Makalah Kel 4 Konsep Pencegahan Penyakit
Makalah Kel 4 Konsep Pencegahan Penyakit
SUMATRA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Pencegahan
Penyakit” dengan tepat waktu. Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat ini disusun guna
memenuhi tugas dari bapak Syafran Arrazy, M. K.M., Ph. D. pada mata kuliah Dasar
Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Konsep Pencegahan Penyakit. Penulis mengucapkan terimah kasih sebesar –
besarnya kepada Syafran Arrazy, M. K.M., Ph. D. selaku dosen mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami mengharap kritik dan saran demi kebaikan makalah ini
agar menjadi pembelajaran bagi kami selanjutnya. Dan kami berharap semoga para
pembaca dapat menambah pengetahuan dari makalah yang kami buat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan faktor yang penting bagi manusia. Seseorang hanya dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan maksimal apabila ia dalam keadaan
sehat. Menurut WHO, sehat adalah keadaan dimana adanya kesejahteraan fisik,
mental dan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Jadi,
berlawanan dengan pendapat kebanyakan orang, kata sehat meliputi faktor-faktor
selain kesehatan tubuh, yang apabila terganggu dapat menurunkan produktivitas
pribadi dan dapat berefek tidak baik bagi sekeliling.
Penyakit merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengganggu kualitas
hidup dan menghambat kemajuan manusia. Upaya untuk mengatasi penyakit tidak
hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan. Pencegahan penyakit
merupakan langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
penyakit.
RUMUSAN MASALAH
1
TUJUAN
1. Memahami definisi pencegahan penyakit secara komprehensif.
2. Mengenal dan memahami lima tingkatan pencegahan penyakit.
3. Mengidentifikasi berbagai bentuk Upaya pencegahan penyakit yang dapat
dilakukan.
4. Mengetahui dan memahami strategi dalam pencegahan penyakit.
5. Mempelajari bagaimana konsep pencegahan penyakit yang dapat diterapkan
dalam berbagai setting.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
etimologi berasal dari bahasa latin, praevenire, yang artinya datang sebelum atau
antisipasi, atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat
luas, prevensi diartikan sbegai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya ganggguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Usaha pencegahan penyakit secara umum dikenal berbagai strategi pelaksanaan
yang tergantung pada jenis, sasaran serta tingkat pencegahan. Dalam strategi
penerapan ilmu kesehatan masyarakat dengan prinsip tingkat pencegahan seperti
tersebut di atas, sasaran kegiatan diutamakan pada peningkatan derajat Kesehatan
individu dan masyarakat, perlindungan terhadap ancaman dan gangguan kesehatan,
penanganan dan pengurangan gangguan serta masalah kesehatan, serta usaha
rehabilisasi lingkungan.
Salah satu kegunaan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit adalah untuk
dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Artinya, dengan
mengetahui perjalanan penyakit dari waktu ke waktu serta perubahan yang terjadi di
setiap masa/fase, dapat dipikirkan upaya-upaya pencegahan apa yang sesuai dan
dapat dilakukan sehingga penyakit itu dapat dihambat perkembangannya sehingga
tidak menjadi lebih berat, bahkan dapat disembuhkan. Upaya pencegahan yang
dapat dilakukan akan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit itu dari waktu
ke waktu, sehingga upaya pencegahan itu di bagi atas berbagai tingkat sesuai
dengan perjalanan penyakit.
Leavell dan Clark (1965) : Pencegahan penyakit adalah upaya yang dilakukan
untuk menghambat terjadinya penyakit atau proses patologis pada orang yang
sehat, termasuk promosi kesehatan dan perlindungan khusus.
Winslow (1920) : Pencegahan penyakit adalah upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan dan efisiensi hidup, memperpanjang usia, dan
mencegah kematian dan penyakit.
4
WHO (2023) : Pencegahan penyakit adalah tindakan yang diambil untuk
mencegah terjadinya penyakit dan cedera, dan untuk mempromosikan kesehatan
dan kesejahteraan.1
Manfaat pencegahan penyakit memiliki tujuan yang sama yaitu agar kita bisa
lebih hemat biaya dibandingkan dengan pengobatan. Meningkatkan kualitas hidup
individu dan masyarakat. Dan juga memperkuat sistem kesehatan.
1
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.
5
B. Tingkat Pencegahan Penyakit ( 5 Levels Of Prevention )
Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention. Adapun five level of prevention tersebut
adalah sebagai berikut:
6
terjadinya kecelakaan Baik ditempat-tempat umum maupun tempat kerja.
Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung
tangan dan masker saat bekerja sebagai tenaga Kesehatan. Beberapa usaha lain
di antaranya:
a) Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
b) Isolasi penderitaan penyakit menular
c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di
tempat kerja.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah
pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-
orang yang telah jatuh sakit,agar sakit yang dideritanya dapat segera
diidentifikasi dan secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat. Tindakan
ini dapat mencegah orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah
parah. Perlu kita ketahui bahwa faktor yang membuat seseorang dapat sembuh
dari penyakit yang dideritanya bukan hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang
diminum dan kemampuan si tenaga medisnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh
kapan pengobatan itu diberikan. Semakin cepat pengobatan diberikan kepada
penderita, maka semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh. Diagnosis dini
dan pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi biaya pengobatan dan
dapat mencegah kecacatan yang mungkin timbul jika suatu penyakit dibiarkan
tanpa Tindakan kuratif
7
dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan pemeriksaan
diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau
mamografi atau kolposcopy.
Tujuan utama dari usaha ini adalah Pengobatan yang setepat-tepatnya dan
secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang
sempurna dan segera. Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya
menular. Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :
a) Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan : misalnya
pemeriksaan darah, roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera
memberikan pengobatan.
b) Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person)
untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan
pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya
isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala
penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat
perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak
hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga
kesehatannya, melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu
diberikan.
8
tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan
yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna
dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak mampuan.
Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi menjegah
terjadinya infertilitas. Pada tahapan ini dapat disebut juga pengobatan yang
sempurna (perfect treatment) karena kecacatannya yang ditakutkan terjadi
disebabkan pengobatan kepada penderita tidak sempurna.
Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang
dan membuat cacat si penderita baru kemudian diambil tindakan. Banyak
penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan pengobatan
yang lebih sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat yang
diberikan oleh dokter sampai habis.
e. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi
merupakan tahapan yang sifatnya Pemulihan. Ditujukan pada kelompok
masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga Diharapkan agar benar-
benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali.
Apalagi kalau suatu penyakit sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya,
maka tahapan Rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang menentukan hidupnya
kedepan akan seperti apa nantinya.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi
cacat, untuk Memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan
tertentu. Oleh karena kurangnya Pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak
akan segan melakukan latihanlatihan yang Dianjurkan. Disamping itu orang
yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untik Kembali ke
masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai
anggoota Masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk Orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu
pendidikan kesehatan pada masyarakat. Sebagai contoh pusat-pusat rehabilitasi
9
bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan korban narkoba. Rehabilitasi ini
terdiri atas :
10
C. Bentuk Upaya Pencegahan Penyakit
Upaya preventif/pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan individu
dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara
etimologi berasal dari bahasa latin, praevenire, yang artinya datang sebelum atau
antisipasi, atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat
luas, prevensi diartikan sbegai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya ganggguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Salah satu kegunaan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit adalah untuk
dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Artinya, dengan
mengetahui perjalanan penyakit dari waktu ke waktu serta perubahan yang terjadi di
setiap masa/fase, dapat dipikirkan upaya-upaya pencegahan apa yang sesuai dan
dapat dilakukan sehingga penyakit itu dapat dihambat perkembangannya sehingga
tidak menjadi lebih berat, bahkan dapat disembuhkan.
b) Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah kegiatan yang bertujuan mengencegah kejadian
suatu masalah atau kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan kesehatan
yang bisa kita lakukan seperti promosi kesehatan, lalu meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran tentang Kesehatan. Kemudian membentuk
perilaku hidup sehat. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan.
Perlindungan khusus yang bisa di lakukan seperti Imunisasi, pemberian
Vitamin dan Mineral, pengendalian faktor resiko penyakit.
11
c) Pencegahan Sekunder
Pencegahan skunder adalah kegiatan yang bertujuan mendeteksi penyakit
sejak dini agar cepat ditangani dan mencegah penyakit menyebar. Pada
pencegahan Sekunder kita bisa melakukan pengobatan dini, skrining dan
pemeriksaan kesehatan berkala, diagnosis dini dan melakukan pengobatan
yang tepat, pencegahan komplikasi, juga rehabilitasi fisik dan mental.
d) Pencegahan Tersier
Pencegahan Tersier adalah kegiatan yang bertujuan mengembalikan klien ke
tingkat fungsi tertinggi dan mencegah kerusakan lebih lanjut dalam
kesehatan. Pada pencegahan tersier kita bisa melakukan pembatasan
kecacatan, rehabilitasi fisik dan mental pemberian alat bantu dan dukungan
sosial peningkatan kualitas hidup seperti edukasi tentang manajemen
penyakit juga dukungan psikologis dan sosial.
12
D. Strategi Pencegahan Penyakit
Strategi pencegahan meliputi sasaran dan kegiatan pencegahan yang bervariasi
sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi serta tingkat pencegahannya.
Sasaran pencegahan dapat merupakan individu maupun organisasi masyarakat.
Dalam melaksanakan pencegahan dengan sasaran tersebut dapat dilakukan melalui
usaha setempat yang bersifat tradisional terutama pencegahan dasar atau premordial,
dan dapat pula dilakukan melalui pusat-pusat pelayanan kesehatan yang tersedia di
tempat tersebut.
13
perbikan sanitasi lingkungan dan pengadaan air bersih, peningkatan status
gizi melalui pemberian makanan tambahan maupun berbagai usaha yang
bertujuan untuk menghentikan/mengubah kebiasaan yang mengandung
risiko penyakit tertentu.
c) Usaha yang diarahkan pada peningkatan standar hidup dan lingkungan
pemukiman seperti perbaikan perumahan dan pemukiman, perbaikan system
pendidikan serta social ekonomi masyarakat, yang pada dasarnya merupakan
kegiatan di luar bidang kesehatan.
d) Usaha pencegahan dan penanggulangan keadaan luar biasa seperti kejadian
wabah, adanya bencana alam/situasi perang serta usaha penanggulangan
melalui kegiatan rawat darurat.
14
E. Aplikasi Konsep Pencegahan Penyakit dalam berbagai Keadaan
2
Universitas Indonesia. Pediatri Pencegahan. Dalam : Hassan R, Natipulu PM, eds. Buku kuliah Ilmju
Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Catatan ke 4, Jakarta
1985;I:1-2.
15
b) Konsep Pencegaahan Penyakit Pada Lingkungan
Kontrol pencemaran udara: Mengurangi emisi gas rumah kaca, debu, dan
bahan kimia yang dapat merusak lingkungan, seperti asap industri,
kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah
Pengendalian pencemaran air: Mengurangi kontaminasi air, seperti
dengan mengendalikan pengelolaan limbah industri, pertanian, dan
perikanan, serta melindungi sumber air dari kontaminasi.
Pengendalian pencemaran tanah: Mengurangi kontaminasi tanah, seperti
dengan mengendalikan pengelolaan limbah industri, pertanian, dan
perikanan, serta memperkuat pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengendalian penggunaan bahan kimia: Mengurangi penggunaan bahan
kimia yang dapat merusak lingkungan, seperti penggunaan pestisida,
herbisida, dan bahan kimia industri yang dapat mengganggu lingkungan.
Pengendalian penggunaan energi: Mengurangi penggunaan energi yang
dapat merusak lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, energi
terbarukan terbaik, dan energi terbarukan terbaik.
Pengendalian penggunaan sumber daya alam: Mengurangi penggunaan
sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, seperti hutan, laut,
dan air.
Pengendalian penggunaan bahan bangunan: Mengurangi penggunaan
bahan bangunan yang dapat merusak lingkungan, seperti bahan
bangunan kimia, plastik, dan bahan bangunan yang dapat mengganggu
lingkungan.
16
c) Konsep Pencegaahan Penyakit Pada Industri Makanan
3
Jurnal Kesehatan Gigi Vol.02 No.2, Desember 2015
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara keseluruhan pencegahan penyakit merupakan upaya sosial yang
bertujuan untuk promosi, melindungi, dan mempertahankan kesehatan pada suatu
populasi tertentu. Pencegahan penyakit juga memiliki tujuan untuk mengenali,
menemukan, dan menunda segala kemungkinan penyakit yang mungkin muncul
atau diderita. Pencegahan penyakit harus dilakukan secara berkesinambungan dan
terintegrasi dengan program pencegahan lainnya, seperti pencegahan primer,
sekunder, dan tresier. Pencegahan penyakit sangat membutuhkan dukungan dan
kerjasama dari masyarakat, pemerintah, dan institusi kesehatan untuk berhasil.
SARAN
Dalam konsep pencegahan penyakit maka sebagai mahasiswa kesehatan
masyarakat sangat membutuhkan bantuan juga dukungan kerjasama dari
masyarakat, pemerintah juga institusi kesehatan agar dalam melakukan program
pencegahan penyakit bisa berhasil. Tenaga kesehatan juga harus mempelajari lebih
dalam dan juga membahas bagaimana pencegahan penyakit yang benarn kepada
masyarakat
18
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia. Pediatri Pencegahan. Dalam : Hassan R Natipulu PM, eds. Buku
Kuliah Ilmu Anak Bagian Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
Winslow, C. E. A (1920). The Evolution and Significance of the modern publik health
campaign. American Journal Of Public Health,
19