Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“KETIDAKRELEVANSIAN SISTEM PENDIDIKAN DALAM


MEMPERSIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA SIAP KERJA”

Disusun oleh kelompok IV:


1.Irhamni
2.Nuryanti
3.Nurlailatul Janah
4. Abd.Rohman
5. Moh.Ciswanto
6.Roisul Bait
7.Moh.Mochdor
8.Ali Wafa
9.Faisal Amin

IKIP WIDYA DHARMA SURABAYA


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah "DASAR-DASAR PENDIDIKAN".
Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
saw. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk
keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan satu di antara tugas di mata
kuliah Dasar-dasar pendidikan pada Universitas IKIP Widya Dharma Surabaya.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Bambang Supri S.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar-
dasar pendidikan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuates, 1 November 2023

Kelompok IV

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2

BAB I ........................................................................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ............................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan..................................................................................................................................................4

BAB II ...................................................................................................................................5

KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 5

2.1 Teori dan Konsep Relevansi Pendidikan........................................................................................................5

BAB III .................................................................................................................................. 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 7

3.1 Pengertian Relevansi Pendidikan.....................................................................................................................7

3.2 Bentuk-bentuk Relevansi Pendidikan............................................................................................................. 7

3.3 Penyebab ketidak Relevansian Pendidikan................................................................................................8

3.4 Solusi Masalah Relevansi Pendidikan............................................................................................................. 9

BAB IV ................................................................................................................................ 10

KESIMPULAN ..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Istilah pendidikan bagi masyarakat pada saat ini bukan merupakan sesuatu yang asing. Berkat kemajuan
teknologi informasi tingkatan pendidikan formal mulai dari playgroup hingga jenjang perguruan tinggi
sudah sering terdengar di telinga mereka. Selain dari pendidikan formal, pendidikan informal seperti
modeling, teater, sekolah sepak bola juga mulai menjamur di masyarakat.
Keanekaragaman pendidikan ditawarkan kepada masyarakat, tinggal mana yang tepat untuk masa
depan anak-anaknya. Selama tiga dasawarsa terakhir, dunia pendidikan Indonesia secara kuantitatif telah
berkembang dengan cepat. Namun sayangnya, perkembangan pendidikan tersebut tidak diikuti dengan
peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan.
Berdasarkan survey United Nations Educational,Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap
kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari
14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara
berkembang.
Salah satu faktor rendahnya relevansi pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah
memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita,
mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan
kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam
menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk
kreatif.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari relevansi pendidikan ?
2. Apa saja bentuk-bentuk relevansi pendidikan ?
3. Apa penyebab ketidakrelevansian pendidikan ?
4. Apa solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari relevansi pendidikan
2. Untuk membedakan bentuk-bentuk relevansi pendidikan
3. Untuk menyelidiki penyebab ketidakrelevansian pendidikan
4. Untuk memberikan solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori dan Konsep Relevansi Pendidikan

a. Pengertian Relevansi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) relevansi berarti hubungan;
kaitan. Menurut Sukmadinata (2007), relevansi terdiri dari relevansi internal dan relevansi eksternal.
Relevansi internal adalah adanya kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum
seperti tujuan, isi, proses penyampaian dan evaluasi, atau dengan kata lain relevansi internal
menyangkut keterpaduan komponen-komponen dalam kurikulum. Sedangkan relevansi eksternal adalah
kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan dalam masyarakat. Dalam
dunia pendidikan,

relevansi menurut Burhan Nurgiyantoro (1998:50) diartikan sebagai berikut: “Adanya kesatuan antara
hasil pendidikan (lingkungan sekolah) dengan tuntutan kehidupan yang ada di masyarakat. Dengan kata
lain sistem pendidikan dapat dikatakan relevan jika para lulusan yang dihasilkan suatu lembaga
pendidikan (kompetensi para lulusan) berguna bagi kehidupan, serta sebaliknya, jika kompetensi para
lulusan suatu lembaga pendidikan kurang fungsional bagi keperluan kehidupan, berarti sistem
pendidikan yang dijalankan kurang relevan dengan tuntutan kehidupan.” Lebih jauh tentang pengertian
relevansi pendidikan dengan kebutuhan di masyarakat,

menurut Nurgiyantoro (1998:51): “Relevansi pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi. Pertama, relevansi
pendidikan dengan lingkungan peserta didik atau masyarakat setempat. Diharapkan sistem pendidikan
yang dijalankan suatu lembaga pendidikan dapat memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik
untuk dapat bergaul dengan lingkungannya. Kedua, relevansi pendidikan kaitannya dengan tuntutan
pekerjaan. Lembaga pendidikan bertugas menyiapkan lulusan yang mampu bekerja sesuai dengan 10
kebutuhan masyarakat, pihak lembaga pendidikan hendaknya melakukan kerjasama dengan masyarakat
atau pemakai lulusan tersebut. Ketiga, relevansi pendidikan kaitannya dengan perkembangan kehidupan
masa kini dan masa yang akan datang. Sistem pendidikan disamping menyiapkan peserta didik untuk
menghadapi tuntutan kehidupan masa kini, juga harus dibekali dengan berbagai pengetahuan atau hal-
hal lain untuk menghadapi kemungkinan - kemungkinan perubahan tuntutan kehidupan akibat
perkembangan jaman pada masa yang akan datang.”

