Anda di halaman 1dari 8

Nama :

NIM :
1. Judul Artikel : Upaya Meningkatkan kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Kolase dengan Media Daun Kering pada Kelompok Usia
4-5 Tahun di TK Dharma Wanita Persatuan Campurejo Kecamatan Rengel-Tuban.
2. Rumusan Masalah : 1. Bagaimana penerapan kegiatan kolase melalui media daun kering ?

2. Apakah kegiatan kolase dengan media daun kering dapat mengembangkan kemampuan motoric halus anak kelompok usia
4-5 tahun ?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS


Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 ………

Analisis Perkembangan Fisik Mengembangkan Analisis Peningkatan


Pengembangan Motorik Anak Usia Kecerdasan Visual Kemampuan Motorik Halus
Kemampuan Dini Spasial Anak melalui Motorik Halus dan Anak Usia Dini
Motorik Halus Kegiatan Kolase Kreativitas pada melalui
pada Anak Usia Pada Anak Usia Dini Anak Usia Dini Pemanfaatan
Judul Artikel Dini melalui Kegiatan Media Daun
Kolase Kering dalam
Kegiatan
Pembelajaran

Nama Journal Jurnal Pendidikan Jurnal Golden Age Jurnal Pelita PAUD, Jurnal Pendidikan Journal of Islamic
Anak Usia Dini Hamzanwadi 6(2) 2022, 248-254 Anak Usia Dini vol. Early Children
volume 7 Issue 2 University vol. 3 4 Issue 1 (2020) page Education June
(2023) pages 1391- No. 1, Juni 2018, 352-358 2019, Vol. 2 No. 1
1401
Hal. 25-34

Asni Karlina Rohyana Fitriani Abizard Anggraeni, Zherly Nadia Wandi Rifka R. Sidabudar
Saenek, Masganti Sit dan dan Farida Mayar dan Hasnah
Nurhafizah, Dadan Muhammad Basri Siahaan
Nama Penulis Artikel Suryana dan Nenny
Mahyudin

Tahun Terbit 2023 2018 2022 2020 2019

Ketika anak belajar kemampuan motorik halus baru, mereka akan mempelajari langkah-langkahnya baik itu dengan trial
and eror maupun dengan mengombinasikan. Proses ini semacam proses kemampuan berpikir tingkat tinggi ( high order
thinking skill ). Metode Montessori lebih mengajarkan konsep pada anak, mengikuti kebutuhan dan minat anak, dan
Rangkuman Artikel 1
berpusat pada masing-masing anak (Yuliandari &Mahyuddin, 2020). Kemampuan hidup berbasis metode Montessori
dilaporkan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Metode ini menekankan pada level atau tingkatan
kemampuan yang harus dikuasai anak secara bertahap.

Rangkuman Artikel 2 Fisik Motorik merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan anak usia dini, bahkan bisa dikatakan
sebagai tolak ukur pertama dalam melihat tumbuh kembang yang baik pada anak usia dini. Fisik motorik dapat
berkembang dengan baik jika guru maupun orang tua selaku yang berperan dalam pendidikan anak memberikan
kesempatan anak untuk berlatih, memberikan asupan yang tepat dan memfasilitasi dengan media yang dapat
mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak usia dini. Pemberian rangsangan untuk perkembangan fisik motorik
harus dilakukan secara terus menerus, artinya tidak berhenti pasa satu rangsangan saja, karena perkembangan fisik
motorik bukan hanya melibatkan satu macam gerakan saja dan langsung bisa di kuasai dalam satu kali pemberian
stimulasi, akan tetapi banyak jenis unsur gerakan yang harus dikuasai oleh anak dalam perkembangan motoriknya.

Dalam bahasa inggris, kolase disebut “collage”, sedangkan dlam bahasa perancis yang disebut “coller” yang artinya
merekat. Kolase merupakan sebuah teknik dalam seni menempel berbagai material seperti kain, kertas, biji-bijian dan
sebagainya. Kolase merupakan sebuah teknik seni menempel berbagai unsur kedalam satu gambar yang menghasilkan
karya seni. Didalam pembuatan karya seni kolase ini sangat membutuhkan kesabaran dan juga imajinasi dalam
Rangkuman Artikel 3 penyusunan dan penempelan bahan yang sudah ada yang akan dapat dipakai didalam pembuatan kolase ini ialah yang
menghasilkan karya seni. Didalam pembuatan berbahan alam, buatan, jadi dan juga bahan bekas atau sisa. Potensi yang
dimiliki oleh anak sejak lahir sangat penting dikembangkan melalui kolase ini dengan tema yang menarik dan juga
menyenangkan untuk anak agar anak bisa berimajinasi dan juga memunculkan pikiran-pikiran yang baru.

Pendidikan bagi anak usia dini adalah berupa pemberian upaya yang dilakukan dengan tujuan membimbing, mengasuh,
menstimulasi sehingga akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Menurut Siswanto (2008:2), “Pendidikan
anak memang harus dimulai sejak dini agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal dengan tujuan agar
anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan
secara optimal.

Rangkuman Artikel 4 Menurut Susanto (2011:164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang
dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga tetapi motorik halus memerlukan koordinasi yang
cermat dan tepat dengan penuh kesabaran serta konsentrasi. Dengan semakin baik perkembangan motorik halusnya, anak
semakin dapat berkreasi seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus maupun zig-zag, menggunakan
klip untuk menyatukan dua lembar, menjahit pola, menganyam kertas-kertas. Namun, tidak semua anak memiliki
kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama.

Rangkuman Artikel 5 Sentra media daun dipergunakan untuk mempelajari bahan media daun seperti, pasir, air, play dough, warna dan media
daun lainnya. Media daun memiliki alat-alat penunjang yang akan dipelajari, dalam sebuah kegiatan sentra bahan
perbandingan ideal guru dengan murid adalah 1 : 10 dan yang menjadi guru media daun adalah guru yang menguasai
sentra media daun, baik dari segi kegiatan maupun mengevaluasi perkembangan dari setiap peserta didik yang
bereksplorasi dengan media daun. Misalnya berbagai jenis daun-daunan hijau dan kering dapat dipergunakan sebagai alat
untuk prakarya, seperti membuat topi boneka dari daun, mencetak, menggunting atau menempel daun menjadi bentuk
media sesuai tema. Selain itu juga dapat dipergunakan dalam kegiatan matematika, seperti mengukur daun, membedakan
kasar-halus, bentuk daun, mengetahui jenis warna dan mengelompokkan macam-macam daun.

4. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5


………
……

Metode Pengembangan Penelitian Tindakan Panduan untuk TK : PENDIDIKAN Psikologi


fisik Kelas Kolase dalam Motivasi ANAK USIA Perkembangan Anak
Belajar DINI : Stimulasi
Judul Buku
dan Aspek
Perkembangan
Anak

Nama Penerbit Universitas Terbuka Universitas Terbuka Cahya Ghani Recovery Kencana Universitas Terbuka

Nama Penulis 1. Prof. Dr. M Syarif 1. Prof. Dr. I G.A.K. C. Saptiti Hestiningrum, Dr. Dadan Suryana 1. Rini Hildayani
Buku Sumantri, M.Pd Wardani, S.Pd
2. Rosdiana Tarigan
M.Sc.Ed
2. Dr. Mukti Amini, M.Pd
3. Retno Pudjiati
2. Dr. Kuswaya
3. Dr. Sri Tatminingsih,
M.Pd Wihardit, M.Ed 4. Mayke Sugianto
4. Dr. Bambang Sujiono, 5. Eko Handayani
M.Pd
6. Alzena Mary Kouri
5. Dr. Siti Aisyah, M.Pd

Kota Terbit Tangerang Selatan Tangerang Selatan Semarang Jakarta Tangerang Selatan

Menurut Hurlock (1996), ketrampilan motorik halus pada anak usia dini, khususnya pada awal perkembangannya dapat berkembang secara
optimal jika memperhatikan 3 hal penting berikut :
a. Adanya kesempatan berlatih
Pendidik diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak didik untuk berlatih mengembangkan kemampuan motorik halusnya
sehingga perkembangan motorik halus anak akan semakin berkembang secara optimal. misalnya memberikan kesempatan untuk
menyentuh atau memegang benda disekitarnya.
b. Rangsangan untuk belajar
Rangkuman
Buku 1 Pendidik atau orang tua seyogyanya memfasilitasi sarana yang dapat merangsang anak untuk mengembangkan keterampilan motorik
halusnya. Sarana yang disediakan harus memperhatikan tingkat keamanan dan kenyamanan bagi anak. Sarana ini bukan alat atau
benda yang mahal, tetapi dapat memanfaatkan kemampuan dan anggota tubuhnya untuk menstimulasi pengembangan keterampilan
motorik halus anak.
c. Memberi contoh yang baik
Pendidik perlu memberi cohtoh atau bimbingan yang benar kepada anak agar mampu melakukan aktifitas motorik halusnya dengan
benar dan mandiri. Pada perkembangan anak usia dini, pemberian contoh dapat dilakukan berulang-ulang agar anak semakin
menguasai kemampuan motorik secara optimal.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan satu jenis penelitian yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus di
ikuti. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom action Research yaitu suatu Action research yang dilakukan dikelas.
Rangkuman Penetitian tidakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui reflesksi diri, dengan tujuan
Buku 2 memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kegiatan kolase dapat meningkatkan motivasi belajar anak karena pada kegiatan kolase anak dapat berkreasi sesuai dengan kreatifitas anak
masing-masing dan merupakan kegiatan menarik bagi anak karena melibatkan anak secara langsung untuk bereksplorasi. Anak dapat
Rangkuman menempel, menyusun dan merekatkan bahan-bahan yang tersedia sesuai kreativitas. Kegiatan sama halnya anak sedang bermain, sehingga
Buku 3 dalam proses pembelajarannya berlangsung dengan menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Hal ini dapat dijadikan
guru untuk mengambil kegiatan kolase sebagai salah satu solusi terkait masalah rendahnya motivasi belajar anak.

Rangkuman Prinsip utama perkembangan motorik adalah kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan latihan atau praktik. Kematangan syaraf, yaitu
Buku 4 pada waktu anak dilahirkan hanya memiliki otak seberat 2,5 persen dari berat otak orang dewasa (Papalia et.al., 1995:95). Syaraf syaraf yang
ada dipisat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai perkembangannya. Sejalan dengan perkembangan fisik dan usia anak,
syaraf-syaraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik mengalami proses neurogical maturation.

Penguasaan keterampilan motorik halus akan bermanfaat tidak hanya secara akademis namun juga untuk mengembangkan keterampilan
bantu diri dan kemandirian anak. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dilakukan :
a. Tujuan akademis : menggambar bebas, menggambar dengan contoh, mewarnai gambar dengan krayon
Rangkuman
Buku 5 Mewarnai gambar dengan menempel potongan kertas kecil, menggunting dan menempel, menganyam kertas, melipat kertas berwarna
dengan bentuk tertentu, membuat kolase, menjahit di papan, mencetak bentuk baik dari lilin maupun pensil di kertas.
b. Tujuan mengembangkan kemandirian : memakai baju dan celana sendiri, mengancing baju, membuka dan menutup resluiting, memakai
kaos kaki dan sepatu sendiri, makan sendiri, menuang air sendiri, menggosok gigi dan melipat baju.
5. KERANGKA PENULISAN

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Kolase dengan Media Daun Kering
pada Kelompok Usia 4-5 Tahun TK Dharma Wanita Persatuan Campurejo Kecamatan Rengel-Tuban

nama penulis

Abstrak

Kata kunci :

PENDAHULUAN

METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN


KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai