Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI

MATA UANG ISLANDIA

Guru Bidang Study


Ahmad Johan Wahyudi S.Pd.

Nip (198207162011011002)

Disusun Oleh :

Kelara
(Kelas 11.6)

SMA 1 LAWANG KIDUL


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidyah Nya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul “MATA UANG
ISLANDIA" ini dapat
diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Walaupun saya sadar bahwa makalah masih jauh
apa yang menjadi harapan dari pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar
menambah semangat, bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur..
Kesalahan dalam makalah ini jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja
melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan tersebut kirannya dapat
dimaklumi.
Dan ucapan terimakasih kepada :

Bpk Ahmad Johan Wahyudi S.Pd.Selaku Guru Bidang Study serta pembimbing saya dalam
menyelesaikan makalah ini

Demikian, harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amin.

Tanjung Enim, Januari 2024

Kelara
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
A. SEJARAH UANG MALAYSIA ............................................................................................ 5
Sebelum kemerdekaan ............................................................................................................... 5
Setelah kemerdekaan (1967–1997)............................................................................................. 5
B. PENGERTIAN ...................................................................................................................... 6
C. SYARAT SAH UANG ................................................................................................................ 7
D. MACAM-MACAM UANG......................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10
3.4 Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
3.5 Saran ..................................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perjalanan sejarah peradaban manusia, uang merupakan bagian yang integral dari
kehidupan sehari-hari, bahkan ada yang berpandangan bahwa uang merupakan darahnya
suatu perekonomian, mengingat di dalam masyarakat modern, dimana mekanisme
perekonomian berdasarkan pada lalu lintas barang dan jasa, semua kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dilakukan akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai
tujuannya. Uang diibaratkan sebagai minyak pelumas yang memudahkan aktifitas
pertukaran, sehingga apabila masyarakat percaya dan dapat menerima uang sebagai
pembayaran untuk barang dan hutang, maka perdagangan menjadi relatif mudah. Oleh
karena itu, untuk dapat menyadari pentingnya peranan uang dalam kehidupan modern,
seseorang tidak perlu harus menjadi ahli ekonomi. Orang awampun dapat menyadari
bahwa perilaku uang itu sangat penting untuk lancarnya perekonomian nasional maupun
internasional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa uang telah memainkan peranan
yang strategis di dalam perkembangan suatu perekonomian, terutama yang berhubungan
dengan fungsi utama dari pada uang yaitu sebagai alat pembayaran, yang pada awalnya
sering diartikan bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum oleh
masyarakat sebagai alat pembayaran.

.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH UANG MALAYSIA


Sebelum kemerdekaan

Dolar perak Spanyol-Amerika yang dibawa oleh kapal-kapal Manila adalah mata
uang utama untuk perdagangan internasional, yang digunakan di Asia dan Amerika
dari abad ke-16 hingga ke-19; akhirnya disebut ringgit . Berbagai dolar yang
diperkenalkan pada abad ke-19 sendiri berasal dari dolar Spanyol : dolar Selat , dolar
Sarawak , dan dolar Inggris Kalimantan Utara . Dari dolar ini diturunkan mata uang
penggantinya, dolar Malaya , dolar Malaya, dan dolar Kalimantan Britania , dan
akhirnya ringgit Malaysia modern, dolar Singapura , dan dolar Brunei .

Setelah kemerdekaan (1967–1997)

Pada tanggal 12 Juni 1967, dolar Malaysia, yang diterbitkan oleh bank sentral
baru, Bank Sentral Malaysia , menggantikan dolar Malaya dan dolar Kalimantan
Britania pada nilai yang setara . [14] Mata uang baru ini mempertahankan semua
denominasi pendahulunya kecuali denominasi $10.000, dan juga membawa skema
warna dolar lama. Selama dekade berikutnya, perubahan kecil dilakukan pada uang
kertas dan koin yang diterbitkan, mulai dari diperkenalkannya koin M$1 pada tahun
1967, hingga demonetisasi uang kertas RM500 dan RM1.000 pada tahun 1999.

Karena dolar Malaysia menggantikan dolar Malaya dan dolar Kalimantan Britania
pada nilai yang sama dan Malaysia adalah anggota yang berpartisipasi dalam kawasan
sterling , maka dolar baru pada awalnya bernilai 8+4 ⁄ 7 dolar per 1 pound sterling
Inggris ; pada gilirannya, £1 = US$2,80 sehingga US$1 = M$3,06. Pada bulan
November 1967, lima bulan setelah diperkenalkannya dolar Malaysia, pound
terdevaluasi sebesar 14,3% dari US$2,80 menjadi US$2,40, menyebabkan jatuhnya
kepercayaan terhadap kawasan sterling dan kehancurannya pada tahun 1972. Mata
uang baru tersebut tetap dipatok pada dolar Malaysia. dolar AS pada US$1 = M$3,06,
namun uang kertas Malaya dan dolar Kalimantan Britania sebelumnya didevaluasi
dari US$2,80 menjadi US$2,40 sebesar 8,57 dolar; akibatnya uang kertas ini
diturunkan nilainya menjadi 85 sen per dolar.

