Anda di halaman 1dari 2

UTS LEGAL OPINION / Christian Eka Pratama Kanaf / 202210121238 / D4

Analisis kronologi berdasarkan legal opinion (IREAC)

1. Identification

Terdapat tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh terlapor (YEYEN) terhadap pelapor
(istri kedua I KOMANG SUWANTRI). Terlapor merupakan istri sah dari KADEK DWI ARDIKA
yang diduga dengan sengaja melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, yaitu
mengalihkan/balik nama 2 SHM nomor 03160/pemuteran dan 03161/pemuteran atas nama
KADEK DWI ARDIKA menjadi atas nama terlapor dan anaknya, pada tanggal 25 Mei 2021 di
Kantor Keuangan Adijaya, Desa Pemuteran, Kab. Buleleng. Terlapor juga diduga mengambil
7SHM dari kantor Adijaya tanpa sepengetahuan pelapor. Dua SHM dengan nomor 03160 dan
03161 tersebut merupakan milik pelapor yang diperoleh dari pembelian oleh suami pelapor (Alm.
I KOMANG SUWANTRI) kepada KADEK DWI ARDIKA. Berdasarkan perbuatan tersebut
menimbulkan kerugian terhadap pelapor sebesar Rp.600.000.000 (enam ratus juta rupiah) atas
pembelian 2 bidang tanah.

2. Rules (Aturan Hukum)

Kasus tersebut mengandung unsur tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam pasal
372 KUHP tentang penggelapan "barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki
barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan kareena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara
paling lama 4 tshun atau pidana denda paling banyak Rp.900 ribu." Unsur-unsur pasal 372 KUHP,
yaitu:
- Unsur subjektif yaitu dengan sengaja
- Unsur objektif, yaitu mengusai secara melawan hukum, suatu benda, sebagian atau
seluruhnya kepunyaan orang lain, dan berada padanya bukan karena kejahatan

Selain itu tindak pidana penggelapan juga diatur dalam pasal 486 UU No 1 tahun 2023 yang
menyatakan "setiap orang yang secara melawan hukum memiliki suatu barang yang sebagian atau
seluruhnya milik orang lain, yang ada dalam kekuasaannya bukan karena tindak pidana, dipidana
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau pidana denda paling banyak
kategori IV, yaitu Rp.200 juta."

3. Explanation (Penjelasan)
Terlapor melakukan penggelapan dengan cara mengalihkan nama sertifikat atas nama KADEK
DWI ARDIKA menjadi atas nama terlapor, hal ini bertujuan agar terlapor dapat menguasai secara
pribadi tanpa hak atas sertifikat tanah yang sebenarnya dimiliki oleh KADEK DWI ARDIKA.
Berdasarkan kasus tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut apakah terlapor memiliki niat jahat untuk
menggelapkan SHM tersebut dengan menunjukkan bukti-bukti pendukung dari pelapor, yang
berupa:

• Kwitansi penyerahan uang pembelian SHM


• Bukti tanda terima 7 SHM dari kantor adijaya
• Dan keterangan saksi-saksi

4. Application (Penerapan)

Tindakan terlapor memenuhi unsur penggelapan berdasarkan pasal 372 KUHP karena menguasai
barang milik orang lain, yaitu SHM dengan maksud untuk dimiliki secara pribadi. Meskipun
terlapor tersebut merupakan istri sah dari Alm. KADEK DWI ARDIKA.

5. Conclusion (Kesimpulan)

Berdasarkan kasus tersebut dapat disimpilkan bahwa pelapor dapat mempidanakan terlapor atas
tindakan melawan hukum karena telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 372
KUHP dan Pasal 486 UU No. 1/2023. Dalam hal ini disarankan kepada pelapor untuk menyertakan
bukti-bukti pendukung dari pelapor atas kejadian tersebut agar memperkuat hasil penyidikan
terhadap terlapor.

Anda mungkin juga menyukai