Anda di halaman 1dari 17

Menyingkap Praktik Akuntansi

Penganggaran pada Tradisi


Perayaan Lebaran Katupat suku
Jaton (Jawa Tondano) di Gorontalo
Tim Pembimbing:
1. Prof. Iwan Triyuwono, Ph.D., Ak.
2. Assoc. Prof. Dr. Lilik Purwanti, Ak., CSRS., CSRA
Tim Penguji:
1. Dr. Aji Dedi Mulawarman
2. Dr. Roekhudin, Ak.

Novia Maharani Putri (216020300111006)


Latar Belakang
“Secara umum, akuntansi sangat lekat Maka, pendidikan akuntansi dan kurikulum
dengan lingkup organisasi bisnis besar, akuntansi sebagian besar membahas
dan juga perusahaan.” mengenai kebutuhan informasi akuntansi
dari perspektif bisnis.
Dalam suatu instansi, akuntansi
merupakan kegiatan yang penting Marak pula, penelitian di bidang akuntansi
karena berguna untuk memberi yang dilakukan saat ini hanya tenggelam
kesimpulan dari hasil kinerja masa lalu pada isu glamor dan professional publik,
yang dapat dijadikan pedoman untuk oleh sebab itu ‘keluarga’ yang diyakini
pembuatan keputusan di masa depan. sebagai sebuah entitas masih jarang
dieksplorasi (Carlsson-Wall, 2016).
Pengetahuan mengenai ilmu akuntansi, anggaran, dan
perbendaharaan bukan hanya kegiatan yang menjadi
rutinitas dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, ataupun
semacamnya, namun sudah menjadi keharusan bagi
sebuah rumah tangga untuk dapat mengelola dan
menjalankan aktivitas akuntansi (Wahyudi, 2021).

Akuntansi rumah tangga cenderung diabaikan dari wacana


akuntansi dan kurikulum akuntansi di perguruan tinggi. Pada
umumnya, kurikulum akuntansi yang diajarkan akhir-akhir ini
cenderung didikte oleh organisasi profesi akuntansi untuk
kepentingan bisnis dan organisasi formal pada umumnya.
(Raharjo & Kamayanti, 2015).

Sejalan dengan beberapa penelitian yang menunjukkan


urgensi akuntansi keluarga / rumah tangga, akuntansi
rumah tangga ini berguna dalam penganggaran,
pencatatan, pengambilan keputusan, dan perencanaan
jangka panjang dalam rumah tangga.
Perayaan Katupat
Perayaan Katupat merupakan salah satu budaya Indonesia yang telah dijalani sedari dulu
adalah hal menarik dan menggelitik rasa kenginin-tahuan peneliti dalam penelitian ini.
Tradisi ‘Katupat’
01 02
Katupat adalah budaya
Awal mula tradisi katupat masyarakat Jaton yang unik
Kyai Modjo dan pengikutnya yang Tradisi katupat dinilai termasuk
semuanya adalah pria pada akhir 1829 M dalam kearifan budaya.
dan tiba di Tondano pada awal 1830 M

03 04
Dasar dari Pelaksanaan Tujuan dari perayaan Katupat
Katupat bagi masyarakat Jaton
Merayakan Kemenangan atas selesainya Momentum para sesepuh dan generasi muda
pelaksanaan ibadah puasa. dalam menelurusi garis keturunan atau silsilah
keluarga antara warga Jaton dan
keturunnanya di daerah lain.
(Referensi Penelitian Terdahulu)

Putri & Imani (2022) Praktik Akuntansi dan Manajemen Keuangan dalam Rumah Tangga.

Studi Fenomenologi Budaya Perencanaan Keuangan Keluarga Muslim di Sidoarjo dan


Fauzia (2020)
Surabaya.

Peran Perempuan Hindu dalam Pengelolaan Keuangan dan Penerapan Akuntansi


Ekawati et al., (2022)
Menuju Keluarga Hindu Yang Sukhinah di Masa Pandemi Covid-19.

Daipaha (2018) Sistem Penganggaran Keluarga (Studi pada Tradisi Mengenang 40 Hari Kematian).

Augusta (2016) Praktik Akuntansi Penganggaran pada Komunitas Musik Cafe di Kota Malang.

Perencanaan dan penganggaran tidak hanya menjadi perhatian terhadap kegiatan bisnis semata,
tetapi juga digunakan untuk mengelola keuangan rumah tangga. Sudah sepatutnya disadari bahwa
akuntansi tidak sekedar dibentuk oleh manusia yang syarat dengan lingkungannya, tapi akuntansi
juga dapat membentuk pola pikir, sifat, dan tindakan manusia dilingkungan dimana akuntansi itu
diadopsi.
Mengapa Topik Penelitian ini Menarik?

Rozzaki & Yuliati (2022)


Peran akuntansi rumah tangga sangat berguna
terutama dalam hal penganggaran dan pencatatan
pengeluaran keuangan dengan tujuan mengetahui
pedoman penggunaan kebutuhan, pedoman rencana
Dengan adanya perbedaan menkanisme pengeluaran agar dapat melaksanakan prinsip
dalam menjalankan tradisi ini, tentu anggaran belanja tekhusus pada momen perayaan
masyarakat Jaton di desa Reksonegoro katupat ini dengan cukup dan berimbang (balanced
mempunyai suatu pandangan berbeda budget).
dalam menyelenggarakan tradisi
katupat yang dinilai tradisi secara
meriah.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
“Bagaimana praktik akuntansi pada tradisi
Merumuskan praktik akuntansi masyarakat Jaton
perayaan lebaran katupat suku Jaton (Jawa
di Gorontalo dalam perayaan lebaran katupat.
Tondano) di Gorontalo?”

Kontribusi Penelitian

1. Hasil dari temuan ini memberikan kontribusi teori berupa, menghadirkan cara masyarakat
Jaton mempraktikkan akuntansi khususnya penganggaran atas perayaan katupat dan
memperkaya berbagai hasil penelitian mengenai akuntansi dan budaya sosial.
2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi akademisi berupa upaya membangun
kesadaran bahwa praktik akuntansi tidak saja sekedar teknik dan kalkulasi namun adanya
nilai-nilai yang membentuk, salah satunya nilai budaya lokal dan hasil penelitian ini
diharapkan dapat membuka cara berpikir pembaca bahwa akuntansi sosial itu indah
sehingga dapat menjadi bahan motivasi untuk penelitian selanjutnya.
3. Hasil dan temuan dalam penelitian ini memberikan kontribusi praktis yakni hadirnya
kepermukaan cara masyarakat Jaton mempraktikkan akuntansi pada perhelatan katupat
sehingga dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku untuk menerapkan praktik akuntansi
penganggaran.
BAB 2
Etnometodologi Sebagai
Eksplorasi dalam
Mengungkap Praktik
Akuntansi Penganggaran
2.1 Selayang Pandang Etnometodologi sebagai Metode Penelitian

Etnometodologi pada awalnya dikenal Etnometodologi merupakan pemahaman


dalam dunia sosiologi pada tahun 1946 kegiatan praktik yang mencoba
dipelopori oleh Harold Garfinkel. mengekspolrasi individu dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari,
Etnometodologi berkembang pesat menalarkan, mengkomunikasikan dan
ketika Garfinkel dengan gencar mengambil keputusan.
mensosialisasikan sebagai reaksi
Dalam etnometodologi, indeksikalitas dan
terhadap perspektif sosiologi yang
refleksivitas memegang peranan penting.
menganggap segala realitas Dalam studi etnometodologi peneliti
merupakan akibat yang telah berhubungan dengan bagaimana tatanan
ditentukan oleh faktor sosial pada dunia kehidupan mereka (Burell & Morgan,
tahun 1960 (Garfinkel, 1967:333). 1979).
2.2 Etometodologi untuk
Pemahaman Kehidupan
Sehari-hari
Berangkat dari basis fenomenologi,
etnometodologi merupakan studi mengenai
kegiatan manusia sehari-hari yang sifatnya
rutin dan memfokuskan pada aspek-aspek
interaksi yang berlangsung. Bila dinyatakan
secara sedikit berbeda, etnometodologi
memandang dunia sebagai suatu
penyelesaian terhadap masalah-masalah
dalam praktik kehidupan dan berlangsung
secara terus menerus. Singkatnya, yang
menjadi penekanan pada etnometodologi
ialah bagaimana atau dengan metode apa
seseorang dapat memahami dunianya
sehari-hari.
2.3 Tepatkah dengan Etnometodologi?

Etnometodologi melihat bagaimana masyarakat bertindak dan


memahami kehidupan mereka dalam keseharian, dengan artian
etnometodologi disini mengantarkan peneliti dalam memahami
masyarakat mengacu pada konsep dan pandangan mereka
mengenai kehidupan mereka sendiri

Terkait dengan konteks penelitian ini adalah bagaimana praktik akuntansi penganggaran dalam perayaan
tradisi katupat di Gorontalo, hal ini sejalan dengan keyword etnometodologi:

”Etnometodological studies analyze everyday activities as members’ methods for making those
same avtivities visibly-rational-and-reportable-for-all-practical-purposes i.e., accountable as
organizations of common place everyday activities.”
BAB III
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian:
Jenis Penelitian:
Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa,
Penelitian Kualitatif Kabupaten Gorontalo.

Pendekatan Penelitian: Objek Penelitian:


Berbasis Etnometodologi Cara masyarakat Jaton di desa
Reksonegoro mempraktikkan
akuntansi, khususnya penganggaran
dalam tradisi perayaan katupat.

Subjek Penelitian:
Individu yang melakukan/merayakan pada
perayaan katupat.
Daftar Informan Penelitian

Kriteria Informan Penelitian Mengacu pada pendapat Spradley (Guntur, 2019:46):

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi sehingga
sesuatu itu bukan sekedar diketahui juga dihayatinya.
2. Mereka yang tergolong sedang atau masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan
yang tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu memadai untuk dimintai informasi.
Teknik Pengumpulan Data

Observasi, wawancara,
dokumentasi. (Pengumpulan
Instrumen Penelitian
data dilakukan dengan
Peneliti Sendiri sistematis dan tekun).

Tahapan Analisis
1. Analisis indeksikalitas.
2. Analisis refleksivitas.
Sumber Data 3. Analisis kontekstual.
Data primer, 4. Penyajian common sense
melakukan wawancara knowledge of social structure.

Keabsahan Data
Melakukan triangulasi sumber data,
yaitu pengecekan ulang data yang
diperoleh baik dari informan maupun
dalam bentuk dokumentasi.
Kerangka Sistematika Alur Penelitian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai