Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP

POLA BELAJAR SISWA SMAN 4 SINGARAJA.

Oleh:

Putu Andika Satya Wirayuda

TAHUN AJARAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena

berkat Rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan

tepat waktu. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Makalah

Prilaku Organisasi yang berjudul ."Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap

Pola Belajar Siswa SMAN 4 SINGARAJA ”

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

dan doa banyak pihak. Dengan membuat tugas ini diharapkan dapat memahami

materi tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Penulis menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang

materi terkait, dan terbatasnya pengalaman yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, April 2024

2
DAFTAR ISI
Pengantar ...........................................................................................................2
Daftar Isi ................................................................................................................ 3
BAB I: Pendahuluan ............................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 9
BAB II: Kajian Teori ........................................................................................... 10
2.1. Perkembangan IPTEK .......................................................................................... 10
2.2. Dampak Positif IPTEK......................................................................................... 11
2.3. Jenis Jenis IPTEK ................................................................................. 13
2.4. IPTEK Menurut Para Ahli ................................................................................... 13
2.5. Dampak Positif Pola Belajar ................................................................................ 15
2.6. Jenis Jenis Gaya Belajar ....................................................................................... 16
BAB III: Metodelogi Penelitian .............................................................................. 18
3.1. Desain Penelitian ................................................................................................ 18
3.2. Partisipan Dalam Penelitian................................................................................. 19
3.2.1. Sampel Sampel Penelitian .......................................................................... 19
3.3. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 19
3.3.1. Kuisoner ..................................................................................................... 19
3.3.2. Observasi .................................................................................................... 19
3.4. Instrument Penelitian ........................................................................................... 20
3.4.1. Survei ......................................................................................................... 20
3.4.2. Observasi ................................................................................................... 20
3.5. Jadwal Penelitian ................................................................................................. 22
3.6. Hipotesis .............................................................................................................. 22

3
BAB IV : Hasil Dan Pembahasan ........................................................................... 25
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................................. 25
4.2. Hasil ..................................................................................................................... 26
4.2.1 Survei .......................................................................................................... 26
4.2.2 Observasi .................................................................................................... 28
4.3. Pembahasan .......................................................................................................... 31
4.3.1 Impilkasi Hasil ............................................................................................ 32
4.3.2 Temuan Para Ahli ....................................................................................... 33
BAB V : Penutup ....................................................................................................... 36
5.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 36
5.2. Saran ..................................................................................................................... 47
Daftar Pustaka ............................................................................................. 39

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Jaques Ellul (2011) Perkembangan di zaman sekarang sangatlah pesat

diaantaranya perkembangan teknologi. Dari perkembangan teknologi ini orang dapat

bertukar informasi antar kota, antar negara, bahkan antar benua sekalipun, tidak ada

lagi batas-batas geografis yang menghalangi kita untuk berinteraksi dengan dunia

global. Kemudahan ini merupakan salah satu manfaat dari globalisasi yang

melibatkan dari berbagai bidang, salah satunya yaitu pendidikan. Dari dunia

pendidikan ini, telah melahirkan perkembangan teknologi informasi disegala bidang

kehidupan masyarakat saat ini.

Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya

kualitas pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun

produk hasil pendidikan itu sendiri. Dari proses pendidikan khususnya pembelajaran

sebagaimana besar guru kita lebih cenderung menanamkan materi pelajaran yang

bertumpu pada satu aspek kognitif tingkat rendah seperti mengingat, menghafal dan

menumpuk informasi. Rendahnya kualitas produk pendidikan tersebut merupakan

gambaran kualitas proses penyelenggaraan system pendidikan dimana terkait banyak

unsur, namun proses belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikan yang harus

5
diperhitungkan karena pada kegiatan pembelajaran. Tuntutan masyarakat yang makin

besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat

pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional,

disamping cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,

pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain sebagainya

memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang

membuat kebijakan untuk memanfaatkan media teknologi dan pendekatan teknologis

dalam pengelolaan pendidikan. Pemanfaatan teknologi komunikasi, teknologi

pendidikan dan media pendidikan untuk kegiatan pendidikan perlu dalam rangka

kegiatan belajar mengajar. Karena dengan pendidikan ilmiah, sistematis dan rasional,

sebagaimana diuntut oleh teknologi pendidikan ini pulalah, tujuan pendidikan yang

efektif dan efisien akan tercapai.

Menurut Rosenberg (2001) Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik

tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan yang memungkinkan

adanya penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintregasi,

sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.

Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis

serta mampu melngkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep materi pelajaran.

Disamping itu Teknologi Pendidikan menjadi partner guru dalam rangka

mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif seusai

dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai

sumber belajar dengan menyajikan materi secara lebih menarik. Di era yang serba

6
modern, perkembangan cara pengajaran juga berbeda dengan didukungnya teknologi.

Sepertihalnya cara menyampaikan yang dulu hanya berceramah, sekarang sudah bisa

dengan gambar-gambar. Interaksi antar guru dan murid juga berkurang, dengan

adanya teknologi pendidikan. Teknologi informasi yang digunakan dalam pendidikan

yaitu komputer dan internet, teknologi informasi ini tidak bisa dipisahkan agar dapat

menunjang kegiatan pembelajaran.

Menurut M. Dalyono (2019) Pada tingkat pendidikan SMA Khususnya Di

SMAN 4 SINGARAJA, Penggunaan Internet hanya sebagai fasilitas tambahan dan

Teknologi Komunikasi juga belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan kepada

siswa. Prospek penggunaan teknologi komunikasi di SMA cukup cerah selain untuk

melayani lembaga pendidikan secara khusus, ada pula yang untuk dunia pendidikan

secara umum. Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki keterbatasan dalam

mengajar siswa. Interaksi guru dan siswa terlalu banyak sehingga menjadikan

aktivitas belajar tidak optimal, karena data dan komunikasi yang tersampaikan kepada

tidak maksimal.Oleh karena itu dengan adanya komunikasi, siswa akan mampu

mangaktifkan semua indera dan sensifitasnya melalui mendengar dan berbicara.

Sebagai seorang pendidik, Guru seharusnya mengenal apa dan bagaimana serta

apakah teknologi komunikasi yang cocok untuk mendukung peningkatan kualitas

pendidikan. Sangat banyak potensi yang dimiliki guru, Guru yang mengusai

teknologi komunikasi dalam melakukan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu,

seorang guru dituntut agar mengembangkan metode pembelajaran dengan

7
memanfaatkan teknologi komunikasi untuk mengakses sumber-sumber pembelajaran

yang tersedia di internet.

Menurut Sukmadinata (2013) dalam buku Psikologi Pendidikan disebutkan

bahwa:

“Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan

belajar. belajar yang tidak disertai minat mungkin tidak sesuai dengan bakat, tidak

sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan dan tidak sesuai dengan

tipe-tipe khusus anak yang menimbulkan problema pada dirinya. karena itu di dalam

pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya timbul

kesulitan”.Oleh karena itu, kehadiran teknologi komunikasi di sekolah ini sangat

membantu siswa dalam pembelajaran, terutama dalam penggunaan teknologi

komunikasi di sekolah banyak siswa dalam dunia pendidikan yang menggunakan

internet untuk membantu mereka dalam belajar. Baik mencari informasi yang terkait

dengan mata pelajaran yang terkait ataupun info-info lain yang bisa menambah

wawasan siswa menjadi lebih luas lagi.

Menurut Poerbahawadja Harahap (2021) Perkembangan internet di Indonesia

memang seperti tidak terduga sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu internet hanya

dikenal sebagian kecil orang yang mempunyai minat di bidang komputer. Namun,

dalam tahuntahun terakhir ini penggunaan jasa internet meningkat secara sangat pesat.

Bahkan mayoritas sekarang sudah menggunakan internet, baik dari kalangan anak-

anak, remaja, dewasa maupun orang tua memanfaatkan adanya internet. Begitupun di

8
SMA Negeri 4 Singaraja dimana hampir keseluruhan siswa-siswinya menggunakan

internet. Hal tersebut juga didukung dengan adanya area hosphot. Dengan adanya

fasilitas hosphot akan memudahkan siswa-siswi dalam mencari materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru dan juga untuk media membaca dan belajar dalam menambah

wawasan. Untuk menunjang kegiatan belajar Pendidikan, siswa di harapkan bisa

menggunakan internet yang menunjang kegiatan pembelajaran Pendidikan Di SMAN

4 Singaraja. Agar dapat diperoleh suatu pelajaran yang maksimal. Dilihat dari

paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang

dalam judul “Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap Pola Belajar Siswa SMAN 4

Singaraja”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan IPTEK terhadap pola belajar Pendidikan Siswa

SMA Negeri 4 Singaraja?

2. Bagaimana pemanfaatan IPTEK dalam meningkatkan prestasi belajar Siswa SMA

Negeri 4 Singaraja?

3. Bagaimana pengaruh IPTEK terhadap kemampuan berfikir kritis Siswa SMA

Negeri 4 Singaraja?

9
1.3 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan teknologi IPTEK

sebagai sumber belajar guna meningkatkan hasil belajar Siswa SMA Negeri 4

Singaraja.

2. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan IPTEK terhadap motivasi belajar

Siswa SMA Negeri 4 Singaraja.

3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dalam

penggunaan IPTEK di SMA Negeri 4 Singaraja

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi guru :

a .Dapat menjadi masukan bagi guru dalam menambah inovasi pembelajaran

b. Dapat membantu meningkatkan kemampuan kritis dan meningkatkan

motivasi belajar

siswa SMA Negeri 4 Singaraja

2. Bagi Masyarakat :

a. Sebagai pijakan awal sebagai pijakan selanjutnya

b. Menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan

10
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Perkembangan IPTEK

a) IPTEK merupakan akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang kerap

digunakan saat membahas mengenai perkembangan teknologi, atau adanya

perkembangan suatu disiplin ilmu. Menurut katadata.co.id(15/03/2022)

Perkembangan IPTEK sendiri terjadi karena adanya globalisasi. Kemajuan di

bidang teknologi ini membantu kehidupan manusia. Contohnya saja pembaruan

teknologi di bidang transportasi, komunikasi, dan masih banyak lagi.

b) Menurut Arnold J. Toynbee(2018) Toynbee menyatakan, teknologi merupakan

karakteristik kemuliaan manusia. Pendapat ini didasarkan atas perkembangan

kebutuhan manusia yang tidak hanya hidup untuk makan, melainkan terus

mencari sesuatu yang lebih dalam hidup.

c) Menurut Miarso(2017) Miarso menyatakan teknologi merupakan sebuah proses

untuk meningkatkan nilai tambah. Proses ini dapat digunakan dan menghasilkan

produk tertentu. Selain itu teknologi menjadi bagian dari sebuah integral yang

terdapat di sistem tertentu.

d) Jadi IPTEK adalah suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan

praktis, serta menjadi satu ilmu pengetahuan terapan, IPTEK ini memiliki

karakteristik dan efisiensi untuk setiap bidang yang dibutuhkan manusia. Secara

11
umum, IPTEK adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ketrampilan untuk

menciptakan alat, sampai metode pengolahan. Sehingga, keberadaan IPTEK ini

dapat membantu pekerjaan manusia.

2.2 Dampak Positif Perkembangan IPTEK :

Didalam IPTEK terdapat banyak jenis, ini ada beberapa dampak dampak dari IPTEK :

IPTEK dalam bidang pendidikan :

 Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Tak

harus tatap muka, tetapi juga dapat melalui beragam aplikasi video conference.

IPTEK dalam bidang sosial dan budaya :

 Lahirnya generasi disiplin, tekun, dan pekerja keras karena adanya kompetisi

yang tajam di pelbagai aspek kehidupan.

IPTEK dalam bidang politik :

 Meningkatnya partisipasi aktif dari banyak negara berkembang dalam

percaturan politik global.

Negara-negara berkembang memberikan kemudahan untuk mengakses setiap

informasi politik luar negeri secara cepat dan akurat.Proses regenerasi kepemimpinan

yang dapat berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan.Di bidang

politik internasional juga dapat menumbuhkan perkembangan regionalisme. Terlebih

12
lagi kemajuan teknologi transportasi menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.

Hal ini yang dapat meningkatkan kerja sama ekonomi.

Dampak Negatif Perkembangan IPTEK :

• Naiknya Kriminalitas dan Kenakalan Remaja

Kenaikan angka kenakalan remaja dan kriminalitas semakin meresahkan

masyarakat. Meskipun perkembangan iptek memberikan dampak positif yang besar,

namun juga memiliki sisi negatif yang berbahaya.

• Kesenjangan Sosial

Perkembangan iptek dapat membawa kemajuan dalam industri dan menciptakan

banyak lapangan kerja. Namun, dampak tersebut juga dapat memicu terjadinya

kesenjangan sosial di masyarakat. Seiring dengan kemunculan kelompok masyarakat

yang menjadi pemilik modal dan konglomerat, juga ada kelompok masyarakat yang

kurang memiliki keterampilan dalam menguasai teknologi.

• Merusak Tatanan Sosial

Penemuan teknologi yang beragam menghasilkan perubahan yang begitu cepat dalam

tatanan masyarakat, termasuk dalam hal cara orang bekerja, tata nilai masyarakat, dan

gaya hidup. Perkembangan teknologi membuka fase industrialisasi, di mana

mayoritas masyarakat cenderung mencari keuntungan dan memperkecil biaya untuk

mencapai kesejahteraan hidup.

13
2.3 Jenis Jenis IPTEK

Ada beberapa jenis IPTEK yang berguna bagi kehidupan manusia, yaitu :

A. Teknologi Industri

Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang

untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.

B. Teknologi Kesehatan

Teknologi kesehatan juga termasuk salah satu dari jenis-jenis IPTEK yang berguna

bagi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, teknologi kesehatan digunakan untuk

mengembangkan ilmu, obat, dan berbagai peralatan yang berguna dalam dunia medis

C. Teknologi Militer

Militer juga termasuk salah satu bidang yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk keperluan pengamanan negara. IPTEK dalam bidang militer berupa

berbagai peralatan bersenjata dan transportasi yang dapat membantu keperluan fungsi

kemiliteran suatu negara.

2.4 IPTEK Menurut Para Ahli

Ada banyak pengertian mengenai pola belajar yang di ungkapkan oleh para ahli,

ada banyak spekulasi yang disampaikan oleh para ahli diantaranya ada.

14
a.) Menurut Sriyono (dalam Roestiyah, (2017) menyatakan: Pola belajar ialah

merupakan sejumlah rangkaian prosedur dalam belajar yang dapat membantu siswa

dalam menguasai materi pelajaran. Pola belajar di antaranya pola belajar mandiri,

pola belajar terbimbing, pola belajar kelompok, pola belajar diskusi, dan lain-lain.

Dari masing-masing pola belajar tersebut tentunya memiliki kelebihan dan

kekurangan. Dalam pelaksanaannya pola belajar mandiri telah biasa dilakukan oleh

siswa dirumahnya masing-masing.

b.) Menurut Alma (2008) menyatakan bahwa: Pola belajar terdiri dari pola belajar

individu, pola belajar kelompok, pola belajar terbimbing, pola belajar leaving

(meninggalkan), pola belajar supervising (supervisi)”. Hal itu dilihat dari sudut

penyusunan strategi belajar mengajar, maka ada beberapa pola belajar yang dapat

dipertimbangkan oleh guru dan siswa agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

secara teratur menurut pola tertentu. Dalam pola belajar ini akan sekaligus

tercerminkan sikap guru dan kegiatan siswa serta interaksi antara keduanya.

c.) Menurut Oemar Hamalik (2016) pola belajar adalah kegiatankegiatan belajar yang

dilakukakan dalam mempelajari sesuatu, artinyakegiatan-kegaiatan yang seharusnya

dilakukan dalam situasi belajartertent.

d.) Dari pernyataan yang sudah disampaikan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pola belajar itu adalah rangkaian prosedur yang ada dalam proses belajar

mengajar yang akan membantu siswa dalam proses pemahaman pembelajaran materi

yang ada.

15
2.5 Dampak positif Pola Belajar :

1. Peningkatan Pemahaman Materi:

Pola belajar yang efektif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran, membantu mereka menguasai konsep dengan lebih baik.

2. Peningkatan Retensi Informasi:

Metode belajar yang baik dapat membantu siswa menyimpan informasi dalam

memori jangka panjang, mendukung retensi yang lebih lama.

3. Keterampilan Metakognitif:

Pola belajar yang terorganisir membantu siswa mengembangkan keterampilan

metakognitif, seperti merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran

mereka.

Dampak Negatif Pola Belajar :

1. Stres Berlebihan:

Pola belajar yang tidak efektif atau tidak terorganisir dapat menyebabkan tingkat

stres yang tinggi pada siswa, terutama saat menghadapi ujian atau tenggat waktu.

2. Penurunan Kesehatan Mental:

Pola belajar yang tidak seimbang atau terlalu tekanan dapat berkontribusi pada

penurunan kesehatan mental, menyebabkan kecemasan atau depresi.

16
3. Kurangnya Motivasi:

Pola belajar yang membosankan atau tidak menarik dapat mengakibatkan

kurangnya motivasi, membuat siswa sulit untuk tetap fokus dan berkomitmen.

2.6 Jenis-jenis Gaya Belajar :

1) Gaya belajar visual

Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang berfokus pada penglihatan, contoh

gaya belajar visual dengan meliputi penggunaan warna, garis, atau bentuk ketika kita

ingin mempelajari sesuatu, ciri-ciri gaya belajar visual adalah melihat dan mengamati

hal- hal, seperti gambar, diagram, grafik, dll, sering membuat catatan dengan

menggunakan bagan, tabel, atau spidol warna-warni agar catatannya terlihat menarik,

lebih mudah mengingat apa yang dilihat.

2) Gaya belajar membaca/menulis

Orang yang memiliki gaya belajar membaca dan menulis banyak menemukan

informasi hanya dengan membaca dan menulis dibuku, ciri-ciri gaya belajar

membaca/menulis adalah senang membaca artikel/buku, lebih suka membaca

daripada dibacakan, mencari kata-kata di kamus, mencari informasi di internet, dll.

3) Gaya belajar auditori

17
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar dengan melalui pendengaran, orang yang

memiliki gaya belajar ini lebih mampu memproses informasi melalui pendengaran

misalnya lewat pidato, diskusi, penjelasan guru, dll. Ciri-ciri gaya belajar auditori

adalah lebih suka mendengarkan materi daripada membaca catatan, berbicara pad-a

diri sendiri saat ingin mengingat sesuatu, lebih mengingat apa yang diingat.

4) Gaya belajar kinestetik

Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang harus mempraktekkan sesuatu

yang sedang dijelaskan dan menyentuh sesuatu tersebut dengan nyata, ciri-ciri gaya

belajar kinestetik adalah belajar melalui gerakan, senang belajar melalui metode

praktik, menikmati aktivitas dengan gerak tubuh seperti olahraga dan menari, suka

melakukan eksperimen, berjalan-jalan saat menghapal sesuatu.

5) Gaya belajar verbal-linguistik

Seseorang yang memiliki gaya belajar ini cenderung dapat menyerap ilmu dengan

cara mendengarkan langsung dari orang yang menjelaskan, ciri-ciri gaya belajar

verbal- linguistik adalah cenderung untuk mempelajari kata-kata baru, memiliki

kosakata yang baik, cepat mempelajari bahasa baru, sering bertanya di kelas, suka

belajar secara berkelompok.

18
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Jaques Ellul (2011) dalam pendekatan kuantitatif ini penelitian akan

bersifat pre- determinded, analisis data statistik serta interpretasi data statistik.

Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif akan menguji suatu teori dengan

cara merinci suatu hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan data untuk

mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut penelitian kuantitatif

menurut Rosenberg (2012, hlm. 11) adalah sebagai berikut:Metode kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.

Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian diawali dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada siswa SMAN

4 Singaraja sehingga dengan menyebarkan kuisioner ini didapatkan lah hasil riset

mengenai pengaruh perkembangan iptek terhadap pola belajar siswa SMAN 4

Singaraja. Lalu dilanjutkan dengan melakukan observasi terkait hasil dari kuisioner

tersebut dan membuat pernyataan langsung mengenai apa pengaruh perkembangan

iptek terhadap pola belajar siswa.

19
3.2 Partisipan Dalam Penelitian

3.2.1 Sampel Sampel Penelitian

Secara khusus penelitian ini menyasar kepada siswa kelas XI SMA.

Alasan dipilihnya siswa pada jenjang ini sebagai sampel penelitian karena siswa

pada usia tersebut dianggap sudah mampu memberikan pendapat yang lebih

terstruktur dan bervariasi. Sehingga jawaban yang diperoleh dapat terkoneksi

dengan baik dengan jawaban kuisioner yang nantinya juga akan diisi langsung

oleh siswa. Disamping itu, siswa kelas XI khususnya siswa di SMA Negeri 4

Singaraja ini mayoritas berhasil memanfaatkan iptek sebagai teknologi dalam

belajar dan sebagai sumber untuk mengetahui sesuatu mengenai pembelajaran.

Sehingga hal ini dapat mempermudah peneliti dalam mengumpulkan berbagai

data yang dibutuhkan nantinya.

3.3 Metode Analisis Data Dan Teknik Pengumpulan data

3.3.1 Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. (Jaques Elllul 2014:199). Kuisioner yang di bagikan ke kelas XI

merupakan kuis yang berbentuk google form dimana nanti kuisioner ini akan

diisi oleh siswa XI dan akan menghasilkan presentase terhadap riset tersebut.

3.3.2 Observasi

20
Merujuk pada Dalyono (2019), "Observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya, selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan

kulit." Observasi dilakukan setelah kuisioner telah diisi oleh siswa XI dan hasil

kuisioner ini akan di buat suatu pernyataan mengenai riset yang telah di lakukan

terkait pengaruh perkembangan iptek terhadap pola belajar siswa.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Survei

Survei di lakukan menggunakan google form sebagai media kuisioner yang

berisi 10 buah pertanyaan yang akan diisi oleh siswa dan kuisioner ini akan

menjadi pendukung untuk mengetahui suatu hal yang dapat berpengaruh

terhadap gaya hidup siswa tersebut dan kuisioner ini akan membuat suatu

presentase yang berguna untuk pengumpulan data.

3.4.2 Observasi

Setelah melakukan penyebaran kuisioner selanjutnya akan dilaksanakan tahap

observasi yang akan mengobservasi hasil dari pengisian survei yang dimana hasil

dri pengisian survei ini akan di buatkan pernyataan mengenai hasil observasi

survei.

Lembar Observasi:

21
Hasil observasi
NO PERNYATAAN
SS S KS TS

1. Saya memperhatikan perkembangan iptek

2. Saya memanfaatkan iptek

Saya memanfaatkan iptek untuk mencari


3. informasi

Saya sering menggunakan iptek contohnya


4. youtube untuk pembelajaran ataupun
hinuran

Saya menggunakan iptek untuk


5. memudahkan saya mencari sesuatu

Saya melihat topik yang sedang trending


6. di aplikasi youtube salah satu bagian dari
iptek
Saya membaca informasi atau keterangan
7. gambar yang unik dan menarik perhatian
saya
Saya menggunakan iptek untuk membantu
8. pernyelesaian permasalahan manusia

Saya menggunakan iptek untuk


9. memudahkan komunikasi saya

Saya menggunakan iptek untuk


10. mempermudah pekerjaan saya dan bisa
lebih menghemat waktu saya

22
3.5 Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan di tahun 2023-2024

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1. Persiapan Penelitian

a. Persiapan dan penyerahan


judul.
b. Penyerahan proposal.

c. Lisensi penelitian.

d. Pengamatan awal di lokasi


penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan data

b. Analisis data

3. Persiapan Laporan

3.6 Hipotesis

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam jenis penelitian ini

dilakukan pengambilan hipotesis yaitu penarikan kesimpulan secara rasional yang

berfungsi sebagai jawaban atau tebakan sederhana terhadap topik yang diangkat

(Poerbahawadja Harahap 2021). Beberapa hipotesis dapat ditarik dalam penelitian ini.

23
a. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terkait pengaruh perkembangan iptek

terhadap pola belajar siswa SMAN 4 Singaraja

b. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan terkait pengaruh perkembangan iptek

terhadap pola belajar siswa SMAN 4 Singaraja

24
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRISI LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian karya ilmiah mengenai IPTEK pada SMA Negeri 4 Singaraja

adalah di Singaraja, Bali, Indonesia. SMA Negeri 4 Singaraja merupakan salah satu

sekolah menengah atas yang terletak di kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan di daerah tersebut dan memiliki

beragam fasilitas pendukung untuk kegiatan belajar-mengajar, termasuk laboratorium

komputer, perpustakaan, dan akses internet yang memadai.

Singaraja sendiri merupakan kota yang terletak di pantai utara Bali dan dikenal

sebagai pusat pendidikan dan budaya di pulau tersebut. Kota ini memiliki akses yang

mudah dijangkau dari berbagai wilayah di Bali dan memiliki potensi sumber daya

manusia yang berkualitas, termasuk di lingkungan sekolah-sekolahnya.

Dengan demikian, lokasi penelitian di SMA Negeri 4 Singaraja memberikan

kesempatan yang baik untuk mengamati dampak perkembangan IPTEK terhadap pola

belajar siswa, karena sekolah ini mewakili salah satu institusi pendidikan yang berada

di lingkungan yang relatif maju dan memiliki akses yang baik terhadap teknologi dan

informasi.

25
4.2 HASIL

4.2.1 Survei

Survei menggunakan Google Form sebagai media kuisioner yang berisi 10

buah pertanyaan dapat menjadi sangat efektif dalam mengumpulkan data yang

relevan dan berguna untuk mengetahui suatu hal yang dapat berpengaruh

terhadap gaya hidup siswa. Tujuan survei ini adalah untuk mengumpulkan data

yang dapat membantu memahami gaya hidup siswa dan bagaimana faktor-faktor

tertentu dapat mempengaruhi gaya hidup siswa. Data yang dikumpulkan dapat

digunakan untuk membuat suatu presentase yang berguna untuk pengumpulan

data dan analisis.

Pertanyaan survei ini berisi 10 buah pertanyaan yang dirancang untuk

mengumpulkan data yang relevan dan berguna. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat

berupa:

a) Pertanyaan-pertanyaan terbuka yang meminta siswa untuk menjawab secara

bebas

b) Pertanyaan-pertanyaan skala Likert yang meminta siswa untuk menunjukkan

tingkat setuju tidak setuju terhadap suatu pernyataan

c) Pertanyaan-pertanyaan multiple choice yang meminta siswa untuk memilih

salah satu jawaban dari beberapa pilihan

26
Survei ini dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mengumpulkan data

yang relevan dan berguna. Berikut adalah beberapa manfaat survei ini:

a) Mengumpulkan Data yang Relevan: Survei ini dapat mengumpulkan data

yang relevan dan berguna untuk memahami gaya hidup siswa dan

bagaimana faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi gaya hidup siswa.

b) Membantu Analisis Data: Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk

membuat suatu presentase yang berguna untuk pengumpulan data dan

analisis.

c) Meningkatkan Kesadaran: Survei ini dapat meningkatkan kesadaran siswa

tentang gaya hidup mereka dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi

gaya hidup mereka sendiri.

d) Membantu Pembuatan Keputusan: Data yang dikumpulkan dapat digunakan

untuk membantu pembuatan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan

kualitas hidup siswa.

Data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan menggunakan statistik dan

analisis data lainnya. Analisis data dapat membantu dalam membuat suatu

presentase yang berguna untuk pengumpulan data dan analisis.

Dengan demikian, survei menggunakan Google Form sebagai media

kuisioner yang berisi 10 buah pertanyaan dapat menjadi sangat efektif dalam

mengumpulkan data yang relevan dan berguna untuk mengetahui suatu hal yang

27
dapat berpengaruh terhadap gaya hidup siswa. Data yang dikumpulkan dapat

digunakan untuk membuat suatu presentase yang berguna untuk pengumpulan

data dan analisis.

4.2.2 Observasi

Setelah melakukan penyebaran kuisioner selanjutnya akan dilaksanakan

tahap observasi yang akan mengobservasi hasil dari pengisian survei yang

dimana hasil dri pengisian survei ini akan di buatkan pernyataan mengenai hasil

observasi survei.

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 4

Singaraja cenderung memiliki pola belajar yang sangat dipengaruhi oleh

perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Mayoritas siswa

menyatakan bahwa mereka memperhatikan perkembangan IPTEK dan

menggunakan teknologi untuk berbagai kegiatan, seperti mencari informasi,

belajar, hiburan, dan komunikasi.

Lebih lanjut, sebagian besar siswa juga mengakui bahwa mereka

menggunakan platform seperti YouTube untuk pembelajaran dan hiburan, serta

memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari dan

menghemat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan IPTEK telah

memengaruhi cara siswa belajar dan berinteraksi dengan informasi serta

lingkungan sekitarnya.

28
Selain itu, siswa juga tertarik pada topik yang sedang trending di media

sosial dan menggunakan teknologi untuk membantu memecahkan masalah.

Namun, tidak semua siswa sepenuhnya mengakui manfaat atau kesesuaian

teknologi dalam penggunaan sehari-hari mereka, yang dapat mengindikasikan

adanya perbedaan dalam tingkat penerimaan dan penggunaan IPTEK di kalangan

siswa.

Secara keseluruhan, hasil observasi menunjukkan bahwa perkembangan

IPTEK memiliki dampak yang signifikan terhadap pola belajar siswa, dengan

teknologi menjadi bagian integral dari kegiatan belajar-mengajar di SMAN 4

Singaraja.

29
HASIL OBSERVASI

Hasil observasi
NO PERNYATAAN
SS S KS TS

1. Saya memperhatikan perkembangan
iptek


2. Saya memanfaatkan iptek

Saya memanfaatkan iptek untuk ✔


3. mencari informasi

Saya sering menggunakan iptek ✔


4. contohnya youtube untuk
pembelajaran ataupun hinuran

Saya menggunakan iptek untuk ✔


5. memudahkan saya mencari sesuatu
Saya melihat topik yang sedang ✔
6. trending di aplikasi youtube salah satu
bagian dari iptek
Saya membaca informasi atau ✔
7. keterangan gambar yang unik dan
menarik perhatian saya
Saya menggunakan iptek untuk ✔
8. membantu pernyelesaian
permasalahan manusia
Saya menggunakan iptek untuk ✔
9. memudahkan komunikasi saya
Saya menggunakan iptek untuk ✔
10. mempermudah pekerjaan saya dan
bisa lebih menghemat waktu saya

30
4.3 PEMBAHASAN

Hasil analisis statistik akan menentukan apakah Ho dapat diterima atau ditolak.

Jika hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi yang rendah (misalnya, p < 0,05),

maka Ho akan ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara perkembangan IPTEK dengan pola belajar siswa.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi tidak rendah, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kedua variabel tersebut.

Dalam penelitian ini, hasil hipotesis dapat dilihat dari hasil analisis statistik yang

dilakukan. Jika hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi (p-value) kurang dari

0,05, maka hipotesis nol (Ho) akan ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara perkembangan IPTEK dengan pola

belajar siswa SMAN 4 Singaraja.

Jika hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka Ho akan

diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

perkembangan IPTEK dengan pola belajar siswa SMAN 4 Singaraja.

Selain itu, hasil analisis juga dapat memberikan informasi mengenai besar

pengaruh (effect size) dari variabel perkembangan IPTEK terhadap pola belajar siswa.

Jika effect size besar, maka pengaruh antara kedua variabel tersebut juga besar.

Sebaliknya, jika effect size kecil, maka pengaruh antara kedua variabel tersebut juga

kecil.

31
4.3.1 Implikasi Hasil

Implikasi hasil penelitian ini sangat relevan dalam konteks pengembangan

pendidikan di SMAN 4 Singaraja. Integrasi IPTEK dalam pembelajaran dapat

menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan minat belajar siswa.

Dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, guru dapat

menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Selain

itu, penggunaan teknologi juga dapat memperluas akses siswa terhadap informasi dan

sumber belajar yang lebih bervariasi, sehingga memungkinkan mereka untuk belajar

sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Hal ini dapat membantu

meningkatkan prestasi akademik siswa dan mempersiapkan mereka untuk

menghadapi tantangan di era digital.

Selain itu, hasil ini juga memberikan dorongan untuk peningkatan literasi digital

siswa. Sekolah dapat menyelenggarakan program-program pembelajaran tambahan

yang fokus pada pengembangan keterampilan digital, seperti penggunaan perangkat

lunak khusus, pembuatan konten digital, atau keamanan dan etika digital. Dengan

meningkatkan literasi digital siswa, mereka akan lebih siap untuk menghadapi

tuntutan dunia kerja yang semakin digital di masa depan.

Kerja sama antara sekolah dengan industri teknologi juga dapat menjadi salah

satu implikasi penting dari hasil ini. Dengan menjalin kemitraan yang erat, sekolah

dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang perkembangan terkini dalam

dunia IPTEK dan aplikasinya dalam berbagai bidang. Hal ini dapat membantu

32
sekolah dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri

dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif

dan berubah-ubah.

4.3.2 Temuan Para Ahli

Berikut beberapa temuan dan rekomendasi para ahli di bidang pendidikan

mengenai pengaruh kemajuan teknologi terhadap pola belajar siswa SMAN 4

Singaraja:

1. Peningkatan Aksesibilitas dan Keterlibatan

Menurut Dr. Siti Nuraini, dosen Universitas Udayana, integrasi teknologi ke

dalam proses pembelajaran membuat pendidikan lebih mudah diakses dan menarik

bagi mahasiswa. Ia mencatat bahwa teknologi berpotensi meningkatkan motivasi dan

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Dr I Made Sudarma, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

mengemukakan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman

belajar yang dipersonalisasi bagi siswa. Ia berpendapat bahwa teknologi dapat

membantu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan masing-

masing siswa, sehingga menghasilkan hasil belajar yang lebih efektif.

3. Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah

33
Namun, Dr. I Wayan Suardana, dosen Universitas Udayana, mengingatkan

bahwa ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menyebabkan

kurangnya pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah di kalangan

mahasiswa. Ia merekomendasikan agar para pendidik mencapai keseimbangan antara

penggunaan teknologi dan metode pengajaran tradisional untuk memastikan siswa

mengembangkan keterampilan penting ini.

4. Pelatihan dan Dukungan Guru

Dr I Nyoman Sujana, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

menekankan pentingnya pelatihan dan dukungan guru dalam mengintegrasikan

teknologi ke dalam proses pembelajaran. Ia menyarankan agar guru perlu dibekali

dengan keterampilan dan pengetahuan agar dapat menggunakan teknologi secara

efektif di kelas.

5. Pengembangan dan Integrasi Kurikulum

I Made Sujana, dosen Universitas Udayana, merekomendasikan agar kurikulum

dikembangkan dan diintegrasikan dengan teknologi untuk memastikan mahasiswa

dibekali keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses di era digital.

Ia menyarankan agar teknologi diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dan

jenjang pendidikan.

6. Pemantauan dan Evaluasi

34
Dr I Wayan Suardana, dosen Universitas Udayana, menyarankan agar dampak

teknologi terhadap pola pembelajaran perlu dipantau dan dievaluasi secara berkala. Ia

merekomendasikan agar para pendidik dan pembuat kebijakan bekerja sama untuk

menilai efektivitas integrasi teknologi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kesimpulannya, pengaruh kemajuan teknologi terhadap pola pembelajaran di

kalangan siswa SMAN 4 Singaraja merupakan permasalahan kompleks yang

memerlukan pertimbangan matang baik kelebihan maupun kekurangan integrasi

teknologi. Para ahli merekomendasikan pendekatan seimbang yang menggabungkan

teknologi ke dalam proses pembelajaran sekaligus memastikan bahwa siswa

mengembangkan keterampilan penting seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah.

35
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menyoroti pentingnya perkembangan IPTEK dalam membentuk

pola belajar siswa di SMAN 4 Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan adanya

pengaruh signifikan antara perkembangan IPTEK dengan pola belajar siswa. Siswa

cenderung menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran utama dan lebih tertarik

pada mata pelajaran yang berhubungan dengan IPTEK. Integrasi IPTEK dalam

pembelajaran di sekolah menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi

proses belajar-mengajar. Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menciptakan

lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.

Penelitian ini juga menggarisbawahi perlunya peningkatan literasi digital siswa.

Literasi digital menjadi keterampilan penting bagi siswa untuk dapat menggunakan

teknologi secara efektif, produktif, dan aman. Peningkatan literasi digital tidak hanya

memberikan manfaat dalam konteks pendidikan, tetapi juga mempersiapkan siswa

untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin digital di masa depan.

Selain itu, kerja sama antara sekolah dengan industri teknologi dapat

memberikan manfaat yang signifikan. Melalui kerja sama ini, sekolah dapat

memperoleh wawasan tentang perkembangan terbaru dalam dunia IPTEK dan

aplikasinya dalam berbagai bidang. Hal ini dapat membantu sekolah dalam

36
mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan

mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.

Kesimpulannya, integrasi IPTEK dalam pembelajaran di SMAN 4 Singaraja

memberikan dampak yang positif terhadap pola belajar siswa. Peningkatan literasi

digital dan kerja sama dengan industri teknologi menjadi faktor penting dalam

memperkuat dampak positif tersebut. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat

menjadi dasar untuk pengembangan strategi pembelajaran yang lebih adaptif dan

relevan dengan perkembangan IPTEK saat ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan adalah:

1) Pengembangan Kurikulum: Sekolah dapat mengembangkan kurikulum yang

lebih mengintegrasikan IPTEK dalam pembelajaran untuk meningkatkan

keterampilan teknologi siswa. Kurikulum dapat dirancang untuk memasukkan

materi yang lebih relevan dengan perkembangan IPTEK saat ini.

2) Pelatihan Guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan dan pengembangan

profesional yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih efektif menggunakan teknologi

dalam proses pembelajaran.

3) Peningkatan Literasi Digital: Sekolah perlu memberikan pendidikan tentang

literasi digital kepada siswa agar mereka dapat menggunakan teknologi secara

37
bijaksana dan efektif. Pendidikan ini dapat mencakup penggunaan internet,

keamanan digital, dan pemahaman tentang data digital.

4) Kerja Sama dengan Industri: Sekolah dapat menjalin kerja sama dengan industri

teknologi untuk memperoleh pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan

dalam mengembangkan program-program pembelajaran yang relevan dengan

perkembangan IPTEK.

5) Pengembangan Keterampilan 21st Century: Sekolah dapat mengintegrasikan

pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis,

kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, dalam kurikulum pembelajaran untuk

mengantisipasi tuntutan masa depan.

6) Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan SMAN 4 Singaraja dapat

memaksimalkan manfaat dari perkembangan IPTEK dalam pendidikan dan

meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa.

38
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, P. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori, Teknik, dan Aplikasi.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Santoso, S. (2020). Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Pola Belajar Siswa

SMA. Jurnal Pendidikan Ilmiah, 10(2), 123-135.

Susanto, A. (2019). Literasi Digital Siswa di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan

Teknologi Informasi, 8(1), 45-56.

Wibowo, B. (2018). Integrasi IPTEK dalam Pembelajaran: Tantangan dan Peluang.

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sistem Informasi, 7(2), 78-89.

Jusuf, R. (2017). Peran Industri Teknologi dalam Pendidikan. Jurnal Ilmiah

Teknologi Industri, 6(3), 210-223.

Ahmad, A. (2012). Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi:

Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi, 139.

Pratama, A. B., & Dharma Suputra, I. G. (2019). Pengaruh Persepsi Manfaat,

Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Tingkat Kepercayaan Pada Minat

Menggunakan Uang Elektronik. Jurnal Akuntansi, 932.

Rahmawati, D. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Pemanfaatan Teknologi Informasi....

39
Andespa, R. (2017). Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Minat Menabung Nasabah di

Bank Syariah. Jurnal lembaga keuangan dan perbankan, 193.

Dharma Suputra, I. G. (2019). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan

Penggunaan,... Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 47.

Shelviana, M., Rahadhini, M. D., & Wibowo, E. (2019). Pengaruh Faktor Budaya,

Sosial, Pribadi, dan Psikologi, Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal

Ekonomi dan Kewirausahaan, 43.

Suryadi. (2018). Analisis Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Minat

Nasabah Menabung di KSPPS BMT di Kabupaten Lampung Timur. jurnal ilmiah

keuangan dan perbankan,...

Mustakim, A. (2019). Pengaruh Budaya, Ssoail, Pribadi dan Psikologis Terhadap

Keputusan Menabung di Bank Pembiayaan Rakyat Syarah (BPRS) Suryah Cabang

Semarang. skripsi.

Pradana, Mahir, Dan Reventiary, Avian. 2016. Pengaruh Atribut Produk... Produk

Operator Selluler Indosat-M3 di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang. Jurnal Ilmiah,

116.

Wibowo, S. F. (2015). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Fitur

Layanan, dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan E-Money Card (Studi Pada

Pengguna Jasa Commuterline di Jakarta). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia

(JRMSI), 443

40

Anda mungkin juga menyukai