Meskipun munculnya mata uang baru di Malaysia, Singapura , dan Brunei , Perjanjian
Pertukaran yang dipatuhi ketiga negara tersebut sebagai anggota awal kesatuan mata
uang berarti dolar Malaysia dapat ditukar setara dengan dolar Singapura dan dolar
Brunei . Perjanjian ini berakhir pada tanggal 8 Mei 1973, ketika pemerintah Malaysia
menarik diri dari perjanjian tersebut. [15] Otoritas Moneter Singapura dan Dewan Mata
Uang dan Moneter Brunei masih mempertahankan pertukaran kedua mata uang
mereka, pada tahun 2021. [15] Nama Ringgit Malaysia diperkenalkan pada tahun 1975.

Pada tahun 1993, simbol mata uang "RM" (Ringgit Malaysia) diperkenalkan untuk
menggantikan penggunaan tanda dolar "$" (atau "M$").

B. PENGERTIAN
Kata ringgit adalah istilah usang untuk "bergerigi" dalam bahasa Melayu . Kata ini
awalnya digunakan untuk merujuk pada tepi bergerigi. Koin-koin Eropa pertama yang
beredar luas di wilayah ini adalah " potongan delapan " atau "tongkol" Spanyol, yang
tampilannya yang kasar menyerupai batu, oleh karena itu disebut
bergerigi. Ketersediaan dan peredaran mata uang Spanyol ini disebabkan oleh
Spanyol yang menguasai Filipina di dekatnya .

Sumber cetak awal, Kamus Bahasa Malaya tahun 1812 telah menyebut ringgit
sebagai satuan uang.

Dalam penggunaan modern, ringgit digunakan hampir hanya untuk mata


uang. Karena warisan bersama dari tiga mata uang modern, dolar Singapura dan dolar
Brunei juga disebut ringgit dalam bahasa Melayu (mata uang seperti dolar AS dan
Australia diterjemahkan menjadi dolar ), meskipun saat ini dolar Singapura lebih
sering disebut dolar in Melayu.Untuk membedakan ketiga mata uang tersebut, mata
uang Malaysia disebut sebagai Ringgit Malaysia , oleh karena itu singkatan resmi dan
simbol mata uang RM . Secara internasional, kode mata uang ISO 4217 untuk ringgit
Malaysia adalah MYR .
Nama Melayu ringgit dan sen secara resmi diadopsi sebagai satu-satunya nama resmi
pada tanggal 28 Agustus 1975. Sebelumnya dikenal secara resmi sebagai dollar
dan sen dalam bahasa Inggris dan ringgit dan sen dalam bahasa Melayu, dan di
beberapa bagian negara penggunaan ini berlanjut. Di negara bagian utara
Semenanjung Malaysia, pecahan 10 sen disebut kupang di Melayu Utara dan
disebut pua̍t (鏺/鈸) dalam bahasa Hokkien Penang yang diperkirakan berasal
dari kata Thailand baht . misalnya 50 sen adalah lima kupang dalam bahasa Melayu
atau 'samah' dalam dialek Kelantan dan gōo-pua̍t (五鏺/鈸) dalam bahasa

Hokkien. Komunitas berbahasa Tamil di Malaysia menggunakan veḷḷi (வெள் ளி)


yang berarti "perak" dalam bahasa Tamil untuk merujuk pada ringgit , sedangkan
untuk sen , digunakan kata kācu (காசு), yang merupakan asal kata "cash" dalam
bahasa Inggris .

C. SYARAT SAH UANG


Sebelum Anda dapat menukarkan uang, pastikan Anda membawa identifikasi diri
yang sah, seperti kartu identitas atau paspor. Ini adalah persyaratan umum yang
diterapkan oleh lembaga-lembaga tukar uang untuk memastikan transaksi yang aman
dan sah

D. MACAM-MACAM UANG
Ringgit atau juga dikenal sebagai Ringgit Malaysia adalah unit mata
uang Malaysia dengan kode mata uang MYR. Ringgit dapat dipecah menjadi
100 sen dan mempunyai pecahan uang kertas bernilai
RM100

,
RM50
RM20 RM2

,
RM10 RM5

RM1

serta koin 50 sen


, 20 sen, 10 sen,

5 sen,
dan 1 sen

. Nama "Ringgit" berasal dari sisi bergigi uang perak Spanyol yang digunakan secara
luas pada zaman dahulu. Dolar Brunei juga dikenal sebagai ringgit oleh masyarakat
lokal.
BAB III

PENUTUP

3.4 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat mengetahui apa itu mata uang islandia dengan sejarah
dan macam-macam mata uangnya di islandia . dan kami pun dapat menambah wawasan
kami juga dengan pembelajaran dari berbagai sumber yang menuliskan tentang uang
Malaysia.

3.5 Saran
Dari analisis hasil penelitian dan kesimpulan, dapat di sampaikan saran sebagai berikut

Meskipun jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap inflasi di islandia, maka
pemerintah dan Bank di islandia diharapkan bisa mengontrol dan mengendalikan
perkembangan jumlah uang beredar supaya tercipta kestabilan di sektor keuangan di
Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai