih mendalam
mengenai masalah paragraf yang koheren dengan struktur paragraf deduktif, yaitu
paragraf yang memiliki gagasan utama di awal paragraf.

Permasalahan struktur kalimat dapat dilakukan dengan mengurai sebuah


kalimat menjadi komponen katakata. Hasil penguraian yang berupa kata-kata
dapatdikelompokan sesuai dengan peletakannya yang sesuai dengan struktur
kalimat, yaitu sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan. Dalam
kasus ini, parser (pengurai) mampu mendeteksi kesalahan pada struktur kalimat
bahasa Indonesia. Parser akan digunakan sebagai penguji dan validasi pada
struktur kalimat.

Parser (pengurai) adalah salah satu komponen dalam sebuah interprenter


(perangkat lunak yang mengeksekusi kode program) atau kompiler (program yang
menerjemahkan bahasa program ke dalam bahasa objek). Parsing atau penguraian
adalah proses yang dilakukan parser untuk menganalisis teks yang terdiri dari
token. Token yang dimaksud adalah kata-kata yang menyusun sebuah kalimat
(Ibrahim, 2010). Parser untuk alat bantu yang akan dibuat ini digunakan untuk
membantu pengecekan penulisan. Hal ini bertujuan untuk mengurai sebuah
kalimat dan mengecek struktur dari kalimat tersebut serta pemberitahuan
mengenai kalimat yang dibuat.

Adanya parser sebagai pengurai kalimat maka terdapat manfaat yang dapat
digunakan untuk membantu masalah struktur pada kalimat, yaitu SPOK dan
pengecekan koherensi antar paragraf. Parser yang digunakan akan dibuat untuk
perangkat lunak alat bantu penulisan karya ilmiah, diharapkan dapat membimbing
penulis dalam membuat karya tulis ilmiah sehingga dapat membantu dalam
penyusunan kalimat dan paragraf, juga mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam
mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah..

B. Rumusan masalah

1. Apa itu Karangan Ilmiah?


2. Apa saja Ciri-Ciri Karangan Ilmiah?
3. Apa Jenis-Jenis karangan Ilmiah?
4. Bagaimana Langakah atau Tahap Penulisan Karangan Ilmiah?

C. Tujuan masalah
1. Mahasiswa bisa mengetahui apa itu Karangan Ilmiah
2. Mahasiswa bisa mengetahui Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
3. Mahasiswa bisa mengetahui Jenis-Jenis Karangan Ilmiah
4. Mahasiswa mengetahui Langakah atau tahap Penulisan Karangan
Ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan ilmiah


Karangan ilmiah adalah suatu jenis tulisan yang disusun secara sistematis, objektif,
dan faktual berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, atau kajian ilmiah yang
dilakukan oleh penulis. Tujuan utama dari karangan ilmiah adalah untuk
menyampaikan informasi, gagasan, atau temuan baru yang dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Karakteristik karangan ilmiah yang lengkap adalah:
1. Objektif dan faktual: Isi karangan didasarkan pada data, fakta, dan informasi
yang dapat diverifikasi, bukan opini atau spekulasi pribadi.
2. Sistematis dan terstruktur: Karangan memiliki struktur yang jelas, seperti
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan.
3. Menggunakan bahasa formal dan ilmiah: Bahasa yang digunakan bersifat
formal, akurat, dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku dalam konteks
akademik.
4. Mengutip sumber yang relevan: Karangan mencantumkan referensi atau
sumber-sumber yang relevan dengan topik yang dibahas untuk mendukung
argumen dan temuan.
5. Bersifat kritis dan analitis: Karangan menunjukkan kemampuan penulis dalam
menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan berdasarkan data dan
informasi yang ada.
6. Bertujuan untuk menyampaikan informasi baru: Karangan bertujuan untuk
menyampaikan informasi, temuan, atau gagasan baru yang dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
7. Memenuhi kaidah penulisan ilmiah: Karangan disusun sesuai dengan kaidah
penulisan ilmiah, seperti penggunaan sitasi, penulisan daftar pustaka, dan format
penulisan yang baku.
Contoh karangan ilmiah yang lengkap mencakup artikel jurnal ilmiah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

Berikut adalah pengertian karangan ilmiah menurut beberapa ahli:

1. Menurut Suparno (2007), karangan ilmiah adalah tulisan yang disusun


berdasarkan hasil penelitian atau kajian ilmiah dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi, gagasan, atau temuan secara objektif dan
sistematis.

2. Menurut Keraf (1995), karangan ilmiah adalah suatu karangan yang


menyajikan suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu
dengan cara-cara yang masuk akal, dapat diuji, dan didukung oleh fakta-
fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Menurut Tarigan (1994), karangan ilmiah adalah suatu karangan yang


ditulis dengan tujuan untuk menyampaikan hasil penelitian atau kajian
ilmiah secara objektif dan sistematis.

4. Menurut Sumadiria (2006), karangan ilmiah adalah tulisan yang disusun


berdasarkan hasil penelitian atau kajian ilmiah dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi, gagasan, atau temuan secara objektif, sistematis,
dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Menurut Alwasilah (2005), karangan ilmiah adalah tulisan yang disusun


berdasarkan hasil penelitian atau kajian ilmiah dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi, gagasan, atau temuan secara objektif, sistematis,
dan dapat diverifikasi.

Secara umum, para ahli sepakat bahwa karangan ilmiah adalah tulisan yang
disusun berdasarkan hasil penelitian atau kajian ilmiah dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi, gagasan, atau temuan secara objektif, sistematis,
dan dapat dipertanggungjawabkan. Karangan ilmiah harus memenuhi
kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.
B. Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan
jenis tulisan lainnya. Sebuah karya tulis bisa dikatakan sebagai karya ilmiah
jika mempunyai ciri-ciri berikut ini:

a. Objektif
Objektif berarti mengungkapkan segala sesuatu seperti apa adanya. Setiap
fakta dan data yang diungkapkan dalam karya ilmiah harus berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi, dan tidak direkayasa
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya.

b. Netral
Ciri-ciri selanjutnya dari sebuah karya ilmiah adalah netral. Ini artinya,
segala sesuatu yang terdapat dalam karya ilmiah, baik itu pernyataan,
pengungkapan, atau penilaian harus bersifat netral atau terbebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu.

Sebuah karya ilmiah juga harus bebas dari hal-hal yang bersifat emosional.
Oleh karena itu, dalam penulisan karya ilmiah, sebaiknya pernyataan-
pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, melarang, atau
memengaruhi pembaca harus dihindari.

c. Sistematis
Ciri berikutnya dari sebuah karya ilmiah adalah sistematis yang artinya
penulisannya mengacu kepada pola penyajian yang bersifat baku. Sebuah
karya ilmiah disusun atas beberapa bagian yang letak atau posisinya terurut
secara sistematis.

d. Logis
Suatu karya ilmiah harus disusun secara logis. Artinya, dalam menuliskan
sebuah karya ilmiah, penulisan pola kalimat harus masuk akal atau mudah
dicerna oleh logika.

Suatu karya ilmiah harus ditulis secara logis agar karya tersebut mampu
mengkomunikasikan pemikiran penulisnya. Jika tidak memenuhi unsur ini,
pembaca akan sulit memahami pesan yang hendak disampaikan penulis.

e. Menyajikan fakta
Menyajikan fakta adalah salah satu ciri utama dari sebuah karya ilmiah.
Setiap pernyataan, uraian, atau kesimpulan yang disajikan dalam karya
ilmiah harus berdasarkan fakta dan data, bukan berdasarkan pada emosi
atau perasaan semata.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis. Karya ilmiah tidak terbatas pada
skripsi, tesis, dan disertasi, namun ada juga karya ilmiah yang diterbitkan di
media massa ataupun yang diterbitkan di jurnal ilmiah.

Berikut ini beberapa jenis-jenis karya ilmiah:

1. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil kajian atau
evaluasi program atau kegiatan tertentu yang dikaji berdasarkan teori dan
data yang relevan, untuk dibahas dalam forum rapat kerja atau lokakarya.

2. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang ditulis secara sistematis dan runtut
dengan hasil analisis yang logis. Makalah berisi pembahasan sebuah
masalah berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirik dan objektif.
Makalah ini umumnya dibuat oleh siswa/mahasiswa sebagai tugas mata
pelajaran/mata kuliah tertentu. Sedangkan, di kalangan akademisi, makalah
sering disebut paper.
3. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa
sebelum mulai menyusun skripsi, tesis, atau disertasi. Selain di kalangan
mahasiswa, proposal penelitian juga dapat dibuat dan diajukan oleh
kalangan umum, biasanya ditulis oleh peneliti yang ingin memperoleh
bantuan dari pihak sponsor.

4. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S1 untuk
mendapatkan gelar Sarjana.

5. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S2 untuk
mendapatkan gelar Master.

6. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S3 untuk
mendapatkan gelar Doktor.

7. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang berisi hasil dari suatu kegiatan
penelitian. Umumnya laporan penelitian akan diminta oleh pihak sponsor,
baik itu dari lembaga pendidikan, pihak swasta, dan pihak lainnya yang
terlibat memberi dukungan terhadap suatu penelitian.

8. Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah merupakan karya ilmiah yang berisi suatu penelitian dan
resensi buku. Jurnal penelitian ini harus terbit berkala, berkelanjutan, dan
mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (International
Standard Serial Number).

D. Langkah dan Tahap Penulisan Karya Ilmiah


Tahapan dan Langkah dalam Membuat Karya Ilmiah

Sebelum mulai membahas teknik penulisan karya ilmiah yang benar,


sebaiknya ketahui dulu apa saja langkah dan tahap dalam persiapan
membuat karya ilmiah yang baik. Supaya hasilnya sesuai dengan harapan,
dan sudah sesuai dengan teknik/metode yang ada.

Berikut ini langkah dan tahap persiapan pembuatan karya ilmiah yang baik
dan benar:

1. Tahap Persiapan

Tahapan paling awal ketika akan membuat sebuah karya ilmiah adalah
tahap persiapan. Persiapan atau perencanaan merupakan bagian dari
pembuatan karya ilmiah yang dilakukan oleh penulis.Hal itu disebabkan
oleh pentingnya perencanaan dari setiap aspek yang ada, yang nantinya
akan dibahas sekaligus dikaji oleh penulis, bisa tersampaikan dengan
membuat rencananya terlebih dulu.

Maka sebaiknya sebelum mulai membuat sebuah karya tulis, rencanakan


dahulu apa saja yang akan ditulis.Contohnya memilih topik masalahnya
apa, membuat rumusan tujuan, menelusuri topiknya, mengidentifikasi
pembaca, dan menentukan ruang lingkup atau cakupan dari karya ilmiah itu
sendiri

2. Tahap Mengumpulkan Informasi

Ada juga pengumpulan informasi/bahan dalam membuat sebuah karya tulis


ilmiah, yang meliputi hal berikut ini:

Memanfaatkan perpustakaan

Menggunakan internet

Mengelola dan memilih bahan-bahan pustaka


Membuat sebuah ringkasan serta melakukan paraphrase

Membuat kutipan

Mengobservasi, membuat daftar instrumen untuk kebutuhan wawancara,


dan membuat pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber

3. Tahap Pelaksana Pembuatan Draft

Tahapan pelaksanaan pembuatan draft juga menjadi hal yang penting dalam
teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Setelah kamu
merencanakan pembuatan karya ilmiah, maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan apa yang sudah dipersiapkan.

Misalnya mempersiapkan bahan-bahan referensi yang cukup dan sudah


sesuai dengan tema yang nantinya akan dibahas. Lalu bagaimana dengan
pelaksanaan teknik penulisan karya ilmiah seperti misalnya pembuatan
buku, prosiding, jurnal ilmiah, dan laporan ilmiah?

Tentunya setiap macam-macam karya ilmiah tersebut memiliki teknis


penulisan yang tidak sama. Biasanya setiap jenis karya ilmiah itu memiliki
tujuannya sendiri, untuk memenuhi tugas yang diberikan.

