Anda di halaman 1dari 2

Definisi PASCA PANEN menurut pasal31 Kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman

UU No.12/1992 (sistem budidaya tan) : penting dalam usaha bidang pertanian dari
“suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, penyiapan lahan sampai pada penyimpanan hasil
pengupasan, sortasi,pengawetan, pengemasan, Agar usaha pertanaman tidak mengalami
penyimpanan,standarisasi mutu, dan transportasi kerusakan & kegagalan
hasilbudidaya pertanian”. Kegiatan penanganan / pengelolaan harus
PENTINGNYA PASCA PANEN secara benar mengikuti ketentuan yang telah
1. Meningkatkan hasil dan kualitas hasil dianjurkan (SOP)
2. Waktu panen yang tepat Tujuan agar diperoleh hasil tanaman yang
3. Losses rendah baik dalam arti memenuhi harapan
4. Terhindar kerusakan fisik atapun hama dan penanamnya dan memuaskan bagi
penyakit gudang kepentingan pemenuhan kebutuhan sendiri atau
5. Meningkatkan nilai tambah: pasar.
- Harga produk meningkat Kerusakan produk pasca panen
- Hasil ikutan maupun limbah dapat dimanfaatkan Faktor internal (Fisik Biologi Kimiawi)
- Memperpanjang proses Faktor Eksternal
6. Produk lebih aman dan nyaman -Kerusakan Mikrobiologis, jamur (Cahaya matahari
PERMASALAHAN UMUM PASCA PANEN bisa mnghambat pertumbuhan sebagian jamur),
Kesenjangan & keterbelakangan produksi bibit bakteri (aerob anaerob), yeast merupakan
unggul,Kesenjangan inovasi teknologi organisme uniseluler yang aerob/anaerob,
Rendahnya pengetahuan masyarakat Peranan yeast berguna dlam proses fermentasi
Belum sempurnanya infrastruktur pertanian, Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya
Masih kecilnya margin pasca panen, Keterbatasan mikroorganisme (nutrisi, waktu, suhu, ph)
pengetahuan & ketrampilan petani& PPL -Kerusakan mekanis(memar, benturan, tekanan,
MASALAH DALAM PASCA PANEN gesekan, luka, pecah)
1. Rendahnya mutu hasil panen -Kerusakan fisik (isnekta;bekas gigitasn, suhu
2. Rendahnya efisiensi penanganan tinggi;memar/lembek, Kelembaban relatif rendah
3. Tingginya susut, kehilangan dan dapat menyebabkan kehilangan air, sinar
kerusakan hasil matahari.
4. Rendahnya kadar penanganan -Kerusakan biologis, respirasi(Proses pertukaran
limbah hasil. gas yang melibatkan proses metabolisme
TUJUAN PENANGANAN PASCA PANEN perombakan senyawa makro molekuler
Mencegah kerusakan fisiologis dan (karbohidrat, protein, lemak) menjadi CO2, air dan
Mikrobiologis,Mencegah penyusutan Energi. Faktor yang mempengaruhi laju respirasi=
Mencegah kerusakan fisik,Mencegah kontaminasi faktor internal(Susunan kimiawi
hama,Meningkatkan mutu hasil pertanian jaringan, Besar kecilnya komoditas, Kulit penutup
Meningkatkan daya simpan alamiah /pelapis) Faktor eksternal(suhu, co2,zpt).
Untuk menekan kehilangan hasil panen JENIS KERUSAKAN PASCA PANEN
perlu diketahui : a. Kerusakan Fisik – Fisiologis Perubahan-
Sifat biologi hasil tanaman yang ditangani struktur perubahan terjadi karena proses fisiologi (hidup)
dan komposisi hasil tanaman yang terlihat sebagai perubahan fisiknya seperti
Perubahan yang terjadi pada hasil panen : perubahan warna, bentuk, ukuran, lunak, keras.
Dasar-dasar fisiologi pasca panen Juga bisa terjadi timbul aroma, perubahan rasa,
(respirasi, transpirasi, produksi etilen) peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman
Teknologi penanganan pasca panen yang tersebut.
Sesuai, Kerusakan yang dapat terjadi b. Kerusakan Mekanis Kerusakan disebabkan
TUJUAN KEGIATAN PENANGANAN benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar
DAN PENGELOLAAN TANAMAN hasil tanaman tersebut atau dengan benda lain.
Agar dapat diperoleh hasil tanaman c. Kerusakan Biologis
yang baik, (memenuhi Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman :
harapan atau memuaskan petani pengaruh etilen Penyebab
penanamnya, memuaskan pemenuhan kerusakan biologis dari luar : Hama dan penyakit.
kebutuhan umum atau pasar)
PENTINGNYA KEGIATAN PENANGANAN ATAU
PENGELOLAAN TANAMAN DALAM
USAHA TANI
Panen= Proses memetik atau mengambil dan
mengumpulkan komoditas dari lahan yang
dilakukan secepat mungkin dengan biaya rendah
pemanenan= Upaya untuk memisahkan bagian
tanaman yg memiliki nilai ekonomi dari tanaman
induknya
Waktu panen yang tepat berarti menentukan
kematangan yang tepat saat panen dgn cara:
Visual : Jika warna buah berubah menjadi
kuning/jingga, Berdasarkan besar/berat (alpukat
200-400g)
Fisik : Mudah lepas dari tangkainya
(durian, belimbing, avokad, sawo)
Komputasi : menghitung umur tanaman sejak
penanaman atau menghitung umur buah sejak
bunga mulai mekar
Kimiawi : menganalisis kandungan zat/ senyawa
yang ada dlm komoditas (kadar gula, kadar pati,
kadar asam dan aroma pra panen)
Buah klimaterik :Dipanen pada saat respirasi
meningkat sehingga setelah dipanen dan
dilakukan pemeraman buah akan matang
Buah non klimaterik : Dilakukan jika buah sudah
matang sehingga rasanya manis
Kecepatan respirasi dipengaruhi= Ketersediaan
substrat, oksigen, Besarnya komoditas (semakin
besar vol buah semakin kecil luas permukaan
buah per satuan berat), Kulit berlapis lilin
(kecepatan respirasi rendah)

Anda mungkin juga menyukai