Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UTS SEMESTER GENAP

MAHASISWA PASCA SARJANA ANGKATAN I


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEMARANG

NAMA : EDI MUHAMMAD ISMAIL


NPM : 220301000002

1. Jelaskan beberapa hal dibawah ini :

A. apa yang dimaksud dengan corporate entrepreneurship

Corporate entrepreneurship, juga dikenal sebagai intrapreneurship, mengacu pada kegiatan


kewirausahaan yang terjadi di dalam suatu perusahaan besar atau organisasi yang sudah
mapan. Ini melibatkan proses menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan ide-ide baru
serta inovasi di dalam konteks perusahaan.

Corporate entrepreneurship melibatkan upaya untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan


sikap wirausaha di antara karyawan perusahaan. Ini bisa berarti memberikan ruang dan
sumber daya bagi karyawan untuk mengembangkan dan menguji ide-ide baru, atau bahkan
mendirikan unit bisnis baru di dalam perusahaan yang terpisah dari struktur dan proses yang
ada.

Tujuan utama dari corporate entrepreneurship adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan melalui inovasi dan penciptaan peluang baru. Ini dapat membantu perusahaan
untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan perubahan pasar, mengidentifikasi dan
mengeksploitasi peluang bisnis baru, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan
pertumbuhan jangka panjang.

Dalam praktiknya, corporate entrepreneurship melibatkan pembangunan budaya organisasi


yang mendukung inovasi, pemberian insentif kepada karyawan untuk berpikir dan bertindak
secara kewirausahaan, dan penggunaan alat dan proses manajemen yang memfasilitasi
pengembangan dan implementasi ide-ide baru.

Penting untuk dicatat bahwa corporate entrepreneurship berbeda dengan kewirausahaan


tradisional yang melibatkan pendirian dan pengembangan bisnis baru dari awal. Corporate
entrepreneurship lebih berfokus pada inovasi dan perubahan di dalam konteks perusahaan
yang sudah ada.

B. Jelaskan beda Social entrepreneurship dan corporate entrepreneurship

Social entrepreneurship dan corporate entrepreneurship adalah dua konsep yang berbeda
meskipun keduanya melibatkan elemen kewirausahaan. Berikut adalah penjelasan tentang
perbedaan antara keduanya:

Faktor Social Entrepreneurship Corporate Entrepreneurship


Fokus Utama Fokus utama dari social Fokus utama dari corporate
entrepreneurship adalah entrepreneurship adalah
menciptakan dampak sosial yang menciptakan nilai tambah bagi
positif. Para social entrepreneur perusahaan. Ini melibatkan inovasi
biasanya berusaha mengatasi dan pengembangan ide-ide baru
masalah sosial, lingkungan, atau yang dapat meningkatkan daya saing
kemanusiaan melalui pendekatan perusahaan, menciptakan peluang
bisnis yang berkelanjutan. Tujuan bisnis baru, dan meningkatkan
mereka adalah untuk memberikan pertumbuhan jangka panjang. Tujuan
solusi yang berdampak positif bagi utama corporate entrepreneurship
masyarakat atau lingkungan. adalah mencapai keberhasilan
ekonomi dan keuntungan
perusahaan.
Skala dan Social entrepreneurship cenderung Corporate entrepreneurship biasanya
Ruang lebih berfokus pada skala kecil terjadi di perusahaan besar dan
Lingkup: hingga menengah. Para social mapan. Ini melibatkan karyawan
entrepreneur mungkin bekerja dalam yang bekerja di dalam perusahaan
lingkup lokal atau regional dan fokus untuk mengembangkan dan
pada perubahan sosial di komunitas menerapkan inovasi. Corporate
tertentu. Mereka sering kali entrepreneurship dapat melibatkan
mendirikan organisasi non-profit pembentukan unit bisnis baru di
atau sosial untuk mewujudkan dalam perusahaan atau
tujuan mereka. pengembangan produk dan layanan
baru yang mendukung pertumbuhan
perusahaan.
Sumber Daya Social entrepreneurship sering kali Corporate entrepreneurship biasanya
dan mengandalkan pendanaan yang didukung oleh sumber daya internal
Pendanaan berasal dari donasi, sumbangan, perusahaan. Perusahaan
hibah, atau investasi sosial. Para memberikan sumber daya finansial,
social entrepreneur sering kali harus keahlian, jaringan, dan infrastruktur
mencari dana dari berbagai sumber yang dapat digunakan oleh karyawan
untuk mendukung misi sosial untuk mengembangkan ide-ide baru.
mereka. Sumber daya perusahaan ini
memudahkan proses inovasi dan
pengembangan ide-ide baru.
Orientasi Social Entrepreneurship: Meskipun Corporate entrepreneurship memiliki
Profit social entrepreneurship memiliki orientasi yang lebih kuat pada
fokus sosial yang kuat, tujuan keuntungan ekonomi dan
keuangan tetap relevan. Namun, pertumbuhan perusahaan. Tujuan
dalam social entrepreneurship, utamanya adalah menciptakan nilai
keuntungan ekonomi bukanlah tambah bagi perusahaan dan
tujuan utama. Keuntungan yang mencapai keberhasilan bisnis.
dihasilkan lebih sering digunakan
untuk membiayai misi sosial dan
memperkuat dampak positif pada
masyarakat.
Dalam ringkasnya, perbedaan antara social entrepreneurship dan corporate
entrepreneurship terletak pada fokus utama (dampak sosial vs. nilai tambah perusahaan),
skala dan ruang lingkup (lokal/regional vs. perusahaan besar), sumber daya dan pendanaan
(donasi/sumbangan vs. sumber daya internal perusahaan), dan orientasi profit (keuntungan
sosial vs. keuntungan ekonomi).

2. Mengapa entrepreneurship itu penting bagi suatu korporasi?

Entrepreneurship sangat penting bagi suatu korporasi karena alasan berikut:

1) Inovasi dan Pertumbuhan: Entrepreneurship memungkinkan korporasi untuk terus


berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Melalui kreativitas dan
inovasi, entrepreneurship membantu perusahaan menciptakan ide-ide baru,
mengembangkan produk dan layanan inovatif, dan menemukan peluang baru untuk
pertumbuhan bisnis. Tanpa entrepreneurship, korporasi mungkin gagal berinovasi
dan tertinggal dalam persaingan yang semakin ketat.

2) Daya Saing: Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, entrepreneurship memainkan


peran penting dalam menjaga daya saing perusahaan. Para entrepreneur korporasi
mencari peluang baru dan menciptakan strategi yang inovatif untuk memenangkan
persaingan. Mereka berani mengambil risiko, beradaptasi dengan cepat, dan
mengubah paradigma bisnis yang sudah ada. Ini membantu korporasi tetap relevan
dan unggul di pasar yang terus berubah.

3) Penciptaan Nilai: Entrepreneurship membantu korporasi menciptakan nilai tambah.


Dengan mengembangkan produk atau layanan baru, memperluas jangkauan pasar,
atau mendirikan unit bisnis baru, korporasi dapat meningkatkan pendapatan,
keuntungan, dan nilai perusahaan. Entrepreneurship juga dapat membantu korporasi
meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, atau mengoptimalkan proses
bisnis untuk mencapai hasil yang lebih baik.

4) Pengembangan Karyawan: Entrepreneurship memberikan kesempatan bagi


karyawan dalam korporasi untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan
mereka. Ini memungkinkan karyawan untuk berpikir secara kreatif, mengambil
inisiatif, dan berpartisipasi dalam pengembangan ide-ide baru. Entrepreneurship juga
mendorong budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif, di mana karyawan merasa
diberdayakan dan termotivasi untuk berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

5) Adaptasi Terhadap Perubahan: Lingkungan bisnis saat ini penuh dengan


ketidakpastian dan perubahan yang cepat. Entrepreneurship membantu korporasi
untuk lebih siap dan responsif terhadap perubahan tersebut. Para entrepreneur
korporasi berani mengambil risiko, menguji ide-ide baru, dan mengubah strategi
bisnis jika diperlukan. Mereka mendorong budaya organisasi yang fleksibel dan
inovatif, yang memungkinkan korporasi beradaptasi dengan perubahan pasar,
teknologi, dan kebutuhan pelanggan.

Dalam keseluruhan, entrepreneurship membantu korporasi untuk tetap relevan, inovatif, dan
kompetitif di pasar yang dinamis. Dengan memfasilitasi inovasi, pertumbuhan, dan adaptasi,
entrepreneurship berperan penting dalam menciptakan nilai dan keberhasilan jangka panjang
bagi suatu korporasi.

3. Karakter apa saja yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur korporasi?

Seorang entrepreneur korporasi yang sukses biasanya memiliki karakteristik dan kualitas
berikut:

1) Inovatif: Seorang entrepreneur korporasi harus memiliki kemampuan untuk berpikir


secara inovatif dan kreatif. Mereka mampu melihat peluang baru, menciptakan ide-
ide baru, dan mengembangkan solusi yang tidak konvensional. Mereka terus mencari
cara baru untuk meningkatkan produk, layanan, atau proses bisnis yang ada.
2) Pengambil Risiko: Entrepreneur korporasi harus berani mengambil risiko dan keluar
dari zona nyaman. Mereka siap untuk menghadapi ketidakpastian dan kemungkinan
kegagalan. Namun, mereka juga mampu melakukan evaluasi risiko yang baik dan
mengambil risiko yang terukur dengan mempertimbangkan potensi imbalan dan
dampak yang mungkin terjadi.
3) Orientasi pada Pelanggan: Seorang entrepreneur korporasi yang sukses memiliki
pemahaman mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan.
Mereka fokus pada memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan berupaya untuk
memenuhi atau melampaui harapan pelanggan dalam produk, layanan, dan
pengalaman yang diberikan.
4) Jiwa Kewirausahaan: Entrepreneur korporasi memiliki semangat kewirausahaan
yang kuat. Mereka memiliki keinginan dan motivasi untuk menciptakan perubahan,
mengambil inisiatif, dan mendorong inovasi di dalam organisasi. Mereka berani
mencoba hal-hal baru, tidak takut menghadapi tantangan, dan selalu mencari
peluang baru.
5) Ketekunan dan Ketangguhan: Entrepreneur korporasi harus memiliki ketekunan dan
ketangguhan yang tinggi. Mereka dapat menghadapi rintangan dan kegagalan
dengan sikap positif, belajar dari kegagalan, dan terus berusaha untuk mencapai
tujuan mereka. Mereka tidak mudah menyerah dan memiliki kemampuan untuk
bangkit setelah mengalami kegagalan.
6) Kemampuan Manajerial: Seorang entrepreneur korporasi harus memiliki
keterampilan manajerial yang baik. Mereka mampu mengorganisir sumber daya,
mengelola tim, membuat keputusan strategis, dan mengarahkan upaya organisasi
menuju pencapaian tujuan. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang aspek-
aspek manajemen seperti keuangan, pemasaran, operasional, dan sumber daya
manusia.
7) Komunikasi dan Kolaborasi: Entrepreneur korporasi efektif dalam berkomunikasi
dengan berbagai pihak, termasuk karyawan, rekan bisnis, investor, dan pelanggan.
Mereka memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu mengartikulasikan visi
dan ide-ide mereka, serta membangun kemitraan dan kerja sama yang kuat dengan
orang lain.
8) Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Seorang entrepreneur korporasi harus fleksibel dan
mampu beradaptasi dengan perubahan. Mereka dapat bergerak cepat, mengubah
strategi, dan menyesuaikan rencana ketika kondisi pasar atau bisnis berubah.
Mereka tidak terikat dengan cara-cara lama dan terbuka untuk mencoba pendek

4. Dalam dunia bisnis saat ini, teknologi informasi (TI) memainkan peran penting
dalam keberhasilan organisasi terlepas dari skalanya. Baik itu organisasi bisnis
kecil, menengah, atau besar, pentingnya teknologi informasi (TI) memegang posisi
vital bagi setiap bisnis untuk berhasil. Jelaskan peran IT dalam implementasi
korporasi perusahaan.

Implementasi teknologi informasi (TI) dalam korporasi perusahaan memiliki peran yang
signifikan dalam berbagai aspek bisnis. Berikut adalah beberapa peran penting TI dalam
implementasi korporasi perusahaan:

a. Peningkatan Efisiensi Operasional: TI memungkinkan otomatisasi dan pengelolaan yang


lebih efisien dari proses bisnis inti. Melalui perangkat lunak bisnis, sistem manajemen
rantai pasokan, sistem manajemen inventaris, dan alat kolaborasi, TI membantu
meningkatkan efisiensi dalam produksi, pengadaan, distribusi, dan manajemen
operasional secara keseluruhan.
b. Peningkatan Produktivitas Karyawan: TI memberikan alat dan aplikasi yang membantu
karyawan dalam menjalankan tugas-tugas mereka dengan lebih efisien. Misalnya,
sistem manajemen proyek dan alat kolaborasi online memfasilitasi kerja tim dan
komunikasi yang efektif. Selain itu, TI juga memungkinkan otomatisasi tugas rutin,
pemrosesan data yang cepat, dan akses informasi yang mudah, yang semuanya
berkontribusi pada peningkatan produktivitas karyawan.
c. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Implementasi TI dalam korporasi perusahaan
memungkinkan pengumpulan, analisis, dan visualisasi data yang lebih baik. Dengan
sistem informasi manajemen, perangkat lunak analitik, dan alat pemodelan, TI
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data. Ini
memungkinkan manajemen perusahaan untuk mengidentifikasi tren, memahami perilaku
pelanggan, dan merespons secara efektif terhadap perubahan pasar.
d. Peningkatan Hubungan dengan Pelanggan: TI memungkinkan perusahaan untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan secara lebih efektif. Melalui platform
e-commerce, aplikasi mobile, media sosial, dan alat manajemen hubungan pelanggan
(CRM), perusahaan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, memberikan
pelayanan yang lebih baik, dan membangun hubungan jangka panjang dengan
pelanggan.
e. Inovasi Produk dan Layanan: TI memainkan peran penting dalam inovasi produk dan
layanan. Perusahaan dapat menggunakan TI untuk mengidentifikasi peluang pasar baru,
mengembangkan produk yang inovatif, dan meningkatkan layanan yang ada. Selain itu,
teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain
membuka peluang baru untuk menciptakan solusi yang disrupif dan menghadirkan nilai
tambah yang unik bagi pelanggan.
f. Pengelolaan Keamanan Informasi: Implementasi TI memungkinkan perusahaan untuk
mengelola keamanan informasi dengan lebih efektif. Perusahaan dapat menggunakan
infrastruktur jaringan yang aman, sistem keamanan data, enkripsi, dan manajemen
akses untuk melindungi informasi penting dan menjaga privasi pelanggan. Keamanan TI
juga melibatkan deteksi dan respons terhadap ancaman siber yang semakin kompleks.

Penting untuk dicatat bahwa implementasi TI yang sukses juga membutuhkan strategi yang
matang, dukungan manajemen yang kuat, serta sumber daya dan keahlian yang memadai.
Dalam era digital saat ini, TI telah menjadi faktor kunci dalam daya saing dan keberhasilan
korporasi perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.

5. Jelaskan empat Model Kewirausahaan Perusahaan.

Berikut adalah empat model kewirausahaan perusahaan yang umum digunakan:

1) Model Inovasi Internal: Model ini melibatkan pengembangan dan implementasi ide-
ide inovatif secara internal di dalam perusahaan. Perusahaan menciptakan unit atau
tim kewirausahaan internal yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi peluang
inovasi, mengembangkan produk atau layanan baru, dan memperkenalkannya ke
pasar. Model ini memberikan perusahaan kontrol penuh atas proses inovasi dan
memungkinkan pemanfaatan sumber daya internal yang ada.
2) Model Kemitraan dan Aliansi: Dalam model ini, perusahaan berkolaborasi dengan
mitra eksternal seperti startup, universitas, atau perusahaan lain untuk berinovasi dan
mengembangkan solusi baru. Perusahaan bisa melakukan investasi strategis,
membentuk kemitraan, atau mengakuisisi perusahaan startup yang memiliki
teknologi atau keahlian yang relevan. Model ini memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan akses ke sumber daya dan keahlian tambahan yang mungkin tidak
dimiliki secara internal.
3) Model Inkubator dan Accelerator: Model ini melibatkan pembentukan inkubator atau
accelerator internal di perusahaan. Inkubator adalah lingkungan yang didedikasikan
untuk mengembangkan startup internal, sedangkan accelerator adalah program yang
mendukung pertumbuhan startup eksternal. Perusahaan menyediakan sumber daya,
dukungan mentor, dan jaringan untuk startup yang berpartisipasi dalam program ini.
Model ini membantu perusahaan untuk memperluas ekosistem kewirausahaan dan
memanfaatkan inovasi dari luar.
4) Model Akuisisi dan Integrasi: Dalam model ini, perusahaan memperoleh perusahaan
startup atau inovatif yang sudah mapan di pasar. Perusahaan akan mengakuisisi
perusahaan tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam operasi dan struktur
perusahaan yang ada. Dengan melakukan akuisisi, perusahaan dapat mengambil
keuntungan dari teknologi, pelanggan, dan basis pengguna yang sudah ada, sambil
mempercepat pertumbuhan dan memperluas portofolio bisnisnya.

Penting untuk dicatat bahwa setiap model kewirausahaan perusahaan memiliki kelebihan dan
tantangan tersendiri. Pemilihan model yang tepat tergantung pada tujuan, sumber daya,
kebutuhan, dan konteks bisnis perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai