Makalah Bahasa Mila
Makalah Bahasa Mila
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu: Windi Mawardani, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Bahasa Indonesia".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
LATAR BELAKANG............................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
1. BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR..............................................5
2. DASAR-DASAR BAHASA INDONESIA BAKU, CIRI BAHASA BAKU DAN
TIDAK BAKU....................................................................................................................6
3. PUEBI(PENULISAN HURUF KAPITAL, HURUF MIRING, KATA TURUNAN,
GABUNGAN KATA, PARTIKEL, SINGKATAN, AKRONIM, ANGKA, LAMBANG
BILANGAN)......................................................................................................................6
4. PROSES PENALARAN ILMIAH SECARA MEMADAI( PENALARAN
INDUKTIF, DEDUKTIF, DAN SALAH NALAR..........................................................15
5. KALIMAT EFEKTIF, KESEPADANAN DAN
KESATUAN………………………………………..15
6. PARAGRAF(PENGERTIAN PARAGRAF, JENIS PARAGRAF,MANFAAT
PARAGRAF, SYARAT PARAGRAF, LETAK KALIMAT
TOPIC………………………………………………………………………………………..15
BAB III.....................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................21
KESIMPULAN....................................................................................................................21
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di dalam
kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus dipelajari, dikembangkan, dan
dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan
tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah
dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus bahasa Negara di Indonesia. Menurut Oka (dalam Muslich, 2009:
108), menyatakan bahwa sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa, dan
sebagai alat perhubungan antar budaya atau daerah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia memiliki fungsi
yang beragam, diantaranya adalah sebagai lambang kebanggaan nasional karena dipakai
secara luas dan sangat djunjung tinggi, sebagai lambang identitas nasional, alat untuk
mempersatukan seluruh 2 bangsa, dan sebagai alat perhubungan antar budaya atau daerah
karena bahasa Indonesia dapat dipakai oleh suku-suku bangsa yang berbeda bahsanya
sehingga mereka dapat saling berhubungan.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang
digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara,
tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan
tata bahasa).
Bahasa yang baik dan benar memiliki empat fungsi :
1) Fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi
batas-batas kedaerahan
2) Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam
pergaulan dengan bangsa lain
3) Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar
4) Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya
pemakaian bahasa
Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut
untuk memilih dan menggunakan kosa kata bahasa yang benar. Kita harus bisa
membedakan antara ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku, baik tulis
maupun lisan.Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan). Sikap itu antara lain
resmi, akrab, dingin, dan santai.
Perbedaan-perbedaan itu tampak dalam pilihan kata dan penerapan kaidah tata
bahasa. Sering pula raga mini disebut gaya. Pada dasarnya setiap penutur bahasa
mempunyai kemampuan memakai bermacam ragam bahasa itu. Namun, keterampilan
menggunakan bermacam ragam bahasa itu bukan merupakan warisan melainkan
diperoleh melalui proses belajar, baik melalui pelatihan maupun pengalaman.
Keterbatasan penguasaan ragam/gaya menimbulkan kesan bahwa penutur itu kurang
luas pergaulannya.
Pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata
yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya, dalam bahasa ilmu tidak tepat
digunakan kata-kata yang bermakna konotatif (kata kiasan tidak tepat digunakan
dalam ragam bahasa ilmu). Jadi, pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian
bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.
Kriteria pemakaian bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahsa
yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik apa
yang dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau
orang yang akan membaca (kalau tulis), dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa
yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai
dengan tata nilai masyarakat kita.
5. DASAR-DASAR BAHASA INDONESIA BAKU, CIRI BAHASA BAKU DAN
TIDAK BAKU
Dasar-dasar Bahasa Indonesia Baku
Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. ...
Penggunaan kata-kata baku. ...
Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. ...
Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. ...
Penggunaan kalimat secara efektif.
B. Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat
khusus menjadi hal yang bersifat umum.
Penalaran induktif biasanya mengambil kesimpulan dari premis umum seperti
pengamatan, data, atau fakta. Kemudian mengambil kesimpulan dengan spesifik atau
hipotesis.
Contoh dari penalaran indduktif, yakni:
Contoh 1
Premis 1: Hewan membutuhkan makanan
Premis 2: Tumbuhan membutuhkan makanan
Premis 3: Manusia membutuhkan makanan
Kesimpulan: Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan
Contoh 2
Premis 1: Sapi mempunyai mata
Premis 2: Perkutut mempunyai mata
Premis 3: Ular mempunyai mata Kesimpulan: Setiap hewan mempunyai mata
5. Kalimat Efektif, Kesepadanan dan Kesatuan Kalimat Efektif
Sementara, efektif dalam KBBI diartikan sebagai ada efek (akibat, pengaruh, kesan).
Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang lengkap dan sesuai
kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca atau pendengar mudah memahami.
Kalimat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah dalam
penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi:
(1) unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,
Kalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan
struktur bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari
struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan
pikiran.
Pada umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang hendak
disampaikan. Kesatuan dalam suatu kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antar
subjek-predikat, predikat-objek, dan predikat keterangan.
Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih
luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling berhubungan
untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.
b) Jenis paragraf
Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi tentang kisah suatu peristiwa atau
kejadian yang didasarkan pada data dan fakta yang ada.
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi tentang penggambaran sesuatu
dan menunjukkan kepada pembaca seperti apa sesuatu atau seseorang yang
disampaikan dalam tulisan tersebut.
Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar
pembaca menerima gagasan yang disampaikan oleh penulis. Untuk
memperkuat gagasannya, pada paragraf persuasi disampaikan sejumlah data
atau fakta sehingga pembaca dapat menerima gagasan tanpa adanya penolakan
Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang ditulis sesuai pendapat si penulis.
Biasanya dalam paragraf argumentasi terdapat bukti dan alasan yang
mendukung pendapat yang disampaikan.
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu
dalam bentuk uraian atau gagasan. Uraian yang disampaikan didukung dengan
sejumlah fakta agar pembaca bisa memercayainya.
c) Manfaat paragraf
Paragraf berfungsi untuk memudahkan pengertian dan pemahaman pembaca,
yaitu adanya gagasan-gagasan yang dipilah-pilah. Selain itu, paragraf
berfungsi untuk memisah bagian uraian agar memudahkan pembaca berhenti
lebih lama pada bagian karangan yang panjang.
d) Syarat Paragraf
Paragraf yang baik adalah paragraf yang memenuhi syarat kohesi, koherensi,
dan kelengkapan. Sebagai berikut.
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa yang digunakan pada suatu masyarakat tutur tidak akan dapat dilepaskan dari
budaya yang ada pada masyarakat tersebut. Hal ini terjadi karena bahasa merupakan refleksi
dari budaya yang ada pada masyarakat tersebut. Kekhasan budaya dalam suatu masyarakat
yang terekam dalam bentuk-bentuk lingual memberikan kesempatan bagi munculnya
fenomena kebahasaan yang khas di masing-masing wilayah. Salah satu fenomena bahasa
yang umum tapi berbeda adalah idiom.
Idiom disebut juga suatu ungkapan berupa gabungan kata yang membentuk makna
baru, tidak ada hubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Pergunaan idiom terinspirasi dari
benda-benda yang ada di sekitar manusia, seperti tumbuhan dan nama bintang. Pada dasarnya
idiom adalah bentuk keatifitas dari pemberi pesan dengan tujuan tersampaikannya makna.
Penelitian ini mengkaji (1) Penggunaan idiom bahasa Indonesia yang berbasis nama
binatang (2) Jenis Idiom di dalam idiom bahasa Indonesia yang berbasis nama-nama binatang
(3) Makna konotasi idiom bahasa Indonesia yang berbasis nama binatang.
Penelitian ini menghasilkan tiga temuan besar. Pertama, idiom bahasa Indonesia yang
berbasis nama binatang digunakan untuk merujuk kepada manusia dan benda. Hasil analisis
menunjukkan, apabila binatang tersebut digunakan untuk merujuk kepada manusia, maka
idiom tersebut bisa berkonotasi negatif atau positif, contohnya, buaya darat yang merujuk
kepada laki-laki yang suka mempermaikan wanita dan buaya keroncong yang merujuk
kepada raja musik keroncong. Di sisi lain, apabila idiom tersebut digunakan untuk merujuk
kepada benda, itu terkait dengan penampakan fisik dan bentuk, contohnya, roti buaya yang
merujuk kepada roti yang bentuknya mirip dengan tubuh seekor buaya.
DAFTAR PUSAKA
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230129233631-569-906330/jenis-paragraf-
berdasarkan-letak-kalimat-utama-fungsi-dan-isinya#:~:text=Nah%2C%20jenis%20paragraf
%20berdasarkan%20fungsinya,Berikut%20penjelasannya.
https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2021/03/bahasa-indonesia-yang-baik-
dan-benar/