Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
A. Pengertian Administrasi..................................................................................4
B. Pengertian Kurikulum.....................................................................................6
C. Administrasi Secara Online.............................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan teknologi informasi di sekolah adalah salah satu wujud


perubahan dalam pelaksanaan pelayanan administrasi khususnya dalam bidang
kurikulum terhadap siswa supaya penyusunan mutu dan kualitas tamatan sekolah
layak dengan keinginan orang tua, masyarakat, dan pengguna tamatan. Dalam kaitan
penerapan teknologi informasi kepada pengelolahan dokumen administrasi kurikulum
siswa, sekolah sekolah harusnya sudah melaksanakan perubahan metode administrasi
kurikulum dari metode pengelolahan dokumen yang masih bersifat manual menuju
metode pengelolahan administrasi kurikulum berbasis e-administration.

E-administration merupakan pengelolahan administrasi dokumen berbasis


teknologi informasi lewat jaringan internet. Pelayanan yang bermutu seharusnya
senantiasa melaksanakan perbaikan pelayanan dari waktu ke waktu. Langkah
perbaikan hal yang demikian dibutuhkan oleh suatu institusi atau lembaga
dikarenakan tingkat kepuasan yang diterima oleh pengguna layanan pendidikan akan
berubah seiring dengan berubahnya program pemerintah pada bidang pendidikan.
Dengan demikian dalam upaya meningkatkan layanan dibutuhkan upaya sungguh-
sungguh dan terus menerus supaya tujuan bisa tercapai.

Banyak permasalahan yang datangnya dari pegawai yang memiliki wewenang


dan keharusan melayani administrasi kurikulum siswa ataupun masalah dari
kelemahan metode dan prosedur yang permasalahan hal yang demikian akan
memberi pengaruh tingkat kepuasan siswa sebagai penerima layanan. Adapun
permasalahan-permasalahan hal yang demikian antara lain:
Pertama, masih belum lengkapnya data-data yang ada di portal kurikulum, hal ini
menyebabkan ketidakpastian akan informasi terkini dan masih banyak data-data yang
ada di portal kurikulum siswa yang masih kosong.

Kedua, belum optimalnya jaringan internet yang dikelola oleh pusat data dan
informasi sekolah, sehingga ketika siswa ingin mencari bahan pembelajaran, daftar
skor, jadwal pembelajaran, jadwal ulangan dan ujian, prestasi belajar siswa, jadwal
dan agenda belajar dalam kelas dan di luar kelas, peraturan pengarahan guru kepada
siswa, tugas belajar mengalami kendala. Kendala yang juga sering kali terjadi ialah
akses data yang lemah dan lambat serta kadang-kadang akses data tidak berjalan
sama sekali sebab banyak mahasiswa yang mengakses situs atau website yang sama.

Ketiga, kurangnya semangat dan kesadaran bahwa penerapan IT bukan


mempersulit melainkan memudahkan dalam mendukung aktivitas
pengadministrasian data kurikulum. Untuk menyelesaikan permasalahan hal yang
demikian sekolah sering kali melaksanakan pertemuan pertemuan untuk
melaksanakan pelatihan pengadminisistrasian dokumen IT secara online namun
hanya sedikit guru yang mau berpastisipasi dalam kegiatan ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian tentang administrasi?


2. Bagaimana hubungan kurikulum pembelajaran dengan administrasi?
3. Bagaimana jika administrasi dilakukan secara online?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang administrasi.


2. Mengetahui cara yang kondusif dalam pembelajaran administrasi.
3. Agar bisa dijadikan pedoman dalam administrasi bila memang diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi

Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris,
yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve
atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.
Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu administrasi dalam arti sempit dan
administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat,
surat-menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan
ketatausahaan.
Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan. Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh kelompok orang dalam
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Ulbert arti administrasi
merupakan penyusunan dan pencatatan data atau informasi secara sistematis, baik
internal maupun eksternal sebagai upaya untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan untuk mendapatkannya kembali, baik itu sebagian ataupun seluruhnya.
Jika diringkas, administrasi disebut juga dengan istilah tata usaha.1
Hardi Venus berpendapat bahwa untuk melakukan kegiatannya, administrasi
membutuhkan perangkat dan perlengkapan karena Secara “aksiomatis” dapat
dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana
tujuan yang hendak dicapai serta makin sederhana tugas-tugas yang hendak
dilaksanakan,semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
1
Yayasan guru ngaji Indonesia (2012), Pengertian Administrasi Sekolah dan Guru.
Sehingga menjadikan kegiatan administrasi selalu memberikan perubahan pada sifat,
ruang lingkup dan bentuk kegiatan pengadministrasian dari zaman ke zaman, atau
dari suatu masyarakat ke masyarakat lain, dan dari suatu kondisi ke kondisi lain.2
Adanya perubahan yang selalu dilakukan oleh kegiatan administrasi maka
akan menjadikan berkembangnya ilmu administrasi itu sendiri, sehingga fungsi-
fungsi administrasi dapat disederhanakan menjadi 4 yaitu:
(1) Perencanaan (planning);
(2) Pengorganisasian (Organizing);
(3) Pelaksanaan (implementing); dan
(4) Penilaian (evaluation).
Untuk menjalankan tugas- tugas/ fungsi- fungsi administrasi dibuat secara
sistematis, dalam rangka efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Pokok pikiran
tersebut memuat beberapa aspek penting yang merupakan faktor penyebab terjadinya
administrasi, yaitu:
(a) adanya manusia (dua orang atau lebih);
(b) adanya tujuan yang hendak dicapai;
(c) adanya serangkaian tugas pekerjaan yang harus dikerjakan; dan
(d) ada proses kerjasama (proses penataan).
Sekolah sebagai suatu sarana yang memberikan layanan jasa dalam bidang
pendidikan. Tiap-tiap institusi yang memiliki tujuan akan memiliki suatu metode
administrasi. Apabila metode administrasi nya buruk karenanya institusi pemberi
layanan tak akan menempuh tujuan yang ditawarkan terhadap masyarakat, sehingga
sekolah memerlukan metode administrasi yang meliputi:
(1) Administrasi kesiswaan.
(2) Administrasi kurikulum.
(3) Administrasi pengajar dan daya kependidikan.

2
Hardi Venus (2009), Makalah administrasi pendidikan dan manajemen pendidikan.
(4) Administrasi sarana- prasarana.
(5) Administrasi keuangan.
(6) Administrasi Humas (masyarakat).
Administrasi Sekolah bersifat praktis dan fleksibel,bias dilakukan cocok|
dengan situasi dan keadaan kongkret di sekolah sehingga berfungsi sebagai sumber
informasi bagi peningkatan pengelolaan pengajaran dan aktivitas belajar- mengajar.

B. Pengertian Kurikulum

Secara sempit kurikulum diistilahkan sejumlah mata pembelajaran yang


seharusnya dipedomani atau diambil siswa untuk bisa menamatkan pembelajaran nya,
pada institusi tertentu, meskipun secara luas kurikulum diistilahkan dengan seluruh
pengalaman belajar yang diberikan sekolah terhadap siswa selama mengikuti
pembelajaran pada tingkatan pembelajaran tertentu. Usaha-usaha untuk memberikan
pengalaman belajar terhadap siswa bisa berlangsung di dalam kelas ataupun di luar
kelas bagus yang dirancang secara tertulis ataupun tidak, asal dimaksudkan untuk
menyusun tamatan yang bermutu.

Konsep kurikulum berkembang seiring dengan perkembangan pendidikan. Ini


juga bervariasi menurut aliran pemikiran dan teori-teori yang dijunjunginya. Nilai
kurikulum tidak dapat dilihat hanya dari dokumen tertulis. Itu juga harus dinilai dari
implementasinya di kelas. Kurikulum bukan hanya rencana pengajaran tertulis. Ini
juga merupakan fungsi yang beroperasi di kelas, pedoman dan peraturan untuk
lingkungan dan aktivitas di kelas ini. Untuk alasan ini, kurikulum dapat dipahami
sebagai seperangkat peraturan yang harus dijalani siswa untuk mencapai gelar atau
sertifikat tertentu.3

Kurikulum merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan Nasional,


yang keberadaannya telah ada sejak awal keberadaan pendidikan Nasional.
Kurikulum pada masa itu hanya memfokuskan ada membaca, menulis dan berhitung.
3
Wandi, Gusri (2011). Administrasi kurikulum
Seiring dengan perkembangan zaman maka dunia pendidikan baik itu formal maupun
non formal maka harus menyesuaikan kurikulum pembelajarannya sesuai jaman, jadi
kurikulum pendidikan nasional itu mengalami perkembangan yang yang cukup
signifikan. Tentunya pengembangan kurikulum itu berorientasi kepada kebutuhan
peserta didik yang berorientasi pada kualitas atau mutu dengan tujuan negara dapat
mensukseskan program pembangunan nasional, dengan mencetak sumber daya
manusia berkualitas sesuai kebutuhan dalam pembangunan dan dapat menghasilkan
peserta didik yang kualitas dan dapat bersaing secara kompetitif di pasar global. 4

Kurikulum adalah seperangkat agenda dan pengontrolan/pengendalian


mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metod/sistem yang diterapkan sebagai
tanda penyelenggaraankegiatan pelajaran untuk menempuh tujuan pengajaran tertentu
(UU No.20 th. 2003 Tentang Metode Pengajaran Nasional). Unruh dan Unruh (1984)
curriculum is defined as a plan for achieving intended learning outcomes: a plan
concerned with purposes, with what is to be learned, and with the result of
instruction. Bisa ditambahkan bahwa curriculum is interpreted to mean all of the
organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of
the school, whether in the classroom or not Romine dalam Sanjaya dan Mark K.
Smith mengkaji empat pendekatan kurikulum yakni ;5

(1) Curriculum as a body of knowledge to be transmitted,

(2). Curriculum as an attempt to achieve certain ends in students product,

(3) Curriculum as process,

(4) Curriculum as praxis.

4
Wandi, Gusri (2011). Administrasi kurikulum.
5
Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006 tentang standart isi untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah.
Nasution menekankan bahwa kurikulum merupakan suatu agenda yang
dibentuk untuk melancarkan pelaksanaan belajar- mengajar di bawah tuntunan dan
tanggung jawab sekolah atau institusi pendidikan beserta staf pendidiknya. Sudjana
menambahkan kurikulum adalah niat dan keinginan/kemauan yang dituangkan dalam
wujud agenda atau program pengajaran untuk dilakukan oleh guru di sekolah.
Sukmadinata menegaskan bahwa Kurikulum (curriculum) ialah suatu agenda yang
memberi petunjuk atau pegangan dalam pelaksanaan aktivitas belajar mengajar. Bisa
disimpulkan bahwa kurikulum adalah “seluruh rancangan dan aktivitas pendidikan
yang secara optimal dimaksimalkan oleh pengajar, untuk meningkatkan potensi
kemanusiaan yang ada pada diri seseorang (siswa) bagus sebagai individu ataupun
sebagai anggota masyarakat”.

Dari sebagian definisi di atas bisa disimpulkan bahwa administrasi kurikulum


adalah segala pelaksanaan aktivitas yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
dan bersungguh-sungguh untuk menolong, melayani, dan membimbing, menasihati
memberi pengarahan serta membina secara kontinyu keadaan belajar mengajar,
supaya berjalan tepat sasaran dan efesien demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
sudah ditentukanatau diatur.

C. Administrasi Secara Online

Perkembangan teknologi informasi menuntut manusia sebagai pelaku


kehidupan seharusnya mempersiapkan diri menjadi partisipan aktif dalam revolusi
informasi yang terus berkembang dengan pesat. Tetapi, masih banyak guru yang
merasa bahwa metode ini menambah kerja mereka namun banyak hal positif yang
didapatkan. Akibat pengaruh penerapan IT dalam dunia pendidikan bagi guru, siswa
dan masyarakat pada biasanya seharusnya dihadapi dengan bijaksana. Irawati
menuliskan bahwa secara praktis dan psikis efek dari penggunaan metode administasi
ialah:6

6
Rochaniah (2009). Pengembangan sistem administrasi online di sekolah.
1) Guru dipaksa menerapkan komputer untuk membuat Agenda Pendidikan,
penentuan indikator kompetensi, Standar Kompetensi Minimal setiap
indikator, tuntutan belajar ,hingga dengan mengentry skor siswa. Kebijakan
ini adalah motivator tepat sasaran bagi guru untuk melakukan fungsinya
sebagai evaluator dan administrator kemajuan belajar siswa yang selama
ini belum berfungsi maksimal.

2) Siswa merubah pola belajarnya menjadi lebih tekun, serius, dan


bersungguh- sungguh. Perolehan prestasi akademik siswa sekarang
merujuk pada Criteria Reference dan Domain Reference Non Norm
Reference seperti sebelumnya. Prestasi yang diperolehnya merupakan
benar-benar hasil belajar di kelas yang senantiasa dilaporkan
ketercapaiannya secara detail dan transparan. Cara ini berdampak bagi
siswa, sebab ini merupakan motivator belajar. Keberhasilan dan kegagalan
belajar siswa menjadi reward dan punishment yang akan senantiasa bisa
dipantau secara mendetail.

3) Sistem administrasi membuat posisi orang tua sebagai pengarah,


pembimbing dan pengawas kemajuan belajar siswa bisa berkembang sebab
kemajuan belajar si anak bisa diakses secara kontinu. Komunikasi orang
tua dan guru bisa lebih terjalin harmonis sebab keberhasilan dan kegagalan
siswa per indikator setiap mata pelajaran bisa terekam dengan bagus.
Sistem administrasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok
bangunan (building blok), yang terdiri dari bagian input, bagian contoh,
bagian output, bagian teknologi, bagian hardware, bagian software, bagian
basis data, dan bagian kontrol. Seluruh bagian hal yang demikian saling
berinteraksi satu dengan yang lain menyusun suatu kesatuan untuk
menempuh target/tujuan. Sistem operasi dahulu hanyalah interface antara
lingkungan komputasi dan pengguna, namun sekarang sistem operasi
modern telah mengambil alih pada dukungan kepada pengembangan serta
wajah aplikasi. Kemudahan pengaksesan dituntut pengguna tak cuma
kepada sistem operasi saja, namun juga kepada program aplikasi. sistem
manajemen basis data merupakan bagian utama dari sebuah sistem
informasi modern.

Kian berkembangnya suatu institusi pendidikan, bertambahnya murid dan


ilmu pengetahuan yang berkembang dengan demikian kencang, institusi pendidikan
atau sekolah seharusnya meningkatkan pelayanan dalam hal akurasi serta kecepatan
dari informasi yang berharap diwujudkan. Suatu institusi pendidikan atau sekolah
yang bagus tentunya seharusnya mempunyai suatu sistem informasi yang cukup atau
pun lebih untuk para siswa, pendidik, keryawan, calon siswa dan lain-lain, yang
sering kali disebut sebagai sistem informasi akademik. Dengan sistem handal yang
dibuat oleh sekolah guna mengajak para guru atau karyawan, siswa ataupun orang tua
untuk mengenal sistem pengadministrasian kurikulum karenanya akan lebih muda
mencetak tamatan yang layak dengan keinginan orang tua, masyarakat dan dunia
industri atau dunia usaha.7

Belum ada sebagian sekolah yang menerapkan sistem online. Data sekolah
termasuk kompleks. Untuk mencari data tertentu, kadang pihak staf administrasi
sekolah seharusnya mengungkap-bongkar berkas yang banyak. Informasi terkadang
ketemu, kadang juga tidak ketemu. Dengan memasukkan data sekolah secara virtual
pada computer server, karenanya tinggal mengentri kode register saja data telah
keluar. Apalagi, data itu dapat juga diakses secara infromatif oleh orang tua siswa.
Menurut sekolah yakni perihal seputar belajar dan mengajar sebagai komponen dari
sektor pendidikan, masih belum dikelola dengan baik. Penanganan dan pengolahan

7
Wahana Komputer, (2003). Pembuatan Program Sistem Informasi Akademik Berbasis ASP,

Jakarta: Salemba Infotek.


data yang masih manual, pencarian data lampau yang memakan waktu lama, serta
belum terkoordinasinya tiap-tiap komponen yang terlibat didalamnya. Keadaan-hal
hal yang demikian menyebabkan skor daya kerja administrasi sekolah belum
menempuh maksimal. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang
terintegrasi dan bisa mengelola informasi seputar administrasi pendidikan secara
tepat dan pas dengan dukungan perangkat komputer. 8

8
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun (2005) tentang Standar Nasional Pendidikan(SNP).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Semua aktivitas pengadministraian kurikulum dapat dilakukan secara


transparan dan akan mempermudah dalam memberikan informasi kepada siswanya
secara cepat dan tepat. Bagi siswa akan lebih mudah dalam hal mengakses informasi
yang berhubungan dengan kurikulum sehingga dengan penggunaan administrasi
kurikulum secara online dapat membantu meningkatkan mutu lulusan yang dapat
memberikan kepuasan pada orang tua siswa, masyarakat dan pihak pengguna
lulusan dunia industri.

Perkembangan teknologi informasi dunia harus menjadi bahan


pertimbangan dalam perancangan sistem informasi dalam lingkungan
pendidikan. Trend teknologi informasi saat ini yang memberikan kebebasan kepada
pengguna untuk memilih solusi teknologi yang optimal untuk mengatasi problem
informatikanya merupakan langkah yang sebaiknya diikuti karena akan
mengoptimasikan biaya, sumber daya dan pemakaian teknologi. Timbulnya
heterogenitas sistem memerlukan dipertimbangkannya perancangan yang
mengikukti standard open systems. Sebuah jaringan komunikasi data yang baik
merupakan fondasi utama dalam pembangunan sistem heterogen ini karena
menfasilitaskan integrasi, konektivitas, dan interoperabilitas sistem-sistem komputer
yang berbeda. Administrasi dan manajemen paling membutuhkan karena
administrasi tidak akan berjalan kalau administrasi tidak solid dalam proses
pelaksanaan begitu juga manajemen, tidak akan berjalan baik jika administrasi tidak
solid dalam proses pelaksanaan sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Hisa (2012). Sistem Administrasi Online Permudah Kinerja Pendidikan.

Hardi Venus (2009), Makalah administrasi pendidikan dan manajemen


pendidikan.

Hasbullah (2008), peranan dan implementasi model pembelajaran e-learning


untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di JPTE FPTK UPI. Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI

Irawati, Intan (2008). Penerapan sistem administrasi sekolah (SAS-ON


LINE).

Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006 tentang standart isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.

Peraturan Menteri No. 23 Tahun (2006) tentang standart kompetensi lulusan


untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun (2005) tentang Standar Nasional


Pendidikan(SNP).

Rochaniah (2009). Pengembangan sistem administrasi online di sekolah.


Makalah Diajukan untuk memenuhi tugas dalam pelatihan jardiknas

Wahana (2003). Rancang bangun sistem informasi administrasi akademin


siswa berbasis web (studi kasus : SMA Al- Ma'hadul islam YAPI).

Wahana Komputer, (2003). Pembuatan Program Sistem Informasi Akademik


Berbasis ASP, Jakarta: Salemba Infotek.

Wandi, Gusri (2011). Administrasi kurikulum.

Yayasan guru ngaji Indonesia (2012), Pengertian Administrasi Sekolah dan


Guru.

Anda mungkin juga menyukai