Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Compresi pada luka”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Keperawatan
Dosen Pengampu:
Ns. Jufrika Gusni, M.Kep.Sp.Kep.MB

Disusun Oleh:
Ratu Ratih Desdika (23366040)
Tiara Viyola (23366047)
Tiva Juian Sagita (23366048)
Wakif Nur Azizah (23366050)

DEPARTEMEN S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pengampu kami Bapak Ns. Jufrika
Gusni, M.Kep.Sp.Kep.MB yang telah membimbing serta memberikan ilmunya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Compresi pada luka”.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pariaman, 24 April 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................6
2.1 Definisi Infeksi Nosokomial........................................................................6
2.2 Klasifikasi Infeksi Nosokomial...................................................................7
2.3 Patogen penyebab Infeksi Nosokomial......................................................8
2.4 Faktor-faktor yang memengaruhi Infeksi Nosokomial............................12
2.5 Cara penularan Infeksi Nosokomial..........................................................18

BAB III
PENUTUP......................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...................................................................................................27
3.2 Saran.............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luka adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan tubuh akibat cedera.
Pengobatan luka merupakan proses yang penting dalam perawatan medis, dan salah
satu metode yang umum digunakan adalah kompressi luka. Kompressi luka adalah
proses penggunaan tekanan pada luka untuk menghentikan pendarahan, mengurangi
pembengkakan, serta mempercepat penyembuhan luka. Metode ini telah digunakan
secara luas dalam praktik medis, namun masih terdapat permasalahan yang perlu
dipecahkan terkait efektivitas dan efisiensi kompressi luka.
Luka adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya sebagian
jaringan tubuh. Luka dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma benda
tajam, trauma benda tumpul, perubahan suhu, paparan zat kimia, ledakan, gigitan
hewan, sengatan listrik, terpapar api, dan lain sebagainya. Efek dari luka dapat
meliputi perdarahan, peradangan, nyeri, infeksi, dan gangguan fungsi tubuh.
Penyembuhan luka adalah proses luar biasa yang diatur oleh tubuh manusia
dengan presisi dan kompleksitas. Namun, dalam beberapa kasus, luka menghadapi
tantangan dalam penyembuhan yang baik. Di sinilah terapi kompresi untuk cedera
berperan sebagai sekutu yang berharga. Terapi kompresi, yang telah berkembang,
menawarkan solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan kemampuan penyembuhan
alami tubuh.
Kompresi luka adalah salah satu metode perawatan luka yang umum
digunakan. Kompresi dilakukan dengan memberikan tekanan pada luka menggunakan
bahan yang sesuai, seperti perban atau kain kasa. Tujuan dari kompresi luka adalah
untuk mengurangi perdarahan, mengontrol edema atau pembengkakan, mempercepat
proses penyembuhan, dan mencegah infeksi.
Maka dari itu, penulis ingin membahas lebih dalam mengenai Compresi pada
luka beserta penjabarannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Compresi pada luka?
1.2.2 Apa manfaat Compresi pada luka?
1.2.3 Apa efek samping Compresi pada luka?
1.2.4 Apa dampak positif Compresi pada luka?
1.2.5 Bagaimana langkah-langkah Compresi pada luka?

4
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Compresi pada luka
1.3.2 Untuk mengetahui manfaat Compresi pada luka
1.3.3 Untuk mengetahui efek samping Compresi pada luka
1.3.4 Untuk mengetahui dampak positif Compresi pada luka
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah Compresi pada luka

