Anda di halaman 1dari 9

PENGAMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI

Andi Ahmad Wahib


1

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar


1

Email: Wahibarif301@gmail.com1

Abstract:
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter
dan moral peserta didik. Pengembangan silabus dan RPP PAI menjadi langkah
strategis dalam memastikan bahwa proses pembelajaran PAI berjalan efektif dan
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini membahas konsep dan
langkah-langkah pengembangan silabus serta RPP PAI yang berfokus pada
penguatan nilai-nilai keagamaan, etika, dan moralitas. Silabus PAI dikembangkan
dengan merinci materi pembelajaran, metode pengajaran, serta penilaian yang
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Pemilihan tema-tema
yang relevan dengan kehidupan sehari-hari diintegrasikan dengan prinsip-prinsip
ajaran Islam, memastikan bahwa siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-
nilai keagamaan dalam konteks nyata. RPP PAI memberikan panduan rinci untuk
setiap pertemuan pembelajaran, mencakup strategi pengajaran, penggunaan media
pembelajaran, kegiatan siswa, dan penilaian hasil belajar. RPP juga memperhatikan
keberagaman siswa dan mengakomodasi gaya belajar yang berbeda, memastikan
partisipasi maksimal dan pemahaman mendalam. Pengembangan silabus dan RPP
PAI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun generasi
yang memiliki landasan moral dan spiritual yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai
keislaman. Implikasi dari pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan agama Islam di tingkat pendidikan dasar dan menengah,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung pengembangan
karakter holistik peserta didik.
Kata Kunci: Silabus, RPP,PAI

Abstract:
Islamic Education (PAI) plays a crucial role in shaping the character and morality of
students. The development of the Islamic Education curriculum and Lesson Plans (RPP)
is a strategic step to ensure that the PAI learning process is effective and aligned with
national educational goals. This research discusses the concepts and steps in
developing the PAI curriculum and RPP, focusing on strengthening religious values,
ethics, and morality. The PAI curriculum is developed by detailing learning materials,
teaching methods, and assessments that are suitable for the needs and development of
students. The selection of themes relevant to daily life is integrated with the principles
of Islamic teachings, ensuring that students can understand and apply religious values
in real-life contexts. The RPP for PAI provides detailed guidance for each learning
session, encompassing teaching strategies, the use of instructional media, student
activities, and assessment of learning outcomes. RPP also considers student diversity
and accommodates different learning styles, ensuring maximum participation and deep
understanding. The development of the PAI curriculum and RPP is expected to make a
positive contribution to building a generation with a strong moral and spiritual
foundation in line with Islamic values. The implications of this development are
expected to enhance the quality of Islamic education at the elementary and secondary
levels, creating an inclusive learning environment that supports the holistic

Pengembangan Silabus dan Rencana…(Andi Ahmad Wahib) 1


development of students' characters.
Keywords: Syllabus, Education curriculum and Lesson Plans, Islamic Education

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan fokus utama dalam program pembangunan di Indonesia,
karena masalah kualitas pendidikan masih menjadi perhatian utama. Peningkatan mutu
pendidikan menjadi prioritas, bersama dengan upaya untuk mencapai pemerataan,
relevansi, efisiensi, dan efektivitas. Berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan
kompetensi guru, termasuk melalui pelatihan, workshop, bimbingan teknis, dan uji
sertifikasi. Meskipun demikian, peningkatan dalam berbagai indikator kompetensi guru
masih belum terlihat secara signifikan. Yuwono (2001:3) mencatat bahwa meskipun
telah ada upaya-upaya untuk meningkatkan pembelajaran, hasilnya belum memuaskan.
Guru-guru saat ini memiliki kelemahan dalam merancang silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang seharusnya menjadi panduan selama proses
pembelajaran di kelas. Bahkan, beberapa guru tidak membuat RPP sama sekali, padahal
kualitas perencanaan pelaksanaan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil
kegiatan belajar mengajar(Fitra, 2023).
Kurikulum, sebagai elemen penting dalam sistem pendidikan, sebaiknya
mengalami desentralisasi, terutama dalam pengembangan silabus dan implementasinya
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, situasi sekolah, dan kondisi khusus di
tingkat sekolah atau daerah. Dengan cara ini, sekolah atau daerah dapat memiliki
wewenang yang memadai untuk merancang serta menetapkan konten
inti/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan metode penilaian hasil pembelajaran.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional
Pendidikan, dijelaskan bahwa sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite
madrasah, bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya. Pengembangan ini dilakukan berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dengan supervisi dari Dinas Kabupaten/Kota
yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.
Sementara itu, untuk MI, MTs, MA, dan MAK, supervisi dilakukan oleh Departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama(Juni Erpida Nasution, 2018). Proses
perencanaan pembelajaran, yang mencakup silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran, diatur dengan memuat setidaknya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20).
Perencanaan program memiliki peran penting dalam memberikan arah dan
efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Sebagai seorang pengarah pembelajaran, guru
memiliki tanggung jawab penting dalam menyusun bagian krusial dari perencanaan
pembelajaran, yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus
berfungsi sebagai panduan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan merinci metode
yang akan digunakan(Riduwan, 2018). Selain itu, silabus juga mencakup teknik penilaian
untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. RPP, sebagai instrumen
perencanaan yang lebih spesifik dari silabus, dirancang untuk membimbing guru dalam

2
pengajaran agar tetap fokus pada tujuan pembelajaran tanpa menyimpang.
Perencanaan program memiliki peran krusial dalam memberikan arahan dan
efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Sebagai pengarah pembelajaran, guru memiliki
tanggung jawab utama dalam menyusun elemen penting dari perencanaan pembelajaran,
yakni silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus berperan sebagai
panduan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan merinci metode yang akan
diterapkan. Selain itu, dalam silabus juga terdapat teknik penilaian untuk mengukur
sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran. RPP, sebagai alat perencanaan yang lebih
spesifik dibanding silabus, didesain untuk membimbing guru dalam memberikan
pengajaran dengan tetap memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran tanpa
mengalami penyimpangan(Shinta, 2017).
Perencanaan program memegang peran yang sangat penting dalam memberikan
arahan dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan pembelajaran. Sebagai fasilitator
pembelajaran, guru bertanggung jawab secara signifikan dalam menyusun bagian
fundamental dari perencanaan pembelajaran, yakni silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Silabus berfungsi sebagai panduan untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan merinci metode yang akan diterapkan. Di dalam silabus juga terdapat
teknik penilaian untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran.
Sementara RPP, sebagai instrumen perencanaan yang lebih rinci dibandingkan silabus,
didesain untuk membimbing guru dalam memberikan pengajaran dengan memfokuskan
perhatian pada tujuan pembelajaran tanpa mengalami penyimpangan.

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pustaka
(library research) yaitu objek amatannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku
sebagai sumber datanya. Penelitian ini dilakukan dengan membaca, menelaah, dan
menganalisis berbagai literatur yang ada berupa Al-Qur’an, Hadist, kitab, maupun hasil
penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
sistematis digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu obyek pada latar alamiah tanpa
ada uji hipotesis.

PEMBAHASAN

Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian


Silabus dan sistem penilaian disusun dengan dasar prinsip yang berfokus pada
pencapaian kompetensi. Kedua elemen ini berperan penting dalam menilai kemajuan
belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik,
melakukan perbaikan, memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran, dan
mendorong peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Prinsip-prinsip
yang harus dipenuhi dalam penyusunan silabus dan sistem penilaian melibatkan unsur
validitas, pendidikan, orientasi pada kompetensi, keadilan dan objektivitas, keterbukaan,
kelangsungan, keseluruhan, dan makna(Ni’matus Sholiha, 2022).

Pengembangan Silabus dan Rencana…(Andi Ahmad Wahib) 3


Proses penyusunan silabus dan sistem penilaian melibatkan sejumlah langkah yang
mencakup tahapan-tahapan berikut: mengidentifikasi mata pelajaran; merumuskan
standar kompetensi dan kompetensi dasar; menentukan materi pokok; memilih
pengalaman belajar; menetapkan indikator; merancang penilaian, yang mencakup jenis
tugas, format instrumen, dan contoh instrumen, estimasi waktu yang dibutuhkan; serta
memilih sumber/bahan/alat(Anam, 2021). Berikut beberapa proses penyusunan silabus
dan sistem penilaian :
a. Indentifikasi: Pada setiap silabus, diperlukan proses identifikasi yang mencakup
informasi mengenai identitas Madrasah, mata pelajaran, kelas/program, dan
semester.
b. Pengurutan standar kompetesi dan kompetensi dasar: Penataan standar
kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan dengan mengacu pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar suatu mata pelajaran serta kebutuhan akan
kompetensi lulusan. Kemudian, standar kompetensi dan kompetensi dasar
tersebut diatur dan disusun secara sistematis. Formulasi standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran telah ditetapkan secara nasional.
c. Penentuan Materi pokok dan uraian Materi pokok: Penyusunan Materi Pokok dan
penjelasannya melibatkan poin-poin materi yang esensial untuk dipelajari oleh
peserta didik guna mencapai suatu kompetensi dasar. Pengorganisasian Materi
Pokok dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, seperti
pendekatan keimanan, pengalaman, pembiasaan, rasional, emosional, fungsional,
dan keteladanan. Dalam menetapkan Materi Pokok dan penjelasannya, perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a) prinsip relevansi, yang mencerminkan
kesesuaian antara Materi Pokok dengan kompetensi dasar dan standar
kompetensi yang ingin dicapai; b) prinsip konsistensi, yang menekankan
keharmonisan antara Materi Pokok dengan kompetensi dasar dan standar
kompetensi; c) prinsip adekuasi, yang mengindikasikan kecukupan Materi
Pelajaran yang disediakan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
d. Pemilihan pengalaman belajar: Proses pencapaian kompetensi dasar dirancang
melalui pemilihan strategi pembelajaran yang mencakup pembelajaran tatap
muka dan pengalaman belajar. Pengalaman belajar merupakan aktivitas fisik atau
mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan materi ajar.
Peserta didik melakukan pengalaman belajar untuk memahami dan menguasai
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Baik pembelajaran tatap muka maupun
pengalaman belajar dapat dilaksanakan di dalam atau di luar kelas. Oleh karena
itu, pembelajaran perlu dilakukan dengan beragam metode. Selain itu,
pengalaman belajar juga seharusnya mencakup pengembangan kecakapan hidup
(life skill) yang diperlukan oleh peserta didik. Kecakapan hidup adalah
kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan hidup dan kehidupan
dengan sikap yang wajar, tanpa merasa tertekan, serta secara produktif dan
kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Pembelajaran

4
kecakapan hidup tidak disajikan sebagai mata pelajaran tersendiri, tidak
dimasukkan sebagai materi tambahan di mata pelajaran lain, tidak membutuhkan
alokasi waktu tambahan di dalam kelas, tidak memerlukan buku pelajaran baru,
tidak membutuhkan guru tambahan, dan dapat diterapkan dengan menggunakan
berbagai kurikulum. Pembelajaran kecakapan hidup memerlukan perubahan
fokus dari orientasi guru sebagai subjek master menjadi orientasi kecakapan
hidup.
e. Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator: Penguraian kompetensi dasar
menjadi indikator melibatkan pembentukan kompetensi dasar secara khusus
yang dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai pencapaian hasil
pembelajaran. Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan digunakan sebagai dasar untuk pembuatan
instrumen penilaian(Juni Erpida Nasution, 2018).
f. Penjabaran indikator ke dalam instrumen penilaian: Pengembangan indikator ke
dalam instrumen penilaian melibatkan elaborasi lebih lanjut terhadap jenis
tagihan, format instrumen, dan contoh instrumen yang digunakan. Setiap
indikator dapat diartikulasikan ke dalam tiga instrumen penilaian yang
mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif(Gede, 2020).
g. Menentukan alokasi waktu: Penetapan alokasi waktu melibatkan estimasi durasi
waktu yang diperlukan oleh peserta didik untuk mempelajari suatu materi
pelajaran. Dalam menentukan alokasi waktu, perlu memperhatikan prinsip-
prinsip seperti tingkat kesulitan materi, ruang lingkup materi, seberapa sering
materi digunakan baik di dalam maupun di luar kelas, dan tingkat kepentingan
dari materi yang sedang dipelajari.
h. Sumber/bahan/alat : Istilah "sumber" dalam konteks ini merujuk pada buku
rujukan, referensi, atau literatur yang digunakan baik dalam penyusunan silabus
maupun dalam proses pengajaran. Sementara itu, "bahan" dan "alat" mengacu
pada perangkat dan materi yang dibutuhkan dalam praktikum atau kegiatan
pembelajaran lainnya. Jenis dan karakteristik bahan serta alat dapat beragam
sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan(Ni’matus Sholiha, 2022).

Pengembangan silabus merupakan langkah penting dalam mengarahkan


pembelajaran dan memastikan pencapaian tujuan pendidikan. Silabus yang baik
membantu guru dan peserta didik dalam menyusun rencana pembelajaran yang
terstruktur dan efektif.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan dokumen perencanaan
pembelajaran untuk satu mata pelajaran per unit yang disusun oleh guru dan akan
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Inti dari RPP adalah usaha
untuk memproyeksikan langkah-langkah yang akan diambil oleh guru dalam
menjalankan kegiatan pembelajaran. Dokumen ini juga mencakup seluruh kegiatan
sebelum pelaksanaan pembelajaran sebenarnya. RPP yang disusun secara efektif menjadi

Pengembangan Silabus dan Rencana…(Andi Ahmad Wahib) 5


jaminan bahwa setengah dari kesuksesan pembelajaran telah diperoleh. Sebaliknya, jika
guru tidak berhasil merencanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
pelaksanaan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik juga akan sulit terlaksana. Oleh
karena itu, kemampuan guru dalam menyusun RPP memiliki signifikansi yang besar
karena itu merupakan salah satu aspek utama dari peran mereka dalam proses
pembelajaran(Nidaul Hasanah, 2023).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan
perencanaan jangka pendek yang bertujuan untuk memperkirakan atau merencanakan
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, RPP adalah suatu usaha untuk mengantisipasi
tindakan yang akan diambil selama kegiatan pembelajaran. Pengembangan RPP menjadi
hal yang penting untuk menyelaraskan komponen-komponen pembelajaran, termasuk
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi
dasar digunakan untuk mengembangkan potensi peserta didik, materi standar
memberikan makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar digunakan untuk
mengukur pencapaian kompetensi, serta menetapkan langkah-langkah yang diperlukan
jika kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.
Dalam pengembangan RPP, penting untuk memperhatikan minat dan perhatian
peserta didik terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang menjadi fokus
pembelajaran. Pada konteks ini, guru tidak hanya seharusnya berperan sebagai pemberi
informasi (transformator), tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang mampu
membangkitkan minat dan semangat belajar peserta didik. Guru perlu mendorong
peserta didik untuk belajar dengan cara menggunakan berbagai media dan sumber
belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta mendukung pembentukan
kompetensi dasar. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan RPP(Chudzaifah & Hikmah, 2019).
a. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP perlu memiliki kejelasan; semakin
konkret kompetensi tersebut, semakin mudah untuk diamati, dan semakin tepat
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guna membentuk kompetensi tersebut.
b. Rencana pembelajaran sebaiknya sederhana dan fleksibel, serta dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus mendukung
dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
d. RPP yang dikembangkan harus lengkap dan holistik, serta memiliki pencapaian
yang jelas.
e. Diperlukan koordinasi antara komponen-komponen pelaksanaan program di
sekolah, terutama ketika pembelajaran dilakukan secara tim (team teaching) atau
dengan menggunakan moving class.

Dalam konteks RPP, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
Pertama, persiapan dianggap sebagai suatu proses yang secara kuat diarahkan ke
tindakan masa depan, seperti pembentukan kompetensi, dan mungkin melibatkan peran
pihak lain, seperti pengawas dan komite sekolah. Kedua, persiapan ini berfokus pada

6
tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang, yang dihadapi dengan berbagai
masalah, tantangan, dan hambatan yang tidak pasti. Pengetahuan tentang masa depan
seringkali terbatas, membuat prediksi, terutama terkait kegiatan di kelas, menjadi sulit.
Terlebih lagi, dalam era globalisasi saat ini, tidak menutup kemungkinan bahwa apa yang
direncanakan mungkin sudah dikuasai oleh peserta didik. Ketiga, rencana pembelajaran
memiliki keterkaitan erat dengan cara pelaksanaannya. Oleh karena itu, RPP yang baik
adalah yang dapat dilaksanakan secara optimal dalam proses pembelajaran dan
pembentukan kompetensi peserta didik(Nurzannah et al., 2023).
RPP merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang dihasilkan dari silabus, dan
penyusunannya didasarkan pada Kompetensi Dasar (KD). Rincian KD dijelaskan dalam
Permendikbud 24/2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum
2013 untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Oleh karena itu, unsur-unsur dalam
penyusunan RPP, seperti Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), tujuan, dan materi
pembelajaran, akan dievaluasi sesuai dengan peraturan tersebut dan beberapa pedoman
yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, serta
penerbitan Ditjen PAIS Kemenag, bersama dengan referensi dari kajian pustaka lainnya.
Pengembangan RPP pada intinya mengacu pada prinsip-prinsip manajemen, yaitu
merencanakan (Plan), mempadukan (Organisation), melakukan (Action), dan
mengevaluasi (Controlling). Dalam konteks pembelajaran, langkah-langkah manajemen
yang diimplementasikan melibatkan penentuan tujuan pembelajaran, penggambaran
karakteristik ketercapaian tujuan, pemilihan metode untuk mencapai tujuan, penentuan
alat dan media pembelajaran, serta sumber belajar yang akan digunakan. Selain itu,
langkah-langkah mencapai tujuan juga perlu ditentukan, dan terakhir, evaluasi dilakukan
untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dengan menggunakan teknik evaluasi
yang sesuai, dan alat ukur atau instrumen evaluasi yang relevan(Filia et al., 2019).
Langkah-langkah pengembangan RPP dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada silabus.
b. Mengidentifikasi materi yang akan disajikan untuk mencapai KD.
c. Mengisi identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan
alokasi waktu.
d. Menurunkan Kompetensi Inti dari silabus.
e. Menurunkan KD dari silabus dan merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK).
f. Merumuskan tujuan pembelajaran dari indikator dengan prinsip ABCD (Audience,
Behaviour, Condition, Degree).
g. Merumuskan materi pembelajaran yang melibatkan konsep, fakta, prinsip, atau
prosedur.
h. Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan arah pencapaian KD.
i. Menentukan media, bahan, dan sumber pembelajaran yang akan digunakan.
j. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran, termasuk kegiatan awal, kegiatan
inti dengan langkah-langkah scientific (mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan), dan kegiatan penutup.

Pengembangan Silabus dan Rencana…(Andi Ahmad Wahib) 7


k. Merumuskan teknik penilaian, bentuk instrumen penilaian, dan panduan
penskoran yang mengacu pada tujuan pembelajaran(Vidiarti et al., 2019).

Demikianlah rangkaian langkah-langkah pengembangan RPP yang mencakup


aspek-aspek penting untuk menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.

KESIMPULAN
Pengembangan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan proses yang esensial untuk memastikan
penyampaian materi dan nilai-nilai agama Islam secara efektif dan berkelanjutan. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut, sejumlah langkah dan prinsip perlu diperhatikan.
Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PAI
turut menjadi fokus. Metode tersebut harus mampu mencapai tujuan pembelajaran
sambil memperhatikan nilai-nilai moral dan spiritual. Penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang tepat juga menjadi aspek penting untuk mendukung efektivitas
penyampaian materi PAI.
Pencapaian kompetensi peserta didik menjadi tujuan utama. Silabus dan RPP
harus dirancang dengan fokus pada perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap peserta didik. Inklusivitas juga menjadi prinsip yang ditekankan, memastikan
bahwa seluruh peserta didik terlibat dan mendapatkan manfaat dari proses
pembelajaran. Evaluasi yang holistik menjadi aspek integral dalam pengembangan
silabus dan RPP PAI. Proses evaluasi harus mencakup penilaian terhadap pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik, memberikan gambaran menyeluruh tentang
pencapaian mereka.
Keterlibatan orang tua dan masyarakat menjadi elemen penting dalam
pengembangan silabus dan RPP PAI. Integrasi peran mereka dapat memperkuat nilai-
nilai agama Islam dalam kehidupan peserta didik di luar lingkungan sekolah. Dengan
memperhatikan langkah-langkah dan prinsip-prinsip pengembangan silabus dan RPP
dapat berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan
relevan bagi peserta didik. Keseluruhan proses ini merupakan investasi berharga dalam
membentuk karakter dan moralitas peserta didik, sehingga mereka dapat menjadi
individu yang beriman, berakhlak mulia, dan memberikan kontribusi positif dalam
masyarakat.

REFERENCES
Anam, N. (2021). Manajemen Kurikulum Pembelajaran PAI. Ta’limDiniyah: Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 1(2), 129–143.
https://doi.org/10.53515/tdjpai.v1i2.10
Chudzaifah, I., & Hikmah, A. N. (2019). Pengembangan Rpp (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) Berbasis Pendidikan Karakter. Transformasi : Jurnal Kepemimpinan &
Pendidikan Islam, 3(1), 41–58. https://doi.org/10.47945/transformasi.v3i1.326
Filia, U., Sarjuni, & Shidiq, G. (2019). Keterampilan Guru Pai Dalam Mengembangkan RPP

8
( Studi Kasus Di SMA Negeri 1 Karangtengah). Conference on Islamic Studies (CoIS ),
292–310. http://lppm-unissula.com/jurnal.unissula.ac.id/index.php/cois/article/
view/8001/3642
Fitra, E. (2023). Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Pengembangan Silabus Dan RPP
Melalui Pola Pembinaan Profesional Dengan Pendekatan Kooperatif Di SMA Negeri
14 Medan Semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023. Cybernetics: Journal Educational
Research and Social Studies, 4(1), 9–19.
http://pusdikra-publishing.com/index.php/jrss
Gede, P. (2020). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui Diskusi kelompok Terfokus di
SMAN 1 Waingapu. Indonesian Journal of Educational Development, 1(1), 13–27.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3760430
Juni Erpida Nasution. (2018). Pengembangan Silabus Pendidikan Agama Islam (Pai)
Untuk Meningkatkan Pemahaman Guru Terhadap Kompetensi Siswa. Al-Ihda’ :
Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran, 13(1), 87–109.
https://doi.org/10.55558/alihda.v13i1.9
Ni’matus Sholiha. (2022). Pengembangan Silabus Standar Kompetensi Mteri Pendidikan
Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah. In Jds (1st ed.). CV.JAUHAROH DARUSALAM.
Nidaul Hasanah. (2023). MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU PAI-BP DALAM
PENYUSUNAN RPP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI FOCUS GROUP
DISCUSSION (FGD) DI MGMP PAI-BP SMP WILBI KABUPATEN LEBAK SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020. Jupendik: Jurnal Pendidikan, 7(1).
Nurzannah, Syamsuyurnita, & Munawir Pasaribu. (2023). Pengembangan Silabus dan
Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Kemuhammadiyahan di Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 547–564.
https://doi.org/10.30868/ei.v12i02.4991
Riduwan, R. (2018). Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Pengembangan
Silabus dan RPP Melalui Pembinaan Profesional Kepala Sekolah Dengan Pendekatan
Kooperatif. Jurnal Global Edukasi, I(4).
http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE/article/view/141%0Ahttp://
jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE/article/viewFile/141/102
Shinta, R. (2017). Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Pengembangan Silabus Dan RPP
Melalui Pola Pembinaan Profesional Dengan Pendekatan Kooperatif Di SMA Negeri
27 Jakarta Pusat. Inspirator Guru Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(5), 25–36.
Vidiarti, E., Zulhaini, Z., & Andrizal, A. (2019). Analisis Kemampuan Guru Pendidikan
Agama Islam Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
Kurikulum 2013. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(2), 102–112.
https://doi.org/10.18860/jpai.v5i2.5858

Pengembangan Silabus dan Rencana…(Andi Ahmad Wahib) 9

Anda mungkin juga menyukai