SOP TATA LAKSANA TB
SOP TATA LAKSANA TB
: KMP/SOP/I/ /
No.Dokumen
2023
SOP No.Revisi :0
Tanggal Terbit : 03 Januari 2023
Halaman : 1/2
a. Gagal.
Penderita tuberkulosis BTA (+) yang tetap BTA (+) atau
kembali BTA (+), pada 1 bulan sebelum akhir pengobatan /
lebih.
Penderita tuberkulosis BTA (─), RO (+); menjadi BTA (+)
pada akhir pengobatan Intensif.
b. Kasus Kronis
Penderita tuberkulosis yang masih BTA (+) setelah selesai
pengobatan ulang Kategori 2.
1. Kategori 1 untuk penderita :
TBC Paru BTA (+)
TBC Paru BTA (-) RO (+)
TBC Ekstra Paru
Penderita baru BTA (-) RO (+)
2. Kategori 2 untuk penderita :
Penderita kambuh (relaps)
Penderita gagal (failure)
2/2
Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)
4. Peningkatan mutu pelayanan dengan paduan OAT sesuai strategi DOTS
5. Angka konversi pada akhir pengobatan intensif > 80% dan angka
kesembuhan > 85%
6. Demi terselesaikannya pengobatan penderita (sembuh) pengelola program
bertindak sebagai PMO
2. Tujuan Untuk melaksanakan penatalaksanaan tuberculosis paru
3/2
Uji Tuber-kulin Positif
(>10mm
atau <
5 mm
pada
keadaan
imunosu
presi
Parameter 0 1 2 3 Skor
Demam tanpa
se-bab yang +
jelas
Pembesar-an ≥ 1 cm
kelenjar limfe Lebih dari satu
kolli, aksila, Tidak nyeri
inguinal
Pembeng- Pembeng
kakan tu-lang -kakan
atau sendi tu-lang Ada
Ada
pang-gul, lutut, atau pembe
pembengkak-
falang sendi ngkak
an
pang-gul, -an
lutut,
falang
4/2
toraks ront-gen
if
toraks
Skor Total
5/2
Fase Sisipan
Diberikan kepada penderita BTA (+) yang pemeriksaan
ulang dahak pada akhir fase intensif tetap BTA (+)
Jenis obat yang diberikan sama seperti fase Intensif selama
4 minggu.
Dosis :
Berat badan : 30 – 37 kg = 2 tablet
Berat badan : 38 – 54 kg = 3 tablet
Berat badan : 55 – 70 kg = 4 tablet
Berat badan : > 71 kg = 5 tablet
Bagi Penderita tuberkulosis BTA (─), RO (+); menjadi BTA
(+) pada akhir pengobatan Intensif dan Penderita tuberkulosis
BTA (+)
yang tetap BTA (+) atau kembali BTA (+), pada 1 bulan
sebelum akhir pengobatan / lebih pengobatannya pindah ke
kategori II mulai awal.
Kategori II.
Dosis :
Berat badan : 30–37 kg = 2 tab + streptomisin 500mg
Berat badan : 38–54 kg = 3 tab + streptomisin 750mg
Berat badan : 55–70 kg = 4 tab + streptomisin 1000mg
Berat badan : > 71 kg = 5 tab + streptomisin 1000 mg
6/2
Bagi Penderita tuberkulosis BTA (+) yang tetap BTA (+) atau
kembali BTA (+), pada 1 bulan sebelum akhir pengobatan /
lebih dilakukan uji kepekaan atau dirujuk ke UPK Spesialistik.
B. Pada anak.
Anak dengan berat badan > 5 Kg
Fase Intensif
100 mg INH
150 mg Rifampicin
400 mg Pirazinamid
Fase Lanjutan (intermiten)
100 mg INH
150 mg Rifampicin
Dosis :
Berat badan : 5 – 10 kg = ½ sachet
Berat badan : 11 – 20 kg = 1 sachet
Berat badan : 21 – 33 kg = 2 sachet
Berat badan : > 34 kg = menggunakan IFDC
Anak dengan berat badan < 5 Kg
Harus dirujuk ke rumah sakit
2.3 Pengobatan pada keadaan khusus
2.3.1 Wanita hamil
Semua OAT aman untuk wanita hamil kecuali streptomisin.
Streptomisn tidak dapat dipakai karena bersifat permanent ototoxic
dan dapat menembus barier placenta.
2.3.2 Ibu menyusui dan bayinya
Semua OAT aman untuk ibu menyusui, untuk bayinya diberikan
profilaksis
2.3.3 Wanita penderita TBC pengguna kontrasepsi
Seyogyanya menggunakan kontrasepsi non hormonal atau
kontraseps yang mengandung estrogen dosis tinggi (50 mcg),
karena rifampicin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal yang
dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut.
2.3.4 Penderita TBC dengan infeksi HIV/AIDS
OAT tetap efektif pada penderita HIV/AIDS
7/2
2.3.5 Penderita TBC dengan hepatitis akut
Pengobatan ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami
penyembuhan.
8/2
kontak mendapat pengobatan, bila balita belum mendapat imunisasi
BCG diberikan BCG usai pemberian INH.
3. EVALUASI
3.1. Evaluasi hasil pemeriksaan mikroskopis dilakukan 3 bulan sekali dengan
mengirimkan 20 slide BTA (+) dan (-)
3.2. Evaluasi pengobatan dilakukan 6 bulan sekali meliputi :
3.2.1. Angka konversi
3.2.2. Angka kesembuhan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. BP Umum
2. Laboratorium
3. Obat/ Farmasi
4. Rekam medis
5. Promkes
9/2