Anda di halaman 1dari 7

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

(PLTA) DI SUNGAI KUALU KABUPATEN TOBA SAMOSIR


PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS REVIEW SKRIPSI

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Teknik Listrik Tenaga Air

Dosen pengampu:
Dr. Linda Prasetyorini, ST., MT.

Disusun Oleh:
1. Oktantian Hermawan (205060400111003)
2. Adin Fath Abiyyu Putra (205060400111038)
3. Jihan Faradillah Dharyatiputri (205060401111002)
4. Tri Septia Indri Hariani (205060401111003)
5. Achmad Aditya Firmansyah (205060401111004)

DEPARTEMEN TEKNIK PENGAIRAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
A. Informasi Skripsi
1. Judul Skripsi :
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Di Sungai Kualu Kabupaten
Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara
2. Instansi : Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
3. Nama penyusun : Billy Mosis Priyambodo
4. Jumlah Halaman : 225 halaman
5. Kategori : Teknik Pengairan Konsentrasi Perencanaan Bangunan Air
6. Tahun : 2018
7. Deskripsi singkat :
Pada studi perencanaan ini, akan dilakukan perencanaan dan analisis terkait
perencanaan pembangkit listrik di Aek Kualu, Kabupaten Toba Samosir. Perencanaan
mulamula dilakukan analisis debit andalan yang bertujuan untuk menentukan setiap
dimensi bangunan hingga daya dan energi dari PLTA Kualu. Bangunan yang
direncanakan meliputi Intake, Feeder Canal, Bak Pengendap, Saluran Pembawa, Bak
Penenang, Pipa Pesat, Rumah Pembangkit, dan Saluran Pembuang. Nantinya, Setelah
direncanakan seluruh komponen PLTA, maka akan diketahui nilai daya (Kw) yang
dihasilkan serta produksi energi tahunan (kWh). Sebagai penentu kelayakan proyek,
Analisa Ekonomi menjadi pilihan untuk mengetahui layak tidaknya perencanaan
pembangunan PLTA Kualu.

B. Review Skripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Pada BAB I, disini penulis menjelaskan mengenai latar belakang serta tujuan
dan manfaat yang diperoleh setelah melakukan studi perencanaan PLTA di
sungai Kualu, Sumatera Utara. Dalam rangka pemanfaatan sumber Energi Baru
dan Terbarukan (EBT), maka salah satu sumber EBT dan memiliki potensi
sumber daya alam yang besar di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga air.
Berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN
tahun 2016-2025, PLN memproyeksikan konsumsi listrik di tanah air meningkat
dari 216.8 TWh pada tahun 2016 menjadi 457 TWh pada tahun 2025, atau
tumbuh rata-rata 8.6% per tahun. Selain itu, Laporan Master Plan Study for
Hydro Power Development in Indonesia pada tahun 2011, potensi tenaga air
setelah mengalami screening lebih lanjut adalah 26,321 MW. Oleh karena itu,
penulis merasa bahwa sungai Kualu ini berpotensi untuk dibangun PLTA
sehingga penulis melakukan studi perencanaan PLTA di sungai Kualu dan
dengan dilakukannya studi ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada
pembaca tentang perencanaan PLTA dari sisi hidrologi dan hidrolika sehingga
pembaca mengetahui apa saja yang harus dianalisa dalam merencanakan PLTA.
b) Identifikasi Masalah
Sejalan dengan kebijakan pemanfaatan sumber-sumber air untuk kemaslahatan
masyarakat yang lebih luas, maka potensi yang mungkin bisa dimanfaatkan dari
sungai yang ada di wilayah Sumatera Utara yaitu sungai Kualu. Sebelum
mengambil keputusan untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air
di sungai Kualu maka perlu dilakukan studi terhadap lokasi tinjauan dalam hal
ini adalah studi perencanaan bangunan PLTA.
c) Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai,
dalam kajian studi ini diberikan batasan masalah sebagai berikut:
1) Lingkup studi dilakukan di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.
2) Pembangkit listrik tenaga air dilaksanakan dengan memanfaatkan
Bendungan Kualu.
3) Pembahasan merupakan perencanaan hingga perhitungan daya yang
dihasilkan.
4) Tidak membahas tentang operasi dan pendisribusian listrik.
5) Tidak membahas secara detail tentang komponen mekanik dan elektrik.
d) Rumusan Masalah
Dengan adanya batasan masalah pada hal-hal yang akan dibahas pada studi ini,
maka permasalahan yang hendak dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana desain dan sistem dari setiap bangunan air?
2) Apa jenis turbin yang digunakan sesuai karakteristik tinggi jatuh dan
debit?
3) Berapa daya listrik yang dapat dihasilkan?
4) Berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan pada
perencanaan serta analisa ekonominya?
e) Tujuan dan Manfaat Studi
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perencanaan PLTA Kualu yang
meliputi:
1) Mengetahui desain dan sistem dari setiap bangunan air
2) Mengetahui jenis turbin yang digunakan sesuai karakteristik head dan
debit.
3) Mengetahui daya listrik yang dapat dihasilkan.
4) Mengetahui berapa besar RAB yang dibutuhkan dan kelayakan ekonomi
manfaat dari studi ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang
perencanaan PLTA dari sisi hidrologi dan hidrolika kepada para
pembaca sehingga pembaca mengetahui apa saja yang harus dianalisa
dalam merencanakan PLTA.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada BAB II, dijelaskan secara rinci terkait teori-teori Pembagian Pembangkit
Listrik Tenaga air dengan berbagai kriteria, Analisa Hidrologi dalam merencanakan
PLTA, Sistem PLTA, rumus-rumus dalam merencanakan PLTA, Turbin, Generator,
Energi, dan Analisa Kelayakan Ekonomi, rincian pembahasannya seperti berikut :
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
teknis, kapasitas, tinggi jatuh, topografi, dan ekonomi.
2) Dalam perencanaan pembangkit listrik tenaga air dibutuhkan analisa hidrologi
berupa uji data curah hujan sampai debit andalan. Analisa Hidrologi harus
dilakukan karena PLTA memanfaatkan debit andalan dari sungai yang
berpotensi untuk memutar turbin dan nantinya akan dapat ditentukan daya yang
dihasilkan. Pemeriksaan data hujan dapat dibagi menjadi 2 yaitu, Uji
Abnormalitas Metode Outlier dan Uji Konsistensi Metode RAPS. Setelah itu,
ada perhitungan terkait evapotransporasi dan nantinya akan dihasilkan debit
pembangkitan.
3) Sistem PLTA ada beberapa jenis, diantaranya Run Off River, Reservoir dan Dam
Based, dan yang terakhir yaitu Pumped Storage. Setelah ditentukan jenis yang
akan dipakai pada perencanaan PLTA, kita harus menghitung perencanaan
bangunan-bangunan atau saluran yang berhubungan dengan pembangkitan
PLTA, seperti Bangunan Pengambilan (Intake), Tipe dan Struktur Dasar
Saluran, Bak Pengendap, Bak Penenang, Pipa Pesat, Rumah Pembangkit (Power
House), Saluran Pembuang (Tailrace Cannal), Tinggi jatuh efektif, Kehilangan
Tinggi (Head Loss)
4) Turbin dan Generator merupakan benda yang utama dalam perencanaan PLTA,
pada pembahasan di bab ini mencakup tentang Klasifikasi Turbin, Karakteristik
Turbin, Kavitasi dan Titik Pusat Turbin, Dimensi Turbin, Efisiensi Turbin,dan
Generator.
5) Energi atau Tenaga yang dihasilkan dari Turbin juga dibahas di bab ini.
6) Pembahasan terakhir yaitu terkait Analisa Kelayakan Ekonomi yang dibagi
menjadi 3 yaitu, Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), dan
Internal Rate of Return (IRR).

3. BAB III METODE PENELITIAN


Pada BAB III, disini penulis menjelaskan mengenai deksripsi daerah studi, data
teknis bendungan, data-data yang diperlukan, tahapan penyelesaian studi, diagram alir
pengerjaan skripsi, dan matriks pengerjaan skripsi dalam melakukan studi perencaan
pembangkit listrik tenaga air. Pada studi kali ini berada di PLTA Kuala yang terletak di
Desa Lumban Rau Tengah dan Desa Lumban Rau Utara, Kecamatan Nassau,
Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Lokasi ini berada di Daerah Aliran
Sungai Kuala bagian hulu yang memiliki luas basin ± 4600 km2 dan Sungai Kualu
mempunyai panjang sekitar 135 km yang bermuara di Selat Malaka. Pada data teknis
bendungan, letak AS bendungan PLTA kualu secara geografis terletak di 2˚ 16’ 56,83”
Lintang Utara dan 99˚ 23’ 36,71” Bujur Timur, memiliki dua spill way dan satu
emergency spillway. Bendungan kualu memiliki lebar keseluruhan sebesari 27,85 meter
dan memiliki tampungan bersifat long storage dengan kapasitas ± 607770, 22 m3.
Dalam studi ini, penulis membutuhkan beberapa data penunjang dalam melaksanakan
analisis perhitungan, diantaranya Peta Topografi Lokasi Studi untuk penentuan desain
lokasi bangunan dan penentuan tinggi jatuh untuk pembangkit listrik.
Data Klimatologi untuk menghitung evapotransipasi dalam simulasi debit, Data
Curah Hujan untuk analisa debit andalan dalam simulasi debit, Data Debit AWLR untuk
validasi debit yang akan di analisa, dan Data Teknis Bendung PLTA Kualu yang
digunakan untuk pertimbangan ketinggian muka air dan lokasi intake dalam
perencanaan. Selain itu dalam studi ini, penulis juga menyebutkan tahapan penyelesaian
studi diantaranya melakukan kajian letak geografis topogradi dan hidrologi, melakukan
analisa hidrologi, melakukan perhitungan untuk dimensi bangunan air, menentukan
turbin sesuai karakteristik tinggi jatuh dan debit, menghitung daya yang dihasilkan, dan
menghitung rancangan anggaran biaya dan analisa ekonomi PLTA. Dalam pengerjaan
studi ini, penulis Menyusun maktriks pengerjaan skripsi untuk mempermudah dalam
pengerjaan studi ini, diantaranya memiliki parameter Evapotranspirasi, Debit
Observasi, Simulasi Debit, Kalibrasi Debit, Pembangkit Debit, Analisa Debit, Analisa
Debit Andalan, Optimasi Debit, Banungan Pengambilan (intake), Feeder Canal,
Kantong Lumpur, Saluran Pembawa, Bak Penenang, Penstock, Tinggi Jatuh Efektif,
Pemilihan Turbin, Pemilihan Turbin, Penentuan Daya dan Energi, dan Kelayakan
Ekonomi dan Finansial.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada BAB IV, penulis menjelaskan secara detail proses perhitungan data sampai
dengan hasil studi dari perencanaan PLTA Kualu. Dalam penjelasannya, penulis
menjabarkan analisis, mulai dari analisis hidrologi, analisis perencanaan bangunan sipil,
dan penentuan turbin PLTA Kualu dengan disertai interpretasi grafik dan gambar yang
membuat pembaca dapat menangkap maksud dari penulis skripsi ini. Pada analisis data
ini, juga terdapat penjelasan di setiap step perhitungan yang dilaksanakan, hal itu
membuat skripsi ini menjadi lebih mudah dipahami dan menjadi nilai lebih untuk skripsi
ini. Pada BAB IV hasil dan pembahasan, terdapat tahapan-tahapan untuk merencanakan
PLTA Kualu, untuk tahapan-tahapan analisisnya sebagai berikut:
1) Dalam perhitungan analisis hidrologi dimulai dari pengujian data hidrologi, uji
yang dipakai adalah uji abnormalitas Metode Outlier dan uji konsistensi Metode
RAPS untuk menentukan layak atau tidak data hidrologi yang ada.
2) Kemudian dilanjut dengan menganalisis debit banjir dan debit andalan dengan
menggunakan Metode Perbandingan DAS serta Metode NRECA.
3) Hasil dari analisis hidrologi ini nantinya akan digunakan untuk merencanakan
bangunan sipil komponen PLTA meliputi bangunan pengambilan, feeder canal,
bak pengendap, bangunan pengatur, saluran pembawa, pipa pesat, bak
penenang, analisa elevasi turbin, dan saluran pembuang.
4) Setelah direncanakan komponen PLTA, dilanjutkan dengan menganalisis head
loss atau tinggi jatuh untuk menentukan tinggi jatuh efektif.
5) Kemudian, setelah didapat tinggi jatuh efektif, selanjutnya dapat dilakukan
analisis turbin dan generator, dalam analisis ini memperhitungkan mengenai
dimensi turbin, generator, dan pengecekan kavitasi dengan sangat detail dan
disertai gambar grafik serta contoh perhitungan yang membuat pembaca mudah
memahami.
6) Setelah didapat hasil jenis turbin dan generator maka dihitung daya dan energi
yang dihasilkan dari PLTA selama 1 tahun operasi yang nantinya perhitungan
ini digunakan sebagai parameter nilai Pnett dan Enett.
7) Kemudian analisis yang terakhir adalah analisis ekonomi, pada analisis ekonomi
memperhitungkan komponen biaya hingga analisis sensitivitas ekonomi
berdasarkan bunga pinjaman dan perubahan energi yang dihasilkan, serta
sebagai penentuan layak atau tidaknya proyek PLTA Kuali ini untuk
dilaksanakan.
Pada bab ini tentunya masih mempunyai sedikit kekurangan, yaitu terdapat kata
serapan bahasa inggris yang tidak dicetak miring atau italic serta masih terdapat kata-
kata yang tidak baku menurut KBBI, kemudian pada bagian perencanaan bangunan sipil
komponen PLTA seharusnya disertakan gambar komponen yang dimaksud agar para
pembaca dapat mengetahui komponen komponen PLTA yang dijelaskan.

5. BAB V KESIMPULAN
Pada BAB V, menjelaskan kesimpulan dari keseluruhan analisis perencanaan PLTA
Kualu, berdasarkan hasil analisa dan perhitungan maka didapatkan desain dan sistem
dari setiap bangunan akan direncanakan sebagai berikut:
 Bendungan PLTA Kualu dengan 43 meter dan lebar sebesar 55,10 meter untuk
meninggikan muka air dan mengalirkan air masuk dengn tampungan 607770,22
m3, Bangunan pengambilan atau intake menggunakan 2 pintu dengan lebar
masing-masing 3,5 meter, Saluran feeder canal lebar 7 m dan panjang saluran
292 m, Bak pengendap akan direncanakan dengan sistem chamber dimana lebar
5,5 meter, panjang endapan 44 meter dan periode pembilasan 25 hari.
 Selanjutnya Saluran dengan lebar 5 m dan panjang 1825 m, dengan Pipa pesat
diameter 2,4 meter dan ketebalan 12 mm. Bak penenang dengan panjang 75,5 m
lebar 15 m dan volume tampungan sebesar 1623,694 m3.
 Terakhir saluran pembuang dengan lebar 13 m. Kemudian, sesuai dengan
perhitungan dan syarat yang berlaku turbin di PLTA Kualu menggunakan 2
turbin berjenis Francis dengan debit 2 x 9,02 m3/dt dan tinggi jatuh efektif
78,197 meter. Untuk hasil perhitungan daya dan energi didapatkan daya sebesar
12483,82 kW dan energi sebesar 71,171 GWh dalam satu tahun.
Untuk hasil Analisa Ekonomi berdasarkan energi yang dihasilkan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
 Biaya Total = Rp439.636.321.497,28
 Bunga Bank = 10,50 %
 Keuntungan 20 Tahum = Rp593.366.140.515,52
 Benefit Cost Ratio (BCR) = 1,349
 Net Present Value (NPV) = Rp153.729.819.018,24
 Internal Rate of Return (IRR) = 11,15 %
 Payback Period = 14,818 Tahun

Anda mungkin juga menyukai