Makala Agama Sumber Ajaran Islam
Makala Agama Sumber Ajaran Islam
Disusun oleh :
Veri Abdillah Indaryo (2331210123)
Marco Ganie Ridho R (2331210114)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji Syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
konsep ajaran agama islam .
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami berusaha meyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekuragan baik dari segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan demi perbaikan makalah
selanjutya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai konsep ajaran agama
islam dan bermanfaat bagi pembacanya.
Akhir dari kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1 Pengertian agama Islam....................................................................................................3
2.2 macam-macam ajaran agama islam.........................................................................................4
2.3 Al Qur'an sebagai sumber ajaran Islam..........................................................................................5
2.4 hadits sebagai sumber hukum islam..............................................................................................6
2.5 itijhad sebagai sumber ajaran islam setelah Alquran dan hadist..................................................7
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam adalah salah satu agama dunia terbesar dengan jutaan penganut di
seluruh dunia. Ajaran Islam tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga memiliki
implikasi yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari, politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Agama Islam didasarkan pada ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an, kitab suci Islam, dan
Hadis, catatan-catatan tentang perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Kombinasi
dari Al-Qur'an dan Hadis membentuk landasan utama bagi praktik keagamaan dan pandangan
dunia umat Islam.
Sumber ajaran agama Islam mencakup berbagai aspek yang mencakup keyakinan,
ibadah, moralitas, hukum, dan pandangan tentang kehidupan setelah kematian. Ajaran Islam
juga mencakup prinsip-prinsip penting seperti tauhid (keyakinan kepada Allah yang Esa),
akhlak yang baik, dan konsep umat (ummah), yang menggambarkan persatuan dan tanggung
jawab sosial umat Islam.
Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis sumber ajaran agama Islam
secara lebih mendalam. Selain itu, makalah ini juga akan mengeksplorasi bagaimana konsep-
konsep ini telah mempengaruhi budaya dan masyarakat Islam selama berabad-abad.
Pengetahuan yang lebih mendalam tentang sumber ajaran agama Islam tidak hanya
penting bagi penganut Islam, tetapi juga bagi individu dan kelompok lain yang ingin
memahami dan menghormati pluralitas agama di dunia ini. Dengan memahami sumber
sumber ajaran agama Islam, kita dapat mempromosikan dialog antaragama, toleransi, dan
pemahaman yang lebih baik antara berbagai komunitas agama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sumber ajaran agama Islam tercermin dalam keyakinan, ibadah, dan
pandangan dunia umat Islam?
2. Apa implikasi sumber ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, sosial,
ekonomi, dan politik umat Islam?
3. Bagaimana sumber sumber ajaran agama Islam telah memengaruhi budaya dan
masyarakat Islam sepanjang sejarah?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari makalah ini adalah:
1
1. Untuk menganalisis implikasi sumber-sumber ini dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
bagaimana mereka memengaruhi etika, keputusan sosial, ekonomi, dan politik umat Islam.
2. Untuk memahami dampak sumber ajaran agama Islam terhadap budaya dan masyarakat
Islam sepanjang sejarah, termasuk perkembangan seni, sastra, dan sistem hukum.
3. Untuk memberikan wawasan yang lebih baik kepada pembaca, terutama yang bukan
penganut Islam, tentang keragaman keyakinan dan praktik agama Islam serta pentingnya
dialog antaragama dan toleransi dalam masyarakat multikultural saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sikap manusia yang benar terhadap Tuhan. Benar pula, karena ajara-ajaran agama
memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia yang mempercayainya. Agama
(religio) dalam arti religare juga berfungsi untuk merekatkan pelbagai unsur dalam
memelihara keutuhan diri manusia, diri orang per orang atau diri sekelompok orang
dalam hubungannya terhadap Tuhan, terhadap sesama manusia, dan terhadap alam
sekitarnya.
Sementara Sayyed Hossein Nasr mengatakan “religare” yang berarti “mengikat”
merupakan lawan dari “membebaskan”. Ajaran Sepuluh Perintah (Ten Commandments)
ya ng membentuk fondasi moralitas Yahudi dan Kristen terdiri dari sejumlah pernyataan
“janganlah kamu”, yang menunjukkan suatu pembatasan dan bukan pembebasan.
Secara istilah atau terminologi maka pengertian agama menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah suatu ajaran atau sistem yang berfungsi mengatur kepercayaan
atau pun tata keimanan serta peribadatan atas Tuhan Yang Maha Kuasa. Agama juga
diartikan sebagai tata kaidah yang mengatur pergaulan antara manusia dengan
lingkungan sekitarnya. Jika merujuk pada pengertian secara istilah dalam ISLAM maka
ulama mengartikan agama sebagai suatu undang-undang dari ilahi yang datangnya dari
Allah SWT, berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bukan saja di dunia
melainkan juga di akhirat. Sementara jika kita lebih spesifik meruju pada ISLAM
sebagai agama maka artinya adalah agama wahyu yang pokoknya adalah keesaan atau
ketauhidan terhadap Allah SWT yang diturunkan melalui Nabi Muhamamd SAW
sebagai pedoman hidup yang mencakup keseluruhan aspek-aspek kehidupan manusia di
dunia dan di akhirat.
2.2 Macam-Macam sumber ajaran agama islam
Macam-macam sumber ajaran Islam
Sumber adalah tempat pengambilan, rujukan atau acuan dalam penyelenggaraan
ajaran Islam, karena itulah sumber memiliki peranan yang sangat penting bagi
pelaksanaan ajaran Islam. Dari sumber inilah umat Islam dapat memiliki pedoman-
pedoman tertentu untuk melaksanakan proses ajaran Islam, tanpa adanya suatu sumber
maka umat Islam akan terombang-ambing dalam menghadapi ideologi dan bisa jadi
akan berahir pada kesesatan atau kenistaan.
Dalam pembahasan disini akan diuraikan macam-macam sumber ajaran Islam yang
diantaranya meliputi:
1.Al-Quran
2.Sunah
4
3.Ijtihad
5
mulia yang esensinya tidak dimengerti kecuali bagi orang yang berjiwa suci daan
berakal cerdas.
6
a.Ketika abu bakar di baiat menjadi kholifah, ia pernahberkata “saya tidak
meninggalkan sedikitpun sesuatu yang diamalkan/dilaksanakan oleh Rasulullah,
sesungguhnya saya takut tersesat bila meninggalkan perintahnya”.
b.Saat umar berada di hajar aswad ia berkata: “saya tahu bahwa engkau adalah batu.
Seandainya saya tidak melihat Rasulullah menciummu, saya tidak akan
menciummu”.
c.Diceritakan dari Sa’i bin Musayyab bahwa ‘usman bin ‘affan berkata: ”saya duduk
sebagaimana duduknya Rasulullah, saya makan sebagaimana makannya Rasulullah
dan saya sholat sebagaimana Sholatnya Rasulullah.
d. Hadis: Hadis adalah catatan tentang perkataan, tindakan, dan persetujuan Nabi
Muhammad SAW. Hadis menyediakan penjelasan dan contoh konkret tentang cara
menjalankan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an. Hadis juga menjadi
sumber kunci dalam memahami hukum dan etika Islam.
2.5. Ijtihad sebagai sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits
1. Pengertian Ijtihad
7
a.Permasalahan yang tidak ada atau tidak jelas ketentuan hukumnya dalam Al-
Qur’an atau hadist Nabi.
b.Ayat-ayat Al-Qur’an tertentu dan hadis tertentu tidak begitu jelas maksudnya yang
mungkin disebabkan oleh makna yang dikandung lebih dari satu sehingga perlu
ditentukan dengan jalan ijtihad untuk mengetahui makna-makna yang sesungguhnya
yang dimaksud.
2. Macam-macam Ijtihad
a.Ijmak.
Ijmak merupakan salah satu sumber hukum Islam yang memiliki posisi kuat dalm
menetapkan hukum dari suatu peristiwa. Bahkan telah diakui luas sebagai sumber
hukum yang menempati posisi ketiga dalam hukum Islam. Sejumlah ayat dan hadits
nabi menjadi pembenaran teologis kekuatan ijmak sebagai sumber hukum dalam
Islam. Pemberian warisan kepada nenek laki-laki (jadd) ketika ia berkumpul dengan
laki-laki orang yang meninggal dunia yang dalam keadaan seperti ini nenek laki-laki
tersebut menggantikan ayah (orang yang meninggal) untuk menerima seperenam dari
harta warisan atau harta peninggalannya merupakan contoh penetapan hukum
berdasarkan ijmak sahabat.
Dalam transaksi jual beli, misalnya istishna’ atau pemesanan barang yang baru
akan dibuat yang seharusnya tidak boleh,karena dinilai sama seperti halnya membeli
barang yang tidak ada, merupakan contoh hukum yang bersumber dari hasil ijmak
sahabat (Hanafi, 1995: 61) Penggunaan ijmak sebagai sumber hukum dalam
menetapkan hukum suatu peristiwa secara historis terjadi pasca wafatnya Nabi SAW.
8
Selama beliau hidup, setiap peristiwa yang muncul selalu diminta untuk ditetapkan
hukumnya sehingga tidak mungkin terjadi perlawanan hukum terhadap suatu masalah.
Ijmak yang memiliki kehujahan sebagai sumber hukum didasarkan pada sejumlah
argumentasi teologis terutama ayat 59 surah An-nisa’ yang didalamnya terdapat
anjuran untuk taat pada ulil amri setelah taat pada Allah SWT dan Rosul-Nya. Ulil
amri dalam ayat tersebut dipahami sebagai pemegang urusan dalam arti luas
mencakup urusan dunia ( seperti kepala Negara, menteri, legislative, dan lain-lain) dan
pemegang urusan agama seperti para mujtahid, mufti, dan ulama.
b.Qiyas
c.Al-mashlahat al-mursalah
Secara harfiah berarti sesuatu yang membawa kebaikan bagi orang banyak.
Adapun menurut para ahli hukum Islam, Al-mashlahat al-mursalah adalah sesuatu
yang didalamnya mengandung kebaikan bagi masyarakat, sehingga walaupun pada
masa lalu hal tersebut tidak diberlakukan, namun dalam keadaan masyarakat yang
sudah makin berkembang, keadaan tersebut dianggap perlu dilakukan. Misalnya,
pembukuan Al-quran dalam bentuk mushaf seperti yang ada sekarang perlu
dilakukan, mengingat jumlah para penghafal Al-Quran makin sedikit karena
meninggal dunia, serta pertentangan dalam membaca Al-Quran sering terjadi.
f. Urf
Secara harfiah berarti sesuatu yang berlaku atau yang sudah dibiasakan. Adapun
menurut para ahli hukum Islam, ‘urf adalah sesuatu yang berlaku dimasyarakat atau
9
tradisi yang mengandung nilai-nilai kebaikan bagi masyarakat. Contonya kebiasaan
merayakan hari raya yang pada zaman sebelum Islam, namun dinilai mengandung
kebaikan, maka tetap dilanjutkan.
f. Istihsan
Secara harfiah berarti memandang sesuatu sebagai yang baik. Menurut Islam,
istihsan artinya segala sesuatu yang dipandang manusia pada umumnya sebagai hal
yang baik, dan tidak bertentangan dengan al-Quran dan sunnah. Penggunaan istihsan
ini antara lain didasarkan pada sabda Rasulullah SAW : Artrinya : “segala sesuatu
yang dinilai oleh kaum muslimin sebagai sesuatu yang baik, maka yang demikian itu
disisi Allah dipandang sebagai hal yang baik.”
g.Qaul al-shahabat
Secara harfiah berarti ucapan sahabat. Dalam pengertian umum, Qaul al-shahabat
adalah pendapat, pandangan, pikiran, dan perbuatan para sahabat yang sejalan
denganAl-Quran dan sunnah. Penggunaan Qaul al-shahabat sebagai dasar hukum,
mengingat para sahabat selain sebagai orang yang dekat, bergaul dan ikut berjuang
dengan Rasulullah SAW, juga memang memiliki pemikiran, gagasan, dan karya-
karya yang layak untuk dijadikan bahan renungan dan pertimbangan dalam
mengembangkan ajaran Islam pada masa selanjutnya.
Secara harfiah berarti agama sebelum kita. Dalam pengertian yang lazim,
Syar’un man qablana adlah ajaran yang terdapat didalam agama yang diturunkan
Tuhan sebelum Islam yang terdapat di dalam kitab Zabur, Taurat, Injil yang masih
asli yang tidak bertentangan dan masih sesuai dengan kebutuhan zaman. Di dalam
kitab Taurat yang ditinggalkan Nabi Musa misalnya terdapat ajaran mengesakan
Tuhan, larangan menyekutukan-Nya, memuliakan kedua orang tua, memiliki
kepedulian terhadap kerabat, orang miskin, ibnu sabil, bersikap boros, membunuh
anak, berbuat zina, memakan harta anak yatim, mengurangi timbangan, menjadi
saksi palsu, dan larangan bersikap sombong. Ajaran yang dibawa Nabi Musa ini
terus dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat dalam QS. Bani
10
Israil (17) ayat 23 sampai dengan ayat 37. Ajaran yang pernah berlaku pada zaman
Nabi Musa itu, masih tetap diberlakukan dimasa sekarang, karena masih dianggap
cocok dan dibutuhkan untuk zaman sekarang dan yang akan datang.
Dalam berijtihad, metode-metode yang disepkati oleh kebanyakan para ulama adalah
ijmak dan qiyas. Ijmak atau consensus/kesepakatan adalah kesesuaian pendapat para
ahli mengenai suatu masalah pada suatu tempat tertentu masa, sedangkan qiyas dari
segi bahasa adalah menyamakan sesuatu dengan hal yang lain. Dan secara istilah
berarti menyamakan hukum suatu hal yang tidak disebut oleh nash dengan sesuatu
yang sudah disebut karena persamaan illat-nya.
Metode ijtihad yang masih diperselisihkan adalah istihsan atau memandang dan
meyakini baik sesuatu, istishab atau membandingkan sesuatu, al-mashlahahal-
musrsalah atau mencapai kebaikan menolak kerusakan, urf atau kebiasaan mayoritas
umat, dan sebagainya.
Disamping istilah ijtihad, ada juga beberapa istilah yang terkait dengan ijtihad,
sebagai berikut ini.
1. Taqlid Taqlid adalah beramal bedasarkan pendapat orang lain tanpa bedasarkan
dalil atau mengetahui dalil tersebut.
3. Talfiq Talfiq adalah beramal dalam suatu maslah yang atas berdasarkan hukum
yang terdiri atas gabungan dua mazhab atau lebih. Menurut sebagian ulama, kategori
ini diperbolehkan karena tidak ada nash atau Al-Qur’an dan hadits.
11
12
BAB III
PENUTUP
Dalam makalah ini, penulis telah menjelajahi berbagai aspek penting dalam sumber
ajaran agama Islam. Agama Islam, dengan lebih dari satu miliar penganut di seluruh dunia,
memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk keyakinan, moralitas, dan praktek umat
Islam. Berbagai bidang ajaran agama ini menciptakan landasan yang kuat bagi identitas dan
perilaku umat Islam ,agama islam adalah agama samawi yang fiturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan agama
Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil ‘alamiin (rahmat bagi seluruh alam).
Tauhid, keyakinan kepada Allah yang Esa, adalah inti dari Islam, dan menjadi pijakan
bagi semua aspek keimanan dan ibadah. Akhlak dan moralitas yang baik menjadi landasan
etika dalam masyarakat Islam, dengan nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, dan kasih
sayang menjadi panduan dalam setiap tindakan. Ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji,
adalah wujud pengabdian kepada Allah dan memengaruhi pola hidup harian umat
Islam,tauhid adalah konsep utama agama Islam yang penting dan mendasar.Tauhid berasal
dari bahasa Arab yang berarti mengesakan Allah SWT.secara bahasa Tauhid berarti
menyatukan,menjadikan satu,atau menyifati dengan kesatuan.
Hukum Islam atau syariah menciptakan kerangka kerja hukum dan etika yang
mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pernikahan, perceraian, dan hukum pidana.
Keyakinan tentang kehidupan setelah kematian memotivasi umat Islam untuk menjalani hidup
sesuai dengan ajaran agama dan mencari ridha Allah. Pandangan dunia dalam Islam mencai
pemahaman tentang alam semesta, peran manusia, dan tujuan hidup yang menciptakan
kerangka kerja yang mendalam dalam berpikir tentang dunia dan kehidupan.syariat islam
adalah hukum atau peraturan islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat
muslim.selain berisi hukum dan aturan ,syariat islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh
kehidupan ini.
13
pengetahuan atau ilmu yang bermanfaat atau berguna bagi kehidupan di zaman modern ini
agar menjadi panduan kita untuk tetap menjalankan aturan aturan agama islam .
14
DAFTAR PUSTAKA
Abd Az-‘azhim, Az-Zarqani Muhammad. Manhil al-‘irfan, Dar al-Fikr, Bairut, t.t, jilid I hlm
106.
Didik ahmad supadi dan sarjuni, Pengantar studi Islam, Semarang: Rajawali Pers, 2011
Muhaimin, dkk. Studi Islam Dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, Jakarta: kencana, 2012
Musahadi HAM, Evolusi Konsep Sunnah, Semarang: CV. Aneka Ilmu, anggota IKAPI, 2000
Suparta, Munzier. Ilmu Hadits, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Uhbiyati, Nur. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013
15