Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dyah Hanifah

NPM : 202201579023
Mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Kls : YC (sabtu, 16.10 – 17.50)
Dosen : Drs. Slamet Hamid M.Pd.

TUGAS KE 6
TEKNIK TES DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Tes Subjektif

1. Tes subjektif dalam teknik evaluasi pembelajaran merujuk pada jenis tes yang meminta
peserta didik untuk memberikan respons atau jawaban yang bersifat pribadi, berdasarkan
pengalaman, pemahaman, atau interpretasi mereka sendiri terhadap materi pelajaran. Tes
ini sering kali melibatkan penilaian kualitatif dan bersifat lebih terbuka, memungkinkan
siswa untuk mengekspresikan pemikiran, ide, dan pendapat mereka.

2. Kelebihan Tes Esai:


 Ekspresi Pribadi: Tes esai memungkinkan siswa untuk mengekspresikan pemikiran,
ide, dan pandangan pribadi mereka dengan lebih bebas. Hal ini dapat
memperlihatkan pemahaman yang lebih mendalam dan individual terhadap materi
pelajaran.
 Kemampuan Analisis: Tes esai dapat mengukur kemampuan siswa dalam
menganalisis informasi, menyajikan argumen, dan menyusun pemikiran secara
logis. Siswa diharapkan tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga dapat
mengaplikasikannya dengan pemahaman yang lebih mendalam.
 Kreativitas: Tes esai memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kreativitas mereka dalam merespons pertanyaan. Mereka dapat mengembangkan
ide, memberikan contoh konkret, dan menyajikan informasi dengan cara yang unik.
 Pengembangan Kemampuan Menulis: Tes esai dapat membantu mengembangkan
kemampuan menulis siswa. Proses menyusun jawaban secara tertulis dapat
meningkatkan kemampuan berkomunikasi mereka dalam bentuk tulisan.

Kekurangan Tes Esai:


 Subyektivitas dalam Penilaian: Penilaian tes esai cenderung lebih subyektif daripada
tes objektif. Penilai harus mengandalkan interpretasi mereka sendiri untuk menilai
kualitas jawaban. Ini dapat menyebabkan variasi penilaian antar penilai.
 Waktu dan Tenaga: Proses penilaian tes esai memerlukan waktu dan tenaga yang
lebih besar dibandingkan dengan tes objektif. Ini dapat menjadi tantangan dalam
situasi di mana jumlah siswa banyak atau waktu terbatas.
 Ketidakjelasan Kriteria Penilaian: Kriteria penilaian tes esai dapat menjadi kurang
jelas dibandingkan dengan tes objektif. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian
dalam menentukan sejauh mana jawaban dianggap benar atau tidak benar.
 Keterbatasan pada Topik Tersempit: Tes esai mungkin tidak efektif untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap sejumlah besar informasi atau fakta yang spesifik. Tes
objektif, seperti pilihan ganda, dapat mencakup lebih banyak materi dalam waktu
yang lebih singkat.
3. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan oleh evaluator atau guru dalam hal
memenuhi tujuan tes esai.
Persiapan untuk menggunakan tes esai sebagai alat evaluasi memerlukan perhatian
khusus dan pengaturan yang baik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil
oleh evaluator atau guru untuk mempersiapkan dan memastikan bahwa tes esai
memenuhi tujuannya:
 Definisikan Tujuan Tes:
Jelaskan tujuan dari penggunaan tes esai. Apakah tujuannya untuk mengukur
pemahaman konsep, kemampuan analisis, atau kreativitas siswa?
 Spesifikasikan Kriteria Penilaian:
Tetapkan kriteria penilaian yang jelas dan terukur. Hindari kriteria yang terlalu
umum dan pastikan bahwa siswa memahami apa yang diharapkan dari jawaban
mereka.
 Buat Instruksi yang Jelas:
Sediakan instruksi yang jelas dan terperinci kepada siswa mengenai tugas atau
pertanyaan yang akan mereka jawab. Pastikan bahwa siswa memahami dengan baik
apa yang diharapkan dari mereka.
 Pertimbangkan Format Pertanyaan:
Pilih format pertanyaan yang sesuai dengan tujuan tes. Pertanyaan esai dapat berupa
pertanyaan terbuka, studi kasus, atau permintaan untuk menyusun argumen tertulis.
 Sesuaikan Tingkat Kesulitan:
Sesuaikan tingkat kesulitan pertanyaan dengan tingkat kelas atau tingkat
kemampuan siswa. Pastikan bahwa pertanyaan mencakup materi yang telah
diajarkan.
 Atur Waktu dengan Bijak:
Tentukan batas waktu yang memadai untuk menjawab tes esai. Pastikan bahwa
waktu yang diberikan mencukupi untuk siswa mengekspresikan pemikiran mereka
secara menyeluruh.
 Uji Soal Secara Mendalam:
Uji soal tes esai secara menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka tidak ambigu
dan dapat diinterpretasikan dengan benar. Periksa apakah soal mengukur dengan
baik apa yang seharusnya diukur.
 Berikan Contoh Jawaban yang Baik:
Berikan contoh jawaban yang baik atau panduan kepada siswa untuk membantu
mereka memahami standar penilaian yang diharapkan.
 Rencanakan Proses Penilaian:
Tentukan bagaimana proses penilaian akan dilakukan. Apakah penilaian akan
dilakukan oleh satu atau lebih penilai? Adakah rubrik penilaian yang akan
digunakan?
 Konsistensi Penilaian: Pastikan ada konsistensi dalam penilaian antar penilai. Jika
lebih dari satu penilai terlibat, pastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang
seragam mengenai kriteria penilaian.
 Berikan Umpan Balik Konstruktif: Berikan umpan balik konstruktif kepada siswa
setelah penilaian dilakukan. Hal ini dapat membantu mereka memahami kekuatan
dan kelemahan mereka serta meningkatkan keterampilan menulis mereka.
 Evaluasi Proses dan Hasil:Setelah tes selesai, evaluasi proses dan hasil tes.
Pertimbangkan apakah tujuan evaluasi tercapai dan apakah ada aspek yang dapat
diperbaiki untuk penggunaan tes esai di masa mendatang.

4. Tes esai dapat dibagi menjadi dua macam berdasarkan karakteristik jawaban yang
diharapkan: (a) uraian terbatas dan (b) uraian bebas.
a) Uraian Terbatas:
Uraian terbatas meminta siswa untuk memberikan jawaban yang lebih singkat dan
terfokus. Biasanya, siswa diminta untuk memberikan informasi yang spesifik atau
menjelaskan suatu konsep dalam batasan tertentu.
 Contoh:
Pertanyaan: "Jelaskan tiga ciri utama dinosaurus yang membedakannya dari hewan
lain. Batasi jawaban Anda hanya dalam satu paragraf."
 Karakteristik:
- Jawaban terbatas pada informasi yang spesifik.
- Memerlukan fokus dan kemampuan sintesis.
- Cocok untuk mengukur pemahaman konsep secara singkat dan jelas.
b) Uraian Bebas:
Uraian bebas memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa untuk
mengembangkan jawaban mereka. Mereka dapat menyajikan pendapat, argumen,
atau analisis yang lebih mendalam dan luas.
 Contoh:
Pertanyaan: "Tuliskan sebuah esai tentang dampak perubahan iklim terhadap
ekosistem laut. Jelaskan perubahan yang terjadi, penyebabnya, dan dampaknya
pada kehidupan laut."
 Karakteristik:
- Memungkinkan siswa untuk mengekspresikan ide dan pandangan pribadi.
- Jawaban bersifat lebih luas dan mendalam.
- Cocok untuk mengukur kemampuan analisis, sintesis, dan pemikiran kritis.
B. Tes Objektif

1. Tes objektif adalah bentuk tes yang dirancang untuk memberikan jawaban yang jelas dan
terukur, sering kali dalam bentuk pilihan ganda atau bentuk lain yang memiliki jawaban
yang benar atau salah. Karakteristik utama dari tes objektif adalah bahwa jawaban yang
diinginkan telah ditentukan sebelumnya dan dapat dinilai secara obyektif tanpa adanya
penilaian subyektif atau interpretasi luas.
2. Kelebihan Tes Objektif:
1) Obyektivitas Penilaian: Tes objektif memberikan obyektivitas yang tinggi karena
jawaban yang benar sudah ditentukan sebelumnya. Ini mengurangi potensi
subyektivitas dalam penilaian.
2) Efisiensi dan Kecepatan Penilaian: Proses penilaian tes objektif dapat dilakukan
dengan cepat dan efisien, terutama dalam situasi di mana ada banyak peserta didik
yang perlu dinilai.
3) Ketepatan dan Konsistensi: Jawaban yang diharapkan telah ditentukan sebelumnya,
sehingga memberikan ketepatan dan konsistensi dalam penilaian, bahkan jika
dilakukan oleh penilai yang berbeda.
4) Mudah Dikelola Secara Massal: Tes objektif lebih mudah dikelola dalam skala
besar, seperti ujian nasional atau ujian masuk perguruan tinggi, karena tidak
memerlukan waktu yang lama untuk menilai setiap jawaban secara individual.
5) Cakupan Materi yang Luas: Tes objektif dapat mencakup banyak materi dalam satu
sesi ujian, memungkinkan pengukuran yang lebih komprehensif tentang pemahaman
siswa terhadap berbagai konsep.
Kelemahan Tes Objektif:
1) Kurangnya Pengukuran Pemahaman yang Mendalam:
Tes objektif cenderung kurang mampu mengukur pemahaman konsep secara
mendalam atau kemampuan analisis dan sintesis yang lebih tinggi.
2) Keterbatasan dalam Mengukur Kreativitas:
Tes ini tidak efektif dalam mengukur kreativitas atau kemampuan berpikir kritis
karena jawaban yang diharapkan telah ditentukan sebelumnya.
3) Memunculkan Efek Menebak:
Peserta didik dapat menebak jawaban dengan peluang yang relatif tinggi, terutama
dalam tes pilihan ganda, tanpa benar-benar memahami materi.
4) Keterbatasan dalam Mengukur Keterampilan Berbahasa:
Tes objektif mungkin kurang efektif dalam mengukur keterampilan berbahasa,
khususnya kemampuan menulis dengan baik atau pemahaman konteks bahasa.
5) Tidak Fleksibel untuk Jawaban yang Kompleks:
Tes ini kurang fleksibel dalam menanggapi jawaban yang kompleks atau
nuansawan, karena biasanya memerlukan jawaban yang relatif singkat dan jelas.

3. Jenis-jenis tes objektif


a) Free Response Item (Item Respons Bebas):
Dalam free response item, siswa diminta untuk memberikan jawaban yang bersifat
bebas dan tidak terbatas. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengekspresikan ide, pengetahuan, atau pemahaman mereka secara lebih luas dan
mendalam. Penilai kemudian menilai jawaban tersebut secara subjektif.
 Contoh Free Response Item:
Pertanyaan: Tuliskan esai yang menjelaskan dampak revolusi industri terhadap
perkembangan sosial dan ekonomi di abad ke-19.
Jawaban yang Diharapkan: Jawaban bebas, diharapkan siswa dapat memberikan
analisis yang mendalam dan komprehensif.
b) Fixed Response Item (Item Respons Terbatas):
Dalam fixed response item, siswa dihadapkan pada pilihan jawaban yang telah
ditentukan sebelumnya. Jenis ini mencakup beberapa bentuk, seperti pilihan ganda
(multiple-choice), true/false (benar/salah), matching (cocokkan), dan lainnya.
Penilaian lebih obyektif karena jawaban yang benar telah ditentukan.
 Contoh Fixed Response Item:
Pertanyaan Pilihan Ganda:

Pertanyaan: Apa yang menjadi penyebab utama Perang Dunia I?


A. Krisis ekonomi global.
B. Serangan teroris.
C. Serangan Pearl Harbor.
D. Persaingan dan ketegangan antara kekuatan Eropa.
Jawaban yang Diharapkan: D. Persaingan dan ketegangan antara kekuatan
Eropa.

Pertanyaan True/False:
Pernyataan: Revolusi Prancis terjadi pada abad ke-18.
Jawaban yang Diharapkan: False.
Pertanyaan Matching:
Set 1: A. Magna Carta
B. Declaration of Independence
C. Bill of Rights
Set 2: 1. United States
2. England
3. United States
Jawaban yang Diharapkan: A-2, B-1, C-3.

Anda mungkin juga menyukai