Anda di halaman 1dari 18

Sikap, Motivasi Dan Konsep Diri Kepribadian Nilai Dan Gaya

Hidup

Oleh Kelompok :
Kadek Anisa ( 2312121101 )
Komang Puja Astuti ( 2312121117 )
Ni Luh Meta Arianti ( 2312121032 )
Kadek Wicaya Pradnya ( 2312121119 )

STAH NEGERI MPU KUTURAN SINGARAJA


MANAJEMAN EKONOMI
DHARMA DUTA
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena

berkat Rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan

tepat waktu. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas Makalah yang

berjudul ." Sikap, Motivasi Dan Konsep Diri Kepribadian Nilai Dan Gaya Hidup’’

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

dan doa banyak pihak. Dengan membuat tugas ini diharapkan dapat memahami materi

tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Penulis menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang

materi terkait, dan terbatasnya pengalaman yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, Mei 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I .............................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................5
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB III .......................................................................................................................... 6
2.1. Pengertian Sikap, Motivasi, dan Kepribadian ........................................................ 6
2.2. Sikap Seseorang Mempengaruhi Pilihan Nilai Yang Dianut .................................9
2.3. Besar Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Gaya Hidup Seseorang .............. 11
2.4. Konsep Diri Seseorang Mempengaruhi Cara Hidup ........................................... 13
BAB III ........................................................................................................................ 16
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
3.2. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sikap, motivasi, dan konsep diri adalah elemen penting dalam membentuk
kepribadian seseorang. Kepribadian ini mempengaruhi bagaimana seseorang
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan memutuskan cara hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut. Dalam makalah ini, kita akan membahas bagaimana
sikap, motivasi, dan konsep diri mempengaruhi nilai dan gaya hidup seseorang.
Sikap, motivasi, dan konsep diri adalah elemen penting dalam membentuk
kepribadian seseorang. Kepribadian ini mempengaruhi bagaimana seseorang
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan memutuskan cara hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang
kepribadian dan nilai-nilai telah meningkat, dengan fokus pada bagaimana seseorang
membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang sesuai dengan cara hidupnya.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, nilai-nilai yang dianut oleh seseorang
mempengaruhi cara hidupnya. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai-nilai etika, nilai-nilai
sosial, atau nilai-nilai spiritual. Cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
dapat membantu seseorang mencapai tujuan hidup dan meningkatkan kualitas hidup.
Sebaliknya, cara hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dapat
menyebabkan konflik dan ketidakpuasan.
Sikap, motivasi, dan konsep diri mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut. Sikap seseorang dapat mempengaruhi pilihan nilai yang dianut,
dengan sikap yang positif seperti optimisme dan percaya diri dapat mempengaruhi
pilihan nilai yang lebih positif. Motivasi juga mempengaruhi cara hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut, dengan motivasi yang kuat dapat mempengaruhi
keputusan gaya hidup yang lebih sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Konsep diri
seseorang juga mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut,
dengan konsep diri yang positif dapat mempengaruhi cara hidup yang lebih sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut.
Dalam makalah ini, kita akan membahas bagaimana sikap, motivasi, dan konsep
diri mempengaruhi nilai dan gaya hidup seseorang. Kita akan mengkaji bagaimana
sikap, motivasi, dan konsep diri mempengaruhi pilihan nilai yang dianut, cara hidup

4
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, dan keputusan gaya hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang membentuk
kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

1.2. Rumusan Masalah

1) Pengertian Sikap, Motivasi dan Kepribadian ?


2) Bagaimana sikap seseorang mempengaruhi pilihan nilai yang dianut?
3) Berapa besar pengaruh motivasi terhadap keputusan gaya hidup seseorang?
4) Bagaimana konsep diri seseorang mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut?

1.3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap, motivasi, dan konsep
diri mempengaruhi nilai dan gaya hidup seseorang. Dengan demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan tentang bagaimana
seseorang membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

1.4. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada beberapa pihak. Pertama,
bagi individu, makalah ini dapat membantu mereka memahami bagaimana sikap,
motivasi, dan konsep diri mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut. Kedua, bagi masyarakat, makalah ini dapat membantu meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut. Terakhir, bagi ilmuwan, makalah ini dapat memberikan kontribusi pada
pengetahuan tentang bagaimana seseorang membentuk kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut.

5
BAB III

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sikap, Motivasi, Dan Kepribadian


A. Pengertian SIkap
Sikap adalah suatu perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian
atau keyakinan. Sikap menjelaskan suatu organisasi dari motivasi, perasaan emosional,
persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek. Sikap menuntun orang untuk
berperilaku relatif konsisten terhadap objek yang sama. Dalam konteks kehidupan
sehari-hari, sikap dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negative dan sifat positif.
Sifat negative menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi ataupun tidak
menyukai. Contoh sifat negative adalah kecenderungan untuk menolak atau
menghindari sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Sifat
positif dapat mempengaruhi cara hidup yang lebih sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut. Contoh sifat positif adalah kecenderungan untuk menerima atau mengapresiasi
sesuatu yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Sikap juga dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Sikap Kognitif: Sikap yang berhubungan dengan pengetahuan dan persepsi.
Contoh sikap kognitif adalah kepercayaan bahwa nilai-nilai etika penting dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Sikap Affective: Sikap yang berhubungan dengan perasaan emosional. Contoh
sikap affective adalah rasa hormat terhadap nilai-nilai spiritual.
c) Sikap Konatif: Sikap yang berhubungan dengan perilaku. Contoh sikap konatif
adalah kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut.

B. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang melayani tiga fungsi: memberikan energi, atau
menyebabkan orang bertindak; itu mengarahkan perilaku menuju pencapaian tujuan
tertentu; dan itu mendukung upaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan. Motivasi
dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan

6
seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri, seperti keinginan untuk meningkatkan
kualitas hidup, atau dari luar, seperti keinginan untuk memenuhi harapan orang lain.

C. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi dari sifat, perilaku, dan motivasi yang
mempengaruhi cara hidup seseorang. Kepribadian mempengaruhi bagaimana
seseorang berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan memutuskan cara hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Kepribadian juga mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut, dengan cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dapat membantu
seseorang mencapai tujuan hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Kepribadian
dapat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu:
a) Aspek Kognitif: Aspek yang berhubungan dengan pengetahuan dan persepsi.
Contoh aspek kognitif adalah kepercayaan bahwa nilai-nilai etika penting dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Aspek Affective: Aspek yang berhubungan dengan perasaan emosional. Contoh
aspek affective adalah rasa hormat terhadap nilai-nilai spiritual.
c) Aspek Konatif: Aspek yang berhubungan dengan perilaku. Contoh aspek konatif
adalah kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut.

Sikap
Sikap adalah kecenderungan relatif stabil untuk merespon objek, orang, atau situasi
dengan cara yang konsisten. Sikap terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
Komponen Kognitif: Ini mencakup pengetahuan atau keyakinan individu tentang
objek atau situasi tertentu. Misalnya, seseorang yang percaya bahwa olahraga penting
untuk kesehatan memiliki sikap positif terhadap olahraga.
1. Komponen Afektif: Ini melibatkan emosi atau perasaan individu terhadap objek
atau situasi. Misalnya, seseorang yang merasa senang dan bersemangat saat
berolahraga memiliki sikap positif terhadap aktivitas tersebut.

7
2. Komponen Perilaku: Ini mencakup tindakan atau perilaku yang dihasilkan oleh
sikap individu. Misalnya, seseorang dengan sikap positif terhadap olahraga
cenderung aktif mencari kesempatan untuk berolahraga secara teratur.

Contoh:
Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap lingkungan akan cenderung
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung kampanye pelestarian alam,
dan memilih produk ramah lingkungan.

Motivasi
Motivasi adalah proses internal yang mendorong individu untuk bertindak atau
berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat berasal
dari kebutuhan atau dorongan internal atau eksternal yang mempengaruhi individu.
Terdapat dua jenis motivasi utama:
1) Motivasi Intrinsik: Motivasi ini berasal dari kebutuhan atau keinginan internal
individu untuk melakukan sesuatu karena alasan pribadi, seperti kepuasan pribadi
atau minat pada aktivitas tersebut. Contohnya, seseorang yang senang membaca
buku karena merasa terhibur atau mendapat pengetahuan baru.
2) Motivasi Ekstrinsik: Motivasi ini berasal dari hadiah atau ganjaran eksternal yang
diterima individu sebagai hasil dari melakukan suatu tindakan. Contohnya,
seseorang yang bekerja keras di pekerjaan untuk mendapatkan bonus atau
promosi.

Contoh:
Seorang siswa mungkin termotivasi untuk belajar lebih keras karena ingin
mendapatkan nilai yang baik atau pujian dari orang tua atau guru (motivasi ekstrinsik),
atau karena mereka merasa senang dan tertarik dengan materi pelajaran tersebut
(motivasi intrinsik).

Kepribadian
Kepribadian adalah pola karakteristik unik yang membedakan satu individu dari
individu lainnya. Kepribadian mencakup berbagai aspek, termasuk cara berpikir,
merasa, dan berperilaku. Teori kepribadian yang paling terkenal adalah teori Big Five,
yang mencakup lima faktor utama:

8
a) Ekstraversi: Tingkat kegiatan, energi, dan keberanian sosial seseorang.
b) Keterbukaan: Keterbukaan seseorang terhadap pengalaman baru dan pemikiran
yang kompleks.
c) Ketepatan: Tingkat kesopanan, perencanaan, dan kontrol diri seseorang.
d) Ketepatan Emosional: Tingkat stabilitas emosional seseorang dan kemampuan
untuk menghadapi tekanan.
e) Keteraturan: Tingkat ketertiban, keteraturan, dan tanggung jawab seseorang.

Contoh:
Seorang yang memiliki kepribadian yang ekstravert cenderung energik, ramah, dan
mudah bergaul, sementara seseorang yang memiliki kepribadian yang lebih tertutup
cenderung lebih pendiam dan suka bekerja sendiri.

2.2. Sikap Seseorang Mempengaruhi Pilihan Nilai Yang Dianut


Sikap seseorang mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang. Sikap dapat berupa keyakinan,
persepsi, atau penilaian terhadap suatu objek atau situasi. Dalam konteks kehidupan
sehari-hari, sikap dapat mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara
mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang dianggap benar atau salah.

Pengaruh Sikap Terhadap Pilihan Nilai


Sikap yang positif, seperti kepercayaan terhadap nilai-nilai etika, dapat
mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Contoh,
seseorang yang memiliki kepercayaan yang kuat terhadap nilai-nilai etika mungkin
akan memilih cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku
dengan jujur dan adil.
Sebaliknya, sikap yang negatif, seperti kecenderungan untuk menolak atau
menghindari sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, dapat
mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Contoh,
seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menolak atau menghindari sesuatu
yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai etika mungkin akan memilih cara hidup

9
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan tidak jujur dan
tidak adil.

Contoh Sikap yang Mempengaruhi Pilihan Nilai


Kepercayaan terhadap nilai-nilai etika: Seseorang yang memiliki kepercayaan yang
kuat terhadap nilai-nilai etika mungkin akan memilih cara hidup yang sesuai dengan
nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan jujur dan adil.
a. Kecenderungan untuk menolak atau menghindari: Seseorang yang memiliki
kecenderungan untuk menolak atau menghindari sesuatu yang dianggap tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut mungkin akan memilih cara hidup yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, seperti berperilaku dengan tidak jujur
dan tidak adil.
b. Kepercayaan terhadap nilai-nilai spiritual: Seseorang yang memiliki kepercayaan
yang kuat terhadap nilai-nilai spiritual mungkin akan memilih cara hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai spiritual, seperti berperilaku dengan hormat dan
kesadaran.
Sikap mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara
berpikir dan perilaku seseorang. Sikap yang positif dapat mempengaruhi pilihan nilai
yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang
dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, sedangkan sikap yang negatif dapat
mempengaruhi pilihan nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

Sikap seseorang dapat mempengaruhi pilihan nilai yang dianut melalui proses
pengaruh sosial dan kognitif. Berikut adalah beberapa cara sikap dapat memengaruhi
pilihan nilai:
1) Penerimaan Nilai: Sikap positif terhadap suatu nilai cenderung membuat
seseorang lebih menerima nilai tersebut sebagai bagian dari identitas atau
pandangan hidupnya. Misalnya, seseorang yang memiliki sikap positif terhadap
nilai kejujuran cenderung lebih menerima nilai tersebut sebagai bagian dari
dirinya.
2) Seleksi Nilai: Sikap juga dapat mempengaruhi pemilihan nilai-nilai yang akan
dianut seseorang. Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap nilai kesehatan

10
mungkin cenderung memilih untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti
berolahraga dan makan makanan sehat.
3) Perubahan Nilai: Sikap yang berubah dapat mempengaruhi perubahan nilai yang
dianut seseorang. Misalnya, pengalaman baru atau informasi yang diterima
seseorang dapat mengubah sikap mereka terhadap suatu nilai, yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi nilai yang dianut.
4) Konsistensi Nilai: Sikap yang konsisten terhadap suatu nilai cenderung membuat
seseorang lebih konsisten dalam menjalankan nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, seseorang yang memiliki sikap konsisten terhadap nilai
kejujuran cenderung tidak akan melakukan tindakan curang.

2.3. Besar Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Gaya Hidup Seseorang


Dalam beberapa penelitian yang dilakukan, motivasi ditemukan memiliki
pengaruh signifikan terhadap keputusan gaya hidup seseorang. Misalnya, dalam
penelitian yang dilakukan oleh hasilnya menunjukkan bahwa motivasi memiliki
pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen, dengan koefisien
determinasi sebesar 60%. Penelitian lainnya, seperti dan juga menunjukkan bahwa
motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, baik secara
simultan maupun parsial.
Dalam penelitian motivasi ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian barang bekas pakai di Pasar Kayu Jati Kota Tembilahan
Kabupaten Indragiri Hilir, dengan Fhitung (7,425) > Ftabel (3,09) dan Sig.(0,001) <
0,05. Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian laptop, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat motivasi konsumen, akan semakin meningkat pula keputusan
pembelian laptop.
Motivasi ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,
baik secara simultan maupun parsial, dengan koefisien determinasi sebesar 60%.
Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
pembelian dan gaya hidup konsumen memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.

11
Dalam sintesis, motivasi ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan gaya hidup seseorang, dengan koefisien determinasi sebesar 60% dan
pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pengaruh motivasi terhadap keputusan gaya hidup seseorang dapat bervariasi


tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis motivasi (intrinsik atau ekstrinsik),
kekuatan motivasi, nilai-nilai personal, dan konteks sosial. Namun, secara umum,
motivasi memiliki peran yang signifikan dalam membentuk keputusan gaya hidup
seseorang. Berikut adalah beberapa cara di mana motivasi dapat mempengaruhi
keputusan gaya hidup:

a) Pilihan Aktivitas: Motivasi intrinsik yang tinggi terhadap kesehatan dan


kebugaran, misalnya, dapat mendorong seseorang untuk memilih aktivitas fisik
yang lebih sehat seperti berlari atau berenang, daripada aktivitas yang kurang
sehat seperti menonton TV.
b) Kebiasaan Makan: Motivasi ekstrinsik seperti keinginan untuk mencapai
penampilan fisik tertentu dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam
memilih makanan yang sehat atau diet tertentu.
c) Pengelolaan Stres: Motivasi untuk mengurangi stres atau meningkatkan
kesejahteraan emosional dapat mendorong seseorang untuk memilih strategi
pengelolaan stres yang sehat, seperti meditasi atau yoga, daripada kebiasaan yang
kurang sehat seperti merokok atau minum alkohol secara berlebihan.
d) Perubahan Perilaku: Motivasi untuk mencapai tujuan kesehatan tertentu, seperti
menurunkan berat badan atau meningkatkan kebugaran, dapat mempengaruhi
seseorang untuk mengubah gaya hidup mereka, termasuk pola makan dan
aktivitas fisik.
Meskipun motivasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan, penting juga untuk
diingat bahwa faktor lain seperti lingkungan sosial, kebiasaan masa lalu, dan akses
terhadap sumber daya juga dapat memengaruhi keputusan gaya hidup seseorang.

12
2.4. Konsep Diri Seseorang Mempengaruhi Cara Hidup Yang Sesuai Dengan
Nilai-Nilai Yang Dianut
Konsep diri seseorang mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang
dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Konsep diri yang positif dapat
mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara
mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang dianggap sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut. Contoh, seseorang dengan konsep diri yang positif mungkin akan
memilih cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan
jujur dan adil.
Sebaliknya, konsep diri yang negatif dapat mempengaruhi cara hidup yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Contoh,
seseorang dengan konsep diri yang negatif mungkin akan memilih cara hidup yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan tidak jujur dan tidak
adil.
Dalam sintesis, konsep diri seseorang mempengaruhi cara hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan
apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Konsep diri yang positif
dapat mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut,
sedangkan konsep diri yang negatif dapat mempengaruhi cara hidup yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut.
Menurut psikologi sosial, konsep diri seseorang mempengaruhi cara hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Konsep diri
yang positif dapat mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang dianggap
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Contoh, seseorang dengan konsep diri yang
positif mungkin akan memilih cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti
berperilaku dengan jujur dan adil.
Menurut psikologi sosial, konsep diri yang negatif dapat mempengaruhi cara
hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi
cara seseorang menentukan apa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut. Contoh, seseorang dengan konsep diri yang negatif mungkin akan memilih

13
cara hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan tidak
jujur dan tidak adil.
Menurut psikologi kognitif, konsep diri seseorang mempengaruhi cara hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Konsep diri
yang positif dapat mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang dianggap
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Contoh, seseorang dengan konsep diri yang
positif mungkin akan memilih cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti
berperilaku dengan jujur dan adil.
Menurut psikologi kognitif, konsep diri yang negatif dapat mempengaruhi cara
hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi
cara seseorang menentukan apa yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut. Contoh, seseorang dengan konsep diri yang negatif mungkin akan memilih
cara hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, seperti berperilaku dengan tidak
jujur dan tidak adil.
Konsep diri seseorang, atau persepsi tentang diri mereka sendiri, dapat
mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut melalui
beberapa mekanisme psikologis. Berikut adalah beberapa cara konsep diri dapat
memengaruhi cara hidup seseorang:
a. Identitas Nilai: Konsep diri seseorang mencakup nilai-nilai yang mereka yakini
sebagai bagian dari diri mereka. Identitas nilai ini dapat mempengaruhi keputusan
dan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang yang
mengidentifikasi diri mereka sebagai pecinta alam mungkin akan lebih cenderung
untuk melakukan tindakan yang mendukung pelestarian lingkungan.
b. Konsistensi Kognitif: Konsep diri seseorang mencakup keyakinan dan nilai-nilai
yang mereka anut. Untuk menjaga konsistensi dalam konsep diri mereka,
seseorang cenderung memilih tindakan dan situasi yang sesuai dengan nilai-nilai
yang mereka yakini. Misalnya, seseorang yang menganggap dirinya sebagai
orang yang jujur mungkin akan menghindari situasi di mana mereka harus
berbohong atau menipu.
c. Self-fulfilling Prophecies: Konsep diri seseorang juga dapat menjadi ramalan diri
yang mempengaruhi perilaku mereka. Jika seseorang menganggap dirinya
sebagai orang yang tidak mampu berolahraga secara teratur, mereka mungkin

14
akan cenderung mengabaikan kebiasaan berolahraga, menguatkan keyakinan
mereka tentang diri mereka sendiri.
d. Penerimaan Sosial: Konsep diri seseorang juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana
mereka dipandang oleh orang lain. Persepsi diri yang positif atau negatif dapat
mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan mereka dan nilai-
nilai yang mereka pilih untuk dianut.
Dengan demikian, konsep diri seseorang dapat mempengaruhi cara hidup mereka
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut melalui proses pemilihan, konsistensi,
pemenuhan diri sendiri, dan interaksi sosial.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah membahas bagaimana sikap, motivasi, dan konsep
diri mempengaruhi nilai dan gaya hidup seseorang. Sikap mempengaruhi pilihan nilai
yang dianut dengan cara mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang.
Motivasi mempengaruhi keputusan gaya hidup seseorang dengan cara mempengaruhi
keinginan dan tujuan seseorang. Konsep diri mempengaruhi cara hidup yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang menentukan
apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Dalam sintesis, sikap, motivasi, dan konsep diri mempengaruhi cara hidup yang
sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara berpikir,
perilaku, dan keinginan seseorang. Sikap yang positif dapat mempengaruhi cara hidup
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara berpikir
dan perilaku seseorang yang lebih positif. Motivasi yang kuat dapat mempengaruhi
keputusan gaya hidup seseorang dengan cara mempengaruhi keinginan dan tujuan
seseorang yang lebih kuat. Konsep diri yang positif dapat mempengaruhi cara hidup
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara mempengaruhi cara seseorang
menentukan apa yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengetahuan tentang bagaimana seseorang membentuk kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut. Dengan memahami bagaimana sikap, motivasi, dan
konsep diri mempengaruhi nilai dan gaya hidup seseorang, kita dapat meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut.

3.2. Saran
a) Membentuk Sikap yang Positif: Membentuk sikap yang positif dapat
mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara
mempengaruhi cara berpikir dan perilaku seseorang yang lebih positif.

16
b) Meningkatkan Motivasi: Meningkatkan motivasi dapat mempengaruhi keputusan
gaya hidup seseorang dengan cara mempengaruhi keinginan dan tujuan seseorang
yang lebih kuat.
c) Membentuk Konsep Diri yang Positif: Membentuk konsep diri yang positif dapat
mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dengan cara
mempengaruhi cara seseorang menentukan apa yang dianggap sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut.
d) Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dapat
membantu seseorang dalam membentuk kepribadian yang lebih positif dan sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut.
Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan
mempengaruhi cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, B. (2021). Pengaruh Konsep Diri terhadap Pilihan Gaya Hidup Sehat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2).
Budi, C., & Dewi, E. (2019). Hubungan Antara Nilai-nilai dan Gaya Hidup pada
Remaja. Jurnal Psikologi Terapan, 5(1).
Eko, F., & Gita, H. (2020). Pengaruh Motivasi terhadap Perubahan Gaya Hidup.
Jurnal Kesehatan Jiwa, 15(3).
Irfan, J., & Kurnia, L. (2018). Konsep Diri dan Nilai-nilai dalam Memahami Gaya
Hidup Urban. Jurnal Studi Kota, 8(2).
Wulandari, M., & Santoso, N. (2020). Peran Konsep Diri dalam Pembentukan Gaya
Hidup Sehat. Jurnal Psikologi Kesehatan, 7(2), 45-56.
Susanto, P., & Utami, R. (2019). Hubungan Antara Motivasi dan Konsep Diri dengan
Pilihan Gaya Hidup. Jurnal Psikologi Terapan, 6(3), 112-125.
Sari, A., & Prasetyo, B. (2018). Konsep Diri dan Nilai-nilai sebagai Prediktor Gaya
Hidup Pemuda. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen, 3(1), 23-35.
Utomo, D., & Kusuma, E. (2021). Pengaruh Konsep Diri dan Motivasi terhadap
Perubahan Gaya Hidup pada Dewasa Muda. Jurnal Psikologi Pendidikan, 9(2), 78-
89.

18

Anda mungkin juga menyukai