Anda di halaman 1dari 2

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku

bangsa, kepercayaan, agama. Keanekaragaman budaya itu malah membuat bangsa Indonesia
tetap satu, sesuai dengan semboyan, Bhineka Tunggal Ika yang artinya meskipun berbeda-
beda tetapi tetap satu jua. Terbentuknya keragaman budaya tak lepas letak wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayahnya oleh lautan. Kondisi ini membuat tiap
daerah atau masyarakat mempunyai corak, ciri khas dan budaya masing-masing.. Ciri khas
kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan
ciri badaniah (fisik).

Pada dasarnya, Suku Dayak memiliki kepercayaan Kaharingan, memiliki produk budaya,
yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari hari. Mereka juga percaya seluruh benda-
benda dan tumbuh-tumbuhan yang ada disekelilingnya, selain berjiwa dapat pula berperasaan
seperti manusia. Bahkan benda-benda tersebut yang mereka percayai mempunyai kekuatan
sakti.
Hal yang patut disayangkan, produk produk budaya suku dayak belum banyak diketahui oleh
masyarakat luas dan mulai ditinggalkan, atau kelangkaan bahan-bahan baku untuk
menghasilkan produk tersebut. Karena sebagian besar produk-produk tersebut dihasilkan dari
hutan.

Alih fungsi hutan merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat adat

Seperti Tas selimpang, Gelang Simpai Meratus, Bakol, Arangan, Balihung dan produk
budaya lain, yang merupakan hasil produksi

Kemudian kesenian selanjutnya adalah gelang Simpai. Gelang Simpai menggunakan pohon
lang’am, yang batang tubuhnya di gunakan untuk membuat gelang simpai.

Tata rias dan busana penari laki-laki, tata rias yang digunakan pada penari laki-laki Tari
Ngajat Iban Penyambutan menggunakan foundation, bedak, shading untuk mempertegas
bentuk wajah dan menggunakan lipstick berwarna natural agar penari tidak terlihat pucat
ketika berada diatas panggung. Tata rias pada Tari Ngajat Iban untuk menunjang penampilan
di atas panggung. Busana atau kostum yang digunakan penari laki-laki pada penyajian Tari
Ngajat Iban penyambutan yaitu sirat yang terbuat dari kain songket yang dipakai di pinggang
dengan cara dililitkan di pinggang, ujung sirat berada di depan dan di belakang, celana
pendek (leging pendek), baju atau rompi yang terbuat dari kain songket, topi atau songkok
yang dihiasi manik, serta menggunakan kalung, dan simpai (gelang di lengan).

Gelang simpai merupakan gelang khas Kalimantan yang langsung dianyam di tangan orang
yang ingin memakainya. Biasanya dibuat oleh balian (ketua adat) dayak yang biasa
memimpin upacara/aruh adat dayak.

Menurut salah satu pemuda dayak yang juga pengrajin gelang simpai, Ibnu Iberahim, gelang
simpai dipercaya oleh masyarakat dayak mengandung kekuatan magic seperti menolak
(Parangmaya) atau sihir dan juga ilmu hitam.

“Selain itu juga dipercaya oleh masyarakat setempat untuk menolak seperti gangguan dari
roh-roh jahat yang ada di hutan/ alam Meratus, menetralisir racun atau toxin lewat pori-pori
tubuh, menambah keberanian pada pemuda-pemuda dayak,” terangnya kepada
Kanalkalimantan.com, Sabtu (19/6/2021)
Ibnu Iberahim mengatakan, gelang simpai juga dipercaya sebagai simbol persaudaraan yang
erat bagi masyarakat dayak Meratus Loksado. Karena bahan yg digunakan untuk membuat
gelang simpai merupakan satu kesatuan yang tak terputus.

Gelang simpai ini terbuat dari tumbuhan serat pakis atau biasa disebut (Alang Am) yang
bahan bakunya hanya bisa ditemukan di hutan

Proses pembuatannya disesuaikan dengan pergelangan tangan si pemakai, sehingga sulit


untuk dipindahtangankan dan secara langsung dibuat ditangan pemakainyan.
Bagi Suku Dayak anyaman simpai ini dulunya hanya sebagai aksesoris Mandau, yang
memiliki tingkatan, yakni semakin tinggi simpai yang dibuat, semakin tinggi pula
kemampuan sang pemilik dalam menggunakannya.

Seiring perkembangan zaman, anyaman simpai mulai bergeser fungsinya menjadi aksesoris
seperti gelang dan cincin untuk cendera mata. Ketika orang menggunakan gelang Simpai
pertanda pernah menginjak perkampungan orang Dayak.

Anda mungkin juga menyukai