Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DI BPPKAD

KABUPATEN BLORA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi program MBKM Prodi Diploma III Akuntansi
Sekolah Vokasi UNS

Disusun oleh:
Fransisca Novia Tantra / V1421027

Gloria Mishella Purwadi / V1421028


Zefanya Tri Agustina Saraswati / V1421078

DIPLOMA III AKUNTANSI


SEKOLAH VOKASI

UNS
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan magang ini dengan
tujuan untuk dapat melengkapi tugas laporan magang.

Laporan magang ini menjelaskan berbagai macam kegiatan yang kami lakukan
dalam kurung waktu 5 bulan sesuai dengan ketentuan dari Sekolah Vokasi Universitas
Sebelas Maret. Kegiatan magang kami bertujuan agar kami dapat menambah wawasan
serta pengetahuan yang sesungguhnya mengenai penerapan kegiatan akuntansi dan
audit di sektor publik.

Laporan magang ini membahas mengenai proses magang dalam bidang aset.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta rekan-rekan yang
telah membantu kami dalam mencari materi dan sumber informasi sebagai bahan
dalam penyusunan laporan ini.

Kami harap laporan magang kami dapat bermanfaat bagi semua. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan magang ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan pendapat dari semua pihak
demi terciptanya perbaikan di masa yang akan datang.

Blora , 27 Desember 2023

[Penulis]
HALAMAN PERSETUJUAN

Makalah dengan judul “ANALISIS


PEMBANGUNAN ZONA
INTEGRITAS DI BPPKAD KABUPATEN BLORA” telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing untuk diujikan guna memenuhi prasyarat kelulusan program
magang MBKM pada Prodi Diploma III Akuntansi Sekolah Vokasi UNS.

Blora , 27 Desember 2023

Dosen Pembimbing Lapangan Mitra

WAHYU TRIMULYANI, AP, M.A


NIP. 19760818 199511 2 001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ 3
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4
BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C. Tujuan ...................................................................................................................... 6
BAB II: PEMBAHASAN .................................................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka...................................................................................................... 7
a. Konsep dan Implementasi Zona Integritas .......................................................... 7
b. Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (
WBBM ) ...................................................................................................................... 8
B. Metodologi Penelitian.............................................................................................. 8
a. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 8
b. Objek Penelitian................................................................................................... 8
c. Metode Analisis Data .......................................................................................... 8
d. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 8
C. Hasil dan Pembahasan ............................................................................................. 9
a. Tahapan Pembangunan Zona Integritas di Instansi Pemerintah .......................... 9
b. Proses Pembangunan Zona Integritas di Wilayah BPPKAD Kabupaten Blora 10
c. Penyebab kegagalan menuju Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ) ....................... 10
d. Upaya yang Dilakukan Untuk Menangani Masalah yang Dihadapi ................. 11
BAB III: PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 14
BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Blora merupakan sebuah instansi yang bertugas untuk melaksanakan
penyusunan kebijakan dan dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya,
memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas dukungan teknis
sesuai dengan lingkup tugasnya, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-
fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah, serta melaksanakan fungsi
kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.
BPPKAD Kabupaten Blora melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan tujuan untuk mewujudkan penatausahaan keuangan yang akuntabel,
transparan, professional dan bertanggungjawab, pengelolaan aset daerah yang
transparan, akuntabel, fungsional, kepastian hukum, kepastian nilai, efisien dan
efektif, peningkatan kualitas laporan keuangan daerah, dan sistem pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang berbasis teknologi dan informasi.
Demi mewujudkan tujuan tujuan tersebut BPPKAD Kabupaten Blora
memiliki misi untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui intensifikasi,
eksentifikasi dan diversifikasi, membentuk sistem pengelolaan keuangan
daerah yang berbasis kinerja, memantapkan tata kelola anggaran yang
berorentasi pada hasil, menyajikan laporan keuangan yang akuntabel sehingga
dapat memperoleh opini / predikat wajar tanpa pengecualian ( WTP ),
melakukan pengelolaan Aset Daerah yang tertib dan berkesinambungan.

Instansi ini terbagi menjadi enam bidang yaitu bidang sekretariat, anggaran,
perbendaharaan, pendapatan, akuntansi dan aset. Keenam bidang tersebut
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang saling berkaitan satu sama
lain. Masing-masing bidang terbagi lagi menjadi beberapa subbidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Keenam bidang tersebut memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain.
Visi dan misi BPPKAD Blora diwujudkan melalui beberapa program
kerja, salah satunya melalui pembangunan zona integritas. Zona integritas
merupakan sebutan atau predikat kepada kementrian, lembaga, dan
pemerintah daerah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat ( komitmen
) untuk mewujudkan wilayah bebas korupsi ( WBK ) dan wilayah birokrasi
bersih dan melayani ( WBBM ).

B. Rumusan Masalah

● Apa tujuan dari Pembangunan Zona Integritas di wilayah BPPKAD


Kabupaten Blora?

● Bagaimana proses pembangunan Zona Integritas di wilayah BPPKAD


Kabupaten Blora?

