Dewi Wahyuni - 23340202 CND
Dewi Wahyuni - 23340202 CND
Menjawab : Rohmaniah
• Meningkatkan alira: Granulasi memungkinkan bahan aktif dan bahan tambahan lainnya
untuk mengalir lebih baik. Ini membantu dalam proses pengisian cetakan tablet secara merata
dan konsisten.
tambahan lainnya. Ini membantu dalam pembentukan tablet yang kokoh dan tahan terhadap
kerusakan.
• Memperbaiki sifat alira: Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tablet mungkin
memiliki sifat aliran yang buruk secara alami. Melalui granulasi, sifat aliran bahan-bahan ini
bahan aktif, yang dapat memengaruhi bioavailabilitas dan efektivitas obat. Dengan
melakukan proses granulasi sebelum pembuatan tablet, hasil akhirnya adalah tablet yang
Menjawab : Rohmaniah
• Kepadatan yang Terlalu Rendah atau Tinggi: Kepadatan yang tidak sesuai dapat
• Kontaminasi Silang: Kontaminasi dari bahan lain dapat terjadi selama proses granulasi,
• Debu atau Penggumpalan: Debu atau penggumpalan dapat terjadi akibat kondisi operasional
• Pengaruh Cuaca: Perubahan suhu dan kelembaban dalam lingkungan produksi dapat
• Kehilangan Pelarutan: Granul yang tidak cukup larut dapat menyebabkan ketidakseragaman
• Kehilangan Air: Kehilangan air yang tidak terkontrol selama proses granulasi dapat
• Kerusakan Mekanis: Gesekan atau tekanan berlebihan selama granulasi dapat menyebabkan
3. Jelaskan tentang hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk tablet kempa langsung?
Menjawb : Rohmaniah
termasuk bahan pengikat (binder), pengisi (filler), dan pelumas (lubricant), serta bahan-bahan
dalam formulasi tablet untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan atau degradasi bahan.
▪ Rasio Bahan yang Tepat: Menentukan rasio yang tepat antara bahan-bahan dalam formulasi
untuk mencapai sifat fisik dan kimia yang diinginkan dalam tablet akhir.
▪ Kondisi Proses: Memperhatikan kondisi proses seperti suhu, kelembaban, dan tekanan
selama pembuatan tablet untuk mencapai konsistensi dan kualitas yang konsisten dari tablet
yang dihasilkan.
▪ Teknik Pencampuran yang Baik: Memastikan pencampuran bahan yang homogen untuk
▪ Pemadatan yang Tepat: Menggunakan tekanan yang tepat selama proses kempa untuk
mencapai kepadatan tablet yang sesuai tanpa merusak bahan atau menyebabkan kegagalan
tablet.
▪ Pengontrolan Berat dan Dimensi: Memastikan setiap tablet memiliki berat dan dimensi
▪ Uji dan Validasi Proses: Melakukan uji kualitas seperti uji kekerasan, disolusi, dan
kestabilan untuk memastikan bahwa tablet memenuhi spesifikasi yang ditetapkan sebelum
Menjawab : Rohmaniah
➢ Kestabilan Fisik dan Kimia: Krim harus stabil secara fisik dan kimia selama masa simpan
agar tetap efektif dan aman digunakan. Ini melibatkan stabilitas terhadap perubahan suhu,
➢ Komposisi yang Tepat: Formulasi krim harus mengandung bahan-bahan aktif dan bahan
tambahan lainnya dalam konsentrasi yang tepat untuk memberikan efek terapeutik yang
diinginkan.
ditetapkan dalam farmakope yang berlaku untuk memastikan kualitasnya sesuai standar.
➢ Sterilitas (jika diperlukan): Jika krim tersebut digunakan untuk aplikasi pada area yang
terbuka atau luka terbuka, maka krim tersebut harus steril untuk mencegah infeksi.
➢ Kesesuaian dengan Peraturan Pemerintah: Krim harus mematuhi semua peraturan dan
peraturan yang berlaku dalam pembuatan, penyimpanan, dan distribusinya, termasuk label
➢ Uji Keamanan dan Efektivitas: Krim harus melalui serangkaian uji keamanan dan
efektivitas, termasuk uji klinis pada manusia jika diperlukan, untuk memastikan bahwa krim
➢ Toleransi Kulit: Krim harus diuji untuk memastikan bahwa tidak menyebabkan iritasi atau
Menjawab : Rohmaniah
Sediaan kapsul disarankan disimpan dalam wadah kaca atau gelas karena lebih inert dan tidak
bereaksi dengan bahan kimia dalam kapsul. Namun, kemasan plastik yang banyak beredar di
apotek juga sering digunakan dan aman asalkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan
dan tidak bereaksi dengan kandungan kapsulnya. Penting untuk memeriksa kemasan plastik
tersebut apakah sudah teruji dan direkomendasikan untuk penyimpanan sediaan kapsul.
Pada kenyataan industry farmasi sudah punya standarisasi dan perhitungan masing masing
untuk memilih kemasan yang cocok dan itu Keputusan bpom tentang standar kemasan,
kemasan tidak berinteraksi dengan zat aktif, tidak ada tosisitas, dan kemasan tersebut dapat
menjaga isi dari sediaan dan pertimbangan lain juga terkait pemilihan kemasan itu segi
ekonomi
Pertanyaan : tamara puspa naillah amalia
6. bagaimana cara mengatasi kekurangan / kerugian dari pembuatan tablet yang cukup
rumit
Dengan cara membuat dalam bentuk sediaan obat yang lain jika tidak dapat dibuat menjadi
Perbedaannya untuk obat lepas tunda obat tidak langsung dilepaskan dan diabsorbsi oleh
tubuh, ada jeda waktu sebelum obat dilepaskan dan diabsorbsi. Contohnya sediaan salut
enteric pelepasannya tertunda sampai obat mencapai usus halus maupun usus besar. Obat
8. apakah ada perbedaan waktu dari jenis sediaan tablet yang ada terhadap pelepasan zat
ada yang dimana pada tablet lepas terkendali waktu lepasnya dikendalikan sedangkan pada
tablet lepas tunda obat tidak langsung dilepaskan, ada jeda waktu sebelum obat dilepaskan
dan diabsorbsi
Pertanyaan : adelia febrianty
9. contoh obat yang dibuat dengan proses granulasi basah, granulasi kering, dan kempa
langsung
untuk memastikan spesifikasi produk jadi tetap sama mulai dari spesifikasi bahan pengemas
hingga penyimpanan pada kondisi tertentu sesuai dengan masa simpan yang telah ditentukan
Efek samping dari supositoria dapat meliputi iritasi lokal di area pemberian, sensasi terbakar,
atau gatal. Terkadang, reaksi alergi juga dapat terjadi, meskipun jarang.
12. tablet dan pil sama- sama diberikan secara oral apa efek samping nya dan cara
bagaimana efek sampingnya dirasakan. Berikut adalah perbedaan dalam efek samping antara
tablet yang biasanya dikonsumsi dan diabsorpsi di dalam lambung sebelum diedarkan dalam
aliran darah, dengan pil yang sering kali diserap melalui mukosa di bawah lidah atau di dalam
pipi:
Efek Samping Tablet (Diabsorpsi dalam Lambung): Gangguan Pencernaan: Mual, muntah,
diare, dan sakit perut dapat menjadi lebih umum karena efek langsung pada lambung.
Gangguan pada Lambung: Iritasi atau peradangan pada dinding lambung bisa terjadi, yang
Efek Samping Pil (Diserap melalui Mukosa): Sensasi Lokal: Sensasi terbakar atau gatal di
area tempat pil ditempatkan, seperti di bawah lidah atau di dalam pipi. Reaksi Alergi Lokal:
Pembengkakan atau iritasi pada mukosa di bawah lidah atau di dalam pipi dapat terjadi,
meskipun jarang.
13. apa saya tantangan yang dihadapi dalam sediaan padat dan semi padat pada cnd?
Dalam penyediaan sediaan padat dan semi-padat pada Clinical Nutrition Department (CND),
Stabilitas Obat: Beberapa zat aktif dalam sediaan padat atau semi-padat mungkin kurang
stabilitasnya.
Dosis yang Tepat: Penting untuk memastikan bahwa dosis obat yang tepat tersedia dalam
setiap unit sediaan padat atau semi-padat, karena kesalahan dosis dapat berdampak serius
pada pasien.
