CRS Moluscum
CRS Moluscum
MOLUSKUM
KONTANGIOSUM
Oleh
Preseptor :
Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp, D.K.E, M. Ag, FINSDV, FAADV
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Atas : RIC II
Kanan : Linea parasternalis dekstra
Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Tidak ada
kelainan
Extremitas : Tidak ada kelainan
b. Status Dermatologis
Lokasi : Kedua paha, dada kiri, perut, dan tangan kanan.
Distribusi : Terlokalisir diskrit
Bentuk : Bulat
Susunan : Tidak khas
Batas : Tegas
Ukuran : Milier sampai Lentikuler
Efloresensi : Papul-papul bulat, keras mirip liln sewarna kulit dan papul
kemerahan dengan permukaan disertai delle serta terdapat makula hipopigmentasi
dan makula hiperpigmentasi
15
Gambar 3.1 Moluskum Contangiosum pada paha kanan dan kiri
16
Gambar 3.2 Moluskum kontangiosum pada paha kanan dan kiri posisi lebih
dekat
17
Gambar 3.3 moluskum kontagiosum disertai hiperpigmentasi dan hipopigmentasi
pada paha kiri dengan posisi lebih dekat
18
19
Gambar 3.7 Moluskum kontagiosum berbatas tegas disertai adanya delle, foto
diambil dengan posisi sangat dekat
22
Gambar 3.8 Moluskum kontangiosum disertai dengan delle, foto diambil dengan
teropong
KHUSUS
Topikal
BAB 4
DISKUSI
Telah dilaporkan kasus seorang pasien perempuan, berusia 4 tahun datang ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 17
Oktober 2023 dengan diagnosis Moluskum Kontagiosum.
Diagnosis pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa terdapat bintil-bintil pada kedua
paha, dada, perut, dan tangan kanan yang tidak terasa gatal maupun nyeri sejak
satu bulan ini. Awalnya satu tahun yang lalu bintil terlihat di paha bagian atas
kedua kaki pasien. pasien tidak mengeluhkan gatal dan nyeri. Pasien tidak
diberikan pengobatan. Dari pemeriksaaan dermatologikus ditemukan lesi
moluskum di daerah kedua paha, dada kiri, perut, dan tangan kanan dengan
distribusi terlokalisir diskrit, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran
milier sampai lentikuler dengan efloresensi papul-papul bulat, keras mirip lilin
sewarna kulit dengan permukaan disertai delle serta terdapat makula
hipopigmentasi dan makula hiperpigmentasi.
Diagnosis banding pada kasus ini adalah Varisella dan Millium. Pada
varisella biasanya akan ditemukan gejala prodromal yang menyertai timbulnya
lesi. Millium biasanya ditemukan di wajah dapat dibedakan dengan metode
ekskoriasi.
26
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah edukasi dan terapi
farmakologis. Edukasi dapat dilakukan dengan menjelaskan tentang penyakit
bahwa penyakitnya bisa menular melalui kontak fisik maupun pemakaian sabun
mandi bersama sehingga diedukasi untuk pemakaian sabun mandi dipisahkan
dengan keluarga atau menggunakan sabun cair, seluruh badan harus dikeringkan
setelah mandi, dan selama sakit dilarang untuk berenang, minum obat dan pakai
krim teratur sesuai dengan aturan pakai obat.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Singgih NA. Diagnosis dan Tata Laksana Moluskum Kontagiosum. Cermin
Dunia Kedokt. 2022;49(2):78.
2. Meza-Romero R, Navarrete-Dechent C, Downey C. Molluscum
contagiosum: An update and review of new perspectives in etiology,
diagnosis, and treatment. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2019;12:373–81.
3. Achdiat PA, Andiani S, Hindritiani R, Gondokaryono SP. Molluscum
Contagiosum in HIV Patient Treated with 20 % Topical Glycolic Acid
After Resistance with Topical Tretinoin. 2023;(September):2749–55.
4. Haddock E FS. Poxvirus infections. In: Fitzpatrick’s dermatology 9th ed.
9th ed. New York; 2019. p. 3086–90.
5. Izazi Hari P SAN. Infeksi Menular Seksual 5th ed. Jakarta : Universitas
Indonesia; 2020.
6. Berger EM, Orlow SJ, Patel RR SJ. Experience with molluscum
contagiosum and associated inflammatory reactions in a pediatric
dermatology practice: the bump that rashes. Arch Dermatol.
2012;148(11):1257–64.
7. Manti S, Amorini M, Cuppari C et al. Filaggrin mutations and Molluscum
contagiosum skin infection in patients with atopic dermatitis. Ann Allergy
Asthma Immunol. 2017;119(5):446–51.
8. Berbegal-DeGracia L, Betlloch-Mas I D-MF, Martinez-Miravete MT M-
BJ. Neonatal Molluscum contagiosum: five new cases and a literature
28
review. Australas J Dermatol. 2015;56(2):e35–8.
9. Leung AKC, Barankin B HK. Molluscum contagiosum: An update. Recent
Pat Inflamm Allergy Drug Discov. 2017;11(1):22–31.
10. Hanna D, Hatami A, Powell J, Marcoux D, Maari C, Savard P et al. A
prospective randomized trial comparing the efficacy and adverse effects of
four recognized treatments of molluscum contagiosum in children. Pediatr
Dermatol. 2006;23(6):574–9.
11. Lam ML. Molluscum Contagiosum. Evidence-Based Dermatology Third
Ed. 2014;329–36.
12 Gerlero P, Hernández-Martín Á. Update on the Treatment of
Molluscum Contagiosum in Children. Actas Dermo-Sifiliográficas
(English Edition). 2018 Jun;109(5):408–15.
13. Chen X, Anstey AV, Bugert JJ. Molluscum contagiosum virus
infection. The Lancet Infectious Diseases. 2013 Oct;13(10):877–88.
29