MAKALAH 1 WAHYU NINGSI 23129272 (Hakikat Dan Konsep Dasar Filsafat)
MAKALAH 1 WAHYU NINGSI 23129272 (Hakikat Dan Konsep Dasar Filsafat)
FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya yang selalu melimpahkan kebaikan kepada kita semua. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Yalvema Miaz, M.A., Ph,D selaku dosen
pembelajaran Filsafat Pendidikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait materi yang saya pelajari. Saya juga mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan,
dan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karya ini merupakan hasil dari kerja keras, dedikasi, dan semangat dalam menggali,
menyusun, dan menyajikan informasi yang bermanfaat. Saya berharap karya ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi pembaca.
Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat dan dapat memberikan pemahaman yang
lebih dalam tentang topik yang dibahas. Kritik dan saran yang membangun selalu kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
3. Aristoteles
Aristoteles merupakan murid Plato, mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip dan penyebab utama dari realitas
yang ada. Ia pun mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang berupaya mempelajari
sebagaimana adanya. Aristoles adalah filsuf besar yang berjasa dalam mewariskan sejumlah
pemikiran dan karya filsafat besar,
hakikat filsafat menurut Aristoteles adalah sebagai berikut:
a. Hakikat filsafat berhubungan langsung dengan ada sebagai pengada atau ada
sebagai sebab dan prinsip pertama dari kenyataan tertinggi. Aristoteles, dalam hal
ini, berada pada posisi selaku seorang realis, atau penganut aliran realisme.
b. Filsafat harus berurusan dengan upaya membangun hidup kekinian.
c. Filsafat harus mendorong pada aksi-praksis, bukan sekedar penalaran spekulatif,
tetapi
harus mendorong pada pengalaman dan pengamalan.
4. Rene Descartes
Descartes adalah seorang filsuf Prancis yang memelopori lahirnya sejarah filsafat
modern dengan mengembangkan aliran filsafat Rasionalisme. Descartes, dengan adalah
rasio itu sendiri. Rasio atau pikiran, bagi Descartes, merupakan dasar bagi segala klaim
kebenaran, kesahihan, ketepatan, dan obyektifitas filsafat itu sendiri Konsekuensinya
segala klaim filosofis yang berada di luar tatanan rasio, harus disangkal kebenarannya dan
patut ditolak keberadaannya sebagai kepalsuan, sesat pikir, kebohongan, dan perasaan
subyektif yang menyesatkan.
6
Karakteristik filsafat
1. Berpikir Radikal
Berpikir Radikal Artinya, ciri berpikir filsafat yang ingin menggali dan menyelami
kenyataan atau ide sampai keakar-akarnya, untuk menemukan dan mengangkat dasar-
dasar pemikirannya secara utuh ke permukaan. Melalui cara pemikiran yang demikian
itu, diperoleh suatu hasil berpikir yang mendasar dan mendalam, serta sebuah
pertanggunganjawaban yang memadai di dalam membangun pemikiran filsafat dan
pikiran keilmuan itu sendiri.
3. Integral
Integral yang berarti mempunyai kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang
utuh sebagai suatu keseluruha atau filsafat memandang objekny secara integral.
4. Menyeluruh
Menyeluruh artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya
ditinjau dari satu sudut pandang tertentu
5. Mendasar
Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai pada hasil yang fundamentalis atau
esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap
nilai dan keilmuan.
6. Rasional
Rasional adalah kemampuan untuk mempertimbangkan aspek dan menganalisis
relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian, baik yang berupa fakta,
opini, maupun data.
7
7. Berpikir Konseptual
Berpikir konseptual adalah proses berpikir dengan menggunakan konsep yang telah
dimiliki berdasarkan hasil pelajaran sebelumnya dalam memecahkan suatu masalah.
9. Berpikir Kritis
Berpikir bukan untuk sekedar menerima kenyataan atau menyesuaikan diri dengan
kenyataan pemikiran atau pandangan orang Justru, inti dari ciri pemikiran filsafat yang
kritis (critics) ini adalah berpikir dalam rangka mengkritik, meragukan, dan
mempertanyakan segala sesuatu, sampai mencari dan memndapatkan dasar-dasar
pertanggungjwaban intelektual.
10. Bersifat filosofis dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis
Filsafat dituntut untuk dapat menjawab pertanyaan mendasar “apa?”, “bagaimana?” dan
untuk apa?
Tujuan mempelajari filsafat menurut para ahli. Terdapat sejumlah tujuan memperlajari
filsafat menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut Harold H. Titus, tujuan filsafat adalah upaya untuk memahai alam semesta,
makna dan nilainya. Menurutnya, apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni
adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komonikasi, dan ekspresi, maka
tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan.
2. Menurut Dr. Oemar A. Hoesin, mengatakan bahwa ilmu memberi kepada kita
pengetahuan, dan filsafat memberi kepada kita hikmah. Tujuan filosofi yaitu memberi
kepuasaan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yaitu kebenaran yang teratur.
3. Menurut Nasib Alisyahbana, berpendapat bahwa tujuan filsafat dapat memberikan
ketenangan pikiran dan ketabahan, bahkan kematian.
4. Menurut Radhakrishnan, mengatakan bahwa tujuan filsafat bukan sekedar
mencerminkan semangat semasa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju.
Dengan belajar apa itu filsafat, seseorang akan cenderung berpikir kritis dengan
mempermasalahkan hakikat persoalan dan mempertanyakan jawaban yang
dikembangkan. Hal itu tentu saja dapat membuat kita lebih arif dan bijaksana, inilah
merupakan manfaat utama filsafat.
Manfaat lain dari filsafat yaitu dapat membuat kita berpikir, merenung, memilih dan
bertingkah laku serta bertindak berdasarkan keyakinan yang kita panuti dan dinilai
merupakan permasalahan yang tidak tuntas di jawab hanya dengan tradisi, konvensi,
ilmu, atau gabungan semuanya. Pencarian dan penuntasan masalah akan banyak terbantu
8
dengan filsafat. Sebab, filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan dan tindakan kita,
meskipun kebanyakan hal itu tanpa kita sadari.
1. Dengan filsafat kita lebih menjadi manusia menghargai manusia dan nilai
kemanusiaan tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan dengan metode dan
pendekatannya yang spesifik tetapi di bijaksana dalam mengamalkan atau
menerapkan ilmu pengetahuan itu dalam kehidupannya filsafat berperan lebih
pendidik dan pembangunan nilai kemanusiaan dan manusia itu sendiri.
2. Dengan filsafat seseorang semakin pantas disebut berkepribadian semakin mendekati
kesempurnaan kemanusiaan semakin mendekati dan memiliki Apa yang disebut
kebijaksanaan
3. Filsafat mengajar dan melatih Kita memandang segala sesuatu dengan luas dan bijak
memandang dari berbagai sisi jadi menghindarkan diri kita dan menyembuhkan diri
kita dari kepicikan yang bersifat aku isme dan aku sentrisme
4. Filsafat diharapkan menjadikan kita orang-orang yang dapat menggunakan pikiran
secara mandiri tidak bunda terpengaruh tidak terlalu berpengaruh baginya pendapat
umum
5. Dengan belajar filsafat diharapkan akan dapat memperluas wawasan tentang ilmu
pengetahuan karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, akan bertambah pula
cakrawala pemikiran dan pegangan yang semakin luas dan kukuh
6. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat kita
semakin ditentang dengan kemajuan teknologi beserta dampak positif dan negatifnya
Unsur Filsafat
Di dalam filsafat terdapat tiga unsur yaitu unsur epistemologi, axiologi dan juga ontologi.
Unsur-unsur ini digunakan untuk membahas tentang filsafat lebih dalam lagi. Berikut
rinciannya:
1. Unsur Epistemologi
Merupakan unsur yang berpengaruh dengan karakter pengetahuan, yang digunakan
untuk menentukan yang kebenaran, yang kemudian diklarifikasi dan juga disusun
secara sistematis.
2. Unsur Axiologi
Adalah unsur yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ilmu pengetahuan, yang
berkaitan dengan manfaat pengetahuan, kaidah moral dan untuk menentukan objek
kajian terhadap moral tersebut.
3. Unsur Ontologi
Unsur ini untuk mengetahui sesuatu secara umum, untuk mencari sesuatu inti di
dalam sebuah kenyataan, dengan hakikat sesuai dengan realita.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang tertua dan mendasar dari semua
disiplin ilmu pengetahuan. Filsafat berusaha untuk membahas hakikat segala sesuatu,
yang berarti kebenaran yang sesungguhnya atau yang sejati, yang esensial, bukan
yang bersifat kebetulan. Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat juga
dianggap sebagai induk dari segala ilmu yang ada. Filsafat juga dapat dilihat sebagai
kearifan atau pengertian intelektual yang diperoleh lewat proses pemeriksaan secara
kritis ataupun dengan berdiskusi. Dalam konteks ini, filsafat sering disebut sebagai
"ibu dari semua seni" dan juga sebagai "seni kehidupan". Untuk memahami hakikat
filsafat, fungsi, tujuan, serta perkembangan aliran-aliran filsafat, penting untuk
memahami hubungan antara konsep yang satu dan konsep lainnya.
3.2 Saran
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
bacaan dalam makalah ini makalah ini belum sempurna, karena masih banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
10
DAFTAR PUSTAKA
11