Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Materi Ketiga

Hukum Perdata
Nama : Alivia Adzhani (2202026146)
Kelas HPI C-2
Hukum Tentang Orang
❖ Pengertian Orang
• Orang atau persoon dalam hukum adalah pembawa hak atau subyek hukum.
• Seseorang yang tidak suka melakukan suatu pekerjaan tidak dapat secara langsung dipaksa
untuk melakukan pekerjaan itu, tanpa ada perjanjian yg ia sepakati.
• Hukuman maksimal yg dapat diberikan kepadanya adalah membayar kerugian yg berupa
uang, yang karenanya harta bendanya dapat disita.

❖ Tidak Ada Kematian Perdata


• Suatu hukuman yg menyatakan bahwa seseorang tidak dapat memiliki sesuatu hak lagi
tidak dikenal dalam hukum perdata.
• Sebagai hukuman hanya mungkin seseorang dicabut sementara hak-haknya, misalnya
kekuasaan sbg orang tua terhadap anak2 nya, kekuasaan sbg wali, hak utk bekerja pada
angkatan bersenjata, dll.

❖ Kapan Manusia sebagai subjek Hukum?


• Dimulai dari saat dilahirkan dan berakhir sampai ia meninggal
• Untuk kepentingannya berlakunya seseorang sbg pembawa dapat dihitung surut/mundur
hingga awal keberadaannya dalam kandungan, asal ia dilahirkan hidup. Hal ini terkait
dengan hak-hak warisnya.

❖ Orang yang Tidak Cakap


Tidak semua orang mampu bertindak sendiri sebagai subjek hukum dalam melaksanakan hak-
haknya, ada beberapa kelompok orang yang dinyatakan tidak/kurang cakap untuk melakukan
perbuatan hukum sendiri, ia adalah orang yang belum dewasa/masih kurang umur (di bawah 21
tahun) kecuali jika sudah kawin dan meskipun perkawinannya putus sebelum mencapai 21 tahun,
dan orang yang berada di bawah pengawasan (curatele), yang harus diwakili oleh orang
tua/kuratornya. Orang dikatakan dibawah umur apabila ia belum mencapai usia 21 tahun, kecuali
jika ia sudah kawin dan meskipun perkawinanya putus sebelum ia mencapai usia 21 tahun itu.
❖ Badan Hukum sebagai Subjek Hukum
Badan Hukum dalam hukum perdata bersifat artifisial (buatan). Layaknya individu,
perkumpulan-perkumpulan juga dapat memiliki hak dan melakukan perbuatan hukum. Mereka
memiliki kekayaan sendiri, ikut serta dalam lalu lintas dengan perantaraan pengurusnya, dapat
digugat dan juga dapat menggugat dalam hukum.

Badan atau perkumpulan yang demikian disebut badan hukum (rechts-persoon), artinya orang
yang diciptakan oleh hukum. Misal: Perseroan Terbatas (PT), koperasi, yayasan, dll

❖ Kecakapan sebagai Subjek Hukum


1. Berusia 21 tahun atau lebih
2. Berakal sehat
❖ Pendewasaan (handlichting)
Adalah suatu pernyataan bahwa seseorang yang belum mencapai usia dewasa
sesungguhnya dan untuk beberapa hal dipersamakan dengan orang yang sudah dewasa
Tujuannya agar anak tersebut dapat bertindak sendiri dalam kepengurusan kepentingan-
kepentingannya

• Pendewasaan yg bersifat sepenuhnya dapat diajukan oleh anak yg sudah mencapai usia 20
tahun kepada Presiden dg melampirkan surat kelahiran atau bukti2 lain yg menyatakan
bhw pemohon telah mencapai usia tersebut.

• Presiden akan memberikan keputusannya setelah mendapat nasihat dari Mahkamah Agung
yg utk itu akan mendengar keterangan orang2 tua dan lain anggota keluarganya, wali atau
pengawasnya.

• Pendewasaan dapat disertai ketentuan utk tidak memindahtangankan atau membebani


harta tak bergerak tanpa persetujuan PN setelah PN tersebut memanggil dan mendengar
orang tuanya atau keluarga2 sedarahnya.
❖ Pendewasaan dalam Hal Tertentu
• Pendewasaan utk hal2 tertentu dapat diberikan oleh Pengadilan Negeri kepada anak yg
telah berumur 18 tahun atas permohonan ybs.
• Keputusan diberikan setelah PN memanggil dan mendengarkan keterangan kedua orang
tuanya, wali, pengawasan atau keluarganya.
• Pernyataan pendewasaan oleh PN dapat dicabut kembali, apabila si anak
menyalahgunakannya atau ada kekhawatiran utk itu.
• Penarikan kembali itu atas permohonan dari ayah, ibu, atau walinya.

❖ Kewenangan terkait Pendewasaan oleh Pengadilan Negeri


• wewenang dan hak utk menerima seluruh atau sebagian pendapatannya;
• mengeluarkan dan menggunakan pendapatannya itu;
• mengadakan persewaan;
• menggarap tanah-tanahnya , dan melakukan usaha2 yg perlu utk itu;
• melakukan pekerjaan tangan;
• mendirikan suatu pabrik atau ikut berusaha; dan
• menjalankan pencaharian dan perdagangan.
• Dalam praktik peraturan ttg pendewasaan ini sedikit sekali dipergunakan. Bahkan dengan
ditetapkannya usia 18 tahun menjadi usia kedewasaan oleh UU perkawinan, maka lembaga
pendewasaan ini sudah kehilangan artinya.

❖ Pengampuan/Pengawasan
• Orang dewasa yg menderita sakit ingatan atau dungu harus ditempatkan di bawah
pengampuan, meskipun ia kadang2 cakap menggunakan akal pikirannya.

• Orang dewasa pun boleh juga ditempatkan di bawah pengampuan karena perilaku borosnya
(mengobral kekayaannya).
❖ Pihak yang Dapat Mengajukan Pengampuan

• Tiap anggota keluarga terhadap orang sakit ingatan


• Hanya anggota keluarga dekat saja terhadap seorang yg berperilaku boros
• Suami terhadap istri, atau istri terhadap suami
• Orang yang bersangkutan dlm hal merasa tidak mampu mengurus sendiri kepentingan2
nya
• Jaksa terhadap seorang sakit ingatan yg membahayakan terhadap umum.

❖ Mekanisme Pengampuan/Pengawasan
• Permohonan pengampuan diajukan kpd Pengadilan Negeri dengan menguraikan
peristiwa2 yg menguatkan persangkaan ttg adanya alasan2 utk menaruh orang tersebut
dalam pengampuan disertai bukti2 dan saksi2.
• Seseorang yg ditaruh dalam pengampuan sama seperti orang belum dewasa. Ia tidak dapat
lagi melakukan perbuatan2 hukum scr sah. Namun seorang yg ditaruh dalam pengampuan
karena perilaku borosnya masih dapat membuat testamen dan juga masih dapat melakukan
perkawinan membuat perjanjian kawin , meskipun utk itu harus mendapat izin dari kurator
serta weeskamer.
❖ Domisili
• Tiap orang harus mempunyai tempat tinggal di mana ia harus dicari. Tempat ini disebut
domisili.
• Badan hukum juga harus mempunyai tempat kedudukan tertentu.
• Relevansi domisili : di mana harus melangsungkan perkawinan, di mana harus seorang
harus dipanggil dan ditarik ke muka hakim, pengadilan mana yg berkuasa (berwenang)
terhadapnya, dll.
• Biasanya orang mempunyai domisili di tempat kediamannya, tetapi bagi yg tdk
mempunyai tempat kediaman tertentu, domisili dianggap berada di tempat di mana ia
sungguh2 berada.

❖ Domisili Mengikuti Orang Lain


• Istri mengikuti domisili suami (kecuali jika ia telah pisah meja dan tempat tidur);
• Seorang anak mempunyai domisili di tempat tinggal orang tuanya;
• Seorang yg ditaruh di bawah pengampuan mempunyai domisili di tempat tinggal
kuratornya.

❖ Domisili Berdasarkan Urusan Tertentu


• Dua pihak dlm suatu kontrak tertentu memilih domisili di kantor seorang notaris atau
kantor kepaniteraan suatu PN.
• Ini utk memudahkan pihak penggugat apabila terjadi sengketa di muka hakim.

❖ Rumah Kematian
• Ialah domisili penghabisan dari seorang yg meninggal dunia.
• Relevansi rumah kematian : menentukan hukum mana yg berlaku dalam soal warisan,
hakim mana yg berkuasa mengadili perkara ttg warisan itu.

Anda mungkin juga menyukai