Farhanul Hakim - 182220004 - 2LA - Tugas Praktikum Modul 2
Farhanul Hakim - 182220004 - 2LA - Tugas Praktikum Modul 2
“RECEIVING”
Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Praktikum Manajemen Pergudangan
Disusun Oleh :
(2LA)
LABORATORIUM PERGUDANGAN
BANDUNG
2024
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam operasi gudang, proses "receiving" memainkan peran penting sebagai tahap
awal dalam rantai pasokan. Latar belakang "receiving" dalam konteks gudang melibatkan
sejumlah langkah kritis yang harus dilaksanakan dengan cermat. Pertama-tama, gudang harus
siap menerima kiriman barang dari berbagai pemasok atau vendor. Ini melibatkan persiapan
ruang penyimpanan, peralatan penanganan material, dan personel yang terlatih. Selanjutnya,
tim "receiving" bertanggung jawab untuk memverifikasi kebenaran pesanan dan kualitas
barang yang diterima. Ini mencakup pemeriksaan fisik, pengukuran, dan pencocokan dengan
dokumen pengiriman seperti faktur atau pesanan pembelian. Kemudian, informasi tentang
barang yang diterima perlu dicatat dengan akurat dalam sistem inventaris gudang untuk
memastikan visibilitas yang tepat atas stok. Proses "receiving" yang efisien memungkinkan
perusahaan untuk memastikan ketersediaan barang yang tepat waktu, meminimalkan
kesalahan pengiriman, dan mendukung pengelolaan inventaris yang efektif. Selain itu,
pengelolaan risiko seperti pengendalian kualitas dan kepatuhan terhadap regulasi juga
menjadi bagian penting dari latar belakang "receiving" dalam operasi gudang.
1.3 Tujuan
a. Mengurangi kesalahan dalam penerimaan barang.
b. Mengurangi risiko kerugian karena barang cacat atau tidak layak.
c. Mengoptimalkan penggunaan ruang di area receiving.
d. Memberikan panduan yang jelas kepada staf gudang tentang langkah-langkah yang
harus diikuti dalam proses penerimaan barang.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Dalam proses penerimaan barang, beberapa hal penting yang harus diperhatikan
antara lain: pertama, bukti pesanan barang dari gudang, yang digunakan untuk memastikan
pesanan barang sesuai dengan spesifikasi yang tepat. Kedua, bukti tanda barang diterima,
yang diperlukan untuk keperluan penagihan. Selanjutnya, penting untuk melakukan
pengecekan antara bukti pemesanan dengan fisik barang yang diterima, untuk memastikan
konsistensi antara dokumen dan barang yang diterima. Kemudian, pengecekan expired date
dan kondisi barang menjadi langkah yang tak boleh diabaikan untuk memastikan kualitas dan
kesegaran barang. Terakhir, setelah semua pengecekan dilakukan, barang dapat dimasukkan
ke dalam penyimpanan dengan tertib dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Dalam penerimaan barang, petugas harus memiliki dokumen standar spesifikasi dan
salinan Purchase Order (PO) untuk memastikan barang sesuai dengan yang dipesan. PO
dikirim ke pemasok oleh pemesan untuk menentukan jumlah barang yang akan diterima. Ini
memberikan dasar yang jelas dalam proses penerimaan barang di gudang.
Bukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan berhubungan dengan penagihan uang.
Bukti Tanda Terima Barang akan dijadikan dasar oleh pihak supplier untuk menagih ke
pemesan barang. Pentingnya untukmembuat Bukti Tanda Terima Barang ini asli dan ada
tanda-tanda yang dilampirkan, semisal PO atau surat lain yang menjamin keaslian dokumen
ini. Aktifitas operasional adalah bongkar barang, cek expired, cek kesesuaian pesanan serta
memasukkan barang ke penyimpanan. Aktifitas operasional ini merupakan salah satu critical
point.
Tata letak dari area bagian penerimaan barang harus dirancang untuk memudahkan
pengawasan, keamanan, kemudahan akses ke gudang dan mencegah kerusakan produk.
Petugas bagian penerimaan diharapkan dapat secara leluasa untuk memeriksa barang,
sebelum mereka menerima dan menandatangani surat penerimaan barang.
PEMBAHASAN
Mengatasi ketidaksesuaian antara purchase order (PO) dengan barang yang diterima
secara fisik, diperlukan serangkaian langkah yang terkoordinasi dengan baik. Pertama-tama,
peningkatan komunikasi antara departemen yang melakukan pemesanan dengan pemasok
merupakan langkah kunci. Dengan memastikan bahwa pesanan yang diajukan sudah sesuai
dengan kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan, peluang terjadinya kesalahan dalam
penerimaan barang dapat diminimalkan. Selain itu, penting untuk memperbaharui dan
memperbaiki sistem pencatatan dan verifikasi barang yang diterima. Dengan menggunakan
teknologi dan sistem informasi yang tepat, seperti barcode atau RFID, dapat memudahkan
proses identifikasi dan pencatatan barang, sehingga memastikan bahwa barang yang diterima
sesuai dengan pesanan yang diajukan.
