Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBIJAKAN BARANG PUBLIC

Dosen pengampu : Abdul Basit, s.pd, ME

Disusun oleh :
Nama : Nana Novia Irianti
Nim : 0230720005

PRODI EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS


ISLAM AL-AZHAR 2023/2024

Kata Pengantar
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan rahmat
dan karunia – nya sehingga makalah tentang “kebijakan barang publik” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa sholawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasullullah Muhammad SAW,keluarganya,sahabatnya dan kepada kita selaku
umatnya.

1
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah pengantar ekonomi
mikro. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik – baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menyempurnakan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah
SWT,dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Daftar isi

BAB I pendahuluan.................................................................
A. Latar belakang............................................................................4

B. Rumusan masalah......................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................4

2
BAB ll pembahasan .................................................... 5 .
........................................................................................................................................

A. Definisi dan karakteristik barang publik....................................5

B. Konsep dasar kebijakan publik.............................5

C. Pengertian analisis kebijakan publik................................................................6

D. Tujuan kebijakan barang publik..................................................7

BAB lll Penutup.......................................................................


A. Kesimpulan.............................................................................9
B. Saran.........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

BAB l Pendahuluan

A. Latar belakang
Kebijakan selalu menjadi polemik yang tak pernah berhenti
dipermasalahkan baik itu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah maupun
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak dunia usaha, instansi atau organisasi
profit maupun non profit. Masyarakat senantiasa aktif membahas kebijakan
baik kebijakan ke dalam organisasi maupun kebijakan keluar organisasi, serta
menyoroti secara berkelanjutan setiap masalah yang timbul untuk
mendapatkan kebijakan yang baik dan benar. Sebelum membahas lebih jauh
tentang analisis kebijakan publik, sangat diperlukan untuk terlebih dahulu

3
memahami konsep kebijakan. Hal ini perlu dilakukan karena begitu luasnya
penggunaan konsep dan istilah kebijakan, sehingga akan menimbulkan sudut
pandang yang berbeda dalam memahami konsep dan istilah kebijakan serta
melahirkan paradigma baru. Secara etimologis, istilah kebijakan atau policy
berasal dari bahasa Yunani “polis” berarti negara, kota yang kemudian masuk
ke dalam bahasa Latin menjadi “politia” yang berarti negara. Kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris “policie” yang artinya berkenaan
dengan pengendalian masalah-masalah publik atau administrasi
pemerintahan. Istilah “kebijakan” atau “policy” dipergunakan untuk
menunjuk perilaku seorang aktor (misalnya seorang pejabat, suatu kelompok
maupun suatu badan pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang
kegiatan tertentu. Stephen R. Covey mengatakan bahwa kebijaksanaan
adalah anak dari integritas yaitu integritas terhadap prinsip, dan ibunya
adalah kerendahan hati dan ayahnya adalah keberanian.(Stephen R. Covey,
2005 : 442).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pemerintah dapat menyusun kebijakan barang public yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat?
2. Bagaimana melibatkan masyarakat dalam proses kebijakan barang
public?
3. Bagaimana mengukur dampak sosial,ekonomi,dan lingkungan dari
kebijkan tersebut
C. Tujuan
Untuk menguraikan,menganalisis,dan memberikan rekomendasi terkait
kebijakan yang dapat meningkatkan manajemen atau pemanfaatan
barang publik tersebut.

BAB ll
Pembahasan

A. Definisi dan karakteristik kebijakan barang publik

Kebijakan barang publik merujuk pada seperangkat tindakan atau keputusan


yang diambil oleh pemerintah atau otoritas publik untuk mengelola, mengatur,
atau memfasilitasi produksi, distribusi, dan konsumsi barang atau layanan yang
memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat umum. Kebijakan ini bertujuan
untuk memastikan efisiensi, keadilan, dan kesejahteraan dalam penggunaan

4
barang publik, terutama mengingat sifat khusus seperti non-saing dan tidak dapat
dikecualikan.
Barang publik memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis
barang lainnya. Beberapa karakteristik utama barang publik meliputi:

1. Non-Rivalrous (Tidak Saing):- Konsumsi oleh satu individu tidak mengurangi


ketersediaan bagi individu lain.
- Contoh: pemandangan kembang api.
2. Non-Excludable (Tidak Dapat Dikecualikan):- Tidak memungkinkan untuk
mencegah individu atau kelompok tertentu dari menggunakan atau menikmati
barang publik.
- Contoh: cahaya jalan.
3. Non-Depletable (Tidak Terkuras):- Penggunaan oleh satu individu tidak
mengurangi jumlah total barang publik yang tersedia.
- Contoh: udara bersih.
4. Eksternalitas Positif: - Memberikan manfaat kepada individu atau masyarakat
secara keseluruhan tanpa memerlukan pembayaran langsung. - Contoh:
penelitian ilmiah yang dapat diakses oleh masyarakat umum.

Karakteristik-karakteristik ini menyebabkan kebijakan khusus diperlukan


dalam pengelolaan dan penyediaan barang publik, karena pasar sendiri mungkin
tidak dapat publik mengatasi tantangan yang terkait dengan sifat-sifat unik ini.

B. Konsep dasar kebijakan publik


Konsep dasar kebijakan barang publik melibatkan pengaturan, alokasi, dan
pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah untuk kepentingan
masyarakat. Beberapa konsep inti termasuk:
1. Kepentingan Umum: Fokus pada pelayanan dan manfaat bagi masyarakat
secara keseluruhan, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu.
2. Efisiensi: Mengenai penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan kebijakan dengan biaya yang minimal.
3. Keadilan: Menjamin pemerataan manfaat dan akses yang adil terhadap
barang publik tanpa diskriminasi.
4. Partisipasi:Melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan terkait kebijakan barang publik.
5. Transparansi: Menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses
mengenai kebijakan, alokasi sumber daya, dan hasil yang diharapkan.
6. Keberlanjutan: Mengintegrasikan aspek keberlanjutan, baik dari segi
ekonomi, sosial, maupun lingkungan dalam pengelolaan barang publik.

5
7. Keterlibatan Stakeholder: Memperhatikan kepentingan dan masukan dari
berbagai pihak yang terlibat, termasuk masyarakat, sektor swasta, dan organisasi
non-pemerintah.
8. Evaluasi:Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap
implementasi kebijakan untuk menilai dampak dan melakukan perbaikan jika
diperlukan.
Sektor publik tidak selalu hanya mengejar keuntungan finansial. Sektor ini bisa
mengejar keuntungan finansial, tetapi dapat juga mengutamakan kesejahteraan
sosial.
Istilah kebijaksanaan memiliki makna yang tidak jauh berbeda dengan kata
kebijakan. Kebijaksanaan dipahami sebagai suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih
tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu (Budiardjo, 2009).
Kebijakan memiliki arti umum dan spesifik. Dalam arti umum, kebijakan
menunjuk pada jaringan keputusan atau sejumlah tindakan yang memberikan
arah, koherensi, dan kontinuitas. Dalam kaitan ini, Greer and Paul Hoggett
(1999) memaknai kebijakan sebagai sejumlah tindakan atau bukan tindakan yang
lebih dari sekadar keputusan spesifik. Dalam arti spesifik, ide kebijakan
berkaitan dengan cara atau alat (means) dan tujuan (ends), dengan fokus pada
seleksi tujuan dan sarana untuk mencapai sasaran yang diinginkan.Namun
demikian, kebijakan publik (public policy) merupakan konsep tersendiri yang
mempunyai arti dan definisi khusus akademik. Definisi kebijakan publik menurut
para ahli sangat beragam. Salah satu definisi mengenai kebijakan publik
diberikan oleh Eyestone. Ia mengatakan bahwa “secara luas” kebijakan publik
dapat didefinisikan sebagai “hubungan satu unit pemerintah dengan
lingkungannya”. Menurut Anderson “kebijakan merupakan arah tindakan yang
mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor
dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan”.

C. Pengertian analisis kebijakan publik


Dunn (2000: 117) membedakan tiga bentuk utama analisis kebijakan publik,
yaitu.

1.Analisis Kebijakan Prospektif


Analisis Kebijakan Prospektif yang berupa produksi dan transformasi informasi
sebelum aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan. Analisis kebijakan disini
merupakan suatu alat untuk mensintesakan informasi untuk dipakai dalam
merumuskan alternatif dan preferensi kebijakan yang dinyatakan secara
komparatif, diramalkan dalam bahasa kuantitatif dan kualitatif sebagai landasan
atau penuntun dalam pengambilan keputusan kebijakan.

2.Analisis Kebijakan Retrospektif

6
Analisis kebijakan retrospektif adalah sebagai penciptaan dan transformasi
informasi sesudah aksi kebijakan dilakukan. Terdapat 3 tipe analis
berdasarkan kegiatan yang dikembangkan oleh kelompok analis ini yakni
analis yang berorientasi pada disiplin, analis yang berorientasi pada masalah
dan analis yang berorientasi pada aplikasi. Tentu saja ketiga tipe analisis
retrospektif ini terdapat kelebihan dan kelemahan.

3.Analisis Kebijakan yang Terintegrasi


Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang
mengkombinasikan gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada
penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan
kebijakan diambil. Analisis kebijakan yang terintegrasi tidak hanya
mengharuskan para analis untuk mengkaitkan tahap penyelidikan retrospektif
dan perspektif, tetapi juga menuntut para analis untuk terus menerus
menghasilkan dan mentransformasikan informasi setiap saat.

D. Tujuan kebijakan barang publik


Tujuan-tujuan kebijakan barang publik dapat melibatkan beberapa aspek,
antara lain:

1. Pemerataan Akses dan Manfaat:Memastikan bahwa barang publik


dapat diakses dan dinikmati secara adil oleh seluruh masyarakat tanpa
diskriminasi.

2. Peningkatan Kesejahteraan: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat


dengan menyediakan barang atau layanan publik yang mendukung kebutuhan
dasar dan meningkatkan taraf hidup.

3. Efisiensi dan Efektivitas: Menjamin efisiensi penggunaan sumber


daya untuk menghasilkan hasil yang optimal dalam penyediaan barang
publik.

4. Perlindungan Lingkungan: Menjaga keberlanjutan lingkungan dengan


mempertimbangkan dampak lingkungan dari kebijakan barang publik.

5. Pengentasan Kemiskinan:Menanggulangi ketidaksetaraan sosial dan


ekonomi, serta memberikan dukungan kepada kelompok rentan.

6. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat


dalam proses pengambilan keputusan terkait barang publik dan
meningkatkan kapasitas mereka.

7. Pengelolaan Risiko:Melindungi masyarakat dari risiko-risiko tertentu


melalui pengembangan kebijakan yang responsif.

7
8. Peningkatan Infrastruktur: Membangun dan memelihara infrastruktur
yang diperlukan untuk mendukung kehidupan sehari-hari dan pertumbuhan
ekonomi.

Setiap kebijakan barang publik dapat memiliki penekanan yang berbeda


tergantung pada konteks, prioritas, dan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh
pemerintah atau lembaga terkait.
Selain itu, kebijakan barang publik juga dapat bertujuan untuk mengatasi
ketidaksetaraan, meningkatkan aksesibilitas layanan, dan menciptakan
lingkungan yang berkelanjutan.

8
BAB lll Penutup

A. Kesimpulan

Kebijakan barang publik berperan penting dalam membentuk struktur


sosial dan ekonomi suatu negara. Dengan pemahaman mendalam tentang
konsep , tujuan, implementasi dan dampaknya. Kita dapat memahami
betapa pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan masyarakat secara mendalam.

B. Saran

Akhirnya pemenuhan barang publik dilakukan pemerintah, cara


penentuan tersebut hendaknya dapat ditempuh melalui proses otoriter
atau monopoli oleh politikpolitik, dan proses voting yang melibatkan
wakil rakyat. Dalam proses monopoli, pemerintah hendaknya dapat
mengetahui kebutuhan masyarakat, kemudian pemerintah harus
menyusun daftar kebutuhan barang publik serta melaksanakan
pemenuhannya dan menetapkan pajak kepada warga negaranya.

DAFTAR PUSTAKA

9
Rekhsohadiprojo, sukanto.2001.ekonomi publik. Yogyakarta BPFE.

http://ana-ekonomi.blogspot.com/2010/07/konsep-barang-publik.html
http://arti-sai.blogspot.com/2010/10/pengertian-barang-publik.html

10

Anda mungkin juga menyukai