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Compresi pada luka
Terapi kompresi adalah pendekatan pengobatan yang melibatkan penggunaan
perban atau produk kompresi luka lainnya untuk meningkatkan sirkulasi aliran darah
di tungkai bawah. Dengan menambahkan tekanan dengan balutan, ini membantu
mencegah penumpukan cairan, mengurangi tekanan vena dan edema, serta membantu
tubuh mengalirkan darah.
Terapi kompresi melibatkan penerapan tekanan berkelanjutan atau dinamis
pada ekstremitas bawah. Tekanan diterapkan menggunakan perban elastis, stoking,
atau pompa kompresi pneumatik intermiten dan diukur dalam milimeter air raksa
(mm Hg). Meskipun tingkat tekanan yang diberikan bergantung pada diagnosis dan
adanya penyakit penyerta, umumnya tekanan yang direkomendasikan adalah rata-
rata 30 hingga 40 mm Hg . Namun, untuk individu lanjut usia, tekanan 20 hingga 30
mm Hg mungkin cukup untuk meningkatkan aliran balik vena dan mengurangi edema
ekstremitas bawah. Tekanan eksternal membantu penyembuhan luka dengan
meningkatkan aliran balik vena, mengurangi pengumpulan vena, meningkatkan
oksigenasi dan aliran darah ke lokasi luka, dan mengurangi edema.
Tekanan harus diterapkan secara bertahap, dengan tekanan tertinggi diberikan
pada pergelangan kaki. Terapi kompresi memerlukan pengalaman dan pelatihan, oleh
karena itu penggunaan pembalut sendiri tidak boleh dilakukan oleh pasien. Podiatris
dan spesialis perawatan luka harus memastikan bahwa teknik yang tepat digunakan
dalam pembalut kompresi karena pemasangan yang longgar dapat mengganggu
penyembuhan.
2.2 Manfaat Compresi pada luka
Ada sejumlah alasan mengapa profesional kesehatan mungkin menggunakan
terapi kompresi untuk luka peredaran darah. Beberapa manfaat utama yang terkait
dengan bentuk terapi ini meliputi:
1. Insufisiensi Vena Kronis
Insufisiensi vena kronis adalah kondisi yang umum terjadi. Pembuluh darah di
kaki kita memiliki katup yang membantu memastikan darah mengalir kembali ke
jantung. Ketika katup-katup ini rusak atau melemah maka akan mengganggu
prosesnya, mengakibatkan darah menumpuk di kaki. Jika tidak diobati, tekanan
tambahan dan penurunan rentang gerak dapat menyebabkan tukak vena .
Dengan memberikan tekanan yang tepat pada otot kaki, terapi kompresi dapat
membantu mendorong darah kembali ke jantung dan mengurangi insufisiensi vena
kronis.

6
Terapi kompresi juga dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri yang
berhubungan dengan varises; suatu kondisi yang sering diakibatkan oleh insufisiensi
vena kronis.
2. Peningkatan Aliran dan Sirkulasi Darah
Duduk atau berdiri dalam waktu lama misalnya setelah penerbangan jauh atau
dipaksa berdiri untuk bekerja, dapat memengaruhi aliran darah kembali ke jantung.
Terapi kompresi menekan kaki untuk membantu darah mengalir lebih cepat dan
mengalir ke tempat yang seharusnya.
3. Mengurangi Pembengkakan (Edema) pada Tungkai dan Telapak Kaki
Dengan membantu tubuh Anda menyerap cairan ekstra di kaki Anda, terapi
kompresi dapat membantu dalam mengobati edema , di mana cairan menumpuk yang
mengakibatkan peradangan di seluruh kaki dan pergelangan kaki. Pembungkus
kompresi juga dapat membantu mengurangi pembengkakan jika Anda pernah
menjalani operasi kaki atau lutut.
4. Mengelola Gejala Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh buruknya
aliran darah ke jantung saat Anda berdiri. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti
pusing, pusing, atau mual. Dalam beberapa kasus, spesialis luka akan
merekomendasikan terapi kompresi untuk mencegah pengumpulan darah di kaki
Anda (penyebab utama hipotensi ortostatik) dan menghindari gejala-gejala tersebut.
5. Mengurangi Risiko Penggumpalan Darah
Trombosis vena dalam (DVT) adalah suatu kondisi yang disebabkan ketika
gumpalan darah berkembang di pembuluh darah vena sehingga menyebabkan
peradangan dan penumpukan darah. Jika tidak diobati, DVT dapat menyebabkan
komplikasi serius. Untungnya, terapi kompresi juga dapat menurunkan risiko
pembentukan gumpalan darah.
Selain itu, mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh juga berisiko lebih
besar mengalami pembekuan darah. Mengenakan kaus kaki kompresi dapat
menurunkan risiko Anda.
6. Mengobati Bisul Kaki dan Luka Terbuka
Bisul kaki merupakan luka terbuka yang membutuhkan waktu lama untuk
sembuh. Ada beberapa kondisi yang sering menyebabkan tukak kaki, antara lain:
 Diabetes
 Hipertensi
 Penyakit jantung
 Masalah vena

7
‌ erapi kompresi adalah salah satu pendekatan paling umum untuk mengobati
T
tukak kaki . Dengan meningkatkan aliran darah, terapi kompresi membantu
penyembuhan luka lebih efektif, mengurangi gejala termasuk nyeri dan gatal, serta
dapat membantu mencegah terbentuknya luka baru.
Manfaat Tambahan Terapi Kompresi
Terapi kompresi juga menjanjikan dalam:
 Mengurangi nyeri otot dan kelelahan
 Mempercepat pemulihan otot
 Meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak
 Mengurangi risiko infeksi
Tidak ada satu jenis terapi kompresi yang berhasil untuk semua orang dan
sebaiknya dihindari untuk beberapa jenis luka. Misalnya, tidak dianjurkan jika Anda
menderita penyakit arteri perifer, gagal jantung, dan kondisi lainnya. Spesialis
perawatan luka. Anda akan menilai kondisi Anda untuk menentukan apakah ini
pilihan yang tepat dan membantu memastikan tidak ada komplikasi yang timbul.
2.3 Efek samping Compresi
Efek samping dari kompresi pada luka dapat bervariasi tergantung pada situasi
dan kondisi individu. Namun, beberapa efek samping yang umumnya terkait dengan
kompresi pada luka meliputi:

 Gangguan aliran darah: Kompresi yang terlalu kuat atau terlalu lama dapat
menyebabkan gangguan aliran darah ke area yang terkena luka. Hal ini dapat
menyebabkan kehilangan pasokan oksigen dan nutrisi penting ke jaringan di
sekitar luka, memperlambat proses penyembuhan.
 Iritasi kulit: Penggunaan bahan kompresi yang kasar atau terlalu ketat bisa
menyebabkan iritasi atau bahkan luka pada kulit di sekitar area yang
terkompresi. Ini dapat memperburuk kondisi luka yang sudah ada atau
menimbulkan masalah baru.
 Nekrosis: Kompresi yang terlalu kuat atau terlalu lama juga dapat
menyebabkan nekrosis, yaitu kematian jaringan, di sekitar area luka. Hal ini
dapat mengakibatkan komplikasi serius dan memperlambat proses
penyembuhan.
 Peningkatan risiko infeksi: Kompresi yang tidak tepat atau terlalu lama dapat
menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bakteri atau
infeksi lainnya di sekitar luka.
 Sensasi terbakar atau kesemutan: Beberapa orang mungkin mengalami sensasi
terbakar atau kesemutan di area yang terkena kompresi, terutama jika
kompresi terlalu kuat atau digunakan dalam jangka waktu yang lama.

8
Penting untuk menggunakan kompresi dengan hati-hati dan sesuai dengan
petunjuk dokter atau tenaga medis yang berwenang. Jika Anda atau seseorang yang
Anda kenal mengalami efek samping yang tidak diinginkan dari kompresi pada luka,
penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penanganan yang tepat.
2.4 Efek/dampak posititf
a. Ulkus Vena
Ulkus vena sering ditemukan di ekstremitas bawah, umumnya
berhubungan dengan sirkulasi yang buruk. Terapi kompresi sangat efektif untuk
tukak vena , karena membantu mengarahkan aliran darah ke jantung dan
mengurangi pembengkakan di area yang terkena.Pendekatan ini membantu
penyembuhan tukak vena dan mencegah terulangnya kembali.
b. Ulkus Arteri
Ulkus arteri, yang disebabkan oleh suplai darah arteri yang tidak
mencukupi, mungkin sulit untuk diobati. Meskipun terapi kompresi umumnya
tidak dianjurkan untuk tukak arteri, terapi ini dapat digunakan dengan hati-hati
dan di bawah pengawasan ahli untuk menangani edema terkait dalam beberapa
kasus.
c. Ulkus Dekubitus
Ulkus dekubitus, sering disebut luka baring, terjadi akibat tekanan terus-
menerus pada kulit dan jaringan di bawahnya.Terapi kompresi dapat bermanfaat
dalam mencegah ulkus dekubitus dengan mengurangi risiko kerusakan jaringan
akibat tekanan yang berkepanjangan dan meningkatkan aliran darah ke area yang
rentan.
d. Ulkus Kaki Diabetik
Ulkus kaki diabetik adalah komplikasi umum diabetes dan
penyembuhannya lambat. Terapi kompresi dapat membantu mengatasi ulkus kaki
diabetik dengan meningkatkan sirkulasi, mengurangi pembengkakan, dan
meningkatkan oksigenasi jaringan.
Penting untuk memantau dan menyesuaikan tingkat kompresi secara hati-hati bagi
pasien diabetes untuk mencegah komplikasi.
2.5 Langkah-langkah Compresi pada luka
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan kompresi pada
luka, didasarkan pada praktik klinis yang umum dan prinsip-prinsip perawatan
luka:
1. Persiapan: Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menangani luka
untuk mencegah penyebaran infeksi. Pastikan Anda memiliki peralatan yang
steril untuk membersihkan dan membungkus luka.

9
2. Pembersihan luka: Bersihkan luka dengan lembut menggunakan larutan saline
atau air bersih dan sabun ringan. Hindari penggunaan larutan antiseptik yang
keras, karena dapat merusak jaringan kulit yang baru tumbuh.

3. Keringkan luka: Pastikan luka benar-benar kering sebelum melanjutkan


dengan kompresi. Menggunakan kain bersih atau kassa steril, tepuk-tepuk lembut
area sekitar luka untuk menghilangkan kelembapan yang berlebihan.

4. Pilihan bahan kompresi: Pilihlah bahan kompresi yang sesuai dengan kondisi
luka. Misalnya, untuk luka yang berdarah, kasa steril dapat digunakan sebagai
kompresi pertama. Untuk luka yang memerlukan tekanan tambahan, seperti luka
tekan atau varises, dapat dipertimbangkan untuk menggunakan perban elastis
atau stocking kompresi.

5. Aplikasi kompresi: Tempatkan kompresi dengan hati-hati di sekitar area luka,


pastikan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. Jika menggunakan perban elastis,
mulailah dari bagian yang paling jauh dari jantung dan lilitkan secara merata,
meningkatkan tekanan secara bertahap.

6. Evaluasi dan penyesuaian: Periksa secara teratur luka dan kompresi untuk
memastikan tidak ada pembatasan aliran darah atau tanda-tanda iritasi pada kulit.
Sesuaikan kompresi jika diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan
efektivitas.

7. Perhatikan tanda-tanda komplikasi**: Amati perubahan dalam kondisi luka,


seperti peningkatan nyeri, bengkak, atau tanda-tanda infeksi. Jika ada perubahan
yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional medis.

8. Pemeliharaan: Ganti kompresi secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter


atau perawat. Pastikan untuk menjaga kebersihan area sekitar luka dan memantau
proses penyembuhan.

9. Edukasi pasien: Berikan informasi kepada pasien atau perawat tentang


perawatan luka yang tepat, termasuk tanda-tanda peringatan yang harus
diperhatikan dan kapan harus mencari bantuan medis tambahan.

10. Catat perkembangan: Catat langkah-langkah yang telah diambil dan


perkembangan luka dalam catatan medis pasien untuk melacak progresi
penyembuhan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk perawatan
selanjutnya.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kompresi pada luka sangat penting dalam perawatan luka, karena memberikan
manfaat besar bagi pasien yang mengalami kondisi seperti insufisiensi vena dan tukak
kronis. Terapi ini meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi edema, dan
meningkatkan hasil penyembuhan luka. Namun, masa depan terapi kompresi
memiliki kemungkinan yang menarik. Kemajuan dalam bidang material, pengobatan
yang dipersonalisasi, telemedis, dan studi biomekanik diharapkan dapat
menyempurnakan dan meningkatkan efektivitasnya. Algoritme perawatan luka yang
terintegrasi dan fokus pada keterlibatan dan edukasi pasien juga akan segera
dilakukan. Ke depan, prospek individu dengan luka kronis semakin menjanjikan,
dengan potensi protokol terapi kompresi yang lebih disesuaikan, berpusat pada pasien,
dan efisien.
3.2 Saran
1. Penerapan Klinis yang Teliti: Penting bagi praktisi kesehatan untuk
mengikuti panduan yang telah ditetapkan dalam mengaplikasikan kompresi pada luka.
Mereka harus memastikan bahwa teknik aplikasi dan pemilihan bahan kompresi
sesuai dengan kondisi pasien dan karakteristik luka untuk memaksimalkan efektivitas
perawatan.
2. Edukasi Pasien: Memberikan edukasi yang tepat kepada pasien mengenai
pentingnya kompresi dalam proses penyembuhan luka serta cara menjaga dan
memantau kondisi kompresi secara berkala. Pasien juga perlu diberikan informasi
tentang tanda-tanda komplikasi yang mungkin timbul dan kapan harus mencari
bantuan medis tambahan.
3. Pengembangan Teknologi: Perkembangan teknologi dalam pembuatan
bahan kompresi membuka peluang untuk meningkatkan efektivitas perawatan luka.
Penelitian lebih lanjut dalam bidang ini dapat menghasilkan bahan kompresi yang
lebih efisien, nyaman, dan mudah digunakan bagi pasien.

11
DAFTAR PUSTAKA
Pringgayuda,F,dkk. (2020). Jurnal Hubungan pengetahuan infeksi nosokomial terhadap
kepatuhan Hand Hygiene perawat bidan di ruang rawat inap Rumah Sakit Mitra
Husada. STIKes Muhammadiyah Pringsewu Darmawadi. (2019). Buku Infeksi
Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika
Dewi,L.K. (2019). Jurnal Proses Keperawatan dalam Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
Nosokomial. (Online Jurnal) https://osf.io/preprints/inarxiv/2dzg5
Sardi,A. (2021). Jurnal Infeksi Nosokomial: Jenis Infeksi dan Patogen Penyebabnya.
Aceh:Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Sikora,A & Zahra,F. (2023). Artikel Infeksi Nosokomial. StatPearls [Internet]
Tjipta,J.P. (2020). Jurnal Mikrobiologi "Infeksi Nosokomial". (Online Jurnal) https://stikes-
istara.ac.id/upload/files/mikrobiologi/8.%20Nosokomial.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai