(123dok - Com) Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Organik Dari Bahan Baku Limbah Cair Tahu Dengan Kapasitas Produ
(123dok - Com) Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Organik Dari Bahan Baku Limbah Cair Tahu Dengan Kapasitas Produ
TUGAS AKHIR
OLEH :
NIANTO CENDANA
NIM : 080405062
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul:
PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI
BAHAN BAKU LIMBAH CAIR TAHU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
18.000 TON/TAHUN
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Setiaty Pandia, selaku dosen pembimbing penyusunan tugas akhir
ini
2. Ibu Mersi Suriani Sinaga, ST, MT, selaku co-dosen pembimbing penyusunan
tugas akhir ini
3. Bapak Dr.Eng Ir.Irvan,M.Si, Ketua Jurusan Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Ir. Renita Manurung, MT, Koordinator Tugas Akhir Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Dr. Ir. Fatimah, MT, Sekretaris Jurusan Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
6. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara
7. Andy Herman atas kerjasamanya dalam penulisan tugas akhir ini
8. Sahabat-sahabat terbaik di Teknik Kimia, khususnya semua stambuk 2008 yang
memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis
Medan, 19 Juni 2012
Penulis,
(Nianto Cendana)
Pupuk organik dengan bahan baku limbah cair tahu dirancang dengan
kapasitas 18.000 ton/tahun dengan 300 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik
direncanakan di daerah Kawasan Industri Medan (KIM) III, Kotamadya Medan,
Propinsi Sumatera Utara dengan luas areal 26424,675 m2, tenaga kerja yang
dibutuhkan berjumlah 195 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas
(PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Pupuk Organik adalah sebagai
berikut
Total Modal Investasi : Rp 2.198.867.324.000
Total Biaya Produksi : Rp 1.291.884.236.000
Hasil Penjualan : Rp 2.667.451.479.000
Laba Bersih : Rp 1.022.699.133.000
Profit Margin (PM) : 51,31 %
Break Even Point (BEP) : 47,08 %
Return on Investment (ROI) : 41,43 %
Pay Out Time (POT) : 2,4 tahun
Return on Network (RON) : 69,09 %
Internal Rate of Return (IRR) : 51,025 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pupuk
organik dengan kapasitas produksi 18.000 ton/tahun layak untuk didirikan.
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. I-2
1.3 Tujuan Perancangan .............................................................................. I-3
1.4 Manfaat Perancangan ............................................................................ I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................II-1
2.1 Tinjauan Umum Pupuk ........................................................................II-1
2.2 Pupuk Organik ......................................................................................II-2
2.3 Limbah Cair Tahu ................................................................................II-5
2.4 Sifat – Sifat Bahan ...............................................................................II-6
2.5 Deskripsi Proses ...................................................................................II-8
BAB III NERACA MASSA ................................................................................... III-1
BAB IV NERACA ENERGI .................................................................................. IV-1
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN .................................................................. V-1
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ......................... VI-1
6.1 Instrumentasi ...................................................................................... VI-1
6.2 Keselamatan dan Keselamatan Kerja ................................................ VI-6
6.3 Keselamatan Kerja pada Pabrik Pembuatan Pupuk Organik .......... VI-7
6.3.1 Pencegahan terhadap Kebakaran dan Peledakan .................... VI-7
6.3.2 Peralatan Perlindungan Diri ..................................................... VI-8
6.3.3 Keselamatan Kerja terhadap Listrik ........................................ VI-8
6.3.4 Pencegahan terhadap Gangguan Kesehatan ............................ VI-9
6.3.5 Pencegahan terhadap Bahaya Mekanis ................................... VI-9
Pupuk organik dengan bahan baku limbah cair tahu dirancang dengan
kapasitas 18.000 ton/tahun dengan 300 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik
direncanakan di daerah Kawasan Industri Medan (KIM) III, Kotamadya Medan,
Propinsi Sumatera Utara dengan luas areal 26424,675 m2, tenaga kerja yang
dibutuhkan berjumlah 195 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas
(PT) yang dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Pupuk Organik adalah sebagai
berikut
Total Modal Investasi : Rp 2.198.867.324.000
Total Biaya Produksi : Rp 1.291.884.236.000
Hasil Penjualan : Rp 2.667.451.479.000
Laba Bersih : Rp 1.022.699.133.000
Profit Margin (PM) : 51,31 %
Break Even Point (BEP) : 47,08 %
Return on Investment (ROI) : 41,43 %
Pay Out Time (POT) : 2,4 tahun
Return on Network (RON) : 69,09 %
Internal Rate of Return (IRR) : 51,025 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pupuk
organik dengan kapasitas produksi 18.000 ton/tahun layak untuk didirikan.
1.1.Latar Belakang
Ketahanan pangan menduduki posisi penting dan strategis dalam menjaga
stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh karena itu, sektor pertanian berperan penting
dalam membangun sistem ketahanan pangan nasional yang tangguh berwawasan
agribisnis. Upaya memenuhi kecukupan dan perbaikan kualitas pangan ditempuh
melalui berbagai cara, salah satunya adalah perbaikan aksebilitas petani terhadap
pupuk. (Suriyadikarta, 2005)
Keberhasilan produksi pertanian melalui kegiatan intensifikasi tidak lepas
dari kontribusi dan peranan saranan produksi pertanian, khususnya pupuk. Penerapan
program pemupukan berimbang, selain meningkatkan produksi pangan dan
produktivitas lahan pertanian, juga dapat menghemat pupuk dan devisa negara.
(Suriyadikarta, 2005)
Selama ini, untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, pemerintah
menyediakan dana untuk subsidi pupuk tunggal (urea, SP-36, ZA, dan KCl). Namun,
dengan memburuknya situasi perekonomian di Indonesia, pemerintah akhirnya
menerapkan kebijakan penghapusan subsidi pupuk secara bertahap mulai tahun 1998
yang menyebabkan harga pupuk subsidi menjadi naik. (Suriyadikarta, 2005)
Hal tersebut menyebabkan para petani mulai beralih ke penggunaan pupuk
organik dan pupuk kompos yang harganya relatif lebih murah dan dapat diproduksi
sendiri, karena pupuk tersebut dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti sisa panen
(jerami, tongkol jagung, sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah
industri (industri tahu dan tempe). (Suriyadikarta, 2005)
Salah satu bahan baku potensial dalam pembuatan pupuk organik adalah
penggunaan limbah cair industri tahu. Hal tersebut disebabkan limbah cair yang
dikeluarkan oleh industri tahu masih menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya,
karena pada umumnya industri rumah tangga ini mengalirkan air limbahnya
langsung ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Limbah industri tahu
dapat menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan
organik yang cukup tinggi (Pohan, 2008)
• Setelah itu difermentasikan dalam Anarobic Digester pada suhu 300C dan
tekanan 1 atm, selama 15 hari dan dimasukkan nutrisi H3PO4 dengan
perbandingan limbah : nutrisi = 1 : 7 , dan 1 kg antifoam (Turkey Red Oil)
dengan perbandingan limbah : antifoam = 100 ton : 1 kg, serta 10% PHP
(Potassium Hydrogen Phtalat) dari jumlah limbah cair tahu. (Pradana RN, 2011)
• Ampas padat tersebut dimasukkan ke dalam Rotary Dryer untuk dikurangi kadar
airnya pada suhu 105 0C sebanyak 93%. Setelah itu, dikeringkan dengan udara
dingin dengan conveying cooler sampai suhu 300C.(Hamida, 2010)
• Kemudian ampas padat tersebut akan dijadikan butiran oleh granulator pada
suhu 30 0C dan tekanan 1 atm.
• Kemudian pupuk padat tersebut akan dialurkan ke dalam silo pada suhu 300C dan
tekanan 1 atm.
• Kemudian, pupuk cair tersebut akan dievaporasi pada suhu 1050C untuk
dihilangkan kandungan H2O dalam pupuk cair tersebut dengan efisiensi 93%.
T = 300C ; P = 1 atm
Udara
Antifoam
Keterangan :
FC
C-201 = Bucket Elevator
C-202 = Pneumatic Conveyor
D-101 = Centrifuge Decanter
V-104 P-106 0
T = 105 C D-301 = Filter Press
P = 1 atm D-201 = Rotary Drier
PHP
E-301 = Evaporator
8 13
E-302 = Cooler Pupuk Cair
FC
TC
14
F-101 = Tangki Akumulasi Gas Bio
D-201 G-201 = Granulator Pupuk Padat
M-101= Tangki Pelarutan NaOH
V-103 P-105 M-102= Tangki Penetralan
P-101 = Pompa Limbah Cair Tahu
H3PO4
7 F-101 P-102 = Pompa Larutan NaOH
P-103 = Pompa Tangki Penetralan
29 C-202 TC P-104 = Pompa H3PO4
FC P-105 = Pompa PHP
T = 300C
P = 1 atm
P-106 = Pompa Antifoam
P-301 = Pompa Ampas Cair
P-104
V-102 9
P-302 = Pompa Reaktor Nitrifikasi I
15 P-303 = Pompa Filter Press
NaOH 2 6
P-304 = Pompa Reaktor Nitrifikasi II
R-101 = Fermentor Anerobik
H2O 1 G-201 R-301 = Reaktor Nitrifikasi I
R-302 = Reaktor Nitrifikasi II
S-101 = Bar Screen Limbah Cair Tahu
S-201 = Vibrating Screen Pupuk Padat
16 S-201 V-101 = Tangki Akumulasi Limbah Cair Tahu
LC
V-102 = Tangki Penyimpanan H3PO4
LC LC 17
FC FC
TC V-103 = Tangki Penyimpanan PHP
T = 300C T = 300C TC V-104 = Tangki Penyimpanan Antifoam
P = 1 atm 3
P = 1 atm 5 T = 300C 10 V-201 = Tangki Penyimpanan Pupuk Padat
P-102 P = 1 atm T = 300C V-301 = Tangki Akumulasi Ampas Cair
M-101 M-102 P-103 R-101 V-201 P = 1 atm V-302 = Tangki Penyimpanan Pupuk Cair
Limbah
Cair Tahu 25 27
FC E-302
S-101
4
T = 1050C
P-101
P = 1 atm
TC
T = 300C C-201
LC P = 1 atm E-301
V-101 11 V-302
D-101 26
T = 350C LC
FC TC
P = 1 atm FC
LC 21
T = 350C 24
12 P-303 P = 1 atm
D-301 P-304
R-302
22
LC
TC
FC FC
18 Air pendingin
T = 350C 20
bekas
P = 1 atm
P-301 P-302 Utilitas
V-301 R-301 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
Kondensat FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komponen Alur 1 Alur 2 Alur 3 Alur 4 Alur 5 Alur 6 Alur 7 Alur 8 Alur 9 Alur 10 Alur 11 Alur 12 Alur 13 Alur 14 Alur 15 Alur 16 Alur 17 Alur 18 Alur 19 Alur 20 Alur 21 Alur 22 Alur 23 Alur 24 Alur 25 Alur 26 Alur 27 Alur 28 Alur 29 Alur 30 Alur 31 MEDAN
Limbah Cair Tahu - - - 14,618 14,618 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
NaOH 0,012 - 0,012 - 0,012 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
H2O - 0,006 0,006 - 0,006 - - - - - 0,413 3,742 0,067 0,345 0,067 0,007 0,075 3,742 - 3,782 3,404 0,378 - 3,404 0,555 2,849 0,555 - - 0,066 0,066 DIAGRAM ALIR PROSES
H3PO4 - - - - - 1,880 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TAHU
-
PHP - - - - - - 1,316 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Antifoam - - - - - - - 0,00013 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PRA-RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN KAPASITAS
CH4 - - - - - - - - 5,893 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - PRODUKSI
CO2 - - - - - - - - 3,929 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 18.000 TON/TAHUN
Ampas - - - - - - - - - 6,548 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
NH4OH - - - - - - - - - - 0,21 0,051 0,158 0,021 0,189 0,021 0,21 0,051 - - - - - - - - - - - - - Skala : Tanpa skala Tanggal Tanda Tangan
P2O5 - - - - - - - - - - 0,712 0,034 0,641 0,071 0,641 0,0712 0,712 0,034 - 0,034 0,031 0,003 - 0,021 0,0275 0,0031 0,0275 - - - -
K2O - - - - - - - - - - 0,315 0,416 0,284 0,032 0,284 0,0315 0,315 0,416 - 0,416 0,374 0,041 - 0,374 0,3368 0,037 0,3368 - - - - Nama : Nianto Cendana
Digambar
Kandungan Lain - - - - - - - - - - 0,183 0,471 0,165 0,018 0,165 0,018 0,183 0,471 - 0,471 0,042 0,429 - 0,042 0,038 0,0042 0,038 - - - - NIM : 080405062
O2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,035 - - - 0,009 - - - - - 0,9735 - -
NH4NO2 - - - - - - - - - - - - 1. Nama : Prof.Dr.Ir.Setiaty Pandia
- - - - - - - 0,047 0,042 0,0047 - - - - - - - - -
NH4NO3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,052 0,0471 0,0052 0,0471 - - - - Diperiksa / NIP : 19530921 198103 2 003
Steam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0,133 - - - Disetujui 2. Nama : Dr.Mersi Suriani Sinaga,ST,MT
P (atm) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 NIP : 19680806 199802 2 001
T (0C) 30 30 30 30 30 30 30 30 28,19 28,19 30 30 105 105 30 30 30 30 30 35 35 35 30 35,05 105 105 30 220 30 30 45
Total 0,012 0,006 0,018 14,618 14,618 1,880 1,316 0,00013 9,822 6,548 1,833 4,714 1,315 0,487 1,346 0,148 1.495 4,714 0,035 4,75 3,893 0,883 0,009 3,893 1,005 2,893 1,005 0,133 0,9735 0,066 0,066
3.6.Granulator (G-201)
Tabel 3.6 Neraca Massa Granulator (G-201)
Alur Masuk (ton/jam) Alur Keluar (ton/jam)
Komponen
15 16 17
N (dalam NH 4OH) 0,189 0,021 0,21
P (dalam P2O 5) 0,641 0,071 0,712
K (dalam K2 O) 0,284 0,032 0,315
H2O 0,067 0,007 0,075
Kandungan lain 0,165 0,018 0,163
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Alat-alat pengendali tersebut dipasang pada setiap peralatan penting agar
dengan mudah dapat diketahui kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada setiap
bagian. Pada dasarnya tujuan pengendalian adalah untuk mencapai harga error yang
paling minimum.
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu ruang
kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol / diukur oleh instrumen
tersebut adalah :
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
1. Elemen Perasa / sensing (Primary Element)
Elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga variabel
yang diukur.
2. Elemen pengukur (measuring element)
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan
sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol.
Pada Tabel 6.1 berikut ini dapat dilihat jenis instrument yang digunakan :
Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi Pada Pra Rancangan Pabrik
Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Tahu
Jenis
No. Nama Alat Kegunaan
Instrumen
1. Pompa FC Mengontrol laju alir cairan dalam pipa
2. Tangki Pencampur LC Mengontrol ketinggian cairan dalam tangki
LC Mengontrol ketinggian cairan dalam reaktor
3. Reaktor
TC Mengontrol temperatur cairan dalam reaktor
4. Dekanter LC Mengontrol ketinggian cairan dalam dekanter
5. Evaporator TC Mengontrol temperatur cairan dalam evaporator
6. Drier TC Mengontrol temperatur pupuk dalam drier
LC
LC
TC
TC
7.2.2 Sedimentasi
Setelah air disaring pada screening, di dalam air tersebut masih terdapat
partikel – partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk
menghilangkan padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke
dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel – partikel padatan.
7.2.3 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari
screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan koagulan, yaitu larutan
alum Al2(SO4)3 dan larutan abu Na2CO3. Larutan Al2 (SO4)3 berfungsi sebagai
koagulan utama dan larutan Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi
sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada
bak clarifier, akan terjadi proses koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan
menyingkirkan suspended solids (SS) dan koloid (Degremont, 1991).
Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalen. Reaksi hidrolisis akan
terjadi menurut reaksi :
M3+ + 3H2O ↔ M(OH)3 ↓ + 3 H
Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid.
Kondisi pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya flok
- flok (flokulasi). Dua jenis reaksi yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991) :
Al2 (SO4)3 + 6 Na2CO3 + 6 H2O ↔ 2 Al(OH)3 ↓ + 12 Na+ + 6 HCO3 - + 3 SO43-
2 Al2 (SO4)3 + 6 Na2CO3 + 6 H2O ↔ 4 Al(OH)3 ↓ + 12 Na+ + 6 CO2 + 6 SO 43-
Qe
Q Q + Qr Xe
BP BP BN Tangk
i
X
Q
Q
X
Qw’
Xr
Qe = Q = 3880,43 gal/hari
Xe = 0,001 X = 0,001 × 315 mg/L = 0,315 mg/L
Xr = 0,999 X = 0,999 × 315 mg/L = 314,685 mg/L
Px = Q w × Xr (Metcalf, 1991)
Px = Yobs .Q.(So – S) (Metcalf, 1991)
Y
Yobs = (Metcalf, 1991)
1 + k dθc
0,8
Yobs = = 0,64
1 + (0,025).(10)
Px = (0,64) (3880,43 gal/hari) (315 – 17,5) mg/L = 738833,87 gal mg/L hari
Neraca massa pada tangki sedimentasi
Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar
0 = (Q + Qr)X – Qe Xe – Q w Xr
0 = QX + QrX – Q(0,001X) - Px
QX(0,001 − 1) + Px (3880,43) (315) (0,001 − 1) + 738833,87
Qr = =
X 315
= 1531,045 gal/hari = 5,7956 m3 /hari
5. Penentuan waktu tinggal di aerator (θ)
Vr 23455,06
θ= = = 6,0444 hari
Q 3880,43
6. Sludge Retention Time (SRT)
Vr 23455,06
SRT = = = 9,990 hari (sesuai dengan yang direncanakan)
Q w 2347,85
7. Penentuan daya yang dibutuhkan
Tipe aerator yang digunakan adalah surface aerator.
Kondensat
Keterangan :
S-01 = Screening
V-01 = Water reservoir
Air Pendingin Bekas
V-02 = Bak sedimentasi
NaOH FC
V-03 = Tangki pelarutan alum
V-04 = Tangki pelarutan Na2CO3
V-10 P-11
V-05 = Clarifier
H2SO4 FC
V-06 = Tangki filtrasi
V-07 = Menara air
Steam
P-09 V-08 = Tangki asam sulfat
V-08 V-09 = Cation exchanger
FC
Al2(SO4)3 V-10 = Tangki NaOH
FC
FC
V-13
V-11 = Anion exchanger
P-03 FC V-12 = Deaerator
V-03 V-12
P-10 V-13 = Ketel uap
V-09
V-11
P-12
P-13
V-14 = Water cooling tower
FC
V-15 = Tangki pelarutan kaporit
Na2CO3
V-16 = Tangki air domestik
P-04 FC
V-04 FC F
V-07
C
P-05
P-14 Air Pendingin
P-15
FC
FC FC
V-05
V-06 V-14
Lumpur
P-03
S-01 P-01 P-02
FC
V-01 V-02
P-06 FC
LC V-16 Air Domestik
P-08
FC
Kaporit DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
V-15 P-07 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR
PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TAHU
PRA-RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR
TAHU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
18.000 TON/TAHUN
Skala : Tanpa skala Tanggal Tanda Tangan
Nama : Nianto Cendana
Digambar
NIM : 080405062
1. Nama : Prof.Dr.Ir.Setiaty Pandia
Diperiksa / NIP : 19530921 198103 2 003
Disetujui 2. Nama : Mersi Suriani Sinaga,ST,MT
NIP : 19680806 199802 2 001
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta
kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di
sekitar lokasi pabrik (Peters, 2004).
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka pabrik pembuatan pupuk organik
direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Medan (KIM) III, Kotamadya
Medan, Propinsi Sumatera Utara, dimana lahan yang tersedia masih sekitar 80 hektar
(harian Antara Sumut, 2012).
Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku
dan daerah pemasaran sehingga transportasi berjalan dengan lancar. Bahan baku
utama pabrik yaitu limbah cair tahu, yang disuplai dari industri kecil dan
menengah di Kotamadya Medan.
b. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat,
laut, maupun udara. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini
merupakan kawasan industri yang telah memiliki sarana transportasi yang
lengkap. Transportasi darat dilakukan dengan melalui jalan tol dan dapat juga
dengan menggunakan kereta barang. Transportasi laut dapat dilaksanakan
7
14
4
12 2 19
8
6
9
JALAN RAYA
10
3
5 13 11
18
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Pembuatan Pupuk Organik Tanpa Skala
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan, maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien, tidak
akan ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur,
baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara
otomatis organisasi akan berkembang (Madura, 2000).
9.1 Organisasi Perusahaan
Perkataan organisasi berasal dari kata Lation “organum” yang berarti alat,
anggota badan. James D. Mooney mengatakan : “Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedangkan Chester I.
Barnard memberikan pengertian organisasi sebagai : “Suatu sistem daripada aktivitas
kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih” (Siagian,1992).
Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas, dapat diambil arti dari kata
organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masing –
masing. Secara ringkas, ada 3 unsur utama dalam organisasi, yaitu :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
(Sutarto, 2002)
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung
jawab, maka bentuk – bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas :
1. Bentuk organisasi garis
2. Bentuk organisasi fungsionil
3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsionil dan staf
(Siagian, 1992)
Mon
Mon
Wed
Wed
Sat
Thu
Thu
Tue
Tue
Sun
Sun
Sat
Fri
Group
A O O O M M A A A M M O O M
B M M M A A A A O O O M M A
C A A A M M O O M M M A A A
D M M M O O M M A A A A A O
Juli
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2012
Mon
Mon
Wed
Thu
Thu
Tue
Tue
Sun
Sun
Group
Sat
Sat
Fri
Fri
A M M A A A M M O O M M M A
B A A A A A O O M M A A A M
C A A O O O M M A A M M M O
D O O M M M A A A A O O O M
Juli
26 27 28 29 30 31
2012
Mon
Wed
Thu
Sun
Group
Sat
Fri
A A M M O O O
B A O O M M M
C O M M A A A
D M A A M M M
Keterangan :
• A = Afternoon
• M = Morning
Jam kerja tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan
kepentingan operasional perusahaan yang tentunya dengan mengindahkan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
RUPS
Keterangan
Garis Komando
Dewan Garis Koordinasi
Direktur
Komisaris
Sekretaris
Karyawan
Rp 1.224.153.018.000
BEP = x 100%
Rp 2.667.451.479.000 - Rp.67.731.218.400
BEP = 47,08 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 47,08 % x 18.000 ton / tahun
= 8474 ton / tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 47,08 % x Rp 2.667.451.479.000
= Rp 1.255.836.156.000
Dari data feasibilities (Peters, 2004) :
• BEP ≤ 50%, pabrik layak (feasible)
• BEP ≥ 70%, pabrik kurang layak (infeasible)
Dari hasil perhitungan, diperoleh BEP sebesar 41,2%, maka pra rancangan
pabrik ini layak dioperasikan.
Rp 1.022.699.133.000
ROI = x 100%
Rp 2.468.095.233.000
ROI = 41,43 %
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut
adalah :
• ROI ≤ 15%, resiko pengembalian modal rendah.
• 15 ≤ ROI ≤ 45%, resiko pengembalian modal rata – rata.
• ROI ≥ 45%, resiko pengembalian modal tinggi.
Dari hasil perhitungan, diperoleh ROI sebesar 41,43 %, sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
10.5.4 Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi
dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap
beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun.
1
POT = x 1 tahun
0,4143
POT = 2,4 tahun
Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa seluruh modal investasi akan
kembali setelah 2,4 tahun.
10.5.5 Return on Network (RON)
Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal
sendiri.
Laba setelah pajak
RON = x 100%
Modal sendiri
11.1 Kesimpulan
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk
Organik dari limbah cair tahu dengan kapasitas 18000 ton/tahun diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Kapasitas produksi pupuk organik 18000 ton/tahun atau setara dengan 2500
kg/jam.
2. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT)
3. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf dengan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan 195 orang.
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 26424,675 m2
5. Analisa ekonomi:
Total Modal Investasi : Rp 2.198.867.324.000
Total Biaya Produksi : Rp 1.291.884.236.000
Hasil Penjualan : Rp 2.667.451.479.000
Laba Bersih : Rp 1.022.699.133.000
Profit Margin (PM) : 51,31 %
Break Even Point (BEP) : 47,08 %
Return on Investment (ROI) : 41,43 %
Pay Out Time (POT) : 2,4 tahun
Return on Network (RON) : 69,09 %
Internal Rate of Return (IRR) : 51,025 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik
pembuatan pupuk organik dari limbah cair tahu ini layak untuk didirikan.
11.2 Saran
Pada tahapan proses yang telah dibuat, masih dimungkinkan adanya sejumlah
optimasi yang dapat dilakukan seperti memaksimalkan penggunaan air pendingin,
steam, umpan, maupun hal-hal yang lainnya sehingga kinerja pabrik pembuatan
pupuk organik dari limbah cair tahu ini dapat lebih baik.
• Maka, limbah cair tahu kota Medan yang diperoleh adalah = 731, 77 ton /
hari.
1
3
3
5
9
6
10
10 11
12
11 13
14
15
16
17
18
20
19
20 21
22
24
23
24 25
26
T1
2 3 4
T2
b 2 c 2 d 4
∫ CpdT = a (T − T1 ) + (T2 − T1 ) + (T2 − T1 )(T2 + T1 ) + (T2 − T1 )(T2 + T1 ) 2 ; Jika T2 – T1 <
2 2 4
2
T1 2 4 4
50 K
Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan
adalah :
T2 Tb T2
∫ CpdT = ∫ Cpl dT + ∆H Vl + ∫ Cp v dT
T1 T1 Tb
1.9.Data Perhitungan Cp
Tabel B.1 Nilai Konstanta a,b,c,d, dan e untuk perhitungan Cp Gas
Komponen a b c d e
CH4(g) 3,83870E+01 -7,3663E-02 2,9098E-04 -2,6384E-07 8,0067E-11
CO2(g) 1,90223E+01 7,9629E-02 -7,3706E-05 3,7457E-08 -8,133E-12
O2(g) 2,98832E+01 -1,13842E-02 4,33779E-05 -3,70062E-08 1,01006E-11
(Reklaitis, 1983)
Cp = a + bT + cT2 + dT3 + eT4 [J/mol.K]
∫
T1
Cpg dT = [a(T2–T1) + b/2(T22–T12) + c/3(T23–T13) + d/4(T24–T14) + e/5(T25–T15)]
∫
T1
Cpl dT = [a(T2 – T1) + b/2(T22 – T12) + c/3(T23 – T13) + d/4(T24 – T14)]
4, 5, 6, 7, 8
T = ….0C
T = 300C
T = 300C 10
P = 1 atm
T = 1600C
Udara Panas
T = 1050C
Pupuk Padat 11 13 Pupuk Padat
T = 300C 10% Air
14
T = 1050C
Udara
Pupuk Padat
90% Air
T = 1050C
Pupuk Padat
T = 300C T = 300C
28 15
Udara Pupuk Padat
Tabel B.11 Neraca Energi Pada Input Pneumatic Conveying Cooler (C-
202)
378
Tabel B.12 Neraca Energi Pada Output Pneumatic Conveying Cooler (C-
202)
378
O2
T = 300C
19
0
T = 30 C T = 350C
Q 79580,979
m steam = 493
= = 48,45 kg/jam
1642,452
∫ cp steam dT
473
O2
T = 300C
23
T = 350C T = ….
29
26
Limbah Cair
T = 1050C
30
T = 1050C T = 300C
31
Air Pendingin
8Vt 3 8x380,16
D=3 = = 6,86 m = 270,08 in
3π 3π
3 3
Hs = D = x 6,86 = 10,29 m
2 2
Dimana:
• diameter pipa konstan, v1 = v2
• selisih tinggi pipa, z2 -z1 = 1 �
• P1 = 1 atm + (1000 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1 m)
= 101,325 kPa + 9,8 kPa = 111,125 kPa = 111125 Pa
• P2 = P1 + 1 atm
= 111125 Pa + 101325 Pa = 212450 Pa
Sehingga,
1 (212450 − 111125)
Ws = (0) + 9,806(1) + + 1,11728 = 112,249 J/kg
2 1000
8Vt 3 8x10,19
D=3 = = 2,05 m = 80,71 in
3π 3π
P = Np × ρ × N 3 × Da 5 (Geankoplis, 1997)
= 0,9 x 1550 x 13 x 0,685
= 202,8 J/s
= 0,27 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 0,27 / 0,8 = 0,325 hp
Digunakan daya motor = 0,5 hp
1.24. Pompa Tangki Pelarutan NaOH (P-102)
Fungsi : mengalirkan larutan NaOH 50% ke tangki penetralan
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa : 18,272 kg/jam = 0,011177 lbm / detik
Densitas bahan dalam tangki : 1550 kg/m3 = 99,863 lbm/ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan : 47,7 cP = 115,39 lbm / ft. jam = 0,0477 Pa . s
(Anonim, 2004)
Laju alir volumetrik :
F 18,272
Q = = = 0,0118 m 3 /jam = 0,0000032 m 3 /jam = 0,0000253 ft 3 /detik
ρ 1550
Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws × Q × ρ = 111,604 × 0,0000032 × 1550
= 0,5535 J/s = 0,00553 kW = 0,0007 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
13175 kg
jam
V total = = 13,165 m 3
1000,77 kg
m3
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 13,165 = 15,79 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup datar
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 3 : 2
Sehingga :
π π 3 3π 3
Vs = D 2 .H s = D 2 ( D) = D
4 4 2 8
3π 3
Vt = D
8
8Vt 3 8x15,79
D=3 = = 2,38 m = 93,75 in
3π 3π
P = Np × ρ × N 3 × Da 5 (Geankoplis, 1997)
= 0,9 x 1000,77 x 13 x 0,795
= 277,15 J/s
= 0,36 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 0,36 / 0,8 = 0,45 hp
Digunakan daya motor = 0,5 hp
1.26. Pompa Tangki Penetralan (P-103)
Fungsi : mengalirkan limbah cair tahu ke fermentor
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa : 13175 kg/jam = 8,059 lbm / detik
Densitas : 1000,77 kg/m3 = 64,477 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan : 0,94 cP = 2,264 lbm / ft. jam = 0,00094 Pa . s
(Wikipedia, 2012)
Laju alir volumetrik :
F 13175
Q = = = 13,164 m 3 /jam = 0,00365 m 3 /jam = 0,0283 ft 3 /detik
ρ 1000,77
Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws × Q × ρ = 111,842 × 0,00365 × 1000,77
8Vt 3 8x861,7
D=3 = = 9,012 m = 355,9 in
3π 3π
8Vt 3 8x695
D=3 = = 8,388 m = 331,5 in
3π 3π
3 3
Hs = D = x 8,388 = 12,582 m
2 2
Tinggi tangki = 12,582 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr – 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
- Corrosion allowance (CA) : 0,125 in/tahun
- Allowable working stress (S) : 18750 psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (n) direncanakan : 10 tahun
PxR
- Tebal silinder (d) = + CA x n (Peters, 2004)
S.E − 0,6 P
Dimana: d = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = Allowable working stress
CA = Corrosion allowance
n = umur alat yang direncanakan
E = efisiensi sambungan
331,5
16,33 x
d= 2 + (0,125 x 10) = 1,42 in
(18750x0,85) − (0,6x16,33)
1.30. Pompa Tangki Penyimpanan PHP (P-105)
8Vt 3 8x0,117
D=3 = = 0,46 m = 18,5 in
3π 3π
3 3
Hs = D = x 0,46 = 0,69 m
2 2
Tinggi tangki = 0,69 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr – 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
- Corrosion allowance (CA) : 0,125 in/tahun
- Allowable working stress (S) : 18750 psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (n) direncanakan : 10 tahun
PxR
- Tebal silinder (d) = + CA x n (Peters, 2004)
S.E − 0,6 P
Dimana: d = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws × Q × ρ = 115,52 × 0,000000038 × 961
= 0,0042 J/s = 0,0000042 kW = 0,0005 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,0005 hp / 0,8 = 0,000625 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,1 hp
1.33. Fermentor (R-101)
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi fermentasi
Jenis : Tangki berpengaduk
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Low alloy steels, SA-240, 18Cr – 8Ni Grade S
Jumlah : 15 unit
Waktu tinggal : 15 hari
Data Perhitungan
Kondisi operasi : P = 1 atm = 14,2 psi
P = Np × ρ × N 3 × Da 5 (Geankoplis, 1997)
= 0,8 x 1153,34 x 13 x 1,775
= 16029,267 J/s
= 17,28 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 17,28 / 0,8 = 21,6 hp
3 Vt 3 3 x 6,148
D=3 = = 1,25 m = 57,11 in
3π 3π
3 3
L= D = x 1,25 = 3,75 m
1 1
Panjang silinder = 3,75 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr – 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
- Corrosion allowance (CA) : 0,125 in/tahun
- Allowable working stress (S) : 18750 psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (n) direncanakan : 10 tahun
PxR
- Tebal silinder (d) = + CA x n (Peters, 2004)
S.E − 0,6 P
Dimana: d = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = Allowable working stress
CA = Corrosion allowance
n = umur alat yang direncanakan
5,198
Diameter : D = = 2,573 ft = 0,784 m
π
Menentukan panjang Rotary Drier :
Q
Ditentukan dengan persamaan Lt =
0,4 . D . G . ΔT
Dimana : Lt = panjang drier
Q = panas yang dipindahkan
D = diameter rotary drier
G = kecepatan udara
ΔT = perbedaan suhu
kJ btu
162406,344 x 0,948
jam kJ
Maka : Lt =
lb 2
0,4 x 2,573 x 500 ft x (320 - 221)
jam
= 3,022 ft
k p 2
( k −1) / k
Daya kompresi : Pc = RT − 1 ma
k - 1 p1
= 30,7 kW
Menentukan daya friksi pipa:
�� . � 2 0,2 . 44,82
• Fc = = = 0,401 kW
2� 2 . 0,5
�2 44,82
• Fe = = = 2,01 kW
2� 2. 0,5
8Vt 3 8 x 5,298
D=3 = = 1,65 m = 65,94 in
3π 3π
3 3
Hs = D = x 1,65 = 2,475 m
2 2
Tinggi tangki = 2,475 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
36 Vt 3 36 x 119,38
D=3 = = 3,53 m = 139,72 in
31π 31 π
10 10
Hs = D= x 3,53 = 11,76 m
3 3
1 1
Hh = D = x 3,53 = 0,588 m
6 6
Tinggi tangki = Hs + Hh = 12,35 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr – 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
- Corrosion allowance (CA) : 0,125 in/tahun
- Allowable working stress (S) : 18750 psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (n) direncanakan : 10 tahun
PxR
- Tebal silinder (d) = + CA x n (Peters, 2004)
S.E − 0,6 P
Dimana: d = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
P = tekanan desain (psi)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
S = Allowable working stress
CA = Corrosion allowance
n = umur alat yang direncanakan
E = efisiensi sambungan
139,72
16,33 x
d= 2 + (0,125 x 10) = 1,35 in
(18750x0,85) − (0,6x16,33)
5. Tebal dinding tangki (bagian head)
P = Np × ρ × N 3 × Da 5 (Geankoplis, 1997)
= 0,8 x 1145,66 x 13 x 1,185
= 2096,79 J/s
= 2,829 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 2,829 / 0,8 = 3,53 hp
Digunakan daya motor = 5 hp
1.45. Pompa Reaktor I (P-302)
Fungsi : mengalirkan pupuk cair ke filter press
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa : 4749,883 kg/jam = 2,904 lbm / detik
Densitas bahan : 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan : 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s
F 4749,213
Laju alir volumetrik : Q = = = 4,415 m3/jam
ρ 1145,66
= 0,0011 m3/detik = 0,00883 ft3/detik
Perencanaan pompa :
Dengan cara yang sama, diperoleh :
Daya pompa, P = Ws × Q × ρ = 111,85 × 0,0011 × 1145,66
= 140,956 J/s = 0,14096 kW = 0,1678 hp
Efisiensi pompa 80%, maka :
P = 0,1678 hp / 0,8 = 0,2097 hp
Dipilih pompa dengan daya 0,25 hp
1.46. Filter Press (D-301)
Fungsi : memisahkan padatan tersuspensi dalam pupuk cair
Jenis : plate and frame filter press
Temperatur : 350C
Tekanan : 1 atm
= 0,87
ρc = densitas cake
ρ = densitas cairan
W = fraksi massa cake pada frame
= 0,18
V = volume filtrat hasil penyaringan
����,��� ��/���
=
����,�� ��/��
= 3,349 m3
Direncanakan luas frame adalah 3 m2
Maka,
�
�. � (� – �)�� = � (� + � . � . �) � �
�−�
�, �����(�– �, ��)���, ��
�, ��
= ����, ��(�, ��� + �, �� . �, �����) � �
� − �, ��
` A = 83,453 m2
Maka, jumlah plate = 83,453 m2 / 3 m2 = 27,81 unit
Menghitung jumlah plate:
Faktor keamanan : 7%
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 81,77 = 98,13 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Tinggi silinder : Diameter (Hs : D) = 10 : 3
Tinggi head : Diameter (H h : D) = 1 : 6
Sehingga :
π π 10 5π 3
Vs = D 2 .H s = D 2 ( D) = D
4 4 3 6
π π 1 π 3
Vh = D 2 .H h = D 2 ( D) = D
6 6 6 36
5π 3 π 3 31π 3
Vt = Vs + Vh = D + D = D
6 36 36
36 Vt 3 36 x 98,13
D=3 = = 3,31 m = 131,69 in
31π 31 π
10 10
Hs = D= x 3,31 = 11,03 m
3 3
1 1
Hh = D = x 3,31 = 0,552 m
6 6
Tinggi tangki = Hs + Hh = 11,58 m
3. Tekanan desain
Faktor keamanan untuk tekanan = 15 %
P desain = 1,15 x 14,2 psi = 16,33 psi
4. Tebal dinding tangki (bagian silinder)
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Low alloy steels, SA-240,
18Cr – 8Ni. Dari App. D, Brownell & Young, 1979, diperoleh data :
- Corrosion allowance (CA) : 0,125 in/tahun
- Allowable working stress (S) : 18750 psi
P = Np × ρ × N 3 × Da 5 (Geankoplis, 1997)
= 0,8 x 1145,66 x 13 x 1,1035
= 1496,31 J/s
= 4,712 hp
Daya motor (Pm) = P / 0,8
= 4,712 / 0,8 = 5,89 hp
Digunakan daya motor = 6 hp
1.49. Pompa Reaktor II (P-304)
Fungsi : mengalirkan pupuk cair ke evaporator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa : 3903,435 kg/jam = 2,385 lbm / detik
Densitas bahan : 1145,66 kg/m3 = 71,521 lbm / ft3 (Wikipedia, 2012)
Viskositas cairan : 1,2 cP = 2,9028 lbm / ft. jam = 0,0012 Pa . s
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki , Vt = 1,2 x 3,41= 4,094 m3
2. Ukuran tangki
Direncanakan tangki beralaskan datar dan tutup atas ellipsoidal dengan
perbandingan :
Δt 2 − Δt1 54
LMTD = = = 77,67 °F
Δt 2 153
2,3 x ln 2,3 x ln
Δt1 207
T1 − T2 180
R= = = 1,428
t 2 − t1 126
t 2 − t1 126
S= = = 0,3783
T1 − t1 428 - 95
A 122,346 ft 2
Jumlah tube, N t = = = 51,93 unit
L × a " 9 ft × 0,2618 ft 2 /ft
= 2,978
k 0,371
= 1,783
9. hio = jH × k Cp × µ
1/ 3
Φt Dt k
Δt 2 − Δt 1 63
LMTD = = = 14,07 °F
Δt 9
2,3 x ln 2 2,3 x ln
Δt 1 63
T1 − T2 307
R= = = 4,264
t 2 − t1 72
t 2 − t1 17,64
S= = = 0,1225
T1 − t 1 221 - 77
A 132,95 ft 2
Jumlah tube, N t = = = 56,59 buah
L × a " 9 ft × 0,2618 ft 2 /ft
= 1,1 × 1,9118
k = 0,396 btu/jam.ft.0 F k 0,371
1/ 3
Cp × µ = 3,604 x 2,90292
1/ 3
= 1,783
k 0,396
9. hio = jH × k Cp × µ
1/ 3
= 2,978
Φt Dt k
hio 0,371
= 3,4 × × 1,783
Φt 0,06333
= 35,5135 btu/jam.ft.0 F
k Cp × µ
1/ 3
ho
9. = jH ×
Φs Ds k Pressure drop
ho 0,396 10. untuk Ret = 185,174
= 14 × × 2,978
Φs 0,0825 Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh f
= 200,12 btu/jam.ft.0 F = 0,0029 ft2/in2
Spesifik gravity (s) = 0,999
Pressure drop
Φt = 1,1
10. untuk Res = 603,92
Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh f
= 0,0038 ft2/in2
LD-1
20 mm
2m
20 mm
Bilangan Reynold :
ρ× v×D
NRe = (Peters, 2004)
µ
Untuk pipa Commercial Steel diperoleh harga ε = 0,000046 ; ε/D = 0,00011, pada
NRe = 18521,147 diperoleh harga faktor fanning f = 0,0047 (Geankoplis, 1997).
Friction loss :
A v2 1,9153 2
1 sharp edge entrance hc = 0,55 1 − 2 = 0,55 (1 − 0)
A1 2 α gc 2(1)(32,174)
= 0,0426 ft lbf/lbm
2 1,9153 2
2 elbow 90° hf = n.Kf. v = 2(0,75) = 0,12146 ft lbf/lbm
2 gc 2(1)(32,174)
v2 1,9153 2
1 gate valve hf = n Kf = 1(0,17) = 0,01385 ft lbf/lbm
2 gc 2(1)(32,174)
D 2 gc (0,08738)2(32,174)
= 0,6837 ft lbf/lbm
2
A1 v 2 1,9153 2
1 sharp edge exit hex = n 1 − = 1 (1 − 0 ) 2
A2 2 α gc 2(1)(32,174)
= 0,08364 ft lbf/lbm
Total friction loss ∑ F = 0,94525 ft lbf/lbm
dimana : v1 = v2 ; ∆v2 = 0 ; P1 = P2 ; ∆P = 0
tinggi pemompaan ∆z = Letak inlet ke V-01 (z2) – Titik intake H2O (z1)
= 3,2 – (-7) = 10,2 m = 33,46416 ft
32,174
0+ (33,46416) + 0 + 0,94525 + Ws = 0
32,174
Efisiensi pompa, η= 80 %
Wp = -Ws / η = 43,012 ft lbf/lbm
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(43,012)(0,011492 )(62,1939) = 0,056 hp
550 550
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(8,5977 )(0,011492)(62,1939) = 0,012 hp
550 550
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0103 m3 = 0,01234 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)
Vt = ¼ π D2 Hs
3
π D3
Vt =
8
3
0,01234 = π D 3
8
Maka, diameter tangki D = 0,321 m = 12,62 in
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 0,4815 m = 18,96 in
D
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
P = Np N 3 Da ρ
5
(Geankoplis, 1997)
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(12,66) (7,565.10 -5 )(62,1939) = 1,083.10-4 hp
550 550
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 0,2742 m = 10,795 in
D
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa (Brownell, 1959)
Faktor korosi : C = 1/80 in (Peters, 2004)
Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
PD
t= +nC
2SE − 1,2P
(121,59 kPa) (7,197 in)
= + 10 ( 180 in)
2(120658,248 kPa)(0,8) − 1,2(121,59 kPa)
= 0,131 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in (Brownell, 1959)
Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
P = Np N 3 Da ρ
5
(Geankoplis, 1997)
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,000868 hp
Digunakan daya motor standar 1/16 hp
LD.10 Pompa Soda Abu (P-05)
Fungsi : Memompa larutan soda abu dari Tangki Pelarutan Soda Abu
(V-04) ke Clarifier (V-05)
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(11,2989)(0,00000001)(82,8423) = 1,7018.10 −6 hp
550 550
Reaksi koagulasi :
Al2 (SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H 2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Diameter dan tinggi clarifier
Dari Metcalf, 1984, untuk clarifier tipe upflow diperoleh :
½D
Hc
πD2 Hc
Vs = ................................................................................. (Perry, 1999)
12
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
πD3
Vc = ...................................................................................... (Perry, 1999)
24
∼ Volume clarifier (V)
1,4058 m3 = 1,178097 D3
D = 1,0607 m = 3,479 ft ; Hs = (4/3) x D = 1,4142 m
b. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (H h : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 1,0607 m
1,0607 m
Tinggi tutup = = 0,53035 m
2
Hs
½D
πD2Hs
Vs = ............................................................................................
4
Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 3
πD3
Vs =
3
∼ Volume ellipsoidal (Ve)
He
½D
0,3515 m3 = 1,308997 D3
D = 0,6451 m = 25,398 in
Hs = (4/3) x D = 0,861 m
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(31,019)(0,01149)(62,19389) = 0,0468 hp
550 550
Digunakan daya motor standar 0,1 hp
LD.14 Menara Air (V-07)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Laju massa air (F) = 1167,1345 kg/jam
Densitas air ( ρ) = 996,24 kg/m3 = 62,0670 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 3 jam
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 2,976 m
D
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(0,4249)(0,001149)(62,19389) = 0,00019 hp
550 550
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.16 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (V-08)
Fungsi : Membuat larutan asam sulfat H2SO 4
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Low-alloy steel SA-353
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Tekanan = 1 atm
H2SO4 yang digunakan berupa larutan 5 % (% berat)
Laju massa H2 SO4 (F) = 0,00166 kg/jam
Densitas H2 SO4 5 % (ρ) = 1028,86 kg/m3 = 66,2801 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas H2 SO4 5 % (μ) = 3,5 cP (Othmer, 1968)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Perhitungan ukuran tangki :
1. Volume tangki
0,00166 kg/jam × 30 hari × 24 jam/hari
Vlarutan = = 0,0232 m3
0,05 ×1028,86 kg/m 3
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0232 m3 = 0,0278 m3
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 0,63 m
D
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress : S = 22500 psia = 155132,0331 kPa (Brownell, 1959)
Faktor korosi : C = 1/80 in (Peters, 2004)
Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
PD
t= +nC
2SE − 1,2P
(121,59 kPa) (16,54)
= + 10 ( 180 in)
2(155131,0331 kPa)(0,8) − 1,2(121,59 kPa)
= 0,00087 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in (Brownell, 1959)
Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :
P = Np N 3 Da ρ
5
(Geankoplis, 1997)
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,00088 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.17 Pompa Asam Sulfat (P-08)
Fungsi : Memompa larutan asam sulfat dari Tangki Pelarutan Asam
Sulfat (V-08) ke Cation Exchanger (V-09)
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Densitas asam sulfat (ρ) = 1028,86 kg/m3 = 64,23032 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas asam sulfat (μ) = 3,5 cP = 0,00235 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(8,576)(0,0435)(62,19389) = 0,0422 hp
550 550
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0558 m3 = 0,0669 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)
Vt = ¼ π D2 Hs
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 0,8445 m
D
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (101,325 kPa) = 121,59 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Brownell, 1959)
Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa (Brownell, 1959)
Faktor korosi : C = 1/80 in (Peters, 2004)
Umur alat : n = 10 tahun
Tebal tangki :
PD
t= +nC
2SE − 1,2P
(121,59 kPa) (22,164)
= + 10 ( 180 in)
2(120658,248 kPa)(0,8) − 1,2(121,59 kPa)
= 0,1739 in
Tebal standar yang digunakan = 3/16 in (Brownell, 1959)
Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 0,5629 = 0,1876 m
E/Da = 1 ; E = 0,1876 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,1876 = 0,0469 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,1876 = 0,0375 m
P = Np N 3 Da ρ
5
(Geankoplis, 1997)
Np = 5 untuk N Re = 34305,99 (Geankoplis, 1997)
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 1,295.10-4 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.21 Pompa NaOH (P-10)
Fungsi : Memompa larutan NaOH dari Tangki Pelarutan NaOH (V-10)
ke Anion Exchanger (V-11)
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Densitas NaOH ( ρ) = 1039,76 kg/m3 = 64,91079 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas NaOH (μ) = 0,00043 lbm/ft s = 0,64 cP (Othmer, 1968)
Laju alir massa (F) = 0,00322 kg/jam
F
Debit air/laju alir volumetrik, Q = = 3,096.10-6 m3 /s = 1,093.10-4 ft3/s
ρ
Desain pompa :
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(0,80652) (3,096.10 -6 )(64,91079) = 4,69612.10 −5 hp
550 550
H
tinggi shell tangki Hs = s × D = 4,875 m
D
H
tinggi tutup tangki Hh = h × D = 0,406 m
D
tinggi tangki Ht = Hs + 2 H h = 5,6875 m
3. Tebal shell tangki
Tekanan operasi :
Poperasi = 696,27215 kPa
Ptotal = 696,27215 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (696,27215 kPa) = 835,526 kPa
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(8,536)(0,0435)(62,1939) = 0,313 hp
550 550
1100
1000
900
Entalpi Hy, (J/kg).10-3
Garis kesetimbangan
800 Garis operasi
700
600
500
400
300
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
T cair (oC)
Gambar L.D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Hy 2
Ketinggian menara, z = G . dHy (Geankoplis, 1997)
∫
Hy1
Hy * −Hy
M kG a
Tabel L.D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin
Hy* Hy 1/(Hy*-Hy)
122,3 117,5299 0,2398
199,15 155,5009 0,0224
348,9676 193,4719 0,0067
513,4596 231,4429 0,0035
759,3878 269,4138 0,002
0,2
1/(hy*-hy)
0,15
0,1
0,05
0
100 150 200 250 300
hy
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(139,6682)(1,172)(62,1939) = 19,723 hp
550 550
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 0,26059 m
D
3. Tebal shell tangki
0,00515 m 3
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 0,26059 m = 0,21716 m
0,00617 m 3
Tekanan hidrostatik :
P = ρ × g × h = 1272 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,21716 = 2,70703 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 2,707 kPa = 104,03203 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (104,03203 kPa) = 124,83843 kPa
P = Np N 3 Da ρ
5
(Geankoplis, 1997)
Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 10,8484.10-5 hp
Digunakan daya motor standar 1/64 hp
LD.30 Pompa Kaporit (P-14)
Fungsi : Memompa larutan kaporit dari Tangki Pelarutan Kaporit (V-15)
ke Tangki Utilitas (V-16)
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Densitas Ca(ClO)2 ( ρ) = 1272 kg/m3 = 79,4092 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas Ca(ClO)2 (μ) = 0,00067 lbm/ft s = 1 cP (Othmer, 1968)
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(13,46293)(2,33653.10-8 )(79,40921) = 4,5417.10−8 hp
550 550
H
tinggi tangki Ht = Hs = s × D = 4,065 m
D
3. Tebal shell tangki
28,117 m 3
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 4,065 m = 3,3873 m
33,74 m 3
Tekanan hidrostatik :
P = ρ × g × h = 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3,3873 = 33,071 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 33,071 kPa = 134,396 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (134,396 kPa) = 161,275 kPa
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(59,68)(0,0169)(62,1939) = 0,114 hp
550 550
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(19,988)(0,006)(62,19389) = 0,0136 hp
550 550
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(10,399)(0,006)(62,19389) = 0,0071 hp
550 550
Daya pompa : P =
Wp Q ρ
=
(4,584)(0,0077 )(62,19389) = 0,00399 hp
550 550
X I
m
Cx = Cy 2 x
X 1 I y (Peters, 2004)
r=
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ]
(n ⋅ ΣX i 2 − (ΣX i )2 )× (n ⋅ ΣYi 2 − (ΣYi )2 ) (Montgomery, 1992)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
No. Tahun (Xi) Indeks (Yi) Xi.Yi Xi2 Yi2
1 1989 895 1780155 3956121 801025
2 1990 915 1820850 3960100 837225
3 1991 931 1853621 3964081 866761
4 1992 943 1878456 3968064 889249
5 1993 967 1927231 3972049 935089
6 1994 993 1980042 3976036 986049
7 1995 1028 2050860 3980025 1056784
8 1996 1039 2073844 3984016 1079521
9 1997 1057 2110829 3988009 1117249
10 1998 1062 2121876 3992004 1127844
11 1999 1068 2134932 3996001 1140624
12 2000 1089 2178000 4000000 1185921
13 2001 1094 2189094 4004001 1196836
14 2002 1103 2208206 4008004 1216609
Total 27937 14184 28307996 55748511 14436786
(Sumber : Tabel 6-2, Peters, 2004)
Data : n = 14 ∑ Xi = 27937 ∑ Yi = 14184
∑ XiYi = 28307996 ∑ Xi ² = 55748511 ∑ Yi² = 14436786
Dengan memasukkan harga – harga pada Tabel LE.2, maka diperoleh harga
keofisien korelasi :
r = (14) (28307996) – (27937)(14184)
{[(14) (55748511) – (27937)²] × [(14)(14436786) – (14184)²]}½
= 0,984 ≈ 1
Jan,2002
P-82
103 2
10-1 1 10 10 103
3
Capacity, m
Cx = Rp 13.155.565.260,-/unit
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses Impor
No. Kode Unit Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 S-101 1 66.837.676 66.837.676
2 V-101 1 13.155.565.260 13.155.565.260
3 M-101 1 941.006.164 941.006.164
4 M-102 1 1.690.035.935 1.690.035.935
5 V-102 1 20.974.017.560 20.974.017.560
6 V-103 1 19.488.731.710 19.488.731.710
7 V-104 1 13.103.720 13.103.720
8 R-101 15 16.421.622.460 246.324.337.000
9 F-101 1 23.017.497.910 23.017.497.910
10 D-101 1 562.655.611 562.655.611
11 C-201 1 48.817.293 48.817.293
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
Biaya transportasi = 5%
Biaya asuransi = 1%
Bea masuk = 15%
PPn = 10%
PPh = 10%
Biaya gudang di pelabuhan = 0,5%
Biaya administrasi pelabuhan = 0,5%
Transportasi lokal = 0,5%
Biaya tak terduga = 0,5%
Total = 43%
Untuk harga alat non – impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya
sebagai berikut :
PPn = 10%
PPh = 10%
Transportasi lokal = 0,5%
Biaya tak terduga = 0,5%
Total = 21%
Biaya pemasangan diperkirakan 50% dari total harga peralatan (Peters, 2004).
Biaya pemasangan = 0,5 x Rp 453.304.637.000
= Rp 226.652.318.500
Sehingga, biaya peralatan dan pemasangan (C) = Rp 679.956.955.500
Rp 1.022.699.133.000
ROI = x 100%
Rp 2.468.095.233.000
ROI = 41,43 %
D. Pay Out Time (POT)
1
POT = x 1 tahun
0,4143
POT = 2,4 tahun
E. Return on Network (RON)
Laba setelah pajak
RON = x 100%
Modal sendiri
Rp 1.022.699.133.000
RON = x 100%
Rp 1.480.857.140.000
RON = 69,09 %
F. Internet Rate of Return (IRR)
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash – Flow”. Untuk
memperoleh cash – flow, diambil ketentuan sebagai berikut :
• Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10% tiap tahun.
• Masa pembangunan disebut tahun ke nol.
• Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
• Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10.
• Cash flow, adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Dari Tabel E.13, diperoleh nilai IRR sebesar 51,025 %
3,000,000,000,000.00
2,500,000,000,000.00
harga (triliun rupiah)
2,000,000,000,000.00
biaya tetap
1,500,000,000,000.00 47,08 %
biaya variabel
1,000,000,000,000.00 biaya produksi
penjualan
500,000,000,000.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
kapasitas produksi (%)