Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cahayani jaya sejati

NIM : 051354624
berasal dari UPBJJ jakarta .
Matakuliah : Pemahaman lintas budaya

Di kota saya, persepsi yang positif terhadap wisatawan dapat membantu masyarakat lokal dalam
menerima dan berinteraksi dengan wisatawan dengan lebih ramah dan terbuka. Berikut adalah
contoh peranan persepsi dalam membantu masyarakat lokal dalam menerima wisatawan:

1. **Pengakuan Ekonomi**: Jika masyarakat lokal melihat wisatawan sebagai sumber


pendapatan yang penting, mereka mungkin lebih terbuka dan ramah terhadap wisatawan.
Persepsi positif tentang kontribusi ekonomi wisatawan dapat mendorong masyarakat lokal untuk
menyambut mereka dengan lebih hangat, karena mereka menyadari bahwa kehadiran wisatawan
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas.

2. **Pentingnya Budaya Lokal**: Jika masyarakat lokal melihat wisatawan sebagai pengunjung
yang menghargai dan tertarik dengan budaya lokal mereka, mereka mungkin lebih termotivasi
untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang budaya mereka. Persepsi ini dapat
mendorong masyarakat lokal untuk lebih aktif terlibat dalam memberikan informasi,
menyelenggarakan acara budaya, atau menjual produk lokal kepada wisatawan.

3. **Kesadaran Lingkungan**: Jika masyarakat lokal percaya bahwa wisatawan menghormati


lingkungan dan peduli terhadap keberlanjutan, mereka mungkin lebih mendukung upaya-upaya
pelestarian alam dan lingkungan. Persepsi positif terhadap sikap wisatawan terhadap lingkungan
dapat mendorong masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan, memelihara
alam, dan menyediakan layanan ramah lingkungan kepada wisatawan.

4. **Hubungan Antarmanusia**: Jika masyarakat lokal melihat wisatawan sebagai tamu yang
menghargai budaya dan adat istiadat mereka, mereka mungkin lebih termotivasi untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan wisatawan. Persepsi positif ini dapat memperkuat
hubungan antarmanusia, mempromosikan saling pengertian, dan membangun kedekatan lintas
budaya antara masyarakat lokal dan wisatawan.

Dengan demikian, persepsi positif terhadap wisatawan dapat memainkan peran penting dalam
membantu masyarakat lokal di kota saya untuk menerima dan berinteraksi dengan wisatawan
secara hangat dan terbuka, sehingga memperkuat hubungan lintas budaya dan meningkatkan
pengalaman wisata bagi kedua belah pihak.

2.) Pernyataan tersebut mengacu pada konsep bahwa ketika seseorang belum bergabung
sepenuhnya dengan masyarakat atau budaya tertentu, kebudayaan pada dasarnya dianggap
sebagai sesuatu yang eksogen atau eksternal bagi individu tersebut. Ini berarti bahwa
kebudayaan dianggap sebagai entitas atau sistem yang berada di luar individu, terdiri dari norma,
nilai, tradisi, dan praktik yang dipertahankan dan dihormati oleh masyarakat tersebut.
Namun, untuk menjadi anggota yang sepenuhnya terintegrasi dalam masyarakat tersebut,
individu perlu melakukan upaya agar kebudayaan tersebut menjadi bagian dari dirinya. Ini
melibatkan proses internalisasi, di mana individu mulai menginternalisasi nilai-nilai, norma, dan
praktik budaya yang ada dalam masyarakat tersebut. Dalam proses ini, individu belajar dan
mengadopsi perilaku, bahasa, kepercayaan, dan identitas budaya yang diperlukan untuk menjadi
anggota aktif dalam masyarakat tersebut.

Dengan kata lain, individu perlu secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, penyesuaian,
dan integrasi dengan kebudayaan yang baru bagi mereka. Ini dapat melibatkan berbagai aktivitas,
seperti observasi, interaksi sosial, pembelajaran bahasa, partisipasi dalam ritual atau perayaan
budaya, dan penyesuaian perilaku sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Melalui proses ini,
kebudayaan tidak lagi dianggap sebagai entitas eksternal, tetapi menjadi bagian integral dari
identitas dan pengalaman hidup individu tersebut.

3)Modernisasi dan globalisasi memiliki dampak yang signifikan pada sektor pariwisata, baik
secara positif maupun negatif. Berikut adalah penjelasan mengenai dampak dari kedua fenomena
tersebut:

1. **Modernisasi**:
- **Infrastruktur**: Modernisasi seringkali memicu pengembangan infrastruktur pariwisata
yang lebih baik, seperti bandara, jalan raya, transportasi umum, dan akomodasi. Hal ini dapat
meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata dan memperluas potensi pariwisata.
- **Teknologi**: Modernisasi membawa kemajuan teknologi yang memungkinkan
pengembangan layanan dan fasilitas pariwisata yang lebih canggih, seperti pemesanan online,
aplikasi perjalanan, dan teknologi informasi yang memudahkan pengalaman wisatawan.
- **Pengalaman Wisata**: Modernisasi dapat mengubah pengalaman wisata dengan
menyediakan atraksi dan aktivitas yang lebih modern dan inovatif, seperti taman hiburan,
wahana air, museum interaktif, dan lain sebagainya.

2. **Globalisasi**:
- **Diversifikasi Budaya**: Globalisasi membawa pertukaran budaya yang lebih intensif antar
negara dan masyarakat, sehingga destinasi pariwisata menjadi lebih beragam dalam hal
pengalaman budaya, kuliner, dan seni.
- **Perubahan Preferensi Wisatawan**: Globalisasi memengaruhi preferensi dan harapan
wisatawan dengan menghasilkan pasar yang lebih beragam, mulai dari wisatawan yang mencari
pengalaman budaya autentik hingga mereka yang mencari hiburan dan gaya hidup modern.
- **Kompetisi Global**: Globalisasi meningkatkan persaingan antar destinasi pariwisata untuk
menarik wisatawan, mendorong inovasi dalam pemasaran, promosi, dan pengembangan produk
pariwisata.

Namun, modernisasi dan globalisasi juga dapat membawa tantangan bagi sektor pariwisata,
seperti masalah kelestarian lingkungan, komersialisasi berlebihan, dislokasi sosial, dan hilangnya
identitas budaya lokal. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku pariwisata untuk
mengelola modernisasi dan globalisasi dengan bijaksana, sehingga dapat memaksimalkan
manfaatnya sambil meminimalkan dampak negatifnya pada destinasi pariwisata dan masyarakat
setempat.
sumber ; univ udayana pengetahuan dasar ilmu pariwisata , semua jawaban di atas berdasarkan
modul dan pemikiram pribadi

Anda mungkin juga menyukai