Bioavailabilitas: Beberapa zat aktif mungkin memiliki bioavailabilitas yang rendah dalam
bentuk padat, memerlukan formulasi atau teknik pengiriman khusus untuk meningkatkan
Keterbatasan Penggunaan: Pasien mungkin memiliki kesulitan dalam menelan atau mencerna
sediaan padat atau semi-padat, sehingga memerlukan formulasi alternatif seperti sediaan cair.
Kontaminasi Silang: Risiko kontaminasi silang antar obat atau bahan makanan pada sediaan
Penyimpanan dan Penanganan: Sediaan padat atau semi-padat mungkin memerlukan kondisi
Basahnya serbuk bisa disebabkan oleh keberadaan obat tertentu yang bersifat hidroskopis
atau lembab, seperti bentuk garam (seperti HCl, HBr, dll.) atau dalam bentuk kapsul yang
HCl dan Pseudoefedrin HCl. Meskipun disimpan dalam wadah tertutup rapat, penurunan
stabilitas masih mungkin terjadi; namun, penyimpanan dalam wadah tersebut dapat
pendingin udara untuk menjaga suhu dan kelembaban yang optimal. Simpan Resep dalam
Wadah Tertutup: Wadah penyimpanan resep harus tertutup rapat untuk melindungi dari
paparan kelembaban.
Gunakan Mortar Kering dan Hangat untuk Penggilingan: Proses penggilingan dilakukan
dalam mortar yang kering dan hangat untuk mencegah penambahan kelembaban. Tambahkan
Lakukan Pengemasan yang Baik dan Rapat: Pastikan sediaan dikemas secara rapat dan aman
15. Apakah obat salut gula akan tetap efektif jika diracik dengan obat lain?
Obat salut gula mungkin tidak bermasalah jika diracik dengan obat lain, namun hal ini dapat
mengakibatkan hilangnya efek penyalutan yang bertujuan untuk menutupi rasa obat yang
pahit.
Menjawab : Al Hikmah
Tablet Implantasi (Pelet) adalah tablet kecil, bulat atau oval, steril, yang dimasukkan ke
bawahkulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan, dan kulit dijahit
Menjawab : Al Hikmah
ya, termasuk dalam sediaan padat menurut fi edisi v sediaan padat dalam berbagai bobot dan
18. apa bedanya tablet salut gula dan salut film? Prinsip Pembuatannya apakah sama dan
jelaskan?
Menjawab : Al Hikmah
Salut film tablet kempa disalut dengan salut tipis, berwarna dan tidak berwarna dari bahan
polimer yang larut dalam air yang hancur cepat didalam saluran cerna. Salut gula tablet
kempa disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak
19. apakah metode dalam pembuatan tablet ?metode apa yang paling baik digunakan?
Dalam pembuatan tablet, ada beberapa metode yang umum digunakan. Berikut adalah
bahan aktif dan bahan tambahan langsung tanpa memerlukan proses granulasi. Campuran
kemudian dipadatkan menjadi tablet dengan menggunakan mesin tekan tablet. Ini adalah
metode yang cepat dan ekonomis, terutama untuk bahan yang stabil secara fisik dan kimia.
2. Dry Granulation (Granulasi Kering): Proses ini melibatkan pembentukan granul dari
bahan-bahan aktif dan tambahan melalui kompresi mekanis tanpa menggunakan cairan.
Granul kemudian dipecahkan menjadi partikel yang lebih kecil dan dicetak menjadi tablet.
Metode ini cocok untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau air.
3. Wet Granulation (Granulasi Basah): Proses ini melibatkan pencampuran bahan-bahan aktif
dan tambahan dengan pelarut atau agen pengikat air, diikuti dengan pengeringan dan
pembentukan granul. Ini adalah metode yang umum digunakan dan cocok untuk bahan
dengan sifat aliran yang buruk atau yang memerlukan pelepasan terkendali.
4. Hot Melt Granulation (Granulasi Cairan Panas): Metode ini melibatkan penggunaan cairan
panas untuk melarutkan atau melelehkan bahan-bahan aktif dan tambahan, yang kemudian
didinginkan dan dibentuk menjadi granul. Ini adalah alternatif untuk granulasi basah dan
tambahan ke dalam cetakan dan pemanasan untuk membentuk tablet. Ini adalah metode yang
digunakan untuk tablet mastik yang memerlukan pengikatan yang kuat antara partikel. Tidak
ada metode yang satu paling baik untuk semua formulasi tablet. Pilihan metode tergantung
pada karakteristik bahan baku, sifat fisik dan kimia obat, profil pelepasan yang diinginkan,
dan kemampuan peralatan produksi yang tersedia. Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangkan berbagai faktor tersebut saat memilih metode pembuatan tablet yang
sesuai.
Pertanyaan : aldise indah nurdevi
20. dalam pembuatan sediaan tablet, ada beberapa metode yang bisa digunakan, dan dari
➢ Keuntungan:
➢ Kerugian:
• Tidak cocok untuk bahan baku yang memiliki sifat aliran yang buruk.
➢ Keuntungan:
• Cocok untuk bahan baku yang sensitif terhadap panas atau air.
• Memungkinkan penggunaan bahan baku yang memiliki sifat aliran yang buruk.
➢ Kerugian:
➢ Keuntungan:
➢ Kerugian:
• Memerlukan pengeringan setelah granulasi, yang dapat mempengaruhi kestabilan zat aktif.
➢ Keuntungan:
• Dapat meningkatkan kepatuhan pasien karena dosis harian dapat diberikan dalam satu
tablet.
➢ Kerugian:
• Diperlukan perhatian khusus dalam formulasi agar memastikan pelepasan obat yang tepat.
• Memerlukan pemahaman yang baik tentang sifat fisik dan kimia bahan baku.
Pertanyaan : Anglia Ananda agustin
21. apa perbedaan pasta dengan gel jika ditinjau dari kelebihan dan kekurangannya
terhadap kulit ?
Pasta
➢ Kelebihan:
✓ Pasta umumnya lebih kental dan dapat menempel dengan baik pada kulit.
✓ Pasta sering kali memiliki sifat penyerapan yang baik, sehingga dapat menyerap kelebihan
kelembapan atau cairan dari kulit, membantu mengeringkan dan melindungi area yang
terkena.
✓ Beberapa pasta juga memiliki sifat pendinginan atau menenangkan, yang dapat membantu
➢ Kekurangan:
✓ Pasta cenderung lebih tebal dan bisa terasa lengket pada kulit, yang mungkin tidak nyaman
✓ Beberapa pasta mengandung bahan-bahan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi pada
kulit sensitif.
Gel:
• Kelebihan:
• Gel memiliki konsistensi yang lebih ringan dan cepat meresap ke dalam kulit, sehingga
• Beberapa gel memiliki sifat pendinginan atau menenangkan, yang dapat memberikan
sensasi dingin dan membantu meredakan rasa sakit atau peradangan pada kulit.
• Gel dapat memberikan efek pendinginan yang menyegarkan pada kulit yang terbakar atau
iritasi.
• Kekurangan:
• Gel mungkin kurang efektif dalam menyerap kelebihan kelembapan atau cairan dari kulit
• Beberapa gel mungkin mengandung bahan pengawet atau bahan kimia lainnya yang bisa
22. apakah ada acara lain selain mengurangi konsentrasi komponen lilin pada saat sediaan
Ya, ada beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi konsentrasi komponen lilin pada sediaan
1. Stabilitas Panas: Pada suhu yang tinggi, komponen lilin dalam sediaan semi padat dapat
cenderung meleleh atau berubah struktur, yang dapat mempengaruhi konsistensi dan stabilitas
produk.
2. Stabilitas Dingin: Pada suhu yang rendah, beberapa sediaan semi padat dapat mengalami
kristalisasi komponen lilin, yang dapat mempengaruhi tekstur dan penyebaran produk.
3. Pengaruh Zat Tambahan: Penggunaan bahan tambahan seperti pengemulsi, pengental, atau
pelarut dapat mempengaruhi interaksi antara komponen lilin dan bahan lain dalam formulasi,
yang pada gilirannya dapat memengaruhi konsentrasi dan distribusi komponen lilin.
4. Interaksi Bahan Aktif: Komponen lilin dalam sediaan semi padat dapat berinteraksi dengan
bahan aktif atau zat lain dalam formulasi, yang dapat mengubah sifat fisik dan kimia produk.
5. Pengaruh Proses Pembuatan: Proses pembuatan sediaan semi padat, seperti proses
stabilitas dan konsentrasi komponen lilin, terutama jika terjadi reaksi kimia atau degradasi
7. Pengaruh Penggunaan Produk: Pada saat penggunaan, faktor seperti tekanan aplikasi, suhu
kulit, atau interaksi dengan bahan lainnya (seperti keringat atau zat kimia lainnya pada kulit)
juga dapat memengaruhi penyebaran dan konsentrasi komponen lilin dalam sediaan semi
padat. Semua faktor ini perlu dipertimbangkan dalam pengembangan, formulasi, dan evaluasi
sediaan semi padat untuk memastikan konsentrasi komponen lilin yang diinginkan dan
24. perbedaan tablet lepas tunda dan lepas terkendali dan contohnya
Menjawab : Atika azahrah
Perbedaan antara tablet lepas tunda (extended-release) dan tablet lepas terkendali (controlled-
release) terletak pada cara dan tingkat kontrol pelepasan obat ke dalam tubuh. Berikut adalah
• Penjelasan: Tablet lepas tunda dirancang untuk melepaskan obat secara bertahap ke dalam
tubuh selama periode waktu yang lebih panjang daripada tablet konvensional. Pelepasan obat
ini biasanya terjadi secara lambat dan bertahap, memungkinkan pemakaian dosis yang lebih
jarang.
• Contoh: Contoh tablet lepas tunda adalah OxyContin (oksikodon), yang digunakan untuk
pengobatan nyeri kronis. Tablet ini melepaskan oksikodon secara perlahan selama 12 jam
• Penjelasan: Tablet lepas terkendali juga merilis obat secara bertahap ke dalam tubuh, tetapi
dengan tingkat kontrol yang lebih besar terhadap kecepatan dan jumlah obat yang dilepaskan.
Pelepasan obat biasanya dikontrol melalui matriks atau lapisan pelindung khusus yang
• Contoh: Contoh tablet lepas terkendali adalah Procardia XL (nifedipin), yang digunakan
untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan angina. Tablet ini mengandung matriks yang
mengontrol pelepasan nifedipin secara terkendali selama periode waktu yang lama,
memberikan efek antihipertensi dan antiangina yang berkelanjutan. Perbedaan utama antara
kedua jenis tablet ini adalah tingkat kontrol yang lebih besar pada tablet lepas terkendali
dalam mengatur kecepatan dan jumlah obat yang dilepaskan, sementara tablet lepas tunda
biasanya lebih fokus pada pelepasan obat secara bertahap tanpa kontrol yang terlalu rumit.
Kedua jenis tablet ini memiliki manfaat klinis yang unik tergantung pada kondisi medis dan
kebutuhan pasien.
25. bagaimana jika tablet lepas lambat digerus , mekanisme reaksi dalam tubuh? Berapa
Jika tablet lepas lambat digerus atau dipecahkan sebelum dikonsumsi, ini bisa mempengaruhi
mekanisme pelepasan obat ke dalam tubuh dan potensialnya mengurangi efek terapi yang
1. Mekanisme Pelepasan: Tablet lepas lambat didesain untuk melepaskan obat secara
bertahap, entah melalui matriks yang mengontrol pelepasan atau lapisan pelindung khusus.
Dengan mengunyah atau menghancurkan tablet, matriks atau lapisan pelindung tersebut
terganggu, memungkinkan obat untuk dilepaskan dalam satu waktu atau dalam dosis yang
tidak terkontrol.
2. Absorpsi Cepat: Mengunyah atau menghancurkan tablet lepas lambat dapat menghasilkan
peningkatan absorpsi obat ke dalam aliran darah karena permukaan obat yang lebih besar
terpapar pada saluran pencernaan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko efek
bisa meningkat, sedangkan waktu mencapai puncak (Tmax) bisa menjadi lebih pendek.
4. Efek Terapi: Efek terapi yang dihasilkan dari mengunyah atau menghancurkan tablet lepas
lambat bisa bervariasi tergantung pada jenis obat dan kondisi medis pasien. Dalam beberapa
kasus, efek terapi yang diinginkan mungkin tidak tercapai sepenuhnya karena perubahan
dalam profil pelepasan dan absorpsi obat. Penting untuk dicatat bahwa menghancurkan atau
mengunyah tablet lepas lambat dapat menyebabkan perubahan dalam dosis dan kecepatan
pelepasan obat, yang berpotensi mengurangi efektivitas terapi atau meningkatkan risiko efek
samping. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengikuti instruksi penggunaan yang
diberikan oleh dokter atau apoteker dan tidak mengubah bentuk atau cara konsumsi obat
tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan tentang
Menjawab : dea Mengiritasi lambung karena kan fungsi dari penyalutan itu biar enggak di
Bahan obat yang bersifat higroskopis adalah bahan yang cenderung menyerap atau menarik
air dari lingkungannya. Ini dapat berarti bahwa bahan tersebut dapat menyerap kelembaban
dari udara atau lingkungan sekitarnya. Dalam konteks pembuatan obat, sifat higroskopis dari
1. Stabilitas: Bahan obat yang higroskopis dapat menjadi tidak stabil jika terpapar
kelembaban berlebih. Peningkatan kadar air dalam bahan obat dapat mempengaruhi stabilitas
kimia atau fisiknya, menghasilkan degradasi atau perubahan yang tidak diinginkan.
2. Proses Manufaktur: Dalam proses pembuatan obat, bahan obat yang higroskopis dapat
menimbulkan tantangan dalam penanganan dan pemrosesan. Kelembaban yang terserap oleh
bahan obat dapat memengaruhi aliran, konsistensi, atau sifat fisik lainnya dari bahan tersebut,
3. Pelepasan Obat: Sifat higroskopis dari bahan obat juga dapat mempengaruhi profil
pelepasan obat dari formulasi. Penyerapan kelembaban oleh bahan obat dapat memengaruhi
berlebihan. Penyimpanan dalam wadah kedap udara atau penggunaan desikan dapat
membantu menjaga stabilitas produk. Contoh bahan obat yang bersifat higroskopis meliputi
berbagai senyawa seperti beberapa garam, asam, basa, atau senyawa organik tertentu. Penting
untuk memahami sifat fisik dan kimia dari bahan obat yang digunakan dalam formulasi untuk
27. berdasarkan penyalutan antara lain tablet polos, tablet salut gula, tablet salut film,
Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa metode penyalutan tablet beserta
contohnya:
1. Tablet Polos:
• Penjelasan: Tablet polos adalah tablet yang tidak memiliki lapisan tambahan di luar
permukaannya. Mereka terdiri dari bahan obat aktif yang dicetak menjadi bentuk tablet tanpa
pelapis tambahan.
• Contoh: Parasetamol Tablet 500 mg adalah contoh tablet polos yang digunakan untuk
• Penjelasan: Tablet salut gula adalah tablet yang dilapisi dengan lapisan gula untuk
melindungi bahan obat dari rasa yang tidak enak atau menyengat, serta untuk memberikan
• Contoh: Aspirin Tablet 325 mg adalah contoh tablet salut gula yang sering digunakan
• Penjelasan: Tablet salut film adalah tablet yang dilapisi dengan lapisan film tipis yang
biasanya terbuat dari polimer. Lapisan film ini bertujuan untuk melindungi bahan obat dari
degradasi oleh asam lambung, serta untuk mempermudah menelan dan memberikan tampilan
• Contoh: ibuprofen Tablet 200 mg adalah contoh tablet salut film yang digunakan untuk
mengurangi nyeri, peradangan, dan demam. Setiap metode penyalutan memiliki kelebihan
dan kekurangan tertentu tergantung pada kebutuhan formulasi dan preferensi pengguna.
Misalnya, tablet salut film umumnya lebih mudah ditelan dan memiliki daya tahan yang baik
terhadap lingkungan asam lambung, sementara tablet salut gula mungkin lebih cocok untuk
ditanamkan di dalam tubuh, biasanya di bawah kulit. Ini adalah metode yang digunakan
untuk memberikan obat secara bertahap ke dalam sistem sirkulasi darah selama periode
waktu tertentu. Berikut adalah gambaran umum tentang tablet implantasi dan cara
penggunaannya:
• Bahan: Mereka terbuat dari bahan-bahan biokompatibel yang aman digunakan di dalam
tubuh manusia.
• Isi: Tablet ini mengandung obat dalam bentuk padat atau campuran yang memungkinkan
• Pelarut: Beberapa tablet implantasi mungkin mengandung pelarut atau matriks yang larut
Cara Penggunaan:
1. Penanaman: Tablet implantasi ditanamkan di bawah kulit, biasanya di area lengan atas atau
punggung bagian bawah, menggunakan alat khusus seperti trocar atau jarum khusus.
2. Pelepasan Obat: Setelah ditanamkan, tablet mulai melepaskan obat ke dalam jaringan
sekitar atau ke dalam sistem sirkulasi darah. Pelepasan obat biasanya terjadi secara bertahap
3. Monitor dan Penggantian: Pasien perlu dipantau secara teratur untuk memastikan bahwa
dosis obat yang tepat diberikan. Tablet implantasi mungkin perlu diganti setelah periode
waktu tertentu tergantung pada formulasi dan dosis obat yang diberikan.
Keuntungan:
• Pelepasan Bertahap: Tablet implantasi memungkinkan pelepasan obat secara bertahap, yang
dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan mengurangi frekuensi dosis yang diperlukan.
• Pengurangan Efek Samping: Dengan pelepasan obat yang bertahap, risiko efek samping
• Kemudahan Penggunaan: Pasien tidak perlu mengonsumsi obat secara berkala, karena
Keterbatasan:
• Prosedur Invasif: Penanaman tablet implantasi melibatkan prosedur invasif dan memerlukan
mengatur pelepasan obat, terutama dalam hal kontrol dosis yang presisi. Tablet implantasi
adalah opsi pengobatan yang digunakan terutama untuk obat obatan yang memerlukan
pelepasan bertahap atau dosis yang stabil dalam periode waktu yang panjang. Keputusan
untuk menggunakan tablet implantasi harus dibuat setelah konsultasi dengan dokter dan
keduanya merupakan bentuk sediaan padat, mereka memiliki bentuk dan cara aplikasi yang
berbeda dari tablet. Berikut adalah perbedaan antara suppositoria, ovula, dan tablet:
1. Suppositoria:
dalam rektum (suppositoria rektal) atau vagina (suppositoria vaginal). Mereka biasanya
berbentuk silindris atau kerucut dan dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk lemak atau
vagina. Mereka meleleh pada suhu tubuh dan melepaskan obat ke dalam tubuh melalui lendir
2. Ovula:
• Deskripsi: Ovula adalah sediaan padat yang dirancang khusus untuk aplikasi ke dalam
vagina. Mereka biasanya berbentuk bulat atau oval dan seringkali terbuat dari bahan yang
• Penggunaan: Ovula digunakan untuk administrasi obat secara lokal ke dalam vagina.
Mereka meleleh atau larut pada suhu tubuh dan melepaskan obat secara bertahap ke dalam
vagina.
3. Tablet:
• Deskripsi: Tablet adalah sediaan padat yang terdiri dari bahan bahan obat yang dicetak
menjadi bentuk padat, biasanya berbentuk bulat atau oval. Mereka dapat memiliki berbagai
macam formulasi, termasuk tablet yang dipecahkan, tablet salut film, atau tablet kunyah.
• Penggunaan: Tablet digunakan untuk administrasi obat melalui mulut (oral). Mereka
diambil dengan menelan secara langsung dan obat kemudian dilepaskan ke dalam saluran
pencernaan untuk diserap ke dalam aliran darah. Meskipun ketiganya adalah sediaan padat,
suppositoria dan ovula khususnya dirancang untuk aplikasi melalui rute yang berbeda
(rektum atau vagina), sedangkan tablet secara khas diambil secara oral. Oleh karena itu,
meskipun memiliki karakteristik yang sama dalam bentuk padat, mereka termasuk dalam
30. Apa bedanya tablet salut gula dan salut film? Prinsip pembuatannya apakah sama dan
jelaskan ?
Tablet salut gula dan tablet salut film adalah dua jenis tablet dengan lapisan luar yang
Perbedaan:
• Deskripsi: Tablet salut gula adalah tablet yang dilapisi dengan lapisan gula untuk
melindungi bahan obat dari rasa yang tidak enak atau menyengat, serta untuk memberikan
• Karakteristik: Lapisan gula pada tablet salut gula biasanya tebal dan memberikan tampilan
• Kelebihan: Menyamarkan rasa tidak enak, meningkatkan daya tahan obat terhadap kondisi
lingkungan.
• Kekurangan: Proses pelapisan yang memakan waktu dan biaya.
• Deskripsi: Tablet salut film adalah tablet yang dilapisi dengan lapisan film tipis yang
biasanya terbuat dari polimer. Lapisan film ini bertujuan untuk melindungi bahan obat dari
degradasi oleh asam lambung, serta untuk mempermudah menelan dan memberikan tampilan
• Karakteristik: Lapisan film pada tablet salut film tipis dan transparan, memberikan
• Kelebihan: Mempermudah menelan, melindungi obat dari pengaruh asam lambung, proses
• Kekurangan: Tidak menyamarkan rasa tidak enak seperti pada tablet salut gula. Prinsip
Pembuatan: Prinsip pembuatan tablet salut gula dan salut film pada dasarnya sama, yaitu
melibatkan proses pelapisan tablet dasar dengan bahan tambahan yang sesuai. Namun, ada
perbedaan dalam bahan yang digunakan untuk melapisi tablet dan proses pelapisannya:
• Tablet kemudian dilapisi dengan campuran larutan gula, pewarna, dan bahan tambahan
lainnya.
• Setelah itu, tablet dikeringkan untuk menghasilkan lapisan gula yang keras dan berkilap.
• Setelah itu, lapisan film dikeringkan untuk menghasilkan lapisan tipis dan transparan yang
melindungi tablet. Meskipun prinsip dasarnya serupa, teknik dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan tablet salut gula dan salut film berbeda untuk mencapai karakteristik yang
diinginkan.
31. Apa metode dalam pembuatan tablet? Metode apa yang paling baik digunakan?
Dalam pembuatan tablet, ada beberapa metode yang umum digunakan, masing masing
dengan kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa metode utama dalam
pembuatan tablet:
bahan aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa proses granulasi. Campuran
kemudian dipadatkan menjadi tablet menggunakan mesin tekan tablet. Ini adalah
metode yang cepat, ekonomis, dan cocok untuk bahan yang stabil secara fisik dan
kimia.
2. Dry Granulation (Granulasi Kering): Proses ini melibatkan pembentukan granul dari
bahan aktif dan tambahan melalui kompresi mekanis tanpa penggunaan cairan. Granul
kemudian dipecahkan menjadi partikel yang lebih kecil dan dicetak menjadi tablet. Ini
3. Wet Granulation (Granulasi Basah): Proses ini melibatkan pencampuran bahan aktif
dan tambahan dengan pelarut atau agen pengikat air, diikuti dengan pengeringan dan
pembentukan granul. Ini adalah metode yang umum digunakan dan cocok untuk bahan
dengan sifat aliran yang buruk atau yang memerlukan pelepasan terkendali.
4. Hot Melt Granulation (Granulasi Cairan Panas): Metode ini melibatkan penggunaan
cairan panas untuk melarutkan atau melelehkan bahan aktif dan tambahan, yang
kemudian didinginkan dan dibentuk menjadi granul. Ini adalah alternatif untuk granulasi
5. Molding (Pencetakan): Metode ini melibatkan penempatan bahan aktif dan tambahan
ke dalam cetakan dan pemanasan untuk membentuk tablet. Ini cocok untuk tablet mastik
yang memerlukan pengikatan yang kuat antara partikel. Tidak ada metode yang satu
paling baik untuk semua formulasi tablet. Pilihan metode tergantung pada karakteristik
bahan baku, sifat fisik dan kimia obat, profil pelepasan yang diinginkan, dan kemampuan
peralatan produksi yang tersedia. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
berbagai faktor tersebut saat memilih metode pembuatan tablet yang sesuai.