Anda di halaman 1dari 71

i

Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Hak Cipta © Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/


Badan Pertanahan Nasional
Edisi Tahun 2020

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia


Inspektorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa


Barat.
Telp. (021) 8674586

PELATIHAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


Manajemen Perubahan

Tim Pengarah Substansi:


1. Sunraizal, S.E., M.M., CFrA., CFE.
2. Deni Santo, S.T., M.Sc.

Editor:
Nur Fadillah Ulfa, S.Kom.

JAKARTA - KEMENTERIAN ATR/BPN - 2020


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya


modul yang menjadi pegangan bagi peserta Diklat Zona Integritas
Bagi Pemangku Kepentingan. Modul ini dapat terselesaikan karena
kerjasama Tim Penyusun Modul yang sudah dirangkum melalui
dukungan dari berbagai pihak di lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan


Nasional;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
3. Tim Penyusun Modul;
4. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
Modul ini.

Akhir kata, semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi


peserta Pelatihan Pembangunan Zona Integritas. Kritik dan saran
dengan senang hati akan diterima untuk perbaikan modul ini.

Bogor, Juli 2020


Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Deni Santo, S.T., M.Sc.


NIP. 19700129 199703 1 004

i
Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................I

DAFTAR ISI ......................................................................................................... II

DAFTAR TABEL ................................................................................................ IV

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................. V

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 2

B. DESKRIPSI SINGKAT .............................................................................. 3

C. MANFAAT MODUL ................................................................................... 3

D. HASIL BELAJAR....................................................................................... 4

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR ................................................................... 4

F. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK............................................ 4

G. WAKTU .................................................................................................... 6

BAB II PENGANTAR MANAJEMEN PERUBAHAN ............................................. 7

A. TUJUAN MANAJEMEN PERUBAHAN ...................................................... 7

B. PENGERTIAN MANAJEMEN PERUBAHAN ............................................. 8

C. RANGKUMAN ........................................................................................ 12

D. LATIHAN ................................................................................................ 13

BAB III INDIKATOR MANAJEMEN PERUBAHAN ............................................ 16

A. PENYUSUNAN TIM KERJA .................................................................... 17

B. DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU


WBK/WBBM ................................................................................................... 20

ii
Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


MENUJU WBK/WBBM .................................................................................... 23

D. PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA .................................. 26

E. RANGKUMAN ........................................................................................ 28

H. LATIHAN ................................................................................................ 30

BAB IV PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA .............................. 33

A. PIMPINAN/ROLE MODEL....................................................................... 34

B. AGEN PERUBAHAN............................................................................... 36

C. BUDAYA KERJA DAN POLA PIKIR DI LINGKUNGAN ORGANISASI ...... 41

D. PERAN ANGGOTA ORGANISASI .......................................................... 42

E. RANGKUMAN ........................................................................................ 43

F. LATIHAN ................................................................................................ 45

BAB V PELAKSANAAN RENCANA AKSI MANAJEMEN PERUBAHAN .......... 47

A. RENCANA AKSI MANAJEMEN PERUBAHAN ........................................ 47

B. NILAI-NILAI ORGANISASI ...................................................................... 49

C. RANGKUMAN ........................................................................................ 51

D. LATIHAN ................................................................................................ 53

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 58

A. SIMPULAN ............................................................................................. 58

B. TINDAK LANJUT .................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

KUNCI JAWABAN ............................................................................................. 62

iii
Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

DAFTAR TABEL

TABEL 1. REALISASI RENCANA AKSI MANAJEMEN PERUBAHAN KEMENTERIAN


AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL TAHUN 2019 ........... 49

iv
Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara


yang berurutan. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar
menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-
masing saling berkaitan.

Pada awal kegiatan belajar terdapat potongan artikel yang


terkait dengan materi sebagai gambaran realitas atau kenyataan yang
terjadi di lapangan. Pada setiap bab terdapat indikator hasil belajar
sebagai gambaran apa yang dapat dipahami oleh peserta pelatihan
setelah pembelajaran bab tersebut telah selesai. Dan di akhir bagian
kegiatan belajar akan terdapat evaluasi pada lembar terpisah yang
akan disediakan guna menguji tingkat pemahaman Anda.

Guna memudahkan Anda dalam memahami materi dalam


modul ini, Fasilitator nantinya akan banyak melakukan simulasi atau
latihan selama proses pembelajaran berlangsung.

Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi


yang ada dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
Fasilitator.

v
Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB I
PENDAHULUAN

..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 2 (dua) dari 9 (sembilan) modul dalam Paket
Modul Pelatihan Pembangunan Zona Integritas. Modul ”Manajemen
Perubahan” ini merupakan modul ke 3 (tiga) yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.

REALITAS

Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:

Kantor Pertanahan Kubar Canangkan Zona Bebas Korupsi, Siap Tingkatkan Kualitas Layanan
Publik
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kantor Pertanahan Kabupaten Kutai Barat
mencanangkan Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi
bersih dan melayani.
Acara ini dilaksanakan di halaman kantor Pertanahan Kutai Barat dihadiri jajaran Forkopimda di
lingkungan Pemkab Kubar, Rabu (24/4).
Kepala Kantor Pertanahan Kubar Idrus Alaydrus A Ptnh menuturkan pecanangan zona integritas
dan wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih bertujuan untuk peningkatan kualitas layanan
publik di Kubar, dengan memberikan layanan yang sebaik baik.
Untuk diketahui, bahwa Zona Integritas (ZI) merupakan predikat yang diberikan kepada instansi
pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui Reformasi Birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan
kualitas pelayanan publik.
Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014.
Program reformasi birokrasi yang telah dicanangkan pemerintah sejak 2010 sebagai salah satu
program prioritas Reformasi Birokrasi (RB) TNI AD, yakni program jangka panjang menuju tata kelola
pemerintahan 2025 yang bersih dan bebas KKN, transparan, akuntabel dan profesional.
Dalam sambutan yang disampaikan Asisten III Ir Asrani MM disebutkan bahwa kegiatan ini
sangat penting dan strategis sesuai dengan tuntutan masyarakat akan terwujudnya birokrasi yang
transparan, akuntabel bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Sistem pemerintahan yang baik dan efektif adalah pemerintah yang dapat melayani masyarakat
secara tepat, cepat dan profesional.
Melalui reformasi birokrasi dapat diwujudkan Birokrasi Bersih, Profesional dan melayani serta
meningkatkan pelayanan publik.
Keberhasilan Pembangunan Zona Integritas sangat ditentukan oleh Kapasitas Integritas masing
masing individu dalam organisasi tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan piagam pencanangan
pembangunan Zona Integritas oleh Kepala Kantor Pertanahan Kubar, Pemkab Kubar, Dandim 0912,
Pengadilan Negeri Kubar, dan Kejaksaan Kubar. (hms10)
Sumber: tribunkaltim.co-Sumarsono (Kamis, 25 April 2019). Diakses
dari, https://kaltim.tribunnews.com/2019/04/25/kantor-pertanahan-kubar-canangkan-zona-bebas-
korupsi-siap-tingkatkan-kualitas-layanan-publik.

Modul 3. Manajemen Perubahan 1


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Dari realitas yang terjadi di Kubar dapat kita baca bersama


bahwa sejak tahun 2010 pemerintah telah dituntut untuk
melakukan manajemen perubahan untuk mewujudkan
birokrasi yang transparan, akuntabel bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme.

A. LATAR BELAKANG
Zona integritas merupakan predikat yang
diberikan kepada unit kerja yang pimpinan dan
jajarannya yang berkomitmen untuk mewujudkan
reformasi birokrasi, yaitu akan memberikan pelayanan
publik secara optimal, bebas dari pungli dan Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK). Hal ini sesuai dengan
harapan sebagai tersurat dalam Perpres No 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025 dan Permenpan RB No 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM) di lingkungan instansi
pemerintah.

Manajemen Perubahan merupakan salah satu


faktor penentu pencapaian sasaran hasil
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
dari enam komponen pengungkit, yaitu Manajemen

2 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan


Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja,
Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang manajemen
perubahan dalam pembangunan zona integritas di
Kementerian ATR/BPN.

C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman terkait materi yang disampaikan,
sehingga peserta dapat memahami tentang
bagaimana mengelola/ manajemen perubahan
dengan benar.
2. Manfaat Bagi Widyaiswara:
Modul yang disusun memudahkan Pengajar dalam
memberikan pengarahan dan motivasi kepada
Peserta serta sebagai media dalam penyamaan
persepsi antar Pengajar.

3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:


Modul yang disusun sebagai alat kelengkapan
dalam menyelenggarakan pelatihan bagi Pusat

Modul 3. Manajemen Perubahan 3


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan


pengendalian pelaksanaan pelatihan serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar
lebih baik.

D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan
ini peserta dapat Menjelaskan tujuan dan pengertian
dari manajemen perubahan, Menjelaskan rangkaian
dalam melakukan perubahan, Menjelaskan proses
pemantauan/monitoring dan evaluasi zona integritas,
dan Menjelaskan bagaimana pola pikir serta budaya
kerja dalam lingkungan zona integritas.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mempelajari mata pelatihan ini, peserta
dapat menjelaskan tujuan dan pengertian dari
manajemen perubahan, menjelaskan rangkaian dalam
melakukan perubahan, menjelaskan proses
pemantauan/monitoring dan evaluasi zona integritas,
menjelaskan bagaimana pola pikir serta budaya kerja
dalam lingkungan zona integritas.

F. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK


Materi pokok dari modul Manajemen Perubahan
adalah sebagai berikut:

4 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Deskripsi Singkat
c. Manfaat Modul
d. Hasil Belajar
e. Indikator Hasil Belajar
f. Materi Pokok dan Sub Pokok Bahasan
2. Pengantar Manajemen Perubahan:
a. Tujuan Manajemen Perubahan;
b. Pengertian Manajemen Perubahan.
3. Indikator Manajemen Perubahan Perubahan:
a. Penyusunan Tim Kerja;
b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
Zona Integritas (ZI) Menuju WBK/WBBM
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
a. Pimpinan/Role Model
b. Agen Perubahan
c. Budaya Kerja dan Pola Pikir di Lingkungan
Organisasi
d. Peran Anggota Organisasi

Modul 3. Manajemen Perubahan 5


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

5. Pelaksanaan Rencana Aksi Manajemen


Perubahan
a. Rencana Aksi Manajemen Perubahan
b. Nilai-nilai Organisasi

G. WAKTU
Waktu penyampaian mata pelatihan ini adalah 5 JP x
@ 45 menit.

6 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB II
PENGANTAR MANAJEMEN PERUBAHAN

Indikator Hasil Belajar:


Setelah mempelajari mata pelatihan ini, peserta dapat menjelaskan tujuan dan
pengertian dari manajemen perubahan.

A. TUJUAN MANAJEMEN PERUBAHAN


Manajemen Perubahan bertujuan untuk
mengubah secara sistematis dan konsisten
mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya
kerja (culture set) individu pada Unit Kerja yang
dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan
sasaran pembangunan zona integritas.

Perubahan pola pikir dan budaya kerja ditujukan


untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja
yang tinggi. Integritas adalah individu anggota
organisasi yang mengutamakan perilaku terpuji, tidak
koruptif, disiplin dan penuh pengabdian sehingga dapat
mendorong terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kinerja tinggi adalah
individu anggota organisasi yang memiliki etos kerja
yang tinggi, bekerja secara profesional dan mampu

Modul 3. Manajemen Perubahan 7


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

mencapai target-target kinerja yang ditetapkan


sehingga mampu mendorong terwujudnya pencapaian
target-target kinerja organisasi yang telah ditetapkan.

Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:

a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran Pimpinan


dan anggota Unit Kerja dalam membangun Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja
pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.
c. Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan
kemungkinan timbulnya resistensi terhadap
perubahan.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN PERUBAHAN


Manajemen perubahan merupakan aktivitas yang
dilakukan dalam (1) mendefinisikan dan menanamkan
nilai-nilai, sikap, norma dan perilaku baru di dalam
sebuah organisasi yang mendukung cara-cara baru
dalam melaksanakan pekerjaan dan mengatasi
perlawanan terhadap perubahan; (2) membangun
konsensus di antara para pelanggan dan pemangku
kepentingan (stakeholders) mengenai perubahan-
perubahan spesifik yang dirancang untuk memenuhi

8 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

kebutuhan mereka dengan lebih baik; dan (3)


perencanaan, pengujian, dan pelaksanaan seluruh
aspek transisi dari satu struktur organisasi atau proses
bisnis ke yang lain. Bagi organisasi, tuntutan
perubahan adalah hal yang konstan yang patut disikapi
dengan bijak menuju perbaikan.

Manajemen perubahan adalah proses sistematis


dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan
sumber daya yang diperlukan organisasi untuk
bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang
diinginkan (menuju arah kinerja yang lebih baik) dan
untuk mengelola individu yang akan terkena dampak
dari proses perubahan tersebut. Di samping itu, untuk
menuju ke arah peningkatan manajemen SDM
sebagai salah satu unsur penting dari organisasi
yang akan menggerakkan dan menjalani proses
perubahan tersebut.

Perlunya menerapkan manajemen perubahan


yaitu agar:

a. Para pegawai mempunyai pemahaman tentang


mengapa perubahan dilakukan
b. Pegawai terlibat dalam melakukan perubahan

Modul 3. Manajemen Perubahan 9


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

c. Sosialisasi dan training dilakukan untuk


membangun pemahaman, pengetahuan dan
dukungan pegawai
d. Para penentang perubahan sudah dapat
diidentifikasi sejak awal
e. Para pemimpin menunjukkan komitmen terhadap
perubahan
f. Komunikasi dapat dilakukan secara spesifik untuk
target audience yang berbeda di seluruh level
organisasi
g. Momentum perubahan terus terjaga di seluruh
area dan level dalam organisasi
h. Perubahan dapat dikendalikan sehingga tidak
terlalu menimbulkan dampak negatif bagi
organisasi dan pegawai
i. Ada kerjasama seluruh jajaran pimpinan.
j. Meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan
perubahan

Mereka yang menjadi sponsor atau inisiator


perubahan akan berhadapan dengan apa yang lazim
Integritasm terjadi dalam setiap inisiatif perubahan,
yakni sindrom resisten terhadap perubahan.
Contohnya ialah mereka yang cemas karena enggan
berubah meskipun sudah mengetahui manfaatnya

10 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

karena telah merasa nyaman berada di tempat atau


situasi sekarang. Mengangkat kaki dari zona nyaman
memang tidak mudah. Oleh karena itu, tujuan
perubahan adalah kemampuan mengharmonisasikan
gerak dan langkah menuju tujuan yang lebih baik.