Selain itu, penting untuk melakukan evaluasi secara teratur terhadap kinerja dan
efektivitas langkah-langkah yang telah diimplementasikan. Dengan melakukan analisis rutin
terhadap proses penerimaan barang, tim dapat mengidentifikasi area-area di mana terdapat
potensi peningkatan atau perbaikan yang diperlukan. Data-data mengenai kesalahan atau
ketidaksesuaian yang terjadi juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang lebih baik dalam merancang strategi perbaikan. Selain itu, feedback dari para
petugas di lapangan juga sangat berharga untuk mengetahui tantangan yang mereka hadapi
dalam menjalankan proses penerimaan barang sehari-hari.
Untuk mengatasi permasalahan kualitas barang yang diterima dari supplier yang tidak
memadai, diperlukan strategi yang komprehensif dan terarah. Langkah pertama adalah
melakukan audit dan evaluasi secara teratur terhadap kinerja pemasok. Dengan memeriksa
secara cermat kualitas dan konsistensi barang yang disediakan oleh setiap pemasok,
perusahaan dapat mengidentifikasi pemasok yang mungkin tidak memenuhi standar yang
diharapkan. Evaluasi ini juga dapat membantu dalam menentukan langkah-langkah perbaikan
yang diperlukan atau bahkan mengganti pemasok yang tidak dapat memenuhi harapan.
Selain itu, implementasi proses inspeksi kualitas yang ketat juga diperlukan. Dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan pengujian kualitas secara menyeluruh terhadap setiap
barang yang diterima dari pemasok, perusahaan dapat memastikan bahwa hanya barang
dengan kualitas yang memenuhi standar yang diterima. Jika ditemukan barang yang tidak
memenuhi standar, perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas dalam menangani situasi
tersebut, seperti menolak barang atau meminta penggantian barang kepada pemasok.
Tata letak arus U merupakan salah satu pendekatan yang dirancang untuk
mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas dalam proses operasional gudang, khususnya
pada tahap picking dan packing. Secara detail, tata letak ini mengatur alur barang melalui
beberapa tahapan yang terstruktur dengan baik. Pertama-tama, barang masuk ke gudang
melalui area penerimaan, di mana mereka diterima dan dicatat. Selanjutnya, barang disimpan
di rak atau area penyimpanan yang telah ditentukan berdasarkan kategori, jenis, atau
frekuensi permintaan, memudahkan dalam pencarian dan aksesibilitasnya. Tahap selanjutnya
adalah proses picking, di mana petugas mengambil barang dari rak sesuai dengan pesanan
yang ada. Kemudian, barang yang telah diambil akan dibawa ke area packing, di mana
mereka dikemas dengan hati-hati dan dipersiapkan untuk pengiriman kepada pelanggan.
Akhirnya, barang yang telah dikemas akan dimuat ke truk dan dikirim ke pelanggan.
Keuntungan utama dari tata letak arus U adalah meningkatkan efisiensi operasional
gudang. Dengan mengurangi pergerakan yang tidak perlu dan jarak yang ditempuh oleh staf
dan peralatan, tata letak ini memungkinkan proses picking dan packing dilakukan dengan
lebih cepat dan efisien. Selain itu, alur yang terstruktur juga membantu mengurangi kesalahan
dalam proses picking dan packing, meningkatkan akurasi pengiriman barang kepada
pelanggan. Fleksibilitas tata letak ini juga menjadi nilai tambah, karena dapat disesuaikan
dengan berbagai jenis produk dan volume pesanan yang berbeda. Dengan demikian,
penggunaan tata letak arus U tidak hanya menghemat waktu dan biaya dalam proses
operasional gudang, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman
barang yang tepat waktu dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Modul 2 “Receiving”
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7086/8%20Lampiran%20Data%20-
%20Gunawan%20-%2010916189.pdf?sequence=10&isAllowed=y
https://news.ewmfg.com/blog/addressing-product-quality-issues-with-your-supplier-free-
checklist
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fafifnurichwan.wordpress.com
%2F2015%2F06%2F24%2Ftata-letak-warehouse
%2F&psig=AOvVaw3CDyB5wyzJnkMlzPerowMa&ust=1710859532443000&source=imag
es&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBMQjRxqFwoTCNir8MiG_oQDFQAAAAAdAAAAA
BAJ
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fjurnal.istts.ac.id%2Findex.php
%2Finsight%2Farticle%2Fdownload%2F14%2F6%2F103&psig=AOvVaw3Qtj_-
SEp2RV1Yww32ZzMm&ust=1710861902210000&source=images&cd=vfe&opi=89978449
&ved=0CBMQjRxqFwoTCNCx1bGP_oQDFQAAAAAdAAAAABAR