Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
MAWAR LINDA
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan .................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam prinsip ajaran Islam segala sesuatu tak boleh dilakukan secara
asal-asalan melainkan harus dilakukan secara rapi benar tertib dan teratur
dan proses-proses juga harus diikuti dengan tertib.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen pondok pesantren ?
2. Apa saja elemen-elemen Pondok Pesantren ?
3. Bagaimana Struktur Pengurusan Pondok pesantren ?
4. Bagaimana Kombinasi Idealisme dan Profesionalisme Pesantren ?
5. Bagaimana langkah Pengelolaan Sistem dalam Pendidikan Pesantren
?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian manajemen pondok pesantren
2. Untuk Mengetahui elemen-elemen Pondok Pesantren
3. Untuk Mengetahui Struktur Pengurusan Pondok pesantren
4. Untuk Mengetahui Kombinasi Idealisme dan Profesionalisme Pesantren
5. Untuk Mengetahui Pengelolaan Sistem dalam Pendidikan Pesantren
BAB II
PEMBAHASAN
1
Evi Hanifah, Manajemen Pondok Pesantren, (Pola Manajemen Pondok
Pesantren Tradisional), dalam https://hanivie.wordpress.com/2013/05/18/manajemen-
pondok-pesantren-pola-manajemen-pondok-pesantren-tradisional/ Diunggah pada 18
Mei 2013 pukul 20.19 WIB
2
M. Manullang, Dasar – dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia,
1996), hlm. 2
3
Sophie Mauliedia, Manajemen Pendidkan Pondok Pesantre, dalam
http://rascalshelvy.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-pendidikan-pondok-
pesantren.html Diunggah pada 06 juni 2011 pukul 13.07 WIB
4
Ismi Nur Laili, Sistem Manajemen Pondok Pesantren, dalam
http://isminurlailil27.blogspot.co.id/2015/12/sistem-manajemen-pondok-pesantren.html.
Diunggah pada 03 Desember 2015 pukul 14.54 WIB
3
4
5
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, 2003, Manajemen Pondok Pesantren,
cet. 1, (Jakarta: Diva Pustaka).14-15.
5
6
M. Bahri Ghazali, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan, (Jakarta : Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), hlm. 18 – 19
6
3. Kyai
Ciri yang paling esensial bagi suatu pesantren adalah
adanya seorang kyai. Kyai pada hakekatnya adalah gelar yang
diberikan kepada seseorang yang mempunyai ilmu di bidang
agama dalam hal ini agama Islam. Terlepas dari anggapan kyai
sebagai gelar yang sacral, maka sebutan kyai muncul di dunia
pondok pesantren. Dalam tulisan ini kyai merupakan suatu
personifikasi yang sangat erat kaitannya dengan suatu pondok
pesantren.
Keberadaan kyai dalam pesantren sangat sentral sekali.
Suatu lembaga pendidikan Islam disebut pesantren apabila memliki
tokoh sentral yang disebut kyai. Jadi kyai di dalam dunia pesantren
sebagai penggerak dalam mengemban dan mengembangkan
pesantren sesuai dengan pola yang dikehendaki. Di tangan sorang
kyailah pesantren itu berada. Oleh karena itu kyai dan pesantren
merupakan dua sisi yang selalu berjalan bersama. Bahkan “kyai
bukan hanya pemimpin pondok pesantren tetapi juga pemilik
pondok pesantren”. sedangkan sekarang kyai bertindak sebagai
koordinator.7
4. Santri
Istilah santri hanya terdapat di pesantren sebagai
pengejawantahan adanya peserta didik yang haus akan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang kyai yang memimpin
sebuah pesantren. Oleh karena itu santri pada dasarnya berkaitan
erat dengan keberadaan kyai dan pesantren.
Di dalam proses belajar mengajar ada dua tipologi santri
yang belajar di pesantren berdasarkan hasil penelitian Zamakhsyari
Dhofier: a). Santri Mukim
Santri Mukim yaitu santri yang menetap, tinggal
bersama kyai dan secara aktif menuntut ilmu dari
seorang kyai. Dapat juga secara langsung sebagai
pengurus pesantren yang ikut bertanggung jawab atas
keberadaan santri lain. Setiap santri yang mukim telah
lama menetap dalam pesantren secara tidak langsung
bertindak sebagai wakil kyai.
Ada dua motif seorang santri menetap sebagai santri
mukim :
7
Ibid hlm. 19 – 21
7
8
M. Bahri Ghazali, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan, (Jakarta : Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), hlm. 22 – 23
9
Ibid.hlm 24
8
10
Evi Hanifah, MANAJEMEN PONDOK PESANTREN (Pola Manajemen
Pondok Pesantren Tradisional) dalam
https://hanivie.wordpress.com/2013/05/18/manajemen-pondok-pesantren-pola-
manajemen-pondok-pesantren-tradisional/. Diunggah pada 18 Mei 2013 pukul 10.03
WIB
11
Sholih Fikri, Sistem Mnajenem pendidikan dan Pengelolaan Pondok
Pesantren dalam http://sholihfikr.blogspot.co.id/2014/04/sistem-manajemen-pendidikan-
dan.html. Diunggah pada 01 April 2014 pukul 07.28 WIB
12
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren ,cet. 1(Jakarta: Media
Nusantara 2008,). hlm. 19.
13
M. Yacub, Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa, (Bandung:PT.
Angkasa, 2006). hlm. 62.
10
Uraian berikut dimulai dari output dan di akhiri dengan input mengingat
output memiliki tingkat kepentingan tertinggi, sedangakan proses memiliki
tingkat kepentingan satu tingkat lebih rendah dari pada output, dan input
memiliki tingkatan kepentinggan dua tingkat lebih rendah dari pada output.
1. Output yang diharapkan
Output pondok pesantren harus memiliki prestasi pondik
pesantren yang dihasilkan oleh proses pendidikan dan
pembelajaran serta manajemen di pondok pesantren.
Output pondok pesantren dikelompokan menjadi empat macam:
a. Output berupa prestasi penggetahuan akademik
keagamaan.
b. Output berupa prestasi penggetahuan akademik umum.
c. Output berupa prestasi keterampilan atau kecakapan
hidup.
d. Output berupa prestasi dalam bidang non akademik.
2. Input podok pesantren
Karakteristik dari pondok pesantren yang efektif diantaranya
adalah memiliki input dengan karakteristik sebagai berikut.
a. Adanya kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas.
b. Sumber daya tersrdia dan siap.
c. Staf yang kopeten, berdedikasi tinggi dan berakhlakul
karimah.
d. Memiliki harapan prestasi yang tinggi.
e. Focus pada pelanggan khususnya para santri.
f. Adanya imput manajemen yang memadai untuk
menjalankan roda pondok pesantren.
14
A inurrofiq Dawam dan Ahmad Ta’rifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,
cet. 3. (Jakarta:PT. Lista Farika Putra, 2008). hlm. 18.
15
M. Sulthon Masyhud dan M. Khusnurridlo, Manajemen Pondok Pesantren, cet. 1,
(Jakarta: Diva Pustaka, 2003).hlm.14-15.
16
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren, (Jakarta: Media
Nusantara, 2008), hlm. 77.
12
17
Binti Maunah, Landasan Pendidikan , cet. 1, (Yogyakarta: Teras, 2011). hlm.. 34
13
18
MU YAPPI, Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren, (Jakarta: Media
Nusantara, 2008), hlm. 73.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sudah menjadi common sense bahwa pesantren lekat dengan figure kyai.
Kyai dalam pesantren merupakan figure pesantren sentral, otoritatif, dan
pusat seluruh kebijakan dan perubahan. Hal ini erat kaitanya denggan dua
faktor :
14
15