Dalam mengelola resistensi terhadap perubahan


dapat dilakukan dengan cara:

a. Jangan berfokus pada resistensi ketika itu belum


menjadi masalah
b. Fokus untuk melihat bahwa perubahan ini bisa
terus berjalan
c. Berlakulah normal ketika penolakan terjadi
d. Fokus pada apa yang sudah dicapai saat ini
e. Lakukan terus apa yang telah berjalan dengan
baik.
Indikator yang perlu dilakukan dalam manjemen
perubahan (Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Instansi
Pemerintah):
a. Penyusunan Tim Kerja

Modul 3. Manajemen Perubahan 11


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas


Menuju WBK/WBBM
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM
d. Perubahan pola pikir dan budaya kerja

Pembahasan lebih lanjut mengenai indikator ini


akan dibahas di Bab III.

C. RANGKUMAN
Manajemen Perubahan bertujuan untuk
mengubah secara sistematis dan konsisten
mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya
kerja (culture set) individu pada Unit Kerja yang
dibangun. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
dilakukan untuk mewujudkan peningkatan integritas
dan kinerja yang tinggi.

Manajemen perubahan merupakan proses


sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana,
dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk
bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang
diinginkan (menuju arah kinerja yang lebih baik) dan
untuk mengelola individu yang akan terkena dampak
dari proses perubahan tersebut.

12 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

D. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!

1. Tujuan Manajemen Perubahan adalah untuk


mengubah secara sistematis dan konsisten,
kecuali...
a. Mekanisme kerja
b. Pola pikir
c. Budaya kerja (culture set) individu
d. Struktur organisasi
e. Mind set

2. Manajemen Perubahan memerlukan perubahan


pola pikir dan budaya kerja yang ditujukan untuk
mewujudkan peningkatan:
a. Integritas dan kinerja yang tinggi.
b. Integritas dan realisasi target
c. Pencapaian target
d. Peningkatan prestasi
e. Pengembangan pegawai

3. Target yang ingin dicapai dari manajemen


perubahan adalah kecuali:
a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran
pimpinan dan anggota Unit Kerja dalam

Modul 3. Manajemen Perubahan 13


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

membangun zona integritas menuju


WBK/WBBM.
b. Terjadinya perubahan pola pikir pada satker
yang diusulkan sebagai zona integritas
menuju WBK/WBBM.
c. Terjadinya perubahan budaya kerja pada
satker yang diusulkan sebagai zona integritas
menuju WBK/WBBM.
d. Terjadinya perubahan tata laksana pada
satker yang diusulkan sebagai zona integritas
menuju WBK/WBBM.
e. Menurunnya risiko kegagalan yang
disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan.

4. Yang bukan termasuk pengertian Manajemen


perubahan adalah:
a. Aktivitas yang dilakukan dalam
mendefinisikan dan menanamkan nilai-nilai,
sikap, norma dan perilaku baru di dalam
sebuah organisasi yang mendukung cara-
cara baru dalam melaksanakan pekerjaan
b. Membangun konsensus di antara para
pelanggan dan pemangku kepentingan

14 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

(stakeholders) mengenai perubahan-


perubahan spesifik yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih
baik
c. Perencanaan, pengujian, dan pelaksanaan
seluruh aspek transisi dari satu struktur
organisasi atau proses bisnis ke yang lain.
d. Tuntutan bagi organisasi yang harus
dijalankan menuju perbaikan.
e. Tuntutan bagi organisasi untuk merubah tata
laksana.

5. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam


menerapkan manajemen perubahan yaitu
kecuali:
a. Pegawai terlibat dalam melakukan perubahan
b. Sosialisasi dan training dilakukan untuk
membangun pemahaman, pengetahuan dan
dukungan pegawai
c. Menghindari para penentang perubahan
d. Para pemimpin menunjukkan komitmen
terhadap perubahan
e. Meningkatkan keberhasilan pencapaian
tujuan perubahan

Modul 3. Manajemen Perubahan 15


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB III
INDIKATOR MANAJEMEN PERUBAHAN
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari mata pelatihan ini, peserta dapat menjelaskan rangkaian
dalam melakukan perubahan.

Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana manajemen


perubahan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 Tahun
2013 tentang Manajemen Perubahan meliputi:

1. Kesadaran akan proses


Proses perubahan merupakan proses yang
memerlukan waktu yang lama, upaya keras, konsisten
dan komitmen bersama, oleh karena itu seluruh pihak
tidak hanya tim pelaksana, tetapi juga seluruh
individual pegawai harus menyadari mengenai
proses tersebut.
2. Membangun kepercayaan
Pelaksanaan rencana manajemen perubahan juga
harus dilakukan dengan upaya membangun
kepercayaan bahwa perubahan pada dasarnya adalah
untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik bagi
organsiasi.

16 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

3. Ketersediaan sumber daya


Pelaksanaan rencana manajemen perubahan juga
dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dan
kemanfaatan sumber-sumber yang dimiliki oleh
organisasi.
4. Keteraturan
Pelaksanaan rencana manajemen perubahan juga
dilakukan dengan memperhatikan keteraturan dari
sekuensi dengan memperhatikan dinamika perubahan
yang terjadi dalam organisasi.
5. Keberlanjutan komunikasi.
Pelaksanaan rencana manajemen perubahan juga
dilakukan melalui komunikasi secara terus menerus,
tidak hanya komunikasi vertikal, tetapi juga horizontal
maupun diagonal.

Terdapat beberapa indikator yang perlu dilakukan


untuk pembangunan area manajemen perubahan, yaitu:

A. PENYUSUNAN TIM KERJA


Tim Kerja adalah tim yang dibentuk untuk
melaksanakan proses perubahan melalui Program,
kegiatan dan Inovasi di 6 Area Perubahan (6
Komponen Pengungkit). Tim kerja akan menjadi motor

Modul 3. Manajemen Perubahan 17


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

dalam Pembangunan Zona Integritas menuju


WBK/WBBM.

Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan


memperhatikan hal-hal berikut:

1. Unit kerja telah membentuk tim untuk


melakukan pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
Tahapan dalam membentuk Tim Kerja
WBK/WBBM dengan tahapan:
a. Membuat undangan Pembentukan Tim Kerja
WBK/WBBM.
b. Melaksanakan rapat Pembentukan Tim Kerja
WBK/WBB.
c. Penentuan anggota Tim Kerja WBK/WBBM
d. Pengesahan Tim Kerja WBK/WBBM.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
a. Undangan rapat
b. Dokumen Laporan pelaksanaan
Pembentukan Tim kerja WBK / WBBM
c. Riwayat Hidup dan rekam jejak anggota Tim
d. Rekomendasi Irjen/Kakanwil
2. Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih
melalui prosedur/mekanisme yang jelas.

18 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Mekanisme Pemilihan Tim Kelompok Kerja


Pembangunan Zona Integritas dilakukan melalui
tahapan:
a. Pimpinan, pejabat, dan pihak terkait
melakukan seleksi untuk membentuk Tim
kerja
b. Seleksi dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1) Kompetensi
2) Memahami tusi
3) Berdedikasi
4) Tidak bermasalah
5) Tidak pernah melakukan tindak pidana
serta pelanggaran kode etik dan disiplin
c. Rapat penentuan Tim kerja
d. Penetapan Tim kerja
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
a. Berita acara dan laporan pelaksanaan seleksi
b. Kriteria Anggota Tim Kerja Pembangunan
Zona Integritas
c. Notula rapat
d. SK Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas

Modul 3. Manajemen Perubahan 19


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

B. DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN ZONA


INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM
Menteri ATR/BPN mengusulkan satu atau
beberapa Unit kerja prekdikat Menuju WBK/WBBM ke
Menpan RB dokumen rencana Pembangunan Zona
Integritas adalah Program, Kegiatan dan Inovasi yang
akan dilaksanakan dalam melakukan perubahan yang
berisi tentang target, waktu dan hasil yang ingin
dicapai, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
masyarakat di wilayah masing-masing, meliputi
kegiatan:

1. Membuat dokumen rencana kerja pembangunan


Zona Integritas menuju WBK/WBBM
Tiap-tiap penganggung jawab yang ditunjuk agar
mebuat rencana aksi Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM (kapan dimulai,
berapa lama, target yang akan dicapai).
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
a. Dokumen rencana kerja Pembangunan Zona
Integritas
b. Dokumen Laporan kegiatan penyusunan
rencana kerja Pembangunan Zona Integritas
c. Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Rencana
Kerja Pembangunan Zona Integritas yang

20 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

dapat berupa: undangan, absensi, bukti visual


(foto/video).
2. Dalam Dokumen rencana kerja pembangunan
Zona Integritas menuju WBK/WBBM telah
memuat target-target prioritas yang relevan
dengan tujuan pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM.
Target prioritas adalah hasil yang ingin dicapai
dalam tiap-tiap kegiatan, Program dan Inovasi
yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat
proses perubahan serta membawa dampak
menuju kearah yang lebih baik, dengan cara:
a. Tentukan target prioritas yang paling relevan
dan urgent di tiap area perubahan;
b. Penentuan target-target prioritas harus
melibatkan seluruh Tim Kerja;
c. Analisis dan Evaluasi pada masing-masing
Rencana Kerja dan Rencana Aksi yang
terlaksana maupun tidak;
d. Membuat SK Kepala unit kerja tentang
rencana (rencana kerja atau rencana aksi)
Pembangunan Zona integritas.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

Modul 3. Manajemen Perubahan 21


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

a. Dokumen rencana aksi yang berisi target


prioritas;
b. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan
penyusunan target prioritas Pembangunan
Zona Integritas;
c. Keputusan tentang rencana Pembangunan
Zona integritas dan target prioritas.
3. Terdapat mekanisme atau media untuk
mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM.
Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM harus disosialisasikan kepada
seluruh personil maupun masyarakat agar tujuan
utama meraih WBK/WBBM dapat tercapai,
dilakukan melalui kegiatan:
a. Sosialisasi kepada pegawai melalui:
1) Pengarahan saat apel pagi, rapat staf
secara periodik;
2) Pendampingan/pembinaan oleh pusat
dan wilayah terkait program, kegiatan
dan inovasi Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
3) Pemasangan spanduk dan banner di
lingkungan kerja.

22 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

b. Sosialisasi kepada masyarakat melalui:


1) Website
2) Media sosial
3) Media elektronik/ cetak
4) Pemasangan spanduk dan banner
c. Membuat laporan sosialisasi tentang
Pembangunan Zona Integritas.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data
dukung:
1) Capture website, medsos, kliping, foto
serta Siaran Pers (SIPERS) ATR/BPN
dengan konten yang relevan;
2) Dokumen laporan sosialisasi.

C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN


ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut:

1. Seluruh kegiatan pembangunan Zona


Integritas dan WBK/WBBM telah dilaksanakan
sesuai dengan target yang direncanakan;
Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM kegiatan pemantauan/monitoring
dan evaluasi dilaksanakan secara berkelanjutan,

Modul 3. Manajemen Perubahan 23


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

dalam rangka pencapaian target Pembangunan


Zona Integritas, pada tiap-tiap komponen, melalui:
a. Kegiatan Pembangunan dilaksanakan sesuai
dengan rencana
b. Pelaksanaan kegiatan harus melibatkan
seluruh anggota Tim
c. Membuat laporan hasil pelaksanaan masing-
masing rencana aksi yang telah dilaksanakan
d. Membuat dokumentasi berupa foto-foto
kegiatan.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:


a. Dokumen laporan pelaksanaan rencana aksi
oleh Tim Kerja WBK/WBBM
b. Dokumentasi (foto kegiatan)
2. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara
berkala dengan tujuan untuk mengukur efektivitas
proses dan hasil atas pelaksanaan perubahan
serta memberikan umpan balik (feedback)
perbaikan secara berkelanjutan. Apabila terdapat
permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan
rencana tindak implementasi perubahan, individu

24 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Agen Perubahan dapat menyampaikan


permasalahan serta usulan alternatif solusinya
kepada pimpinan secara tertulis langsung dan
berjenjang.
Monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan Zona Integritas secara berkala
yaitu:
a. Melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi
secara bulanan
b. Membuat laporan hasil monitoring dan
evaluasi bulanan
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

a. Undangan, notula, daftar hadir, foto rapat


b. Dokumen laporan berkala hasil monitoring
dan evaluasi secara bulanan.
3. Hasil monitoring dan evaluasi telah
ditindaklanjuti
Kegiatan ini berupa pelaksanaan tindak lanjut atas
hasil rekomendasi monitoring dan evaluasi, data
dukung kegiatan ini berupa laporan tindaklanjut
atas laporan monitoring dan evaluasi.

Modul 3. Manajemen Perubahan 25


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

D. PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA


Perubahan pola pikir dan budaya kerja adalah
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka merubah
pola pikir anggota menuju ke arah yang lebih baik serta
mewujudkan budaya kerja diUnit Kerjanya sehingga
tercipta lingkungan kerja yang benar-benar bebas
korupsi dan berkinerja baik.

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja


dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Pimpinan berperan sebagai role model dalam


pelaksanaan pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
2. Agen Perubahan telah ditetapkan;
3. Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun di
lingkungan organisasi; dan
4. Anggota organisasi terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas

Langkah-langkah yang dilakukan dalam


Perubahan pola pikir dan budaya kerja sesuai Surat
Edaran Inspektorat Jenderal Nomor 50/900/III/2020
tanggal 20 Maret 2020 adalah sebagai berikut:

26 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

a. Pemilihan role model diantara pimpinan (eselon


III, IV, V) dalam pelaksanaan pembangunan
ZONA INTEGRITAS menuju WBK/WBBM.
Bukti pendukung: undangan, daftar hadir, berita
acara dan SK penunjukan role model.
b. Pemilihan agen perubahan diantara staf mengacu
pada Permenpan RB No 27 Tahun 2014 tentang
pedoman pembangunan agen perubahan di
instansi pemerintah
Bukti pendukung:
1) SK penetapan agen perubahan dan rencana kerja
agen perubahan;
2) laporan kinerja/perubahan positif adanya agen
perubahan
c. Pembangunan budaya kerja dan pola pikir
Bukti pendukung:
1) Kode etik dan perilaku ASN
2) Pemberian reward dan punishment
3) Dokumen pakta integritas
4) Dokumentasi apel pagi/ sore
5) Dokumentasi rapat bulanan
6) Rekapitulasi absensi kehadiran
7) Dokumentasi pelatihan budaya kerja dan pola pikir

Modul 3. Manajemen Perubahan 27


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

d. Pelibatan seluruh anggota organisasi dalam


pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju
WBK/WBBM
Bukti pendukung:
1) Undangan, daftar hadir, foto kegiatan, notulen
2) Yel yel, slogan, motto

E. RANGKUMAN
Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana manajemen
perubahan meliputi:

1. Kesadaran akan proses


2. Membangun kepercayaan
3. Ketersediaan sumber daya
4. Keteraturan
5. Keberlanjutan komunikasi.
Indikator yang perlu dilakukan dalam manajemen
perubahan antara lain:
1. Penyusunan Tim Kerja
Tim Kerja merupakan tim yang dibentuk untuk
melaksanakan proses perubahan dan menjadi motor
dalam Pembangunan ZONA INTEGRITAS menuju
WBK/WBBM.

28 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

2. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas


Menuju WBK/WBBM
Dokumen rencana Pembangunan Zona Integritas
adalah Program, Kegiatan dan Inovasi yang akan
dilaksanakan dalam melakukan perubahan yang
berisi tentang target, waktu dan hasil yang ingin
dicapai, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
masyarakat di wilayah masing-masing.
3. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM
Pemantauan dan evaluasi Pembangunan Zona
Integritas menghasilkan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dilakukan agar organisasi berhasil
mencapai target Pembangunan Zona Integritas.
4. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
Perubahan pola pikir dan budaya kerja adalah
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka merubah
pola pikir anggota menuju ke arah yang lebih baik
serta mewujudkan budaya kerja diUnit Kerjanya
sehingga tercipta lingkungan kerja yang benar-benar
bebas korupsi dan berkinerja baik.

Modul 3. Manajemen Perubahan 29


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

H. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!

1. Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana manajemen


perubahan meliputi, kecuali …
a. Kesadaran akan proses
b. Membangun kepercayaan
c. Ketersediaan sumber daya
d. Keteraturan
e. Keberlanjutan anggaran

2. Beberapa indikator yang perlu dilakukan untuk


pembangunan area manajemen perubahan adalah ....
a. Penyusunan Tim Kerja
b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM
c. Perancanaan strategis menghadapi resistensi
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a dan c benat

3. Pencapaian target pembangunan Zona Integritas,


pada tiap-tiap komponen dapat dilakukan melalui,
kecuali ....

30 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

a. Kegiatan Pembangunan dilaksanakan sesuai


dengan rencana
b. Pelaksanaan kegiatan harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan, termasuk masyarakat
dan investor
c. Membuat laporan hasil pelaksanaan masing-
masing rencana aksi yang telah dilaksanakan
d. Membuat dokumentasi berupa foto-foto
kegiatan
e. Pelaksanaan kegiatan harus melibatkan seluruh
anggota Tim

4. Kegiatan yang dimaksud pada nomor 2 perlu


dilengkapi dengan data dukung ...
a. Dokumen laporan pelaksanaan rencana aksi
oleh Tim Kerja WBK/WBBM
b. Dokumentasi (foto kegiatan)
c. Dokumen laporan anggaran keuangan
Pembangunan Zona Integritas
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a dan c benar

Modul 3. Manajemen Perubahan 31


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

5. Monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan


Zona Integritas secara berkala yaitu ...
a. Melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi
secara bulanan
b. Pemantauan hari libur untuk pengajuan cuti
c. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi
bulanan
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a dan c benar

32 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB IV
PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari mata pelatihan ini, peserta dapat menjelaskan
bagaimana pola pikir serta budaya kerja dalam lingkungan zona integritas.

Pola pikir (Mind set) adalah kerangka mental yang


membangun sebuah makna tertentu, yang menentukan
pandangan, sikap dan perilaku seseorang. Budaya kerja
(Culture set), secara sederhana diartikan sebagai cara
pandang seseorang dalam memberi makna terhadap
"kerja". Dengan demikian budaya kerja diartikan sebagai
sikap dan perilaku individu dan kelompok yang didasari
atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah
menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaan sehari-hari. Pada prakteknya, budaya kerja
diturunkan dari budaya organisasi. Budaya kerja
merupakan suatu komitmen organisasi, dalam upaya
membangun sumber daya manusia, proses kerja, dan hasil
kerja yang lebih baik.

Jika pola pikir sudah terbentuk sesuai dengan nilai-


nilai organisasi, budaya kerja, dan etos kerja, maka pola
pikir akan memiliki fungsi antara lain:

Modul 3. Manajemen Perubahan 33


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

a. Membantu pembentukan etos kerja individu dalam


organisasi; dan
b. Membantu setiap individu dalam organisasi untuk
memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan
organisasi.

Target yang ingin dicapai melalui program perubahan


pola pikir dan budaya kerja ini adalah:

a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran Pimpinan


dan anggota Unit Kerja dalam membangun Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja
pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.
c. Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan
kemungkinan timbulnya resistensi terhadap
perubahan
Upaya-upaya yang dilakukan:

A. PIMPINAN/ROLE MODEL
Manajemen perubahan harus melibatkan dan
didukung secara optimal oleh para pemangku
kepentingan dan individu-individu yang bertindak
sebagai role model. Para pemangku kepentingan
adalah kelompok atau individu yang memiliki

34 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

kepentingan serta dapat mempengaruhi dan/atau


dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu,
sedang role model adalah orang-orang yang bisa
dijadikan contoh dalam prestasi kerja, pola pikir (mind
set) dan budaya kerja.

Salah satu faktor penting dalam hal perubahan


pola pikir dan budaya kerja suatu organisasi adalah
adanya keteladanan yang nyata dari pimpinan dan
individu anggota organisasi. Pimpinan (Kepala Unit
Kerja serta pejabat struktural dibawahnya) harus
berperan sebagai role model dalam pelaksanaan
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM,
dengan:
a. Keteladanan yang ditunjukkan oleh pimpinan akan
menjadi panutan bagi bawahannya.
b. Keteladanan mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan pribadi seseorang;
c. Keteladanan akan sangat cepat merubah pola
pikir bawahan.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

a. Dokumentasi kegiatan kerjasama, kegiatan


sinergitas, pelayanan dan pengabdian kepada

Modul 3. Manajemen Perubahan 35


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

masyarakat, press release yang dilakukan oleh


pimpinan unit kerja/pejabat struktural
b. Absensi Pimpinan Unit Kerja dan pejabat
struktural
c. Foto/dokumentasi pimpinan Unit Kerja/pejabat
struktural sebagai pembina upacara.

B. AGEN PERUBAHAN
Dalam dunia pengembangan budaya organisasi,
peran agent of change atau agen perubahan tentu
sudah tidak asing lagi. Terlebih ketika membahas hal
yang berkaitan terhadap upaya sebuah organisasi
untuk memperbarui diri dalam situasi perubahan
lingkungan dalam sejumlah langkah yang strategis.

Dalam pelaksanaan Manajemen Perubahan,


selain harus didukung penuh oleh Pimpinan sebagai
Role Model, juga membutuhkan individu-individu
pemandu proses berjalannya perubahan atau yang
disebut sebagai agen perubahan (Agent of Change).

Agen perubahan adalah orang yang


menghubungkan dan menjadi katalisator antara
sumber perubahan baik itu inovasi maupun kebijakan
organisasi dengan target perubahan. Agen perubahan
(agent of change) dapat menjadi contoh dalam

36 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

berperilaku bagi seluruh individu anggota organisasi


yang ada di lingkungan organisasinya.

Agen perubahan utamanya terdiri dari pimpinan


organisasi yaitu Pejabat Eselon I, II dan pegawai-
pegawai yang reformis, visioner, dan memiliki
kapabilitas tinggi sebagai penggerak perubahan. Agen
perubahan berperan antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai katalis, yang bertugas memberikan


keyakinan kepada seluruh pegawai di lingkungan
unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya
perubahan unit kerja menuju ke arah unit kerja
yang lebih baik;
b. Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas
mendorong dan menggerakkan pegawai untuk
ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke
arah unit kerja yang lebih baik;
c. Sebagai pemberi solusi, yang bertugas
memberikan alternatif solusi kepada para
pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja
yang menghadapi kendala dalam proses
berjalannya perubahan unit kerja menuju unit
kerja yang lebih baik.

Modul 3. Manajemen Perubahan 37


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

d. Sebagai mediator, yang bertugas membantu


memperlancar proses perubahan, terutama
menyelesaikan masalah yang muncul dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina
hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam
dan pihak di luar unit kerja terkait dengan proses
perubahan.
e. Sebagai penghubung, yang bertugas
menghubungkan komunikasi dua arah antara
para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan
para pengambil keputusan; dan
f. Sebagai teladan (Role Model), yang bertugas
sebagai individu yang dapat dijadikan contoh
dalam berprestasi, bertingkahlaku, berpikir dalam
pola yang lebih maju.
Asas Pembangunan oleh Agen Perubahan:
a. Komitmen Pimpinan. Pembangunan Agen
Perubahan akan berhasil apabila ada komitmen
yang kuat pada pimpinan tertinggi.
b. Partisipatif. Perubahan membutuhkan partisipasi
aktif dari seluruh komponen yang terlibat dalam
proses pembangunan Agen Perubahan.
c. Rasa Memiliki. Menumbuhkembangkan rasa
memiliki dalam suatu organisasi, dapat

38 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

mendorong terjadinya perubahan dan


mempertahankan momentum pembangunan
Agen Perubahan tetap terpelihara.
d. Ketersediaan Sumber Daya. Pelaksanakan
pembangunan Agen Perubahan dibutuhkan
investasi sumber daya yang mampu mendukung
proses pembangunan yang berkelanjutan, baik
dana, personil, waktu serta sarana dan prasarana.
e. Lingkungan yang Kondusif. Perlunya diciptakan
lingkungan internal organisasi yang kondusif bagi
Agen Perubahan, khususnya terkait dengan
kebijakan pimpinan organisasi agar dapat
melaksanakan perubahan sesuai dengan rencana
tindak secara konsisten dan berkelanjutan.

Kriteria Agen Perubahan:

a. Mampu memberikan teladan dan pengaruh positif


bagi lingkungan organisasinya
b. Inovatif dan proaktif terkait dengan pelaksanaan
tugas fungsi dan upaya peningkatan kualitas
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan
Pembangunan Zona Integritas.
c. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
pegawai.

Modul 3. Manajemen Perubahan 39


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

d. Memiliki kompetensi dan bertanggungjawab atas


setiap tugas yang diberikan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
e. Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta
konsisten terhadap penegakan aturan disiplin
dan kode etik.

Kunci sukses menjadi Agen Perubahan:

1. Komunikasi yang baik;


2. Paham tantangan organisasi;
3. Merencanakan dan mengelola kegiatan;
4. Mampu menangani resistensi;
5. Mampu menangani situasi tidak pasti;
6. Kinerja tinggi;
7. Interpersonal yang baik;
8. Mampu berpikir kreatif; dan
9. Mampu menjadi teladan dalam berperilaku dan
berkinerja.

Agen perubahan ditetapkan dengan mekanisme:

a. Melaksanakan mekanisme seleksi agen


perubahan sebagaimana diatur dalam Permenpan
RB Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Agen Perubahan Di Instansi
Pemerintah;

40 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

b. Pengesahan/penetapan agen perubahan.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

a. Dokumentasi rapat seleksi agen perubahan


(undangan, daftar hadir, notulensi, bukti visual
(foto/video));
b. Dokumen laporan pelaksanaan penetapan agen
perubahan;
c. Riwayat hidup dan rekam jejak agen perubahan.

C. BUDAYA KERJA DAN POLA PIKIR DI


LINGKUNGAN ORGANISASI
Dalam menanamkan budaya kerja dan pola pikir
di lingkungan organisasi dilakukan melalui:

a. Menerapkan budaya kerja sebagaimana tertuang


dalam kode etik dan perilaku
b. Berikan reward and punishment
c. Membuat laporan kegiatan pembangunan budaya
kerja dan pola pikir
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

a. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan


penerapan budaya kerja berikut dokumentasinya
b. Rekap absensi pegawai
c. Dokumentasi program reward and punishment

Modul 3. Manajemen Perubahan 41


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

D. PERAN ANGGOTA ORGANISASI


Setiap anggota organisasi harus terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

Tahapan perubahan yang perlu dilakukan bagi


pegawai mencakup antara lain:

a. Awareness, meningkatkan pemahaman dan


membangkitkan kesadaran pegawai terhadap
perubahan yang direncanakan;
b. Desire, membuat pegawai merasa sudah mulai
memiliki “keinginan untuk berubah” sesuai
dengan rencana;
c. Knowledge, memahami tujuan dan pentingnya
perubahan serta mengetahui bagaimana
menjalankannya;
d. Ability, memiliki kemampuan untuk menjalankan
perubahan dengan baik;
e. Reinforcement, perubahan yang sudah
dijalankan untuk tetap dipertahankan dan bahkan
disempurnakan.
Upaya-upaya yang dilakukan:

a. Penandatanganan pakta integritas kepada seluruh


pegawai;

42 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

b. Penerapan nilai-nilai organisasi yaitu: Melayani,


Profesional, Terpercaya;
c. Membuat laporan Hasil Kegiatan.

Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:

a. Dokumen pakta integritas;


b. Dokumen Laporan hasil kegiatan pembangunan
Zona Integritas yang melibatkan keterwakilan
masing-masing bagian;
c. Dokumentasi kegiatan Pembangunan Zona
Integritas;
d. Dokumentasi internalisasi nilai-nilai organisasi dan
budaya pelayanan prima (misalnya: pada momen
apel pagi dan apel sore, kegiatan olah raga
bersama, kegiatan rohani, coffee morning, dan
sebagainya).

E. RANGKUMAN
Pola pikir (Mind set) adalah kerangka mental
yang membangun sebuah makna tertentu, yang
menentukan pandangan, sikap dan perilaku
seseorang. Budaya kerja adalah sikap dan
perilaku individu dan kelompok yang didasari atas
nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah

Modul 3. Manajemen Perubahan 43


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

menjadi sifat serta kebiasaan dalam


melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari.

Fungsi pola pikir adalah untuk:

a. Membantu pembentukan etos kerja individu


dalam organisasi; dan
b. Membantu setiap individu dalam organisasi
untuk memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk


melakukan perubahan pola pikir dan budaya kerja
antara lain:

a. Pimpinan sebagai role model perubahan;


b. Dibentuknya agen perubahan sebagai katalis,
penggerak perubahan, pemberi solusi,
mediator, penghubung, serta teladan dalam
melakukan perubahan;
c. Budaya kerja dan pola pikir baru di lingkungan
organisasi; dan
d. Melibatkan peran seluruh anggota organisasi.

44 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

F. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!
1. Salah satu faktor penting dalam hal perubahan
pola pikir dan budaya kerja suatu organisasi
adalah …
a. Keteladanan
b. Semangat
c. Kehadiran
d. Prestasi kerja
e. Realisasi target

2. Orang yang menghubungkan antara sumber


perubahaan baik itu inovasi maupun kebijakan
organisasi dengan target perubahan disebut …
a. Penggerak perubahan
b. Agen perubahan
c. Role model
d. Katalis
e. Mediator

3. Yang bukan merupakan kunci sukses agen


perubahan adalah:
a. Komunikasi yang baik;
b. Paham tantangan organisasi;
c. Merencanakan dan mengelola kegiatan;
d. Mampu menghindari resistensi;

Modul 3. Manajemen Perubahan 45


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

e. Mampu menangani situasi tidak pasti;

4. Bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh


pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-
masing tentang pentingnya perubahan unit kerja
menuju ke arah unit kerja yang lebih baik
merupakan peran agen perubahan sebagai …
a. Penggerak perubahan
b. Pemberi solusi
c. Role model
d. Katalis
e. Mediator

5. Bertugas membantu memperlancar proses


perubahan, terutama menyelesaikan masalah
yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-
pihak yang ada di dalam dan pihak di luar unit
kerja terkait dengan proses perubahan merupakan
peran agen perubahan sebagai:
a. Penggerak perubahan
b. Pemberi solusi
c. Role model
d. Katalis
e. Mediator

46 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB V PELAKSANAAN RENCANA AKSI


MANAJEMEN PERUBAHAN
Indikator Hasil Belajar:
Setelah mempelajari mata pelatihan ini, peserta dapat menjelaskan rangkaian
dalam melakukan rencana aksi manajemen perubahan.

A. RENCANA AKSI MANAJEMEN PERUBAHAN


Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring
pelaksanaan manajemen perubahan di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
tahun 2019 terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki
yaitu Agen perubahan masih sebatas melakukan
perubahan dalam bentuk proyek perubahan dan belum
berperan sebagai agen yang mampu membangun
social control diantara rekan kerja dalam upaya
penguatan integritas serta monitoring dan evaluasi
atas kinerja para Agen Perubahan belum optimal.

Sasaran yang diinginkan dari rencana aksi:

1. Terciptanya budaya kerja sebagai bentuk


implementasi dari nilai organisasi Kementerian
2. Terciptanya peran agen perubahan dalam proyek
perubahan untuk membangun social control
diantara rekan kerja, dalam upaya penguatan
integritas

Modul 3. Manajemen Perubahan 47


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

3. Tercapainya optimalisasi pelaksanaan monitoring


dan evaluasi kinerja agen perubahan

Indikator Keberhasilan

1. Tersusunnya SK Menteri tentang Nilai-Nilai


Organisasi Kementerian
2. Terlaksananya kegiatan Internalisasi Nilai-Nilai
Organisasi
3. Terlaksananya evaluasi kinerja agen perubahan

Target akhir: terbangunnya budaya organisasi


Kegiatan:

1. Pelatihan Agen Perubahan


2. Penetapan Nilai-Nilai Organisasi Kementerian
2. Penyusunan rencana tindak agen perubahan
3. Monitoring pelaksanaan rencana tindak agen
perubahan oleh pimpinan unit kerja dan tim RB
4. Inventarisasi budaya kerja di masing-masing pada
unit kerja percontohan

48 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Tabel 1. Realisasi Rencana Aksi Manajemen Perubahan Kementerian


Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2019
April Mei Juni

No Reali Reali Reali


Target sasi Ket Target sasi Ket Target sasi
(%) (%) (%)

1 Penetapan 100 Kepmen Internalisasi 100 Penyusunan Internalisasi 100


Nilai-Nilai 115/SK- Nilai-Nilai materi Nilai-Nilai
Organisasi OT.02/V/2020 Organisasi internalisasi Organisasi di
melalui nilai organisasi Kantor
Kebijakan di Kantor Jabodetabek
Menteri Kementerian
(Pusat)

2 Pembekalan 100 FGD tanggal Public 100 a. Sosialisasi Public 100


nilai-nilai 9-11 Des Campaign melalui Campaign
organisasi 2019 melalui stand Sosmed melalui stand
kepada 150 banner, banner,
orang Agen spanduk, b. Vidcon spanduk,
perubahan media sosial dengan media sosial
(Tahap 1) oleh agen agen oleh agen
perubahan di perubahan perubahan di
Kantor dan pegawai Kantor
Kementerian ATR/BPN Jabodetabek
(Pusat)

3 Tersusunnya 100 Draft RM RB Rencana 100 Dokumen Monitoring 100


Roadmap (90% tindak Rencana dan Evaluasi
Reformasi menunggu internalisasi tindak oleh Rencana
Birokrasi 2020- Permen nilai-nilai agen tindak
2024 RENSTRA) organisasi perubahan internalisasi
oleh agen nilai-nilai
perubahan organisasi
(Pusat)

B. NILAI-NILAI ORGANISASI
Sebagai salah satu pelaksanaan dari rencana aksi
manajemen perubahan dan untuk mendukung
peningkatan kinerja organisasi Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, telah
ditetapkan Nilai-Nilai Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang akan
berfungsi sebagai dasar dan pondasi bagi organisasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional, Pimpinan dan seluruh Aparatur

Modul 3. Manajemen Perubahan 49


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Sipil Negara dalam mengabdi, bekerja dan


berperilaku sesuai Keputusan Menteri ATR/BPN
Nomor 115/SK-OT.02/V/2020 tentang Nilai-Nilai
Kementerian ATR/BPN.

Nilai-Nilai Kementerian ATR/BPN adalah sebagai


berikut:

1. Melayani

Dalam melayani terkandung makna bahwa dalam


bekerja berupaya memberikan layanan berstandar
dunia dengan orientasi pada peningkatan
kepercayaan dan kepuasan masyarakat serta
pemangku kepentingan.

Perilaku utama Melayani adalah:


a. Melayani dengan kejelasan prosedur, biaya
dan ketepatan waktu;
b. Bersikap sopan, ramah, cermat dan teliti serta
peduli terhadap lingkungan pelayanan.
2. Profesional

Dalam profesional terkandung makna bahwa


dalam bekerja mengutamakan kolaborasi,
bersikap terbuka, selalu semangat dalam

50 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

menghadapi perubahan termasuk terhadap


perubahan teknologi.

Perilaku utama Profesional adalah:


a. Bekerja sama, bekerja cerdas, tuntas, dan
memberikan nilai tambah;
b. Senantiasa mengembangkan diri untuk
meningkatan kompetensi dan pendidikan.
3. Terpercaya
Dalam terpercaya mengandung makna bahwa
dalam bekerja, berpikir, berkata, berperilaku dan
bertindak dengan cara terbaik dan benar,
memegang teguh kode etik, amanat jabatan dan
prinsip-prinsip moral.
Perilaku utama terpercaya adalah:
a. Bekerja dengan integritas, dapat dipercaya
dan diandalkan, menjaga martabat serta tidak
melakukan hal tercela.
b. Patuh dan taat pada peraturan yang telah
ditetapkan sesuai tugas dan tanggung jawab
yang diberikan.

C. RANGKUMAN
Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring
pelaksanaan manajemen perubahan di Kementerian

Modul 3. Manajemen Perubahan 51


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional


tahun 2019 hal yang perlu diperbaiki yaitu agen
perubahan masih sebatas melakukan perubahan
dalam bentuk proyek perubahan dan belum berperan
sebagai agen yang mampu membangun social control
diantara rekan kerja dalam upaya penguatan integritas
serta monitoring dan evaluasi atas kinerja para Agen
Perubahan belum optimal.

Sasaran yang diinginkan dari rencana aksi


manajemen perubahan di Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah:

a. Terciptanya budaya kerja sebagai bentuk


implementasi dari nilai organisasi Kementerian
b. Terciptanya peran agen perubahan dalam proyek
perubahan untuk membangun social control
diantara rekan kerja, dalam upaya penguatan
integritas.
c. Tercapainya optimalisasi pelaksanaan monitoring
dan evaluasi kinerja agen perubahan

Indikator Keberhasilan rencana aksi tersebut adalah

a. Tersusunnya SK Menteri tentang Nilai-Nilai


Organisasi Kementerian

52 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

b. Terlaksananya kegiatan Internalisasi Nilai-Nilai


Organisasi
c. Terlaksananya evaluasi kinerja agen perubahan.

Target akhir rencana aksi adalah terbangunnya


budaya organisasi.

Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 115/SK-


OT.02/V/2020 tentang Nilai-Nilai Kementerian
ATR/BPN telah menjabarkan bahwa nilai-nilai
organisasi di Kementerian ATR/BPN adalah Melayani,
Profesional, dan Terpercaya.

D. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini!

1. Target akhir dari rencana aksi manajemen


perubahan adalah terbangunnya budaya
organisasi, dilakukan melalui kegiatan dibawah ini,
kecuali …
a. Pelatihan agen perubahan
b. Penetapan nilai-nilai organisasi kementerian
c. Penyusunan rencana tindak agen perubahan
sebagai pegawai teladan
d. Monitoring pelaksanaan rencana tindak agen
perubahan oleh pimpinan unit kerja dan tim
ZONA INTEGRITAS

Modul 3. Manajemen Perubahan 53


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

e. Inventarisasi budaya kerja di masing-masing


pada unit kerja percontohan

2. Yang bukan merupakan realisasi dari rencana aksi


manajemen perubahan tahun 2019 adalah
a. Penetapan nilai-nilai organisasi melalui
kebijakan menteri
b. Pembekalan nilai-nilai organisasi kepada 150
orang agen perubahan (tahap 1)
c. Public campaign melalui stand banner,
spanduk, media sosial oleh agen perubahan
di kantor kementerian (pusat internalisasi
nilai-nilai organisasi di kantor kementerian
(pusat)
d. Tersusunnya dokumen manajemen
organisasi
e. Rencana tindak internalisasi nilai-nilai
organisasi oleh agen perubahan (pusat)

3. Nilai-Nilai Kementerian Agraria dan Tata


Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang akan
berfungsi sebagai dasar dan pondasi bagi
organisasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional, Pimpinan dan

54 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

seluruh Aparatur Sipil Negara dalam mengabdi,


bekerja dan berperilaku ditetapkan dengan:
a. Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 113/SK-
OT.02/V/2020
b. Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 114/SK-
OT.02/V/2020
c. Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 115/SK-
OT.02/V/2020
d. Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 116/SK-
OT.02/V/2020
e. Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 117/SK-
OT.02/V/2020

4. Nilai-Nilai Kementerian ATR/BPN Melayani


terkandung makna bahwa …
a. Dalam bekerja berupaya memberikan
layanan berstandar dunia dengan orientasi
pada peningkatan kepercayaan dan
kepuasan investor serta pemangku
kepentingan.
b. Dalam bekerja mengutamakan kolaborasi,
bersikap terbuka, selalu semangat dalam
menghadapi perubahan termasuk terhadap
perubahan teknologi.

Modul 3. Manajemen Perubahan 55


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

c. Bekerja, berpikir, berkata, berperilaku dan


bertindak dengan cara terbaik dan benar,
memegang teguh kode etik, amanat jabatan
dan prinsip-prinsip moral.
d. Dalam bekerja berupaya memberikan
layanan berstandar dunia dengan orientasi
pada peningkatan kepercayaan dan
kepuasan masyarakat serta pemangku
kepentingan.
e. Bekerja, berpikir, berperilaku dan bertindak
dengan cara termudah.

5. Nilai-Nilai Kementerian ATR/BPN Profesionalisme


terkandung makna bahwa:
a. Dalam bekerja berupaya memberikan
layanan berstandar dunia dengan orientasi
pada peningkatan kepercayaan dan
kepuasan investor serta pemangku
kepentingan.
b. Dalam bekerja mengutamakan kolaborasi,
bersikap terbuka, selalu semangat dalam
menghadapi perubahan termasuk terhadap
perubahan teknologi.

56 Modul 3. Manajemen Perubahan


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

c. Bekerja, berpikir, berkata, berprilaku dan


bertindak dengan cara terbaik dan benar,
memegang teguh kode etik, amanat jabatan
dan prinsip-prinsip moral.
d. Dalam bekerja berupaya memberikan
layanan berstandar dunia dengan orientasi
pada peningkatan kepercayaan dan
kepuasan masyarakat serta pemangku
kepentingan.
e. Bekerja, berpikir, berperilaku dan bertindak
dengan cara termudah.

Modul 3. Manajemen Perubahan 57


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

BAB V
PENUTUP

Bekerja keras dan jangan menyerah. Bersikap terbuka terhadap kritik dan
terus belajar. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang bahagia, hangat,
dan tulus. Bekerja keraslah, bersikaplah baik, dan hal-hal menakjubkan
akan terjadi.
Oleh karena itu, Selamat bagi Anda semua yang telah berproses dengan
baik dan telah menyelesaikan Modul 3 ini dengan baik.

A. SIMPULAN
Manajemen perubahan sangat dibutuhkan dalam
menghadapi segala situasi yang terjadi baik di dalam
maupun di luar institusi. Kapasitas ini menjadikan
institusi lebih cepat mencapai mekanisme kerja, pola
pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu
pada Unit Kerja yang dibangun, menjadi lebih baik
sesuai dengan tujuan dan sasaran Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM).

B. TINDAK LANJUT
Bagi Peserta, agar segera dapat memahami dan
melaksanakan hal-hal terkait manajemen perubahan
dalam Pembangunan Zona Integritas dengan benar.

Modul 3. Manajemen Perubahan 58


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Sedangkan, bagi Fasilitator, agar dapat mengarahkan,


memotivasi dan menyamakan persepsi antar
Fasilitator. Bagi Pengelola Pelatihan segera dapat
menyempurnakan materi modul pelatihan berikutnya
secara lebih baik.

Modul 3. Manajemen Perubahan 59


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

DAFTAR PUSTAKA

Perpres No 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi


Birokrasi 2010-2025

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 10 tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di
lingkungan Instansi Pemerintah

Permenpan RB No 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan


Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan instansi
pemerintah

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman


Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 4 Tahun 2013 tentang Manajemen


Perubahan

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 39 Tahun 2012 tentang Budaya


Pengembangan Kerja

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman


Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;

Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 115/SK-OT.02/V/2020 tentang


Nilai-Nilai Kementerian ATR/BPN

Modul 3. Manajemen Perubahan 60


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Tribunkaltim.co-Sumarsono, (Kamis, 25 April 2019). Kantor


Pertanahan Kubar Canangkan Zona Bebas Korupsi, Siap
Tingkatkan Kualitas Layanan Publik. Diakses dari,
https://kaltim.tribunnews.com/2019/04/25/kantor-pertanahan-
kubar-canangkan-zona-bebas-korupsi-siap-tingkatkan-
kualitas-layanan-publik

Modul 3. Manajemen Perubahan 61


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

KUNCI JAWABAN
Latihan Bab II
1. D
2. A
3. D
4. E
5. C

Latihan Bab III


1. E
2. D
3. B
4. D
5. E

Latihan Bab IV
1. A
2. B
3. D
4. D
5. E

Latihan Bab V
1. C
2. D
3. C
4. D
5. B

Modul 3. Manajemen Perubahan 62


Pelatihan Pembangunan Zona Integritas

Modul 3. Manajemen Perubahan 63

Anda mungkin juga menyukai