Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

SEMINAR MATEMATIKA Dr. Granita, S.Pd., M.Si

TEOREMA WILSON DALAM TEORI BILANGAN

Membahas dari Youtube :

Pendidikan Matematika dengan Judul:

TEOREMA WILSON_TMB19_Tadris Matematika IAIN KUDUS

https://youtu.be/hrwB6L3dSb8?si=_aTwvRTqWAY_piEQ

Disusun Oleh :

Khaila Melani (12110522386)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas materi pada teori bilangan
yaitu Teorema Wilson. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Seminar Matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan kita mengenai teorema Wilson yang dipelajari pada mata kuliah teori
bilangan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Dr. Granita, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Seminar Matematika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Dan
harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Pekanbaru, 30 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................5
A. Bilangan Prima........................................................................................................................5
B. Modulo....................................................................................................................................5
C. Kekongruenan.........................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Definisi Teorema Wilson........................................................................................................6
B. Teorema – Teorema di dalam Teorema Wilson......................................................................6
BAB IV..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
LAMPIRAN..................................................................................................................................14
Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mengenal teori-teori bilangan, ada tiga matematikawan yang memberikan kontribusi
besar dalam pengembangan teori bilangan yaitu Fermat, Wilson dan Euler. Ketiga
matematikawan ini menciptakan teorema-teorema yang diberi nama sesuai dengan nama mereka
yaitu Teorema fermat, Teorema Wilson dan Teorema Euler [1].

Teorema Wilson adalah salah satu teorema yang menggambarkan sifat dari bilangan prima.
Menurut teorema wilson, p adalah bilangan prima jika p membagi (p – 1)! + 1. Begitu pula
sebaliknya suatu bilangan p yang membagi (p – 1)! + 1 maka bilangan tersebut adalah prima [2].
Sebenarnya Wilson bukanlah orang pertama kali mengemukakan teoremanya, sebab pada tahun
1682 Leibnis juga telah membicarakannya. Bukti Teorema Wilson pertama kali diberikan oleh
Lagrange pada tahun 1771 dan menamakan teoremanya dengan sebutan Teorema Wilson [3].

Teorema Wilson menggunakan beberapa teorema atau pembuktian untuk membuktikan


teorema tersebut. Teorema digunakan untuk menyelesaikan soal-soal yang akan dibahas.
Teorema Wilson juga dapat digunakan untuk mendefinisikan fungsi gamma, namun sebelumnya
teorema Wilson ini telah digunakan untuk mengontruksi persamaan bilangan prima tetapi
metode tersebut terlalu lambat untuk kegunaan praktis.

Teorema Wilson penting untuk dipelajari karena teorema ini membantu kita dalam
menyelesaikan soal terkait bilangan prima. Teorema dan konsep terkait teorema Wilson ini
memotivasi saya sebagai mahasiswa untuk membuat makalah agar pembaca lebih mengenal
bagaimana teori ini digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

B. TUJUAN PENULISAN
Dari rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisan makalah ini adalah :

a) Untuk mengetahui definisi teorema Wilson


b) Untuk mengetahaui teorema-teorema pendukung teorema Wilson
c) Untuk menyelesaikan persoalan terkait teorema Wilson
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang tepat mempunyai dua pembagi, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri. Kata “tepat” bermakna bahwa pembaginya hanya ada dua dan tidak
ada pembagi yang lain. Pembagi dapat juga disebut faktor. Contoh bilangan prima adalah
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 31, 37, dan 43. Bilangan prima ada yang genap dan ada yang
ganjil. Bilangan prima genap adalah 2, dan 2 merupakan satu-satunya bilangan prima
genap. Selain 2, semua bilangan prima adalah bilangan ganjil[4].

B. Modulo
Modulo yaitu salah satu sistem operasi matematika yang menghasilkan sisa
pembagian dari suatu bilangan terhadap bilangan lainnya. Misalkan r adalah
bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat > 0 (m > 0). Operasi a mod m (dibaca “a
modulus m”) memberikan sisa jika a dibagi denganm. dinotasikan : a mod m = r
sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 ≤ r < m, m disebut modulo atau
modulus dan hasil aritmatika modulo m terletak di dalam himpunan {0, 1, 2,
3, ... , m-1}[5].

C. Kekongruenan
Misalkan x dan y adalah bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat > 0. Bilangan
x dan y dikatakan kongruen dalam modulo m jika dan hanya jika keduanya memberikan
hasil sisa bagi yang sama ketika dibagi dengan m. Kongruen secara simbolik
dilambangkan dengan “≡”. Jadi untuk definisi diatas secara simbolik ditulis menjadi: x ≡
y (mod m)[6].
Jika m suatu bilangan positif, maka a kongruen dengan b modulo m (ditulis a ≡ b (mod
m)), jika dan hanya jika terdapat bilangan bulat k sehingga a = mk + b [7].
BAB III

PEMBAHASAN
A. Definisi Teorema Wilson
Teorema Wilson adalah salah satu teorema yang menggambarkan sifat dari bilangan prima.
Menurut teorema wilson, p adalah bilangan prima jika p membagi (p – 1)! + 1.

B. Teorema – Teorema di dalam Teorema Wilson


a) Teorema 8.5
Andaikan p merupakan suatu anggota bilangan prima, maka kekongruenan 1
(mod p) ≡ x 2 punya tepat 2 penyelesaian , yakni p − 1 dan 1. [9]

Pembuktian :

Misalkan r adalah suatu penyelesaian dari pengkongruenan x 2 ≡ 1 ( mod p ), maka :

2
r −1 ≡ 0 ( mod p )

(r +1)(r −1)≡0 ( mod p )

Dari pengkongruenan diatas, berarti p | (r +1)(r −1) karena p suatu bilangan prima, maka

p | ¿) atau p | ¿)

(r +1) ≡ 0 ( mod p ) atau (r −1) ≡ 0 ( mod p )

r ≡−1 ( mod p ) atau r ≡1 ( mod p )

r ≡( p−1) ( mod p ) atau r ≡1 ( mod p )

Contoh : Selesaikan pengkongruenan berikut :

1. x 2 ≡ 1 ( mod 7 )
2. x 2 ≡ 24 ( mod 23 )
Penyelesaian :
1. Diketahui himpunan residu-residu terkecil modulo 7 yaitu T = (1,2,3,4,5,6)
Solusi :
Solusi dari x ≡ 1 ( mod 7 ) adalah 1
Solusi dari 2 x ≡1 ( mod 7 ) adalah 4
Solusi dari 3 x ≡ 1 ( mod 7 ) adalah 5
Solusi dari 4 x ≡1 ( mod 7 ) adalah 2
Solusi dari 5 x ≡ 1 ( mod 7 ) adalah 3
Solusi dari 6 x ≡ 1 ( mod 7 ) adalah 6
Tampak dari perkongruenan tersebut bahwa jika a ∈ T , maka solusi dari
a x ≡1 ( mod 7 ) adalah a ' ∈ T pula. Dapat diperiksa pula bahwa apabila a , b ∈ T dengan
a ≡ b ( mod 7 ) maka a ' ≡ b ' ( mod 7 ) dengan a ' , b ' ∈ T yang merupakan solusi berturut-
turut dari ax ≡1 ( mod 7 ) dan b x ≡1 ( mod 7 ). Jika a = 1 dan b = 6 maka solusi-solusinya
berturut-turut adalah a’ = 1 dan b’ = 6.

b) Teorema 8.6
Misalkan p suatu bilangan prima selain 2 dan a ' adalahsolusi dari ax ≡1 ( mod p )
dengan a=1 ,2 , 3 , … , p−1 (yaitu a a' ≡1 ( mod p ) , dengan 0< a' < p ) maka :
i. Jika a ≢ b ( mod p ) maka a' ≢ b' (mod p)
ii. Jika a=1 ataua= p−1 maka a' ≡a ( mod p )

Pembuktian :

Apabila a=1 ,2 , 3 , … , p−1 maka ( a , p )=1 sehingga ax ≡1 ( mod p ) mempunyai tepat satu
solusi. Ini berarti a’ ada, sedemikian hingga a a' ≡1 ( mod p ) .

 Bagian (i) dibuktikan kontraposisinya yaitu :

Jika a ' ≡b ' ( mod p ) , maka a ≡b ( mod p )

Misalkan a ' ≡ b '(mod p), maka aa' ≡a b ' ≡1( mod p)


Ingat bahwa a’ dan b’ adalah solusi dari ax ≡1 ( mod p ) .

' '
a a b ≡ a b b ≡b ( mod p ) dengan b=1 , 2, … , p−1

a ≡ b ( mod p ) , sebab b' b ≡1(mod p)

 Bagian (ii) dibuktikan sebagai barikut :

Jika a=1 yaitu x ≡1( mod p) maka penyelesaiannya

'
a =1, sehingga a' ≡ a(mod p)

Jika a= p−1 , yaitu

( p−1 ) x ≡ 1 ( mod p ), karena p-1 = -1 maka

(−1 ) x ≡1 ( mod p )

−x ≡ 1 ( mod p )

x ≡−1 ( mod p )

x ≡ p−1 ( mod p )

Jadi, a ' =p−1 sehingga a' ≡a ( mod p ).

Contoh :

Pandang perkongruenan ax ≡1 ( mod 11) dan a ' adalah solusinya. Sehingga aa ' ≡1 ( mod p ) .
Maka hubungan a , a ' dan aa ' tampak pada table berikut :

a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a' 1 6 4 3 9 2 8 7 5 10

aa ' 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Hasil perkalian pasangan yang kongruen modulo 11 dapat dinyatakan sebagai berikut :
2.6 ≡1 ( mod 11 )
3.4 ≡ 1 ( mod 11 )
5.9 ≡1 ( mod 11)
7.8 ≡1 ( mod 11 )

Hasil perkalian semua bilangan pada ruas kiri akan kongruen dengan mod 11, yaitu :
2.6 .4 .3 .5 .9 .7 .8≡ 1 ( mod 11 )

Jika kedua ruas dikalian 10, maka diperoleh :

1.2 .3.4 .5.6 .7 .8 .9 .10 ≡10 ( mod 11 )

10 ! ≡10 ( mod 11 )

10 ! ≡−1 ( mod 11)

c) Teorema 8.7
Jika p bilangan prima, maka ( p−1 ) ! ≡−1 ( mod p )

Pembuktian :

Perhatikan kongruensi x 2 ≡ 1 ( mod p ) untuk suatu bilangan p ( Teorema 8.5 )

p∨( x2 −1 )=(x+1) ( x−1 )

p∨ ( x +1 ) atau p∨(x −1)

p∨ ( x +1 ) p∨ ( x −1 )

( x +1 ) ≡ 0 ( mod p ) ( x−1 ) ≡0 ( mod p )

x ≡−1 ( mod p ) x ≡ 1 ( mod p )

Jika solusi persamaan kongruensi x 2 ≡ 1 ( mod p ) dalam himpunan B = {1,2,3,…,p-1}.


Persamaan tersebut berlaku x= p−1 atau x=1.

Untuk p=2, ( 2−1 ) !=1≡−1 ( mod 2 )


Untuk p=3 , ( 3−1 ) !=2 ≡−1 ( mod 3 ), dst

Kita dapat memasangkan a dan a' dari 2 , 3 , 4 , … , ( p−2 ) sedemikian hingga kekongruenan
'
a a ≡1 ( mod p ) .

2 , 3 , 4 , 5 , … , ( p−2 ) ≡ 1(mod p)

1 , 2, 3 , 4 ,5 , … , ( p−2 ) ( p−1 ) ≡ p−1 ( mod p )

( p−1 ) ! ≡ ( p−1 ) ( mod p )

( p−1 ) ! ≡−1 ¿)

Contoh :

Misalkan p = 7, tunjukkan bahwa 6 ! ≡−1 ( mod 7 )

Penyelesaian :

Perhatikan barisan bilangan 2 sampai 5. Hasil kali pasangan modulo 7 adalah 2.4
7−3
≡1 ( mod 7 ) dan 3.5 ≡1 ( mod 7 ). Jadi di peroleh =2buah kongruen. Hasil kali semua
2
bilangan pada ruas kiri akan kongruen modulo 7 dengan 1 yaitu :

2.3 .4 .5 ≡1 ( mod 7 ) → 1.2.3 .4 .5 .6 ≡6 ( mod 7 )

Jadi, 6 ! ≡−1(mod 7)
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan Teorema Wilson, dapat disimpulkan bahwa :

1. Teorema Wilson adalah salah satu teorema yang menggambarkan sifat dari bilangan
prima. Menurut teorema wilson, p adalah bilangan prima jika p membagi (p – 1)! + 1.
Begitu pula sebaliknya suatu bilangan p yang membagi (p – 1)! + 1 maka bilangan
tersebut adalah prima.
2. Terdapat 3 teorema pendukung di dalam teorema Wilson, yang dibuktikan di dalam
pembahasan disertakan dengan contoh soal yang telah dibahas. Keempat teorema tersebut
ialah : (1) Andaikan p merupakan suatu anggota bilangan prima, maka kekongruenan 1
(mod p) ≡ x 2 punya tepat 2 penyelesaian , yakni p − 1 dan 1, (2) Misalkan p suatu
bilangan prima selain 2 dan '
a adalahsolusi dari ax ≡1 ( mod 11) dengan
a=1 ,2 , 3 , … , p−1 (yaitu a a' ≡1 ( mod p ) , dengan 0< a' < p ) dan (3) Jika p bilangan prima,
maka ( p−1 ) ! ≡−1 ( mod p )
3. Penyelesaian bilangan prima dapat digunakan menggunakan teorema Wilson.

B. Saran
Disarankan kepada para penulis berikutnya agar lebih teliti dalam mencari materi
terkait teorema Wilson. Teorema Wilson hanya sedikit dibahas di dalam jurnal, namun
banyak pembahasan terkait teorema Wilson di dalam aplikasi youtube. Penulis berikutnya di
harapkan dapat lebih baik lagi dalam menyajikan pembahasan terkait teorema Wilson agar
dapat bermanfaat bagi para pembaca lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. iman saro ndrahara, “Teorema Wilson,” institut keguruan dan ilmu pendidikan
gunungsitoli, 2019. [Online]. Available:
https://www.scribd.com/document/464535333/Makalah-Teorema-Wilson

[2] S. Adestia, “Teorema Wilson,” matematikaku. Accessed: Oct. 11, 2023. [Online].
Available: https://sylviadestia.blogspot.com/2017/12/teorema-fermat-dan-wilson.html

[3] Sakinah, “Teorema Wilson,” scribd. Accessed: Oct. 11, 2023. [Online]. Available:
https://www.scribd.com/doc/231239278/Teorema-Wilson

[4] A. Abdussakir, “Pribadi bilangan prima,” pp. 1–4, 2008, [Online]. Available:
http://repository.uin-malang.ac.id/1734/

[5] I. sopiah Imat, “Eksplorasi Etnomatematika pada Kepercayaan Penentuan Hari Baik
Masyarakat Baduy,” J. PEKA (Pendidikan Mat., vol. 4, no. 1, pp. 13–20, 2020, doi:
10.37150/jp.v4i1.805.

[6] M. T. Juzar, I. T. Bandung, J. G. Bandung, and A. Keterbagian, “Kongruen Lanjar dan


Berbagai Aplikasi dari Kongruen Lanjar,” no. 13512016, pp. 1–6, 2014.

[7] linda Vitoria, teori bilangan untuk mahasiswa pgsd. aceh: fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas syiah kuaa, 2019. [Online]. Available:
https://123dok.com/document/q2nde2j2-teori-bilangan-untuk-mahasiswa-pgsd.html

[8] R. Munir, Teori Bilangan, no. Bagian 2. 2011.

[9] P. Matematika, Teorema Wilson_TMB19_Tadris Matematika IAIN KUDUS, (2020).


[Online]. Available: https://www.youtube.com/watch?v=hrwB6L3dSb8
LAMPIRAN
gambar [1]

gambar [2]
gambar [3]

gambar [4]
gambar [5]
gambar [6]
gambar [7]

gambar [8]
gambar [9]

Anda mungkin juga menyukai