Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR AKUNTANSI

MENIDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PENOMENA

Dosen Pengampuh:

Iwin Arnova, SE., M.Ak

Disusun Oleh :

Reka Sintia 20040020


Bunga Purnamasari 20040016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bengkulu, 01 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 5

1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................................... 5

BAB II PENDAHULUAN .......................................................................................................... 6

2.1 Pengertian permasalahan atau penomena .......................................................................... 6

2.2 Mapping Literasi dan Kondisi Rill .................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam suatu proses
penelitian. Ketika seorang peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti maka
langkah selanjutnya adalah mendesak adanya suatu identifikasi masalah dari suatu fenomena
yang tengah diamati tersebut. Dalam suatu penelitian sosial, proses identifikasi masalah
sendiri dapat dilakukan dengan cara mendeteksi suatu permasalahan sosial yang tengah
diamati. Dari situ, peneliti kemudian akan mengambil langkah untuk mengetahui lebih
lanjut, bisa dengan melakukan berbagai observasi, membaca literatur, atau bahkan
melakukan survei awal. Identifikasi masalah dalam suatu penelitian merupakan langkah
yang diambil oleh seorang peneliti di awal riset. Peneliti sendiri akan melakukan identifikasi
masalah dengan menjelaskan terlebih dahulu apa masalah yang ditemukan serta bagaimana
masalah tersebut akan diukur dan dihubungkan dengan suatu prosedur penelitian.

Literasi ialah sebuah istilah yang mengacu kepada kemampuan serta kemahiran individu
dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, menyelesaikan persoalan dan sebagainya
yang dibutuhkan dala kehidupan sehari-hari (Poernamawatie, F., & Winarni, Y., 2021).
Literasi sejatinya tidak hanya berupa kemampuan Dasar atau pendukung dalam proses
pembelajaran saja, melainkan literasi telah jadi aspek penyokong kebutuhan setiap individu
akan kemampuan berpikir saat mengatasi persoalan, sekaligus etika perilaku sosial dalam
bersosialisasi antar kelompok di masyarakat (Pratiwi, 2019). Terdapat berbagai macam jenis
literasi Dasar, Literasi budaya juga diartikan selaku kekuatan dalam mengetahui dan
mengenal budaya, baik budaya nasional maupun kearifan lokal yang dimiliki bangsa serta
berkeinginan untuk melestarikan budaya tersebut. Budaya ialah sebuah segala sesuatu yang
mencakup wawasan, keyakinan, kesenian, keilmuan, moral, hukum adat istiadat serta daya
yang lain sekaligus kebiasan-kebiasaan dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud permasalahn atau penomena?


2. Apa yang dimaksud dengan mapping literasi dan kondisi rill?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Memahami apa itu permasalahan atau penomena


2. Memahami apa itu mapping literasi
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian permasalahan atau penomena

Identifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami
sebagai upaya mendefinisikan problem serta membuat definisi tersebut menjadi lebih
terukur atau measurable sebagai suatu langkah awal penelitian. Singkatnya, dengan
mengidentifikasi masalah kemudian adalah mendefinisikan masalah penelitian. Sebagai
contohnya saat kamu mengamati anak-anak bermain pasir di halaman sekolah. Ketika
mengamati mereka, biasanya akan muncul ide tentang tingkat intelegensi atau kemampuan
berpikir anak yang umumnya berbeda-beda. Beberapa anak ini sekilas terlihat lebih cerdas
jika dibandingkan dengan anak lainnya, misalnya saja saat membangun istana pasir atau
sandcastle. Rasa penasaran yang akan menuju pada keinginan untuk melakukan penelitian
tentang tingkat intelegensi anak-anak yang berbeda-beda.

Perlu diketahui bahwa proses identifikasi masalah dalam penelitian selalu melibatkan
suatu pendefinisian konsep (misalnya adalah kecerdasan) dan upaya agar konsep ini dapat
diukur. Untuk melakukan identifikasi masalah, kita kemudian dapat mendefinisikan
masalahnya ada pada tingkat kecerdasan anak-anak yang kita amati secara bervariasi atau
berbeda-beda. Bagaimana tingkat kecerdasan itu dapat diukur pada suatu penelitian? Tingkat
kecerdasan ini kemudian dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya menilai kelancaran
berbicara, test IQ, pola komunikasi dengan anak lain, dan lain sebagainya. Artinya,
mengidentifikasi masalah dapat dianggap pula sebagai proses ”meramu bahan mentah”
untuk kemudian ”menyajikan masakan” berupa rumusan-rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian. Jika suatu identifikasi masalah diibaratkan proses memasak, maka makanan yang
disajikan adalah rumusan masalah. Kecerdasan atau intelegensi dalam kasus ini kemudian
merupakan sebuah konsep.

