Proposal Skripsi Asep Abdul M
Proposal Skripsi Asep Abdul M
Proposal Skripsi
Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama Islam
Oleh
Asep Abdul Muhyi
200911061
Oleh :
Asep Abdul Muhyi
NIM 200911061
Menyetujui,
i
Daftar Isi
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................3
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA.............................................................................................4
A. Penelitian Terdahulu.................................................................................................4
B. Landasan Teori dan Konseptual...............................................................................5
1. Kajian teori...........................................................................................................5
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................................19
A. Jenis Penelitian.......................................................................................................19
B. Sumber Data Primer...............................................................................................19
C. Sumber Data Skunder............................................................................................19
D. Jenis Data...............................................................................................................20
E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................20
F. Teknik Pengolahan Data........................................................................................21
G. Pendekatan.............................................................................................................21
H. Lokasi Penelitian....................................................................................................22
I. Sampel Penelitian...................................................................................................22
Daftar Fustaka....................................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Self management sangatlah dibutuhkan kehidupan kehidupan manusia,
semua tindakan yang diambil memerlukan manajemen diri. Tentu saja hal ini
untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan dan sebagai langkah preventif di
kemudian hari. Manajemen diri juga sebenarnya membantu individu mengelola
pikiran, emosi, dan perilakunya. Individu menjadi lebih mandiri dalam mengatur
dirinya sendiri, dan siapa yang dapat mengendalikan dirinya akan mampu
menghadapi tantangan dalam hidup dan menjalin hubungan baik dengan individu
lain.
Self management akan sangat membantu dalam kehidupan seorang santri
baik di Pesantren maupun setelah pulang ke rumah dan melalui self managemant,
santri juga dapat mengatur aktivitasnya mulai dari perilaku, tindakan, pikiran
bahkan emosi yang dapat mendatangkan energi positif untuk mencapai tujuan
hidup. Santri minimal harus memiliki kemampuan pengelolaan diri yang meliputi
4 buah tindakan, yaitu (1) motivasi diri (Self Motivation), (2) pengorganisasian
diri (Self Organization), (3) pengendalian diri (Self Control) dan (4)
pengembangan diri (Self Development).1
Kegiatan belajar santri tentu tidak mudah,beberapa masalah juga muncul
di kalangan santri. Dimana banyak kegiatan pondok yang perlu diikuti oleh santri,
khususnya bagi santri yang sekaligus jadi siswa ataupun mahasiswa. Sebagai
santri wajib mematuhi dan melaksanakan segala aktivitas pondok dan sekolah,
namun tidak semua santri mampu melakukannya.
Permasalahan yang sering dihadapi santri adalah ketika mereka bosan
dengan segala aktivitas dan aturan yang ada, mereka akan melakukan apapun
yang mereka inginkan, baik benar atau salah.
1
Jazimah, Hanum. "Implementasi Manajemen Diri Mahasiswa dalam Pendidikan Islam." Jurnal of
Islamic edocation 6 (mudarisa), 2015: 229
1
2
2
Samsuri. Penuntun Shalat Lengkap. Surabaya: April Lestari, 2010.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus dalam
kajian skripsi ini adalah :
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah praktik shalat subuh berjamaah memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap self-management santri di Pondok Pesantren Nurul
Arif Salam.
2. Untuk memahami hubungan antara praktik shalat subuh berjamaah dan
aspek-aspek self-management santri di Pondok Pesantren Nurul Arif Salam,
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengawasan diri, pengaturan prioritas,
dan pengendalian diri.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya :
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pengamatan penulis, proposal penelitian yang diajukan
penulis mempunyai kesamaan variabel yang dibuat peneliti dengan penelitian
yang telah dilakukan dan diteliti sebelumnya. Berikut uraiannya :
4
5
1. Kajian teori
a. Shalat Subuh Berjamaah
a.1. Pengertian Shalat berjamaah
مفتتحة بالتكبري خمتتمة،الصالة وهي لغة الدعاء وشرعًا كما قال الرافعي أقوال وأفعال
بالتسليم بشرائط خمصوصة
4
Mufidah, Fina Nur Laili. Pengaruh Terapi Islam Dalam Kegiatan Fatihahan Terhadap
Peningkatan Self Management Pada Santri Di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad
Surabaya. Surabaya, 2019.
5
Zulfiana, Amaliasari and. “Hubungan Antara Self-Management Dengan Perilaku Agresi Pada
Siswa SMA.” Jurnal Cognicia Volume 7, 2015: 308-320.
6
Artinya : Sholat secara bahasa adalah do’a. Dan secara syara’, sebagaimana
yang di sampaikan oleh imam ar Rafi’i, adalah ucapan dan pekerjaan yang
di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam dengan syarat-syarat
tertentu.6
صالُة اَجلَم اَعة: عن عبد اهلل بن عمر رضي اهلل عنهما َأَّن َرُس وَل الَّلِه صلى اهلل عليه وسلم َقاَل
6
Al-Gharabli, Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn. Terjemahan
Fathul Qorib . t.thn.
7
Ghanimas-Sadlan, Shalib bin. Shalat Jamaah. Jakarta: Darul Haq, 2015.
8
(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam shohihnya kitab Al Adzaan t.thn.)
7
لَقْد َمَهْم ُت أْن آُم َر، ولو َيْع َلُم وَن ما ِف ِهي ام َأَلَتْو ُهام ولو َح ْبًو ا، ليَس َص اَل ٌة أْثَقَل عىَل اُملَناِفِقَني ِم َن الَفْج ِر والِع َش اِء
َفُأَح ِّرَق عىَل َم ن ال ْخَي ُر ُج إىل الَّص اَل ِة َبْع ُد، َّمُث آُخ َذ ُش َع اًل ِم ن اَن ٍر، َّمُث آُم َر َر ُج اًل َيُؤ ُّم الَّناَس، فُيِقَمي، اُملَؤ ِّذ َن
Artinya : Tidak ada shalat yang lebih berat dilaksanakan bagi orang
munafik daripada shalat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu
keutamaan yang terdapat di dalamnya (subuh dan isya), niscaya mereka
akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. Sungguh aku
berkeinginan untuk memerintahkan muadzin agar didirikan (iqamah)
shalat, lalu aku perintahkan seseorang untuk memimpin shalat
(berjamaah), kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah)
orang yang tidak keluar melaksanakan shalat berjamaah di masjid (tanpa
alasan yang benar) (HR. Bukhari-Muslim)9
9
Bukhari. kitab Al Adzaan, Bab Fadhlu sholatul jama’ah No. 609. t.thn.
8
10
hadhrami, Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al. shalat berjamaah dalam Kitab
Safinatun Najah. t.thn.
11
hadhrami, Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al. shalat berjamaah dalam Kitab
Safinatun Najah. t.thn.
9
Syarat yang ke empat ini berarti bahwa imam tidak boleh salah
mengucapkan satu huruf atau tasydid dari surah Al-Fatihah,
sedangkan makmum dapat mengucapkannya dengan benar.
5) َأْن َال َيَتَق َّد َم َعَلى َإَم اِمِه ْيِف اْلَمْو ِقِف
Berada dalam satu masjid (tempat) atau berada dalam jarak kurang
lebih tiga ratus hasta.
8) َأْن َيْنِو َي اْلُقْد َو َة َأِو اَجْلَم اَعَة
setiap dua shaf entah di masjid atau di suatu tempat selain masjid
yang tidak lebih jaraknya antara keduanya dari 300 hasta (secara
perkiraan)
9) َأْن َيَتَو اَفَق َنْظُم َص َالَتْيِه َم ا
10) َأْن َال َخُياِلَف ُه ْيف ُس َّنٍة َفاِح َش ِة اْلُم َخ اَلَف ِة
12
hadhrami, Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al. shalat berjamaah dalam Kitab
Safinatun Najah. t.thn.
11
individu untuk menciptakan tanggung jawab, dan hal ini dicapai melalui
suatu teknik atau kombinasi teknik untuk mencapai kemajuan dan rasa
percaya diri13.
13
Retnowulan, Dyah Ayu. “Penerapan Strategi Pengelolaan Diri (Self Management) untuk
mengurangi kenakalan remaja korban broken home.” Jurnal BK Unesa, 2013: 336.
14
Satria, Hakam. “Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausaha
Pada.” Skripsi, (Surakarta: Fakultas Psikologi, 2012: 5.
15
Rahmawati, Ahmad Mujahid and Rizqi Amalia. “Analisis Psikolois Q.S. Adz-
Dzaariyat/51: 20-21 Sebagai Implementasi Self Management Di Era Digital.” in Prosding
Koferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains 3 (2021).
13
16
Suwanto, Insan. Konseling Behavioral Dengan Teknik Self Management Untuk
Membantu Kematangan Karir Siswa SMK. JBKI 1, 2016.
17
Rismanto. “Meningkatan Self Management Dalam Belajar Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok Dengan Teknik Modelling.” Jurnal Penelitian Tindakan BK, 2016: 33.
14
18
Dharsana, M. Sukayasa Kadek Suranata I Ketut. “Penerapan Teori Konseling Behavioral
Dengan Teknik Self- Management Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas XI C
Smk Negeri 1 Singaraja.” eJurnal Undiksha, 2014: 3.
19
Supriyati, Anik. Upaya Peningkatan Self Management Dalam Belajar Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok. semarang: Unesa, 2013.
20
Gomes, S.J. “Self-Mangament Skills of Management Graduates.” International Journal of
Research in Management & Business Studies 4, 2017: 40–45.
21
Etc, Gantina and. Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks, 2011.
15
22
Jazimah, Hanum. “Implementasi Manajemen Diri Mahasiswa dalam Pendidikan Islam.” Jurnal
of Islamic edocation 6 (mudarisa), 2015: 229.
23
Muhammad, Maryam. “Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran.” Jurnal Landanida, 2017: 95.
24
Muslimah. “Hubungan antara Regulasi Diri dengan Prokrastinasi dalam Menghafal AlQur’an
Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.” Skripsi, (Malang: Fakultas Psikologi, 2016:
43.
17
1. Disiplin diri
Shalat berjamaah meliputi kewajiban tiba di tempat ibadah tepat
waktu. Ini membangun disiplin diri dalam ketepatan waktu dan
pemenuhan tugas. Disiplin ini juga dapat diterapkan pada bidang
kehidupan sehari-hari lainnya.28
2. Konsentrasi dan kehadiran pikiran
Shalat berjamaah mengajarkan pentingnya konsentrasi dan kehadiran
pikiran. Dalam melaksanakan salat berjamaah diharapkan seseorang
mengalihkan perhatiannya dari hal-hal duniawi dan ikhlas mengikuti
ibadah. Keterampilan ini juga dapat diterapkan pada manajemen diri di
luar ibadah dengan fokus pada tugas atau aktivitas yang ada.29
3. Kemampuan memprioritaskan
Shalat berjamaah mengajarkan pentingnya membuat prioritas dengan
menyisihkan waktu untuk beribadah. Dibutuhkan kemampuan
mengatur waktu dan menetapkan prioritas yang tepat dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Dedikasi dan Konsistensi
Sholat berjamaah memerlukan komitmen untuk melaksanakannya
secara rutin dan konsisten. Dibutuhkan kemampuan menjaga
komitmen dan konsistensi dalam menunaikan tugas dan mencapai
tujuan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Interaksi Sosial
Sholat berjamaah melibatkan interaksi dengan komunitas Muslim
lainnya. Melalui interaksi tersebut, seseorang dapat membangun
hubungan sosial yang positif, menerima dukungan dan belajar dari
pengalaman orang lain. Interaksi sosial yang baik dapat mempengaruhi
manajemen diri untuk mengembangkan keterampilan komunikasi,
pemahaman diri dan resolusi konflik.
28
Masyhudi. Mengupas Kebahagiaan dalam Shalat. Pustaka Amani, 2019.
29
Al-Ghazali, A. Keindahan Shalat: Menuju Kehidupan yang Bermakna. Zaman Press, (2016).
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi lapangan sesuai dengan judul
penelitian dan tujuan penelitian yang dicapai, dan penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yaitu metode survei.
1. Survei
Peneliti membuat kuesioner yang memuat pertanyaan-pertanyaan terkait
shalat berjamaah dan pengendalian diri. Kuesioner tersebut juga mencakup
pertanyaan-pertanyaan seperti frekuensi menunaikan shalat berjamaah,
tingkat ketaatan shalat berjamaah, dan pertanyaan manajemen diri seperti
manajemen waktu, disiplin diri, dan motivasi.
2. Observasi
Peneliti mengamati langsung santri di Pondok Pesantren Nurul Arif Salam
saat salat berjamaah. Pengamatan ini dapat mencakup partisipasi santri
dalam shalat berjamaah, konsentrasinya saat shalat, serta perilaku dan sikap
yang berkaitan dengan pengendalian diri, seperti mengikuti tata tertib
pesantren.
19
20
D. Jenis Data
Dalam penelitian ini peneliti dapat mengumpulkan beberapa jenis data:
1. Data frekuensi dan partisipasi
Data ini mencakup informasi frekuensi salat berjamaah santri.
Misalnya, beberapa kali dalam sehari, seminggu, atau sebulan, santri
melaksanakan salat berjamaah. Selain itu, data juga dapat mencakup
partisipasi santri dalam kegiatan salat berjamaah di pesantren, seperti
apakah mereka berpartisipasi secara rutin atau hanya sesekali saja.
2. Data pengelolaan mandiri (self management)
Data ini berkaitan dengan tingkat kinerja santri. Manajemen diri
meliputi kemampuan santri dalam mengatur waktu, mengatur tugas,
mengatur diri sendiri, dan memotivasi. Data manajemen diri dapat
dikumpulkan melalui survei atau kuesioner yang mencakup pertanyaan
tentang aspek kepemimpinan diri seperti manajemen waktu, disiplin
diri, penentuan prioritas, dan pengendalian diri.
1. Observasi
Peneliti melakukan observasi langsung terhadap santri di Pondok
Pesantren Nurul Arif Salam ketika menunaikan salat berjamaah dan
mengamati perilaku serta tindakan mereka sebelum, selama, dan
setelah shalat berjamaah.
2. Kuesioner
Kuesioner berpungsi untuk mengumpulkan informasi tentang
kehadiran, partisipasi, dan shalat berjamaah serta pengendalian diri.
Kuesioner dapat terdiri dari pertanyaan terbuka dan tertutup yang
mencakup aspek-aspek yang relevan dengan penelitian.
21
G. Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dengan pendekatan
kuantitatif dalam pendekatan ini, peneliti menggunakan metode survei dengan
30
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2017.
31
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2017.
32
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. Multivariate Data Analysis. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, 2014.
22
H. Lokasi Penelitian
Untuk lokasi penelitia, peneliti memfokuskan penelitian pada santri
Pondok Pesantren Nurul Arif Salam yang beralamat di Jl. Printis
Kemerdekaan Gn. Jawa Padayungan kelurahan Tugujaya Kecamatan
Cihideung Kota Tasikmalaya Jawa Barat.
I. Sampel Penelitian
Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti, santri Pondok
Pesantren Nurul Arif Salam berjumlah 160 Orang yang terdiri dari 70 orang
laki-laki 90 orang perempuan. Dari banyaknya santri di Pondok Pesantren
Nurul Arif Salam peneliti akan mangambil Sampel sebanyak 70 orang.
23
Daftar Fustaka
Al-Gharabli, Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn.
Terjemahan Fathul Qorib . t.thn.
Al-Ghazali, A. Keindahan Shalat: Menuju Kehidupan yang Bermakna. Zaman
Press, (2016).
Al-Hadrami, Syaikh Salim bin Samir. Pasal Syarat Sah Berjamaah. Safinatun
Najah, t.thn.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2017.
Bukhari. kitab Al Adzaan, Bab Fadhlu sholatul jama’ah No. 609. t.thn.
Dharsana, M. Sukayasa Kadek Suranata I Ketut. “Penerapan Teori Konseling
Behavioral Dengan Teknik Self- Management Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa Kelas XI C Smk Negeri 1 Singaraja.” eJurnal Undiksha,
2014: 3.
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam shohihnya kitab Al Adzaan, Bab Fadhlu
sholatul jama’ah No. 609. t.thn.
Etc, Gantina and. Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks, 2011.
Ghanimas-Sadlan, Shalib bin. Shalat Jamaah. Jakarta: Darul Haq, 2015.
Gomes, S.J. “Self-Mangament Skills of Management Graduates.” International
Journal of Research in Management & Business Studies 4, 2017: 40–45.
hadhrami, Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al. shalat berjamaah
dalam Kitab Safinatun Najah. t.thn.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. Multivariate Data
Analysis. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2014.
Janah, Miftahul. “Perbedaan Self Regulated Learning pada Mahasiswa Asal Gayo
Lues yang Bekerja dengan yang tidak Bekerja di Banda Aceh.” Banda
Aceh: Program Studi Psikologi, 2020: 17.
Jazimah, Hanum. “Implementasi Manajemen Diri Mahasiswa dalam Pendidikan
Islam.” Jurnal of Islamic edocation 6 (mudarisa), 2015: 229.
Junaidi, Makhfudz. “Hubungan antara Manajemen Diri dengan Prokrastinasi
Akademik pada Mahasiswa Aktivitas BEM di Lingkungan IAIN Sunan
Ampel Surabaya.” Skripsi, (Surabaya: Program Studi Psikologi, 2010: 32.
Masyhudi. Mengupas Kebahagiaan dalam Shalat. Pustaka Amani, 2019.
Mufidah, Fina Nur Laili. Pengaruh Terapi Islam Dalam Kegiatan Fatihahan
Terhadap Peningkatan Self Management Pada Santri Di Pondok
Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya. Surabaya, 2019.
Muhammad, Maryam. “Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran.” Jurnal
Landanida, 2017: 95.
24
2019.
Zulfiana, Amaliasari and. “Hubungan Antara Self-Management Dengan Perilaku
Agresi Pada Siswa SMA.” Jurnal Cognicia Volume 7, 2015: 308-320.