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa relevansi adalah keterkaitan atau
kesesuaian antara kurikulum dalam dunia pendidikan dengan dunia luar yang telah dirancang dengan
teratur guna menghadapi perkembangan atau tuntutan hidup yang ada di masyarakat.

Relevansi merupakan komponen yang terpenting karena merupakan faktor yang dapat menentukan
eksistensi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Suatu lembaga pendidikan tinggi dikatakan
relevan keberadaanya jika seluruhnya atau sebagaian besar lulusannya dapat terserap oleh dunia kerja
yang sesuai dengan bidang dan peringkat stratanya menurut Sadjad (2002) dalam Muhson, dkk (2012:
47). Muhson, dkk., juga mengatakan bahwa relevansi suatu program pendidikan (program studi)
terkandung unsur: tujuan, input, proses, keluaran/hasil dan dampak (out come).

Selain itu dia juga menyebutkan bahwa relevansi pendidikan dapat dikaitkan dengan salah satunya
adalah mata kuliah yang bermanfaat/mendukung pekerjaan para alumni dalam dunia kerja (Muhson,
dkk, 2012). Kebutuhan dunia kerja yang selalu berubah menuntut lembaga pendidikan sebagai salah satu
penghasil tenaga kerja untuk merespon perubahan tersebut dengan tepat dan mengena pada sasaran.
Salah satunya adalah dari komponen kurikulum, dimana kurikulum yang digunakan setidaknya
menjadikan permintaan dunia kerja tersebut sebagai sandaran bagi lembaga 11 pendidikan untuk
melakukan pengembangan kurikulum yang dimiliki. Walaupun tidak sepenuhnya menjamin lulusan dapat
bekerja langsung dan meniti karir dengan baik. Namun setidaknya ada upaya dari lembaga pendidikan
untuk merespon perubahan yang terjadi di dunia kerja (Hanafi, 2012).

Program studi dalam suatu lembaga pendidikan tinggi dibuka untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja
tertentu. Output yang kompeten dibidangnya tentu diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat yang membutuhkan (Muhson, dkk, 2012). Tentunya diharapakan apa yang dipelajari oleh
mahasiswa program studi tersebut dapat dipergunakan dalam dunia kerja yang relevan dengan program
studi yang dia ambil selama di masa perkuliahan. Diharapkan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja
sesuai atau relevan dengan apa yang dipelajari di perkuliahan.

Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan salah satunya adalah
prinsip relevansi. Prinsip relevansi ini ada dua yaitu relevansi internal dimana setiap kurikulum harus
keserasian antar komponen kurikulum yang kedua adalah relevansi eksternal dimana ada keserasian
antara tujuan, isi, dan proses belajar siswa yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia kerja. Kurikulum juga harus disusun setelah melakukan analisis kebutuhan di
lapangan.

Menyusun dan membuat kurikulum harus berdasarkan nilai empiris, bukan nilai teori. Dalam konteks
ini, analisis juga mempertimbangkan aspekaspek psikologis anak dan permintaan klien yang
mempertimbangkan kebutuhankebutuhan pemakai, baik sektor swasta maupun pemerintah. Kurikulum
yang hebat akan berhasil dibentuk sedemikian rupa ketika proses 12 pembahasan dan rancangan
kurikulum tersebut betul-betul sesuai dengan kebutuhan di lapangan (Yamin, 2012).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian relevansi pendidikan
Relevansi/re·le·van·si/ /rélevansi/ n hubungan; kaitan: setiap mata pelajaran harus ada -- nya
dengan keseluruhan tujuan pendidikan; Pendidikan/pen·di·dik·an/ n proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik; (KBBI). Relevansi pendidikan
adalah hasil pendidikan sesuai dengan pembangunan dan perkembangan zaman.
Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak
siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di
atasnya. Masalah yang berhubungan dengan relevansi (kesesuaian) pemilikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan perkembangan zaman dan pembangunan.
Relevan berarti bersangkut paut, kait-mengait, dan berguna secara langsung.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. derap
langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru yang sebagainya sering tidak diramalkan
sebelumnya. Relevansi pendidikan adalah sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan
luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, Luaran pendidikan diharapkan dapat
mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam seperti sektor produksi maka
relevansi pendidikan dianggap tinggi. Relevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur
input-proses-output.

3.2 Bentuk-bentuk relevansi pendidikan


1. Lembaga pendidikan
Merupakan suatu badan yang memandu jalannya proses pendidikan
2. Sistem pendidikan
Merupakan cara pendidikan untuk menghasilkan luaran yang berkualitas.
3. Proses pendidikan
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi
dari berbagai input pendidikan seperti siswa harus mampu menangkap dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru.
4. Hasil pendidikan
Masukan (input) dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan
membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek (output) dan hasil jangka panjang
(outcome).
- Input pendidikan terdiri atas kurikulum, siswa/peserta didik, guru/tenaga pendidik, sarana-
prasarana, dana, dan masukan lain.
- Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi
dari berbagai input pendidikan.
- Hasil pendidikan (output) mencakup antara lain kemampuan peserta didik, yang dapat diukur
melalui prestasi belajar siswa.
- Outcome pendidikan antara lain peningkatan mutu lulusan, yang dapat dilihat antara lain
melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan
yang dapat bekerja. Dengan demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu
mutu hasil, baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang.

3.3 Penyebab ketidak relevansian pendidikan


1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam-macam, lebih tepatnya tidak merata.
Ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota, antar Jawa dan luar Jawa mengakibatkan
mutu pendidikan yang kurang berkualitas bagi daerah-daerah terluar dan terdepan.
2. Sistem pendidikan
Di indonesia yang ada ialah siap kembang. Indonesia memiliki mutu pendidikan yang rendah,
kurangnya kualitas pendidikan di tanah air karena pembelajaran hanya pada buku paket
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang berlaku di Indonesia yang kini berubah menjadi
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
3. Proses pendidikan
Kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan proses belajar menjadi
kaku dan tidak menarik. Pelaksanaan pendidikan seperti ini tidak mampu memupuk kreatifitas
siswa untuk belajar secara efektif.
Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk
melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi lebih inovatif.
4. Hasil pendidikan
Didikan yang dihasilkan dari sistem ini kurang inovatif pola pikirnya. Keterampilannya kurang
berkualitas. Sehingga tidak siap untuk mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi
kebutuhan pembangunan.

3.4 Solusi masalah relevansi pendidikan


1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Diperlukan proses seleksi yang ketat dan tepat agar
memperoleh tenaga pendidik yang benar-benar berkualitas tinggi. Pendidik yang berkualitas
tinggi membantu tercetaknya peserta didik yang berkualitas pula.
2. Sarana dan prasarana pendidikan yang cukup. Semua lembaga pendidikan harus dicukupi
sarana dan prasarananya agar proses pendidikan berjalan dengan lancar dan baik.
3. Sistem pendidikan yang tepat. Kurikulum 2013 yang sedang berlangsung di beberapa sekolah
harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi. Seluruh sekolah di Indonesia harus menggunakan
kurikulum 2013 karena di kurikulum 2013 antara kognitif dan afektif diseimbangkan. Hal ini akan
membantu meningkatkan kualitas peserta didik.
4. Tujuan dari pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
diganti dengan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan
pembangunan.

5. Agar semua solusi ini dapat terwujud, tentunya diperlukan pertolongan dari Tuhan Yang
Maha Esa, jangan lupa berdo’a. Juga bantuan dari pemerintah yang nyata. Dan kontribusi dari
seluruh masyarakat Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN
Relevansi pendidikan merupakan tujuan yang dapat dicapai sebuah pendidikan untuk
orang-orang terdidik dalam memenuhi kebutuhan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan atau skills
yang telah diajarkan dalam pendidikan.

Relevansi pendidikan juga dapat diartikan sebagai tolak ukur sejauh mana sistem pendidikan dapat
menyelesaikan masalah pendidikan seperti yang digambarkan pada tujuan pendidikan nasional. Dalam
hal ini, pendidikan yang relevan seharusnya mampu melahirkan manusia-manusia yang mempunyai
potensi dalam mengatasi tantangan dan kebutuhan hidup di zamannya.

Dalam pendidikan, tentunya terdapat beberapa masalah sebagai akibat dari gagalnya relevansi
pendidikan, contohnya adalah gagalnya kurikulum pendidikan dalam menciptakan sumber daya
manusia yang memiliki pemikiran yang kritis sehingga para pelajar ketika memasuki usia produktif
tidak dapat bersaing dalam dunia kerja. Selain itu, tidak liniernya jurusan saat menjalani
pendidikan dengan posisi kerja yang diambil juga menjadi permasalahan yang berakibat pada kurangnya
tenaga ahli dalam posisi kerja tersebut.

Beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui sistem
bottom up (pendekatan dasar), peningkatan mutu pendidikan secara struktural, dan juga pelatihan kerja.
Hal tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi ketidakrelevansinya pendidikan dan sumber daya
manusia usia kerja
DAFTAR PUSTAKA
Laksono, Bayu Tri (2018) PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA OUTLET KAMPOENG STEAK DI SURABAYA.

Undergraduate thesis, Universitas Katolik Darma Cendika. Sutrisnowati. (2005). Pengembangan Sumber
Daya Manusia. UnyPress, 8-9. Tosepu, Y.A. (2019).

STUDY KAJIAN : UPAYA STRATEGIS DALAM MENANGANI PENGANGGURAN TERDIDIK. Lembaga


studi Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia (LSP3I).

Yuniariza, F. Y. (2022). Analisis Penyebab Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Tuntutan Masyarakat.
Jurna Pendidikan Tambusai, 9754

Anda mungkin juga menyukai