Dasar Teori Led
Dasar Teori Led
LED merupakan akronim dari Light Emitting Diode. LED merupakan dioda
yang dapat menyinarkan cahaya apabila mendapatkan energy. LED digunakan pada
rangkaian ini sebagai lampu yag berkedap-kedip yang diatur dengan astable
multivibrator. Pada dasarnya LED adalah diode yang mempunyai sambungan pn
dengan prinsip yang sama.
Struktur dasar dari LED dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Metal contact
yang berada di permukaan yang terhubung dengan p-type lebih kecil to permit the
emergence of the maximum number of photons of light energy when the device is
forward-biased. Note in the figure that the recombination of the injected carrier due to
the forward-biased junction results in emitted light at the site of the recombination.
Walaupun nantinya pasti ada akan energy photon yang terserap, teetapi masih lebih
banyak yang pergi (terpancarkan energy cahaya nya).
Pada proyek ini digunakan 4 jenis warna LED yaitu putih, biru, hijau, dan
merah. Masing masing warna LED mempunyai spesifikasinya masing masing karena
terbuat dari bahan yang berbeda beda pula. Contohnya setiap jenis LED ini
mempunyai tegangan threshold yang berbeda sebagai tegangan minimum yang
dibutuhkan agar arus mengalir. Hal ini juga akan menyebabkan lampu mulai
menyalanya tidak serempak. Dibawah ini merupakan tabel yang menunjukan
tegangan yang biasa diakai untuk menyalakan masing masing warna LED
Dibawah ini dapat dilihat gambar proses kerja dari diode zener. Reverse
biased terjadi ketika n-type yang dicatu dengan tegangan positif. Tengangan positif
ini akan menarik muatan negative yang otomatis akan meninggalkan ion positif ion
positif yang makin banyak dan berkumpul ditengah akan menyebabkan depletion
region makin lebar dan susah untuk dilewati. Namun begitu muata muatan di diode
zener mempunyai energy yang besar yang membuat electron valence meninggalkan
atom induknya sehingga dapat melalakukan tunneling (menembus) depletion region
yang lebar tersebut. Energy ini berupa energy kinetic yang dipegaruhi oleh kecepatan
atom bergerak didalam zener region. Energy ini didapat dari Ionization process
sehingga tetap ada perpindahan muatan yang menyebabkan arus mengalir. Arus yang
mengalir ini disebut avalanche current.