Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PESANTREN/NON FORMAL

MANAJEMEN SANTRI

Dosen Pembimbing:
Afif Al Farobi, M.Pd

Oleh :

Umi Chofshoh (20221301020)


Rita Mayang Saputri (20211300932)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen
Santri” dalam mata kuliah Manajemen Pendidikan Pesantren/Non Formal dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada baginda nabi kita
Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak,
aamiin.

Adapun tujuan dan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Afif Al farobi, M.Pd. selaku dosen pembimbing dan juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing dan juga pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan dapat
menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.

Ngawi,13 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
A. Pengertian Manajemen Santri ................................................................................. 3
B. Prinsip – Prinsip Manajemen Santri........................................................................ 4
C. Fungsi Manajemen Santri ....................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Manajemen Santri ......................................................................... 7
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan merupakan realitas
yang tak dapat dipungkiri. Sepanjang sejarah yang dilaluinya, pesantren terus
menekuni pendidikan tersebut dan menjadikannya sebagai fokus kegiatan,
pesantren telah menunjukkan daya tahan yang cukup kokoh sehingga mampu
melewati berbagai zaman dengan beragam masalah yang dihadapinya. Masa
depan pesantren sangat ditentukan oleh faktor manajerial. Oleh karena itu, setiap
lembaga pendidikan, termasuk pesantren dituntut untuk memberikan pelayanan
sebaik mungkin kepada pelanggan - pelanggannya. Agar dapat melakukan hal
tersebut dengan baik, pesantren perlu dukungan sistem manajemen yang baik.
Beberapa ciri sistem manajemen yang baik adalah adanya pola pikir yang teratur
(administrative thinking), pelaksanaan kegiatan yang teratur (administrative
behavior), dan penyikapan terhadap tugas - tugas kegiatan secara baik
(administrative attitude).

Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses


pendidikan di pesantren, maka perlu adanya manajemen santri. Hal ini didasarkan
kepada bahwa manajemen memiliki arti yang sangat penting untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan Islam, yakni untuk melahirkan manusia muslim yang
sholeh sekaligus sebagai kader pembangunan yang taat dan bertaqwa kepada
Allah SWT, serta memiliki kepribadian yang luhur berakhlakul karimah dan
bertanggung jawab. Maka untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem
manajemen atau pengelolaan kesantrian dengan baik.1

1
H.M.Sulthon Mashud dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta : Diva
Pustaka, 2005), hlm.23

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Santri?
2. Apa saja prinsip-prinsip manajemen santri?
3. Apa saja fungsi manajemen santri?
4. Apa saja ruang lingkup manajemen santri?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa Pengertian manajemen santri.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen santri.
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi manajemen santri.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen santri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Santri


Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, penggerakan
dan pengendalian. Manajemen adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan
untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. Manajemen adalah
pencapaian sesuatu melalui usaha yang dilakukan bersama-sama dengan orang-
orang yang diikuti dengan suaturangkaian kegiatan dengan tujuan menjalin
hubungan kerjasama. Dengan demikian tindakan atau perilaku dalam manajemen
nampak terlihat dalam usaha manajer dalam mengatur individu-individu yang
sudah terlibat dalam suatu kelompok dan organisasi sehingga mereka mampu
mengerahkan tenaga dan pikiran semaksimal mungkin demi tercapainya sebuah
tujuan bersama. Dalam berbagai organisasi maka harus ada kegiatan manajemen,
begitupun dalam suatu pesantren juga memiliki manajemen untuk mengatur para
peserta didik atau santri.2

Peserta didik jika ditelaah dari berbagai sumber, peserta didik memiliki
sebutan siswa, mahasiswa, murid, santri, subjek didik, anak didik, ataupun
pembelajar. Maknanya yaitu, orang yang menuntut ilmu atau mengikuti kegiatan
pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. Dalam dunia pesantren istilah santri
adalah murid pesantren yang biasanya tinggal di asrama atau pondok. Jadi,
seorang santri merupakan peserta didik yang belajar pada tingkat sekolah dasar

2
Elfridawati Mai Dhuhani, ‘Manajemen Pondok Pesantren; Studi Pengelolaan Santri Muallaf Di
Pondok Pesantren AL Anshar Ambon’, Jurnal Fikratuna, 9.1 (2018), 54–70.

3
maupun menengah. Sebutan santri bersifat umum bagi seluruh peserta didik di
pesantren, tidak dibatasi dengan usia, jenjang pendidikan dan jenis kelamin
mereka.3

Manajemen santri dapat diartikan sebagai penataan dan pengaturan


terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik atau santri mulai masuk
sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu lembaga pendidikan pesantren.
Dengan demikian tujuan manajemen peserta didik atau santri adalah mengatur
berbagai masalah dan kegiatan dalam bidang kesantrian, agar kegiatan
pembelajaran di pesantren dapat berjalan dengan baik dan lancar, tertib dan teratur
serta dapat mencapai tujuan yang ditargetkan Pesantren.4

B. Prinsip – Prinsip Manajemen Santri


Prinsip merupakan suatu pedoman yang harus diiringi dengan pelaksanaan
tugas dan dalam pengelolaan santri. Oleh karena itu, dalam melaksanakan proses
belajar mengajar harus diberi pedoman agar mampu mengemban visi, misi
pendidikan yang sudah dibangun bersama. Adapun prinsip-prinsip manajemen
santri sebagai berikut:
1. Manajemen santri merupakan bagian dari keseluruhan manajemen di Pondok
Pesantren, sehingga harus memiliki visi, misi dan tujuan.
Dalam menetapkan visi, misi, dan tujuan pengelola pondok pesantren
memandang santri sebagai subjek. Dengan pandangangan seperti ini, maka
santri harus dijadikan pertimbangan pertama dan utama dalam setiap
perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan
mereka. Pengalaman santri di luar kelas akan mempengaruhi tingkah lakunya
dalam sebuah lembaga pendidikan. Kebiasaan ini akan membawa santri untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka yang didasarkan pada
pengalaman – pengalaman tersebut.

3
Isti Fatonah, ‘Manajemen Santri Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede Skripsi’
(Yogyakarta, 2021).
4
M.Isnaini, ‘MANAJEMEN KESANTRIAN; Studi Tentang Pengelolaan Santri Di Pondok
Pesantren Bahrul ‘Ulum Al-Islamy Pantairaja Kampar Riau’, Thesis, 2012, 1–121.

4
2. Kondisi santri yang beragam.
Kegiatan manajemen santri harus diupayakan untuk mempersatukan
santri, yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya bakat
perbedaan. Keberagaman kondisi tersebut tampak dalam beberapa hal seperti
kondisi fisik, kemampuan intelektual, kemampuan berinteraksi sosial,
kemampuan ekonomi, perbedaan minat dan bakat para santri, serta suku
budaya dan derah yang berbeda-beda.
3. Kegiatan manajemen santri harus dipandang sebagai upaya mendorong
peserta didik agar mau belajar dan memiliki kemandirian.
Seorang pembimbing harus mendorong para santri agar termotivasi. Agar
mereka Senang dengan apa yang dipelajari. Kondisi seperti ini mewajibkan
guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat agar disukai oleh santri,
sehingga pelajaran apapun yang diberikan akan mudah diterima dengan
senang hati. Selain itu, pembimbing juga memotivasi para santri agar mampu
hidup mandiri, dan tidak selalu tergantung pada orang lain, dan dapat
melakukan segala kegiatan secara mandiri. Agar terjalin hubungan yang
harmonis antara santri dan pembimbing, Dalam hal ini diperlukannya
kerjasama yang baik antara pembimbing dan santri.
4. Segala kegiatan yang diupayakan oleh manajemen santri harus bersifat
fungsional bagi kehidupan peserta didik di sekolah maupun bagi masa
depannya.
Pengembangan potensi santri tidak hanya menyangkut ranah kognitif,
akan tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik. Interaksi yang dilakukan oleh
peserta didik dengan lingkungannya, lebih menggunakan kemampuan afektif
dan psikomotorik dibandingkan dengan kemampuan kognitifnya. Dengan
mempertimbangkan hal ini, maka guru dituntut untuk memperhatikan
pengembangan kedua ranah tersebut sebagai bekal bagi kehidupan mereka di
tengah masyarakat.

5
Adapun prinsip-prinsip manajemen santri, menurut para ahli, yaitu:
a. Pendidikan Agama yang Kuat.
b. Pembinaan Karakter dan Etika.
c. Kesejahteraan Santri.
d. Partisipasi Keluarga.
e. Kurikulum yang Relevan.
f. Pendekatan Personalisasi.
g. Pengembangan Kepemimpinan.
h. Transparansi dan Keterbukaan.
i. Keadilan dan Disiplin.
j. Kontinuitas Pendidikan.
Prinsip-prinsip ini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan filosofi
lembaga pendidikan Islam tertentu. Manajemen santri yang baik berfokus pada
pembinaan agama, karakter, dan pendidikan yang holistik untuk memastikan
perkembangan yang seimbang bagi santri.5
C. Fungsi Manajemen Santri
Fungsi manajemen santri sebagai wahana untuk mengembangkan diri
semaksimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitas,
sosial, aspirasi, kebutuhan dan potensi santri lainnya. Fungsi manajemen santri
secara khusus dirumuskan sebagai berikut:

1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas santri Yaitu


mereka dapat mengembangkan bakat dan minatnya tanpa hambatan. Potensi
bawaan kemampuan umum (kecerdasan), kecerdasan khusus (bakat dan
kemampuan lainnya).
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial santri adalah
agar santri dapat mengadakan sosialisasi dengan teman sebayanya, orang tua
dan keluarganya, lingkungan sosial sekolah dan masyarakat.

5
Ara Hidayat Imam Machali and A Manajemen Santri, ‘Ara Hidayat Imam Machali,
Pengelolahan Penddikan , (Bandung: Educa,2010). Hlm 1 11’, 2022, 11–47.

6
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan santri adalah
agar tersalurkan hobinya, kesenangan dan minatnya, karena hal itu dapat
menunjang perkembangan diri santri secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan
santri adalah agar santri sejahtera dalam hidupnya.6

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen


santri merupakan sarana bagi santri untuk mengembangkan minat dan bakat yang
dimiliki dengan maksimal, baik yang berkenaan dengan kemampuan diri,
pengabdian, aspirasi, kebutuhan dan potensi yang ada dalam dirinya. Fungsi
manajemen santri tidak hanya mengatur pencatatan data-data santri baru tetapi
mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan santri.

D. Ruang Lingkup Manajemen Santri


Manajemen kesantrian bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesantrian agar kegiatan pembelajaran di pesantren dapat berjalan lancar,
tertib, teratur serta dapat mencapai tujuan pendidikan pesantren. Untuk
mewujutkan tujuan pesantren manajemen santri meliputi empat kegiatan, yaitu:
penerimaan santri baru, kegaiatan kemajuan belajar, bimbingan dan pembinaan
disiplin serta monitoring.

1. Penerimaan santri Baru, merupakan salah satu kegiatan yang pertama


dilakukan sehingga harus dikelola sedemikian rupa supaya kegiatan belajar
mengajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.
2. Pendataan kemajuan belajar santri. Keberhasilan kemajuan untuk prestasi
belajar para santri memerlukan data otentik, terpercaya dan memiliki
keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol
keberhasilan atau prestasi oleh manajer pendidikan di Pesantren. Kemajuan
belajar santri secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua sebagai

6
Isti Fatonah, ‘Manajemen Santri Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede Skripsi’
(Yogyakarta, 2021).

7
masukan untuk berpatisipasi dalam proses pendidikan dan membimbing
anaknya dalam belajar baik di rumah maupun di pesantren.
3. Bimbingan pembinaan disiplin santri. Disiplin sangat penting artinya bagi
peserta didik. Karena itu, ia harus ditanamkan terus menerus kepada peserta
didik. Jika disiplin itu ditamamkan secara terus menerus kepada peserta didik
maka disiplin tersebut akan menjadi kebiasaan bagi perserta didik. Orang -
orang yang berhasil dalam bidangnya masing - masing umumnya mempunyai
kedisiplinan tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.
Oleh karena itu, diperlukan adanya bimbingan dan pembinaan yang memiliki
misi membantu semua santri tanpa kecuali agar para santri tersebut dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dalam proses perkembangannya
dan agar ia dapat mengenal dirinya serta dapat memperoleh kebahagiaan
hidup yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan bimbingan pribadi sosial
dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab.
4. Monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk mendapatkan informasi
tentang pelaksanaan suatu kegiatan yakni manajemen kesantrian.
Bagaimanapun baiknya kegiatan yang dilakukan dan teraturnya koordinasi
yang dilakukan dalam kegiatan organisasi bila tidak dilakukan pengontrolan
maka tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai dengan sempurna. Kegiatan
pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan semula disamping mengetahui hasil -
hasil yang telah dicapai dalam jangka waktu tertentu.7

7
M.Isnaini.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen santri dapat diartikan sebagai penataan dan pengaturan
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik atau santri mulai masuk
sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu lembaga pendidikan
pesantren. Adapun prinsip-prinsip manajemen santri yaitu Manajemen santri
merupakan bagian dari keseluruhan manajemen di Pondok Pesantren, sehingga
harus memiliki visi, misi dan tujuan, Kondisi santri yang beragam, Kegiatan
manajemen santri harus dipandang sebagai upaya mendorong peserta didik agar
mau belajar dan memiliki kemandirian, dan Segala kegiatan yang diupayakan oleh
manajemen santri harus bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik di
sekolah maupun bagi masa depannya.
Fungsi manajemen santri secara khusus dirumuskan sebagai berikut: Fungsi
yang berkenaan dengan pengembangan individualitas santri Yaitu mereka dapat
mengembangkan bakat dan minatnya tanpa hambatan. Fungsi yang berkenaan
dengan pengembangan fungsi sosial santri, Fungsi yang berkenaan dengan
penyaluran aspirasi dan harapan santri dan Fungsi yang berkenaan dengan
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan santri. Serta Untuk mewujutkan tujuan
pesantren manajemen santri meliputi empat kegiatan, yaitu: penerimaan santri
baru, kegaiatan kemajuan belajar, bimbingan dan pembinaan disiplin serta
monitoring.

9
B. Saran
Demikianlah tugas makalah yang telah kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pendidikan pesantren/Non formal. Demi kesempurnaan
makalah ini, kami mengharapkan masukan, kritik dan saran dari para pembaca
serta dari dosen pembimbing bagi kita untuk mengambil banyak pelajaran
berharga yang didalamnya bermanfaat dan senantiasa menjadi pribadi yang lebih
baik. Sebagai bahan kajian yang baik maka perlu untuk mengkaji setiap apa yang
ada di dalamnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Imam Machali, Ara Hidayat, and A Manajemen Santri, ‘Ara Hidayat Imam Machali,
Pengelolahan Penddikan , (Bandung: Educa,2010). Hlm 1 11’, 2022, 11–47

M.Isnaini, ‘MANAJEMEN KESANTRIAN; Studi Tentang Pengelolaan Santri Di


Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Al-Islamy Pantairaja Kampar Riau’, Thesis, 2012,
1–121

Mai Dhuhani, Elfridawati, ‘Manajemen Pondok Pesantren; Studi Pengelolaan Santri


Muallaf Di Pondok Pesantren AL Anshar Ambon’, Jurnal Fikratuna, 9.1 (2018),
54–70

Mashud, H.M. Sulthon dan Moh. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta :
Diva Pustaka, 2005), hlm.23

11

Anda mungkin juga menyukai