2.1.1 bagian identifikasi masalah


Berikut ini adalah Bagian-bagian yang terdapat pada suatu Identifikasi Masalah.
Identifikasi masalah dalam penelitian selalu terdiri dari Identifikasi dengan jelas apakah akar
penyebab masalah , serta pengembangan suatu pernyataan masalah terperinci yang kemudian
mencakup efek masalah pada suatu fenomena. Sehingga perihal ini serta banyak sumber lah
yang akan membantu seorang peneliti dalam mengidentifikasi suatu masalah penelitian yang
lebih bermakna, di antaranya adalah pengalaman, perubahan teknologi, perubahan sosial,
diskusi, teori, sastra, dan ketidakpuasan. Agar masalah penelitian tetap ada, terdapat sejumlah
elemen inti yang harus melekat. Diantaranya:

1. Seorang individu atau pada suatu komunitas atau Lembaga maupun organisasi yang
terkait dengan masalah tersebut akan menempati suatu area geografis tertentu.
2. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam menyelesaikan masalah, artinya harus ada
beberapa tujuan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Jika tidak maka akan
“memuakkan” untuk suatu alasan dan pemahaman bersama dalam melakukan penelitian.
3. Beberapa cara alternatif atau jalan Tindakan yang harus diambil. Setidaknya harus
terdapat dua garis tindakan yaitu mencapai tujuan.
4. Pada keraguan dalam pikiran seorang peneliti sehubungan dengan pemilihan alternatif.
Ini artinya bahwa penelitian kemudian harus menjawab pertanyaan mengenai efisiensi
relatif dari alternatif yang mungkin.
5. Adanya suatu lingkungan yang terkait dengan permasalahan tersebut.
2.1.2 Langka melakukan identifikasi masalah
Untuk memfasilitasi bagaimana peneliti kemudian dapat memilih masalah untuk
membangun studi penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Deduksi dari Teori, Pada deduksi dan teori akan berkaitan secara langsung dengan
deduksi yang dibuat dari filosofi sosial atau generalisasi yang umumnya terkandung
dalam kehidupan masyarakat yang akrab dengan peneliti. Deduksi ini sendiri terdiri dari
perilaku manusia atau human behavior yang kemudian dicocokkan atau disesuaikan
dalam kerangka referensi empiris melalui suatu penelitian. Dari sebuah teori, peneliti
kemudian dapat merumuskan masalah penelitian atau hipotesis yang menyatakan
temuan-temuan yang diharapkan dalam suatu situasi empiris tertentu.

2. Perspektif Interdisipliner, Dengan mengidentifikasi suatu masalah yang menjadi dasar


studi penelitian ini kemudian dapat berasal dari suatu gerakan akademis dan pengetahuan
yang berasal dari disiplin ilmu di luar bidang studi utama peneliti. Tinjauan literatur ini
sebaiknya terkait dan harus mencakup pemeriksaan penelitian dari disiplin ilmu terkait,
yang kemudian dapat memaparkan peneliti kepada jalan baru eksplorasi serta teknik
analisis data. Pendekatan interdisipliner ini digunakan untuk memilih masalah penelitian
menawarkan kesempatan juga dalam membangun pemahaman yang lebih komprehensif
tentang masalah kompleks yang mungkin diberikan oleh disiplin ilmu apa pun.

3. Mewawancarai Praktisi, Identifikasi masalah mengenai topik penelitian tertentu


kemudian dapat muncul dari suatu diskusi formal atau informal dengan praktisi yang
akan memberikan wawasan tentang arah baru untuk penelitian di masa mendatang serta
bagaimana membuat temuan penelitian kian relevan dengan praktik. Diskusi dengan para
ahli di lapangan, seperti pekerja sosial, guru, penyedia layanan kesehatan, dan lain-lain.
Dengan menawarkan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah praktis, “pekerjaan
nyata” yang mungkin dipahami atau diabaikan dalam suatu lingkaran akademis.
Pendekatan ini juga memberi beberapa pengetahuan praktis yang kemudian dapat
membantu dalam suatu proses perancangan dan pelaksanaan studi peneliti.

4. Pengalaman Pribadi, Pengalaman sehari-hari dari peneliti juga dapat menciptakan suatu
masalah yang berharga untuk diselidiki. Peneliti hanya perlu memikirkan secara kritis
tentang pengalamannya sendiri atau frustrasi dengan masalah yang tengah dihadapi suatu
komunitas, masyarakat, atau di lingkungan yang menjadi objek penelitian. Contoh
Identifikasi Masalah yang Berdasarkan kepada Pengalaman Pribadi Misalnya saja dari
pengamatan yang disengaja pada hubungan tertentu yang tidak memiliki penjelasan yang
jelas atau menyaksikan suatu peristiwa berbahaya bagi seseorang atau kelompok atau
yang tidak biasa.

5. Literatur yang Relevan, Pemilihan masalah penelitian seringkali dapat berasal dari suatu
tinjauan ekstensif serta menyeluruh atas penelitian terkait dengan keseluruhan bidang
minat peneliti. Hal ini kemudian dapat mengungkapkan dimana kesenjangan pemahaman
peneliti tentang suatu topik. Penelitian juga dapat dilakukan untuk: Mengisi suatu
kesenjangan pengetahuan dengan Mengevaluasi apakah contoh metodologi penelitian
yang digunakan pada suatu studi sebelumnya apakah dapat diadaptasi untuk memecahkan
suatu masalah yang lain Menentukan apakah suatu penelitian serupa dapat dilakukan
pada bidang subjek yang berbeda atau diterapkan pada sampel penelitian yang berbeda
misalnya saja pada suatu kelompok orang yang berbeda. Selain itu, peneliti juga dapat
menyimpulkan studi mereka dengan mencatat implikasi penelitian lebih lanjut; hal ini
dapat menjadi suatu sumber masalah yang berharga untuk dapat diselidiki oleh seorang
peneliti.

2.2 Mapping Literasi dan Kondisi Rill

Mapping adalah proses pembuatan peta atau grafik yang mewakili suatu wilayah atau
konsep dalam bentuk visual. Ini melibatkan pengumpulan data geografis, informasi spasial,
atau informasi lainnya, dan mengubahnya menjadi representasi grafis yang dapat
dimengerti. Peta yang dihasilkan dari proses pemetaan ini dapat berupa peta geografis, peta
tematik, peta konseptual, atau jenis peta lainnya, tergantung pada tujuan dan konteks
penggunaannya. Pemetaan dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk survei
lapangan, penginderaan jauh, pemrosesan data geografis, dan teknologi informasi geografis
(GIS). Data yang digunakan dalam pemetaan mencakup koordinat geografis, batas wilayah,
topografi, iklim, populasi, infrastruktur, dan informasi lainnya yang relevan dengan wilayah
atau konsep yang sedang dipetakan. Sedangkan mind map adalah gambar dari kerangka
atau peta pikiran yang telah kamu kelompokan berdasarkan ide-ide yang ada di pikiranmu.
Dengan menggunakan mind mapping kamu juga bisa mendapatkan beberapa manfaat
seperti, Membantu memahami konsep-konsep baru. Menemukan ide-ide kreatif.

2.2.1 Cara Membuat Mind Mapping

Berikut ini adalah cara membuat mind mapping yang bisa kamu ikuti dengan mudah.

1) Tentukan Topik Utama Untuk membuat mind mapping, tentu kamu memerlukan
topik utama. Topik utama bisa kamu temukan dari masalah yang sedang kamu
hadapi atau dari sesuatu yang sedang kamu pelajari saat ini. Topik utama yang akan
dibahas adalah topik dengan artian yang luas, yang nantinya akan kamu kupas
hingga bagian yang paling dalam.
2) Tuliskan Poin Penting dari Topik Tuliskan daftar poin penting yang berkaitan dari
topik yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Poin penting yang dimaksudkan
adalah seluruh gagasan penting yang menyangkut topik tersebut. Daftar yang kamu
tuliskan di sini nantinya akan menjadi cabang-cabang pertama dari topik. Misalnya
topik utama yang dipilih adalah bisnis, maka cabang-cabang pertama dari topik ini
adalah produk, produksi, harga, marketing, pelanggan dan competitor
3) Tuliskan Kata Kunci yang Relevan Melanjutkan poin sebelumnya, kamu bisa mulai
dengan menuliskan daftar kata kunci yang relevan dalam mendeskripsikan setiap
cabang yang telah kamu tuliskan. Misalnya di cabang produk, kamu bisa menuliskan
kata kunci dari produk yang akan kamu buat. Pada cabang produksi, kamu bisa
menuliskan kata kunci dari bahan baku apa saja yang akan dipakai. Lanjutkan
menulis daftar kata kunci dari setiap cabang yang ada hingga semua cabang memiliki
kata kunci. Daftar kata kunci dari setiap cabang ini nantinya akan digunakan untuk
membuat cabang baru dari cabang utama yang ditentukan sebelumnya. Kamu bisa
menuliskan daftar lainnya untuk membuat cabang-cabang baru. Ini akan
memudahkan kamu dalam mendeskripsikan dengan jelas topik utama dalam
pembuatan mind mapping.
4) Siapkan Peralatan yang Mendukung Untuk memperlancar proses pembuatan mind
mapping, sediakan terlebih dahulu semua alat tulis warna-warni seperti spidol dan
pensil warna. Tidak hanya itu, untuk menambah visual yang menarik, kamu juga bisa
menggunakan washi tape atau stiker karakter dan pesan tempel (sticky note) warna-
warni.
5) Buat Mind Mapping dan Hubungkan Setiap Poin Mulailah membuat mind mapping
dengan berbagai spidol warna. Kamu bisa membuat warna yang berbeda untuk
menghubungkan setiap cabang yang ada, agar mind mapping kamu lebih menarik
dan enak dibaca. Kamu juga bisa menggunakan sticky note untuk menuliskan setiap
kata kunci penting yang ingin ditonjolkan (highlight).
6) Berikan Gambar Ilustrasi Kamu bisa menambahkan gambar ilustrasi yang mewakili
beberapa kata kunci, agar saat kamu melihat mind mapping tersebut, kamu jadi lebih
mengerti kata kunci tersebut. Kamu bahkan bisa mendeskripsikan kata kunci dengan
gambar, sehingga mind mapping tidak memiliki banyak tulisan.
7) Tambahkan Catatan Kecil Bila Diperlukan Selain itu untuk menambahkan informasi
penting yang tidak boleh dilupakan, kamu bisa menambahkan catatan kecil pada
bagian yang kosong untuk menjelaskan secara detail beberapa informasi yang
membutuhkan penjelasan. Catatan kecil akan berguna untuk mengingatkan kamu
akan keterangan yang sulit dan kompleks.

Intinya, membuat mind mapping adalah tentang bagaimana sekumpulan tulisan panjang
dapat diubah menjadi beberapa kata kunci penting yang perlu diingat. Cara membuat mind
mapping di atas bisa membantu kamu dalam menyelesaikan masalah atau pun membantu
dalam melakukan pekerjaan agar tidak ada yang terlewatkan. Membuat mind mapping
adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan bagi kamu yang bekerja sebagai Project
Manager, untuk memetakan seluruh kegiatan operasional perusahaan.

Selain itu kamu bisa meningkatkan performa kerjamu dengan mengikuti sertifikasi
Project Management Ready bersama MyEduSolve. Di sini, kamu bisa mendapatkan fasilitas
belajar untuk mempersiapkan ujian sertifikasi bersama Courseware. Tidak perlu khawatir
jika gagal dalam ujian, kamu bisa melakukan ujian kembali (retake). Kedua fasilitas tersebut
sudah bisa didapatkan secara gratis saat kamu membeli sertifikasi PMR. Dengan kualitas
pembelajaran yang baik, kamu akan semakin berkembang dan kesempatan baru akan lebih
banyak terbuka. Adapun Kondisi rill atau nyata dalam kamus besar bahasa Indonesia
artinya; sungguh. Biasa juga disebut realitas atau kenyataan, dalam bahasa sehari-hari berarti
"hal yang nyata; yang benar-benar ada". semua yang nyata atau ada dalam suatu sistem,
berlawanan dengan hal-hal yang hanya imajiner.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami
sebagai upaya mendefinisikan problem serta membuat definisi tersebut menjadi lebih
terukur atau measurable sebagai suatu langkah awal penelitian. Singkatnya, dengan
mengidentifikasi masalah kemudian adalah mendefinisikan masalah penelitian. Mapping
adalah proses pembuatan peta atau grafik yang mewakili suatu wilayah atau konsep dalam
bentuk visual. Ini melibatkan pengumpulan data geografis, informasi spasial, atau informasi
lainnya, dan mengubahnya menjadi representasi grafis yang dapat dimengerti.

Membuat mind mapping adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan bagi kamu yang
bekerja sebagai Project Manager, untuk memetakan seluruh kegiatan operasional
perusahaan. Selain itu kamu bisa meningkatkan performa kerjamu dengan mengikuti
sertifikasi Project Management Ready bersama MyEduSolve. Adapun Kondisi rill atau
nyata dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya; sungguh. Biasa juga disebut realitas atau
kenyataan, dalam bahasa sehari-hari berarti "hal yang nyata; yang benar-benar ada".
DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet :

http://repository.iainpare.ac.id/2425/4/16.2400.031%20BAB%204.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/identifikasi-masalah/

https://layanan.pintarnya.com/kamus/m/mapping/#:~:text=Mapping%20adalah%20proses
%20pembuatan%20peta,representasi%20grafis%20yang%20dapat%20dimengerti.

https://myedusolve.com/id/blog/7-cara-membuat-mind-mapping-yang-tepat

Anda mungkin juga menyukai