● Mengapa proses pembangunan Zona Integritas di wilayah BPPKAD


Kabupaten Blora membutuhkan waktu yang cukup lama?
● Apa solusi yang dapat diberikan agar proses pembangunan Zona
Integritas di wilayah BPPKAD Kabupaten Blora dapat segera
diselesaikan?

C. Tujuan

● Untuk mengetahui bagaimana proses pembangunan Zona Integritas di


wilayah BPPKAD Kabupaten Blora.

● Hasil penelitian ini akan dijadikan dasar rujukan untuk memberikan


solusi dari permasalahan dalam pembangunan Zona Integritas di
wilayah BPPKAD Kabupaten Blora.
BAB II: PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka
a. Konsep dan Implementasi Zona Integritas

Integrity atau integritas diartikan sebagai sikap ataupun budaya


yang menunjukkan konsistensi antara perkataan dan perbuatan serta
sikap untuk menolak segala tindakan tercela yang dapat merugikan diri
dan instansinya. Adapun zona atau island digambarkan dengan unit-
unit instansi pemerintah yang telah menanamkan nilai integritas di
dalamnya. Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang
diberikan kepada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang
pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk
mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi,
reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang telah
mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah satu unit kerjanya untuk
menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi. Pembangunan Zona
Intergritas mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019
sebagai perubahan dari Permenpan RB Nomor 52 tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).
Pembangunan Zona Integritas dianggap sebagai role
model Reformasi Birokrasi dalam penegakan integritas dan pelayanan
berkualitas. Dengan demikian pembangunan Zona Integritas menjadi
aspek penting dalam hal pencegahan korupsi di pemerintahan.
Permenpan RB Nomor 52 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah
dengan Permenpan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Instansi Pemerintah telah
menjelaskan bahwa proses pembangunan Zona Integritas memiliki
beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu pencanangan, pembangunan,
pengusulan, penilaian, dan penetapan. Tahapan yang paling penting
dalam Zona Integritas adalah pembangunan itu sendiri.
Pembangunan berarti membangun integritas pada unit instansi
pemerintah melalui berbagai perubahan dan perbaikan yang terencana,
massif, komprehensif, dan sistematis. Membangun integritas berarti
membangun sistem, membangun manusia, dan membangun budaya.
Membangun sistem berarti membangun berbagai instrumen, SOP, dan
peraturan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi/perbuatan
tercela lainnya. Sebagai contoh, membangun sistem pengendalian
gratifikasi, membangun Whistleblowing System (WISE), membangun
sistem pengendalian intern, dan lainnya.
b. Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani ( WBBM )
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang
diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar
manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas
kinerja. Sedangkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan
akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Diharapkan melalui pembangunan Zona Integritas ini unit kerja
yang telah mendapat predikat WBK/WBBM dapat menjadi pilot
project dan benchmark untuk unit kerja lainnya sehingga seluruh unit
kerja tersebut diberikan kebebasan untuk bekerja dengan benar sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan. Selain itu unit kerja
berpredikat WBK/WBBM merupakan outcome dari upaya pencegahan
korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di dalam lingkup Zona
Integritas.

B. Metodologi Penelitian
a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah


dimana penelitian tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini dilakukan di
Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Blora yang beralamat di Jl. Gatot Subroto nomor 111, Kajangansawan,
Sonorejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58213.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam makalah ini adalah hasil dari wawancara
dengan beberapa staff di BPPKAD Kabupaten Blora.
c. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif


yaitu dimana penulis melakukan pengamatan dan pengumpulan data
tentang objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi mengenai
pembangunan Zona Integritas. Jenis data yang dikumpulkan oleh
penulis selama melakukan penelitian yaitu data primer, data primer
merupakan yang langsung dikumpulkan penulis dari objek penelitian.
Data primer yang digunakan adalah hasil wawancara yang dikumpulkan
dari staff di BPPKAD Kabupaten Blora.

d. Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan tatap muka dengan sumber
informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu
objek yang diteliti. Wawancara dilakukan di BPPKAD Kabupaten
Blora dengan melakukan tanya jawab bersama pihak yang
berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan
informasi mengenai pembangunan Zona Integritas.
2. Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung ke lapangan


dengan mencatat informasi yang ditemukan dan dapat dijadikan
data untuk bahan penulisan makalah yang berhubungan dengan
pembangunan Zona Integritas.

C. Hasil dan Pembahasan


a. Tahapan Pembangunan Zona Integritas di Instansi Pemerintah

Adapun pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM


memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari pencanangan
pembangunan Zona Integritas. Pencanangan Pembangunan Zona
Integritas adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi
pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas.
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh instansi
pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar
pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas.
Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara
terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua
pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi
dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi.
Setelah dilakukan pencanangan pembangunan Zona Integritas,
selanjutnya adalah proses Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM. Proses pembangunan Zona Integritas merupakan
tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi
pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada
penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana,
Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan
Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
yang bersifat konkrit. Dalam pembangunan Zona Integritas pada unit
kerja, hal-hal yang perlu dilakukan dan menjadi perhatian adalah:
a. Membangun komitmen antara Pimpinan dan pegawai dalam
pembangunan Zona Integritas;
b. Memperhatikan dan melengkapi unsur-unsur pembangunan Zona
Integritas seperti dijelaskan pada unsur pengungkit;
c. Melaksanakan survei mandiri terkait pelayanan publik dan
persepsi anti korupsi pada unit kerja yang diusulkan;
d. Membuat berbagai inovasi dalam upaya perbaikan pelayanan
publik dan pencegahan korupsi;
e. Melaksanakan program atau kegiatan yang sifatnya
bersinggungan langsung dengan masyarakat atau stakeholder;
f. Menginformasikan semua perubahan yang dilakukan oleh unit
kerja ke masyarakat;
g. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala atas
kemajuan yang dilakukan oleh unit kerja yang diusulkan.
b. Proses Pembangunan Zona Integritas di Wilayah BPPKAD
Kabupaten Blora

Proses Pembangunan Zona Integritas di Wilayah BPPKAD


Kabupaten Blora telah dicanangkan sejak tahun 2020 dengan
penyusunan road map sampai dengan tahun 2025. Road map tersebut
berisi rencana kerja Pembangunan Zona Integritas untuk mencapai
Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ).

Gambar 1.1
Salah satu target BPPKAD Kabupaten Blora sejak awal
pencetusan Zona Integritas adalah untuk mendapatkan predikat
wilayah bebas korupsi ( WBK ). Namun, target tersebut belum dapat
tercapai karena gagal memenuhi persyaratan Lembar Kerja Evaluasi.
Salah satu langkah yang telah dilakukan untuk mencapai target
tersebut adalah dengan menunjuk agen perubahan yang diharapkan
dapat menjadi contoh yang baik bagi seluruh karyawan di BPPKAD
Kabupaten Blora.

c. Penyebab kegagalan menuju Wilayah Bebas Korupsi ( WBK )


Kegagalan menuju wilayah bebas korupsi terjadi karena hasil
dari lembar kerja evaluasi yang belum sempurna. Lembar kerja
evaluasi memiliki beberapa indikator penilaian yang harus dipenuhi.
Dua indikator yang menyebabkan kegagalan dalam hasil evaluasi
adalah dokumentasi kegiatan dan survey. Penataan manajemen
dokumentasi masih dilakukan secara manual dan belum memiliki arsip
digital sehingga menyebabkan kesulitan ketika melampirkan ke dalam
lembar kerja evaluasi. Pengambilan survey dibagi menjadi dua, yaitu
survey kepuasan pelayanan masyarakat dan indeks anti korupsi.
Pelaksanaan kedua survey tersebut dilakukan secara langsung oleh
Masyarakat ketika setelah medapatkan pelayanan oleh BPPKAD
Kabupaten Blora. Penyebab kurangnya nilai dalam indikator survey
adalah karena keterlambatan pengambilan survey indeks anti korupsi
sehingga pelampiran hasil survey kurang lengkap.

d. Upaya yang Dilakukan Untuk Menangani Masalah yang Dihadapi


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pembangunan zona integritas di BPPKAD Kabupaten Blora yaitu
dengan melakukan penertiban arsip digital melaui pembubatan cloud (
penyimpanan ) tersendiri yang berfungsi untuk menyimpan
dokumentasi dari setiap kegiatan yang dilakukan di BPPKAD
Kabupaten Blora. Upaya selanjtunya yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan perekrutan tenaga kerja yang memiliki tugas
khusus untuk memanajemen seluruh kegiatan pengarsipan.
BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa proses pembangunan zona integritas di BPPKAD
Kabupaten Blora belum dilakukan secara maksimal. Hal ini mengakibatkan
ketidaklulusan dalam penilaian lembar hasil evaluasi hingga sampai saat ini
BPPKAD Kabupaten Blora belum mendapat predikat Willayah Bekas Korupsi
(WBK).

B. Saran
Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai acuan serta
referensi untuk pembangunan zona integritas yang lebih efektif. Peneliti
selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi
yang terkait dengan pembangunan zona integritas di BPPKAD Kabupaten
Blora.
DAFTAR PUSTAKA
Riswantoro, Nowo Agus (2020). Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi dan Bersih Melayani (WBBM) di KPKNL
Pamekasan, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pamekasan/baca-
artikel/12980/Zona-Integritas-menuju-Wilayah-Bebas-dari-Korupsi-WBK-dan-Wilayah-
Birokrasi-dan-Bersih-Melayani-WBBM-di-KPKNL-
Pamekasan.html#:~:text=Zona%20Integritas%20(ZI)%20merupakan%20sebutan,dan%20pen
ingkatan%20kualitas%20pelayanan%20publik.

Febriyanta, I Made Murdwarsa (2021) Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Untuk


Birokrasi Yang Berintegritas, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-
artikel/13719/Zona-Integritas-Menuju-WBKWBBM-Untuk-Birokrasi-Yang-Berintegritas.html
LAMPIRAN
Video dan PPT materi Pembangunan Zona Integrasi

https://drive.google.com/drive/folders/1-0hfrGFMkf60Sy2fD9N_ypjboxiz3kSd?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai