Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK

INSTRUMEN PENELITIAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Mata Kuliah


Metodologi Penelitian Pendidikan

Yang diampu oleh:


Dr. Agus Sutanto, M.Si.
Dr. Achyani, M.Si.

Disusun Oleh:
Syahid Mujibur Rahman (23230014)
M. Naim Almarham (23230006)
Melia Aryati (23230008)
Nury Wardhani (23230007)

PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini telah dapat
diselesaikan penyusun. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan, dengan harapan agar
penyusun mengerti dan memahami tentang kajian “Instrumen
Penelitian”. Penyusunan tugas makalah ini dapat selesai tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Agus Sutanto, M.Si. selaku dosen pengampu Metode
Penelitian Pendidikan.
2. Bapak Dr. Achyani, M.Si. selaku dosen pengampu Metode
Penelitian Pendidikan.
3. Orang tua yang selalu mendukung segala proses dan perjalanan
yang telah kami lakukan.
4. Rekan-rekan satu Angkatan yang saling memberikan motivasi.
Makalah ini diharapkan dapat dipelajari secara mandiri oleh
mahasiswa di dalam maupun diluar kegiatan perkuliahan. Kami
berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan demi
perbaikan, kami mengharapkan adanya masukan untuk
penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Metro, 22 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
BAB II......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Instrumen Penelitian....................................................3
B. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian...................................................4
C. Langkah- langkah Menyusun instrumen Penelitian.......................7
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas...............................................8
BAB III...................................................................................................... 10
PENUTUP.................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................10
B. Saran...........................................................................................10
Daftar Literatur........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam sebuah penelitian ilmiah ada salah satu hal yang harus
dipikirkan yaitu instrumen penelitian atau sering disebut juga dengan
alat pengumpul data. Pada kesempatan ini, kami akan membahas
tentang apa yang dimaksud dengan instrumen penelitian yang
dikemukakan oleh para ahli dalam bidang penelitian dan apa saja jenis-
jenis instrumen penelitian.
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan
secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian
harus dilakukan dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah
metode penelitin, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen
penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam
komponen metodelogi penelitian karena instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti. Suatu instrumen yang
baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas yang baik. Untuk
memperoleh instrument yang baik tentu selain harus diujicobakan,
dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-
kaidah penyusunan instrument.
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan
diuraikan berbagai hal terkait dengan instrument penelitian yang
pembahasannya diawali dengan pengertian instrumen penelitian, jenis,
lagkah-langkah penyusunan, dan teknik pengujian validitas dan
reliabiltasnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrumen penelitian?
2. Apa saja jenis-jenis instrumen penelitian?
3. Apa saja lamgkah-langkah menyusun instrumen penelitian?
4. Bagaimana cara menguji validitas dan reliabilitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu instrumen penelitian
2. Untuk mengetahui jenis-jenis instrumen penelitian
3. Untuk mengetahui langkah-langkah instrumen penelitian
4. Untuk mengetahui cara menguji validitas dan reliabilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen Penelitian


Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan
kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar,
instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter
dan objektif. Adapun jenis data yang dimaksud diantaranya:
1. Data Kuantitatif
Merupakan jenis data yang berkaitan dengan jumlah atau
kuantitas yang dapat dihitung atau disimbolkan dengan ukuran-
ukuran kuantitas.
2. Data Kualitatif
Merupakan jenis data yang berkaitan dengan nilai kualitas
seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang dan lain-lain.
Instrumen mudah untuk dibayangkan jika apa yang diukur bersifat
tangible (jelas). Dan sulit dibayangkan jika apa yang diukur bersifat
intangible (tidak jelas). Instrumen yang baik harus bersifat valid dan
reliabel (ajeg atau dapat dipercaya).
Instrumen valid ialah instrumen yang dengan tepat mengukur
apa yang harus diukur. Instrumen reliabel jika hasil pengukurannya
bersifat ajeg atau konsisten. Instrumen sebagai alat pengumpul data
berperan sangat penting dalam sebuah penelitian. Karena tanpa
instrumen yang baik, maka tidak mungkin akan memperoleh data
yang betul-betul bisa dipercaya, sehingga dapat mengakibatkan
kesimpulan yang salah. Oleh karenanya instrumen penelitian harus
ditetapkan secara tepat sehingga dapat menjawab permasalahan
dalam penelitian dan menguji hipotesis (Babsusanto: 2015)

3
B. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif
Dalam instrumen yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen
juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi
terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validitas terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan
terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki
objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang
melakukan validitas adalah peneliti sendiri, penguasaan teori dan
wawasan terhadap bidang yang diteliti serta kesiapan dan bekal
memasuki lapangan.
Peneliti kualitatif sebagai “human instrument”berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis
data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.
2. Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan
data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak
digunakan secara tepat dalam pengumpulan data ( Sugiyono. 2014:
222). Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa:
a. Tes
Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya
terdapat berbagai pernyataan, pertanyaan, atau serangkaian
tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Ditinjau dari bentuk jawaban responden, maka tes dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes lisan, tes tertulis, dan tes

4
perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban
responden dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk
yaitu bentuk uraian dan bentuk objektif. Setiap jenis atau bentuk
tes tentu mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing. Salah
satu bentuk tes yang banyak digunakan dalam penelitian adalah
tes objektif karena jawabannya antara benar atau salah. Tes
objektif menuntut responden untuk memilih jawaban yang benar
diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan,
memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan dan
pernyataan yang belum sempurna.
b. Angket (Quesioner)
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian
pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi
yang harus dijawab oleh responden. Angket mempunyai
kesamaan dengan wawancara kecuali implementasinya, dimana
angket dilaksanakan secara tertulis. Keuntungan angket, antara
lain: a) responden dapat menjawab dengan bebas tanpa
dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti, dan waktu relatif
lama, sehingga objektifitas dapat terjamin, b) dapat digunakan
untuk mengumpulkan data dari responden yang jumlahnya
cukup banyak. Angket terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
1) Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa
kemungkinan jawaban
2) Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan
jawaban secara terbuka dimana responden secara bebas
menjawab pertanyaan tersebut (Zainal 2011:226)
c. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi dapat dilakukan secara partisipatif yaitu pengamat ikut
serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Atau observasi

5
dilakukan secara non partisipatif yaitu pengamat tidak ikut serta
dalam kegiatan, dia hanya berperan sebagai pengamat.(Nana.
2019: 220)
d. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui percakapan atau tanya jawab baik langsung
maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin.
2011: 233)
Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrumen penelitian
serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri:
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala
stimulus dari lingkungan yang harus dipikirkannya bermakna atau
tidak bagi penelitian.
2. Peneliti sebagai alat penyesuaian diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen
berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi,
kecuali manusia.
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat
difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita
perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan
pengetahuan kita.
5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang
diperoleh.
6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan
menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh
penegasan, perubahan, perbaikan, atau pelakan.
7. Dalam penelitian dengan menggunakan tes atau angket yang
bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat
dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik. Sedangkan yang
menyimpang dari itu tidak dihiraukan.

6
C. Langkah- langkah Menyusun instrumen Penelitian
Dalam mengukur suatu variabel penelitian, seorang peneliti dapat
menyusun sendiri instrumen penelitian. Namun dalam hal-hal tertentu,
peneliti dapat menggunakan instrumen yang telah ada, yaitu beberapa
instrumen yang telah ada, yaitu beberapa instrumen baku atau
instrumen yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya.
Instrumen yang telah ada itu dapat pula merupakan instrumen yang
disusun berdasarkan suasana sosial budaya asing. Untuk itu, peneliti
tidak cukup hanya menerjemahkan setiap butir instrumen, melainkan
harus menyadurnya dengan seksama. Pemakaian instrumen yang telah
ada tersebut tidak luput dari kriteria yang dikenakan pada instrumen
yang disusun sendiri. Dengan kata lain, penyaduran instrumen harus
pula diikuti oleh pengujian mutu instrumen sesuai dengan kriteria yang
dimaksud.
Jika instrumen dibuat atau dikembangkan sendiri, maka ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu: a) merumuskan
masalah penelitian, b) menemukan variabel penelitian, c) menentukan
instrumen yang akan digunakan, d) menjabarkan konstruksi setiap
variabel, e) menyusun kisi-kisi instrumen setiap variabel, f) menyusun
butir-butir instrumen, g) kaji ulang butir-butir instrumen, h) menyusun
perangkat sementara, i) uji coba perangkat instrumen, j) perbaikan
instrumen, k) penataan perangkat instrumen akhir.
Salah satu langkah penting dalam penyusunan instrumen sendiri
adalah melakukan uji coba perangkat instrumen. Langkah ini sering
diabaikan oleh peneliti karena menjadi beban berat dan dianggap
kurang ada manfaatnya. Padahal, langkah uji coba ini sangat besar
manfaatnya dan mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk mengetahui: a)
apakah instrumen itu dapat di administrasikan dengan mudah, hal ini
dapat dilakukan dengan observasi, b) apakah setiap butir itu dapat
dibaca dan dipahami oleh responden, c) ketepatan instrumen, baik butir
instrumen maupun perangkat instrumen secara keseluruhan, dan d)
ketetapan (reliabilitas) instrumen.

7
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan
reliabilitas.
1. Validitas (ketepatan/kesahihan)
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),
apakah instrumen yang akan digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur. Dalam literatur modern tentang
penelitian dan evaluai, banyak dikemukakan jenis-jenis validitas,
antara lain:
a. Validitas permukaan, validitas ini menggunakan kriteria yang
sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau
tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes secara
sepintas telah dianggap baik, maka tes tersebut sudah dapat
dikatakan memenuhi syarat validitaspermukaan, dan tidak perlu
lagi adanya judgement yang mendalam.
b. Validitas isi, sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan.
c. Validitas empiris, biasanya menggunakan tehnik statistik,
yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari
hubungan antara skor tes dan suatu kriteria tertentu yang
merupakan suatu tolok ukur diluar tes yang bersangkutan.
d. Validitas konstruk, konstruk adalah konsep yang dapat
diobservasi dan dapat diukur. Validitas konstruk sering juga
disebut validitas logis, validitas konstruk banyak dikenal dan
digunakan dalam tes-tes psikologis untuk mengukur gejala
perilaku yang abstrak, seperti kesetiakawanan, kematangan
emosi, sikap, emosi, minat, dan sebagainya.
e. Validitas faktor, dalam penelitian sering digunakan skala
pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan indikator dari

8
variabel yang diukur sesuai apa yang terungkap dalam konstruksi
teoretisnya. Meskipun variabel terdiri dari beberapa faktor, prinsip
homogenitas untuk keseluruhan faktor harus tetap dipertahankan,
sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara satu faktor dan faktor
lain.
2. Reliabilitas (ketetapan/keajekan)
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama, pada waktu
atau kesempatan yang berbeda.
Menurut perhitungan product-moment dari Pearson, ada tiga
macam reliabilitas, yaitu:
a. Koefisien stabilitas adalah jenis reliabilitas yang menggunakan
tehnik test and retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok
individu, kemudian diadakan pengulangan tes pada kelompok
yang sama dengan waktu yang berbeda.
b. Koefisien ekuivalen adalah jika mengkorelasikan dua buah tes
yang paralel pada kelompok dan waktu yang sama.
c. Koefisien konsistensi internal aalah reliabilitas yang didapat
dengan jalan menkorelasikan dua buah tes dari kelompok yang
sama, tetapi diambil dari buir-butir yang bernomor genap untuk tes
yang pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes yang
kedua.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatan untuk
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Jenis-jenis instrumen penelitian ada dua, yaitu
instrumen penelitian untuk penelitian kualitatif dan instrumen penelitian
untuk penelitian kuantitatif. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat
berupa tes, angket, wawancara, dan observasi. Salah satu langkah
penting dalam penyusunan instrumen sendiri adalah melakukan uji
coba perangkat instrumen. Dan syarat pokok suatu instrumen penelitian
adalah validitas dan reliabilitas.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini penulis berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Penlulis juga mengharapkan
kritik dan saran terhadap peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
ini dan isi penulisan makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua

10
Daftar Literatur

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Bobsusanto. Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli dan


Jenisnya. diakses dari http://www.spengetahuan.com

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuanitatif Kualitatif dan RnD.


Bandung: Alfabeta

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

11

Anda mungkin juga menyukai