Anda di halaman 1dari 20

“KONSEP REMAJA DAN PERTUMBUHAN ATAU

PERKEMBANGAN REMAJA”

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah BKI Kespro dan KB)

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3

Selvia Dwi Octasari (2130502155)


Salsabil Nasha (2130502110)
Muhammad Prayoga (2120502039)

Dosen Pengampuh :
Syeilla Amrina Rosyada, M.A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas


berkat Rahmat dan Hidayahnya kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tepat
waktu dengan judul “Konsep Remaja dan Pertumbuhan atau Perkembangan
Remaja”. Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah BKI Kespro
dan KB.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Allah Swt, kepada kedua
orang tua, kepada Ibu Syeilla Amrina Rosyada, M.A selaku dosen mata kuliah
BKI Kespro dan KB dan seluruh teman-teman yang turut mendukung dan
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa lebih baik di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 24 April 2024

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Remaja..........................................................................................5
1. Pengertian remaja........................................................................................5
2. Ciri-ciri kejiwaan dan psikososial remaja...................................................6
3. Konsep kedewasaan....................................................................................7
B. Pertumbuhan/Perkembangan remaja...........................................................8
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan...............................................8
2. Aspek pertumbuhan dan perkembangan remaja..........................................9
3. Perkembangan sosial dan kuatnya teman sebaya.......................................10
4. Pengelompokkan sosial baru......................................................................11
5. Perkembangan emosi.................................................................................12
6. Pengendalian emosi....................................................................................12
7. Kebahagiaan pada masa remaja.................................................................13
8. Perkembangan kognitif..............................................................................13
9. Perkembangan moral..................................................................................15
10. Perkembangan konsep diri.........................................................................15
11. Perkembangan heteroseksual.....................................................................16
12. Masalah umum remaja...............................................................................17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia, dimana


terjadi eksplorasi psikologis untuk menentukan identitas diri. Masa remaja
menjadi masa transisi dari masa anak-anak menuju masa remaja individu,
dimana remaja mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri
menjadi lebih berbeda.

Sekitar satu miliar manusia atau setiap 1 diantara 6 penduduk dunia adalah
remaja. Sebanyak 85% remajaa hidup di negara berkembang, seperti di
Indonesia, remaja dan kaum muda berkembang sangat pesat. Sekitar tahun
1970 dan 2000, kelompok usia 15 sampai 24 tahun meningkat dari 21 juta
jiwa menjadi 43 juta atau dari 18% menjadi 21% dari total populasi penduduk
Indonesia.

Dalam masa ini, remaja akan mengalami masa pertumbuhan dan


perkembangan yang akan mempengaruhi dirinya dari segi fisik maupun
psikologisnya. Remaja akan mengalami banyak sekali perkembangan, mulai
dari emosi, sosial, kognitif, moral, konsep diri dan heteroseksual. Untuk
membahas lebih lanjut mengenai remaja dan masa pertumbuhan serta
perkembangannya akan dibahas di bab berikutnya dengan fokus pembahasan
"Konsep Remaja dan Pertumbuhan/Perkembangan Remaja".

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu remaja?

2. Bagaimanakah ciri-ciri kejiwaan dan psikososial remaja?

3. Bagaimanakah konsep kedewasaan?

4. Apa itu pertumbuhan dan perkembangan remaja?

5. Apa saja aspek pertumbuhan dan perkembangan remaja?

3
6. Bagaimana perkembangan sosial dan kuatnya teman sebaya?

7. Bagaimana perkembangan emosi dan pengendalian emosi remaja?

8. Bagaimanakah kebahagiaan pada masa remaja?

9. Apa saja perkembangan kognitif, moral, konsep diri dan heteroseksual pada

remaja?

10. Apa saja masalah umum yang dihadapi oleh remaja?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian remaja

2. Untuk mengetahui ciri-ciri kejiwaan dan psikososial remaja

3. Untuk mengetahui konsep kedewasaan

4. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja

5. Untuk mengetahui aspek pertumbuhan dan perkembangan remaja

6. Untuk mengetahui perkembangan sosial dan kuatnya teman sebaya

7. Untuk mengetahui perkembangan emosi dan pengendalian emosi remaja

8. Untuk mengetahui kebahagiaan pada masa remaja

9. Untuk mengetahui perkembangan kognitif, moral, konsep diri dan


heteroseksual pada remaja

10. Untuk mengetahui masalah umum yang dihadapi oleh remaja

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP REMAJA

Konsep diri merupakan hal yang paling penting untuk diketahui dalam
kehidupan seseorang, karena konsep diri adalah suatu gambaran mengenai diri
sendiri melalui bimbingan orang lain. Konsep diri bukan bawaan lahir atau faktor
keturunan, karena ketika lahir seorang anak belum memiliki konsep diri, tidak
memiliki pengetahuan bahkan belum mampu menilai dirinya sendiri.

Konsep diri terbentuk dari adanya pengalaman, persepsi dan hasil belajar
yang dialami oleh setiap individu. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar
sejak masa pertumbuhan berlangsung sampai dengan dewasa, selain itu peran pola
asuh orang tua juga menjadi pengaruh dalam pembentukan konsep diri individu.

1. Pengertian Remaja

Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan


masa dewasa yang mencakup perubahan biologi, kognitif, dan sosial emosional.
Dalam pandangan agama bahwa seseorang apabila sudah menginjak remaja
adalah mereka yang berada pada usia tahun 14 tahun sampai 24 tahun.

Seseorang disebut berusia remaja bisa berbeda beda, menurut pandangan


WHO (World Health Organization) bahwa definisi remaja dikemukakan melalui
tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial-ekonomi. Sehingga dapat
dijabarkan bahwa remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari
saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia
mencapai kematangan sosial. Individu yang mengalami perkembangan psikologis
dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Serta individu yang
mengalami peralihan dari ketergantungan menjadi keadaan yang relatif lebih
mandiri (Sarwono, 2013).

Remaja dapat didefinisikan melalui beberapa sudut pandang yaitu remaja


merupakan individu pada orang lain agar terlihat berbeda dari yang lain.
(Kusmiran, 2016: 69). Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari

5
masa anak ke masa dewasa, usia antara 10-24 tahun. Secara etimologi, remaja
berarti tumbuh menjadi dewasa. Definisi remaja (adolescence) menurut organisasi
kesehatan dunia (WHO) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun,
sedangkan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth)
untuk usia antara 15-24 tahun. Berdasarkan dari susut pandang, remaja memiliki
tiga definisi yaitu:

a) Secara Kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12


tahun sampai 20-21 tahun;
b) Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri-ciri perubahan penampilan fisik dan
fungsi fisiologis terutama terkait dengan kelenjar seksual;
c) Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana individu mengalami
perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan moral
diantara masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang
meliputi seluruh perkembangan yang dialaminya. Masa remaja merupakan hal
yang penting dalam menentukan perjalanan kehidupannya di masa dewasa kelak.

2. Ciri-Ciri Kejiwaan Dan Psikososial Remaja

Usia Remaja Muda (12-15 tahun)

a. Remaja pada usia muda ini memiliki kecenderungan tidak menyetujui nilai-
nilai hidup orang tuanya, sehingga sering kali mereka menunjukkan sikap
protes terhadap orang tuanya. Mereka berusaha mencari identitas dirinya dan
cenderung menjauhkan diri dari orang tuanya. Pada upaya pencarian identitas
diri, remaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh dilingkungan luar seperti
guru, public figure, dan sebagainya.

b. Preokupasi dengan badan sendiri

Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang amat sangat
pesat sehingga menjadi perhatian khusus bagi dirinya sendiri.

c. Kesetiakawanan dengan kelompok seusia

6
Pada usia remaja, mereka merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan
kelompok seusianya dalam upaya mencari kelompok senasib, hal ini tercermin
dalam cara berperilaku sosial.

d. Kemampuan untuk berfikir secara abstrak

Memasuki masa remaja, mereka memiliki daya kemampuan berfikir yang


mulai berkembang dan dimanifestasikan dalam bentuk diskusi untuk
mempertajam kepercayaan dirinya.

e. Perilaku yang labil dan berubah-ubah

Remaja akan menunjukkan perilaku yang berubah-ubah, terkadang mereka


tampak bertanggung jawab, tapi dalam waktu lain mereka tampak masa bodoh
dan tidak bertanggung jawab. Remaja akan merasa cemas akan perubahan
dalam dirinya, perilaku demikian menunjukkan bahwa didalam diri remaja
terdapat suatu konflik yang memerlukan pengertian dan penanganan yang
bijaksana.

Usia Remaja Penuh (16-19 Tahun)

Remaja pada usia penuh memiliki dorongan untuk menjauhkan diri dari
orang tua, dan hal ini merupakan realitas, remaja mulai merasakan kebebasan,
tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja sering kali timbul
kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.

3. Konsep Kedewasaan

Karakteristik remaja adalah tumbuh menjadi dewasa. Secara fisik, remaja


ditandai dengan perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis,
terutama yang terkait dengan kelenjar seksual. Secara psikologis, remaja
merupakan masa dimana individu mengalami perubahan-perubahan dalam
aspek kognitif, emosi, sosial dan moral antara masa anak-anak menuju
dewasa.

Remaja mengevaluasi dirinya secara keseluruhan dan terdapat beberapa


pemisahan dimensi diri, seperti dalam akademik, olahraga, penampilan,
hubungan sosial dan moral.

7
Salah satu tugas perkembangan masa remaja adalah mencapai dewasa,
adapun ciri-ciri kedewasaan sebagai berikut:

a. Emosi relatif stabil (mampu mengendalikan emosi)


b. Mandiri, baik secara ekonomi, sosial dan emosi
c. Mampu melakukan upaya menyerahkan sumber daya dalam diri dan
lingkungan untuk memecahkan suatu masalah
d. Adanya interdependensi (saling ketergantungan) dalam hubungan sosial
e. Memiliki tanggung jawab
f. Memiliki kontrol diri yang adekuat (mampu menunda kepuasan. melawan
godaan, serta mengembangkan standar prestasi sendiri)
g. Memiliki tujuan hidup yang realistis
h. Memiliki dan menghayati nilai-nilai keagamaan yang dianut
i. Peka terhadap kepentingan orang lain
j. Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan (bersikap luwes).
bertindak secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah perubahan yang menyangkut segi kuantitatif yang


ditandai dengan peningkatan dalam ukuran fisik dan dapat diukur. Adapun
perkembangan adalah perubahan yang menyangkut aspek kualitatif dan
kuantitatif, maksudnya rangkaian dari perubahan dapat bersifat progresif, teratur,
berkesinambungan serta akumulatif.

Beberapa ciri yang khas dari perkembangan remaja dapat dilihat dari masa
awal remaja, tahap dimana remaja mulai mengalami krisis karena adanya
perubahan cepat yang menimbulkan sesuatu yang baru dirasakan dan beberapa
pada aspek fisik maupun psikososial mereka. Keberadaan keluarga dan teman
sebaya menjadi hal yang penting bagi remaja untuk beradaptasi dengan perubahan
tersebut.

2. Aspek Pertumbuhan & Perkembangan Remaja

8
Fungsi fisiologis dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan gizi. Faktor
lingkungan dapat memberi pengaruh yang kuat lebih mempercepat pertumbuhan.
Perubahan dipengaruhi oleh dua orang penting yaitu hipotalamus dan hipofisis,
saat kedua organ ini bekerja maka ada tiga kelenjar yang dirangsang, yaitu
kelenjar gondok, kelenjar anak ginjal dan kelenjar organ reproduksi.

Jenis Perempuan Laki-laki


Perubahan
Hormon Ekstrogen dan Progesterone Testosterone
Tanda Menstruasi Mimpi Basah
Perubahan - Pertambahan tinggi - Tumbuh rambut
badan disekitar kemaluan,
- Tumbuh rambut disekitar kaki, tangan, dada,
alat kelamin dan ketiak ketiak dan wajah.
- Kulit menjadi lebih halus - Suara bariton atau
- Suara menjadi lebih bertambah besar
halus dan tinggi - Badan lebih berotot
- Payudara mulai terutama bahu dan dada
membesar - Pertambahan berat dan
- Pinggul semakin tinggi badan
membesar - Buah zakar menjadi
- Mengalami menstruasi lebih besar dan bila
terangsang dapat
mengeluarkan sperma
- Mengalami mimpi
basah
Tabel 1. Perubahan-perubahan yang dipengaruhi Hormon

Dalam aspek perkembangan, terdapat dua konsep perkembangan remaja,


yaitu nature dan nurture. Nature mengungkap bahwa remaja adalah masa badai
dan tekanan, pada periode ini individu mengalami gejolak dan tekanan karena
perubahan pada dirinya. Sedangkan dalam konsep nurture, bahwa tidak semua

9
remaja mengalami masa badai dan tekanan tersebut, hal ini tergantung pada pola
asuh dan lingkungan dimana remaja tinggal.

3. Perkembangan Sosial Dan Kuatnya Teman Sebaya

Dalam usia remaja, ada kondisi tersulit yang dihadapi remaja seperti
terjadinya tumpang tindih pola tingkah laku anak dan pola perilaku dewasa.
Remaja diharuskan untuk dapat menyesuaikan diri dengan peran orang dewasa
dan berusaha melepaskan diri dari peran anak-anak. Remaja juga dituntut untuk
bisa menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan sekolah dan
keluarga.

Keinginan untuk menjadi mandiri akan timbul dalam diri seorang remaja.
Salah satu bentuk kemandirian itu adalah dengan mulai melepaskan diri dari
pengaruh orang tua dan juga ketergantungan secara emosional pada orang tua.
Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki seperti menjadi egosentris, kebingungan peran,
maka dari itu remaja mencoba mencari pengakuan dirinya di luar rumah.

Usia remaja, menjadi usia dimana seseorang banyak menghabiskan


waktunya dengan teman sebayanya dibandingkan bersama orang tuanya, sehingga
hal ini menjadi wajar jika tingkah laku dan norma/aturan yang dipegang banyak
dipengaruhi oleh kelompok sebayanya. Namun, meskipun remaja sangat
bergantung pada teman sebayanya, remaja itu sendiri terdapat sikap ambivalen. Di
dalam satu sisi ia ingin membuktikan kemandiriannya dengan melepaskan diri
dari orang tua, namun di sisi lain, mereka masih tergantung pada orang tuanya,
dimana mereka masih meminta pertimbangan orang tua untuk menyelesaikan
suatu permasalahan terutama berkaitan dengan masa depannya yang berakibat
jangka panjang.

Ketergantungan pada teman sebaya lebih mengarah pada hal yang


berkaitan dengan relasi sosial dan penerimaan lingkungan. Diterimanya oleh
teman sebaya merupakan suatu hal yang sangat berharga bagi setiap remaja.
sehingga penyesuaian diri dengan kelompok adalah penting. Namun, perilaku
mengikuti kelompok akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya
kematangan.

10
Keluarga yang memberikan kehangatan serta ikatan emosi dalam kadar
yang wajar dan senantiasa memberikan dukungan positif dapat membantu anak
mengembangkan ikatan lain di luar kelompok secara lebih baik. Remaja akan
mudah menentukan kapan ia harus mengikuti kelompoknya dan kapan ia harus
menolak tekanan dari teman sebayanya. Adapun perubahan dalam perilaku sosial
ditunjukkan dengan:

a. Minat dalam hubungan heteroseksual yang lebih besar,


b. Kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan kedua jenis kelamin;
c. Bertambahnya wawasan sehingga remaja memiliki penilaian yang lebih
baik serta lebih bisa mengerti orang lain. Remaja juga mengembangkan
kemampuan sosial yang mendorong lebih percaya diri dan aktif dalam
aktivitas sosial;
d. Berkurangnya prasangka dan diskriminasi.
4. Pengelompokan Sosial Baru

Dalam berkelompok, kelompok remaja laki-laki cenderung dalam bentuk


kelompok yang besar tetapi tidak terlalu akrab, sedangkan perempuan memiliki
kelompok yang kecil dan lebih akrab. Remaja laki-laki cenderung lebih banyak
mendapat pengalaman, petualangan atau topik tertentu yang menarik dan
umumnya mereka jarang berbagi perasaan atau emosi dengan teman sebayanya,
sedangkan remaja perempuan lebih bisa berbagi pengalaman dan perasaan.

Dalam pengelompokan sosial akan muncul nilai-nilai baru yang diadaptasi


oleh remaja, nilai tersebut ialah:

a) Nilai baru dalam memilih teman


b) Nilai baru dalam penerimaan sosial
c) Nilai baru dalam memilih pemimpin.

Adapun jenis-jenis pengelompokan sosial remaja antara lain:

a) Teman dekat atau sahabat karib;


b) Kelompok kecil, terdiri dari kelompok teman dekat yang biasanya berjenis
kelamin yang sama

11
c) Kelompok besar, terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok
teman dekat biasanya berhubungan dengan aktivitas khusus
d) Kelompok yang terorganisasi, dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh
sekolah, organisasi masyakarat untuk memenuhi kebutuhan sosial para
remaja yang tidak mempunyai kelompok kecil atau kelompok besar.
5. Perkembangan Emosi
ciri-ciri perkembangan emosi pada masa remaja, yaitu:
a) Emosi akan lebih mudah bergejolak dan biasanya di ekspresikan secara
meledak-ledak
b) Kondisi emosional biasanya berlangsung cukup lama sampai pada
akhirnya ke keadaan semula
c) Jenis-jenis emosi sudah lebih bervariasi bahkan ada saatnya emosi
bercampur baur sehingga sulit dikenali oleh dirinya sendiri.
d) Mulai munculnya ketertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi.
e) Remaja umumnya peka terhadap cara orang lain memandang mereka.

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya emosi, antara lain:

1) Fisik (kelenjar dan nutrisi)

2) Lingkungan sosial

a) Penyesuaian terhadap lingkungan yang baru;


b) Tuntutan sosial untuk berperilaku lebih matang;
c) Aspirasi yang tidak realistis;
d) Penyesuaian sosial terhadap teman sejenis dan lawan jenis;
e) Masalah-masalah di sekolah;
f) Masalah-masalah dengan tugas atau banding pekerjaan;
g) Hambatan terhadap hal-hal yang ingin dilakukan;
h) Relasi yang kurang mendukung.
6. Pengendalian Emosi

Dalam hal ini, pengendalian emosi merupakan upaya belajar menghadapi


situasi dengan keadaan yang rasional, belajar mengenali dan menghindari
penafsiran yang berlebihan terhadap situasi serta belajar memberikan respon

12
terhadap situasi tersebut dengan pikiran maupun emosi tidak berlebihan yang
proporsional sesuai dengan situasinya.

Ada tiga aturan yang harus diterapkan oleh seseorang apabila menghindari
beban emosi. Pertama, seseorang harus mampu menyadari emosi yang muncul
dan dicoba untuk dikendalikan, kedua, menempatkan aspek mental dan penilaian
kognitif dari respons emosi tersebut untuk menguji kewajaran respons tersebut
terhadap realitanya. Dan ketiga, seseorang perlu belajar untuk mengemukakan
emosi positif dan negative secara benar dan proporsional

7. Kebahagiaan Pada Masa Remaja

Ketidakbahagiaan remaja bisa dipengaruhi oleh masalah pribadi daripada


masalah lingkungannya. Jika remaja berhasil mengatasi masalah yang dihadapi
dan kepercayaan pada kemampuannya mengatasi permasalahan tanpa bantuan
orang dewasa, maka kebahagiaan akan meningkat dan meletakkan tujuan sesuai
dengan apa yang ia mampu capai saat ini. Seorang remaja mendapatkan
peningkatan kepercayaan diri serta keberhasilan dapat diperoleh dari
pengalamannya.

Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu:


a) Tingkat kematangan, dimana kondisi fisik yang lebih matang akan
menyebabkan tuntutan sosial yang lebih besar untuk dapat mengendalikan
ekpresi emosi yang wajar dan sesuai norma lingkungannya.
b) Jenis kelamin, merupakan kebanyakan kultur memberlakukan tuntutan
bahwa laki-laki diizinkan untuk mengekpresikan emosinya, kecuali takut
dan sedih, dibandingkan perempuan yang lebih menekan dan menahan
perasaan emosi.
c) Kelas sosial dan budaya, dimana beberapa budaya atau kelas sosial
tertentu mengizinkan atau tidak mengizinkan suatu ekspresi tertentu
muncul.

8. Perkembangan Kognitif

Teori Piaget menyatakan bahwa, kemampuan kognitif remaja berada pada


tahapan formal operational, dimana remaja harus mampu mempertimbangkan

13
semua kemungkinan untuk menyelesaikan masalah dan
mempertanggungjawabkan.

Berkaitan dengan perkembangan kognitif, remaja umumnya menampilkan tingkah


laku sebagai berikut:

a. Kritis

Remaja cenderung mempertanyakan kembali aturan-aturan yang diterimanya,


dimana segala sesuatu harus jelas dan rasional.

b. Rasa ingin tahu yang kuat

Perkembangan intelektual remaja merangsang adanya kebutuhan/kegelisahan


akan sesuatu yang harus diketahuinya dan dipecahkan

c. Jalan pikiran egosentris

Remaja dengan perilaku menentang pendapat yang berbeda dan berfikir kritis
serta egosentris akan menyebabkan remaja cenderung sulit menerima pola piker
yang berbeda dengannya

d. Imagery eudience

Remaja akan selalu merasa diperhatikan atau menjadi pusat perhatian orang lain
yang akan menyebabkan remaja sangat terpengaruh dengan penampilan fisik dan
bisa mempengaruhi konsep dirinya

e. Personal fables

Remaja akan merasa dirinya sangat unik dan berbeda dengan orang lain.

Tercapainya suatu tahap perkembangan kognitif ditandai dengan:

1) Berfikir secara kontra-faktual, artinya ia menyadari bahwa realitas dan pikiran


mengenai realitas itu bisa berbeda, dan juga dapat memaknai suatu realitas sesuai
kehendaknya

2) Realitas adalah kondisi nyatanya sedangkan pilihan mengenai realitasnya


adalah kondisi subjektif (persepsi).

14
9. Perkembangan Moral

Perubahan mendasar dalam moralitas remaja meliputi:

a) Remaja akan mulai memberontak dari nilai-nilai orang tua dan orang
dewasa lainnya serta mulai menentukan nilai-nilai sendiri.
b) Pandangan moral remaja semakin lama semakin menjadi lebih abstrak dan
lebih kurang nyata.
c) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar bukan pada apa yang
selalu salah.
d) Penilaian moral menjadi lebih kritis sehingga remaja lebih berani
menganalisis norma sosial dan norma pribadi, serta mengambil keputusan
secara berani dari berbagai masalah moral yang dihadapinya.
e) Penilaian moral menjadi kurang egosentris, tetapi remaja lebih
mengembangkan norma berdasarkan nilai-nilai kelompok sosialnya.
f) Penilaian moral cenderung melibatkan beban emosi dan menimbulkan
ketegangan psikologis.

Berdasarkan tahapan perkembangan moral, remaja harus mencapai tahap


moralitas pascakonvensional dengan mau menerima sendiri sejumlah prinsip
yaitu:

1. Individu akan yakin bahwa harus ada fleksibilitas dalam keyakinan moral
sehingga dapat dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar
moral yang menguntungkan kelompok secara keseluruhan;
2. Individu menyesuaikan diri dengan standar sosial dan ideal yang
diinternalisasi lebih untuk menghindari hukuman terhadap diri sendiri
daripada tuntutan sosial;
3. Moralitas didasarkan pada rasa hormat kepada orang lain dan bukan pada
keinginan yang bersifat pribadi.

10. Perkembangan Konsep Diri (Kepribadian)

Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang


mengenai akan dirinya sendiri. Yaitu gambaran, pribadi remaja terhadap dirinya

15
yang meliputi penilaian diri dan penilaian sosial. Penilaian diri berisi pandangan
dirinya terhadap hal-hal seperti:

a. Pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri;


b. Suasana hati yang sedang dihayati remaja;
c. Bayangan subjektif terhadap kondisi tubuhnya;
d. Merasa orang lain selalu mengamati dan memperhatikan dirinya.

Dalam konsep diri, terdapat pengertian konsep lain yaitu self image atau citra diri,
yaitu gambaran dari beberapa hal seperti:

1) Siapa saya (Extant Self), yaitu bagaimana remaja mengenal pribadi dirinya
seperti tingkat intelektualnya, status ekonomi keluarga dan perannya dilingkungan
sosial.

2) Saya ingin jadi apa (desired self), yaitu dimana remaja memiliki harapan peran
dan juga cita-cita yang ideal yang ingin ia capai yang akan cenderung tidak
realistis.

Adapun ciri-ciri perkembangan konsep diri remaja antara lain:

a. Perubahan perkembangan fisik yang cukup drastis pada remaja


b. Sangat terpengaruh oleh pandangan orang lain terhadap dirinya.
c. Memiliki aspirasi yang sangat tinggi mengenai segala hal,
d. Memandang diri lebih rendah atau lebih tinggi daripada kondisi
objektifnya,
e. Merasa selalu diperhatikan atau menjadi pusat perhatian.

11. Perkembangan Heteroseksual

Perkembangan heteroseksual, remaja belajar memerankan peran jenis


kelamin yang diketahui oleh lingkungannya. Ciri-ciri penting perkembangan
heteroseksual remaja secara umum, yaitu:

a. Remaja mempelajari perilaku orang dewasa sesuai dengan jenis.


kelaminnya untuk menarik perhatian lawan jenis.
b. Minat terhadap lawan jenis semakin kuat disertai keinginan kuat
memperoleh dukungan dari lawan jenis.

16
c. Minat terhadap kehidupan seksual.
d. Remaja mulai mencari cari informasi mengenai kehidupan seksual orang
dewasa, bahkan muncul rasa ingin tahu dan keinginan
mengekplorasikannya.
e. Minat dalam keintiman secara fisik.

12. Masalah Umum Remaja

McAllister membagi remaja menjadi beberapa kelompok yaitu, remaja


normal, remaja bermasalah umum dan remaja bermasalah patologis. Dua
kelompok yang pertama merupakan problem teenager group yang didasari oleh
asumsi bahwa tidak ada remaja yang tidak bermasalah dengan menghadapi
transisi dalam berbagai aspek perkembangan serta menghadapi lingkungan.
Remaja yang memiliki masalah umum dibedakan dengan remaja yang memiliki
masalah patologis.

Adapun masalah umum yang dialami remaja terkait dengan tumbuh kembangnya
yaitu:

a. Berkaitan dengan masalah lingkungan rumahnya, seperti relasi dengan


anggota keluarga, disiplin dan bertentangan dengan orang tua.
b. Masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekolah.
c. Kondisi fisik, dan penampilan.
d. Emosi.
e. Penyesuaian sosial
f. Masalah pekerjaan
g. Nilai-nilai (moral, penyalahgunaan obat-obatan, dan hubungan seksual)
h. Masalah yang berkaitan dengan lawan jenis seperti putus pacar, proses
pacaran, backstreet, sulit mempunyai pasangan dan lain-lain.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja


.Pada masa ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari fisik maupun
psikis dari seseorang yang sudah memasuki masa remaja ini.Perubahan fisik yang
terjadi di diri seseorang remaja yaitu pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin
panjang dan tinggi).Selanjutnya,mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki)dan tanda-tanda seksual
skunder yang tumbuh.Selain dari pada itu dari segi psikisnya juga mulai
berkembang baik dari perkembangan kognitif,emosi,sosial,moral,kepribadian,dan
kesadaran agamanya. Dari perkembangan tersebut,remaja menjadi diri yang akan
membawanya ke masa remaja.

Oleh karena itu setiap remaja harus menuntaskan setiap tugas yang ada di
fase remaja.Karena pada hakikatnya tugas perkembangan ini berkaitan dengan
sikap,perilaku,atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu,sesuai
dengan usia atau fase perkembangannya.Remaja sebagai individu sedang berada
dalam proses berkembangan atau menjadi (becoming) yaitu berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian.Disamping suatu terdapat keniscahayaan bahwa
proses perkembangan individu tidak selalu berlangsung secara mulus atau steril
dalam masalah.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dan kurang
dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami sangat dapat diterima
di hati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Farida,dkk. Psikologi Perkembangan

Ranny, dkk. (2017). Konsep Diri Remaja dan Peranan Konseling.


Jurnal:Penelitian Guru Indonesia, vol 2 No 2.

Rosyida, Desta Ayu Cahya. (2022). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.
Yogyakarta: Pustaka Baru.

Wulandari, Ade. Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan


Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatan. Program
Studi DIII Keperawatan Bima. (tanpa tahun).

19

Anda mungkin juga menyukai