4. Tahap Penulisan Draft

dengan beberapa hal penting berikut ini:

Mengekspresikan ide berupa tulisan kasar.Mengembangkan ide yang kreatif


yang sifatnya masih tentative.Berkonsentrasi pada gagasan/ekspresi, tidak
hanya pada aspek mekaniknya saja.

5. Tahapan Revisi

Penulisan karya ilmiah adalah membuat karya tulis dengan melakukan


penelitian secara ilmiah terlebih dulu.Dalam prosesnya tentu akan ada
banyak kendala bahkan kesalahan, untuk itu diperlukan tahapan revisi untuk
mengevaluasi kembali apakah ada kesalahan atau tidak. Hal-hal yang harus
dilakukan di tahap ini diantaranya yaitu:Memperbaiki ide yang ada di dalam
sebuah karangan karya tulis yang hanya fokus pada penambahannya saja,
penghilangan, pengurangan, hingga penataan isi yang disesuaikan dengan
kebutuhan para pembaca nantinya.

Membaca ulang kembali semua isi yang ada di draft data, atau yang ada di
referensi yang akan dibuat bahan. Hal itu akan memudahkan kamu dalam
mereduksi kembali bahan yang siap jadi.Berbagi pengalaman mengenai
draft kasar dengan teman yang lain, untuk menemukan apa saja kekurangan
ataupun kelebihan dari draft tersebut.

6. Tahap Penyuntingan

Pada tahap penyuntingan ini, kamu harus melakukan hal berikut ini:

Memperbaiki sekaligus mengevaluasi berbagai perubahan aspek mekanik


karangan yang mencakup huruf kapital, struktur kalimat, istilah, format
karangan, ejaan, tanda baca, dan kosakata.Memperbaiki karangan di aspek
kesalahan dan kebahasaan, tujuannya adalah untuk meminimalisir
kesalahan.

7. Tahap Publikasi

Lanjut ke tahap berikutnya dalam persiapan penulisan karya ilmiah yaitu


tahap publikasi, yang mencakup hal berikut:

Tulisan yang dibuat akan bermanfaat dan juga berarti untuk orang lain
ketika dibaca oleh banyak orang.Menyesuaikan tulisan dengan media
publikasi yang digunakan.

8. Evaluasi

Mungkin banyak juga yang bertanya, apakah harus dibuat evaluasi dalam
teknik penulisan karya ilmiah? Jawabannya tentu saja perlu.Bahkan
evaluasi ini sangat diperlukan oleh penulis karya ilmiah, karena hal itu akan
mengukur kemampuan kamu dalam membuat karya tulis ilmiah itu sendiri.
Selain itu, kamu akan ditantang untuk bisa menyelesaikan karya ilmiah
yang sudah dimulai.Apalagi jika kamu masih menjadi penulis pemula, yang
baru akan membuat sebuah karya tulis ilmiah. Evaluasi ini dilakukan untuk
memperbaiki apa yang salah, dan melakukan perbaikan supaya apa yang
dilakukan tersebut akan lebih maksimal dan terukur.

Evaluasi utama dalam penulisan karya ilmiah adalah fokus, organisasi,


pembangunan, dan gaya konvensi. Teknik dalam penulisan karya ilmiah
dimulai dengan mengetahui jenis karya ilmiahnya terlebih dulu.Supaya
kamu bisa mengklasifikasikan apa yang akan dibuat, contohnya membuat
laporan penelitian di bidang tertentu. Maka cobalah untuk membedakan
jenis karya ilmiahnya, misalnya yang dikategorikan dalam jurnal, skripsi,
kertas kerja, dan sebagainya.

Kesimpulan

karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah
berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, dan kajian pustaka). Di dalam karya
ilmiah terdapat informasi yang ingin disampaikan oleh penulis beserta tujuan penulisan.

Jenis karangan ilmiah

1. Jurnal ilmiah

2. Kertas kerja

3. Makalah

4. Skripsi

Anda mungkin juga menyukai