Materi Pertemuan Ke 6
Materi Pertemuan Ke 6
2. Batuan karbonat, misalnya batu kapur (CaCO3) dari berbagai sifat: kapur karang,
batuan kalsiklastik (terdiri dari pasir kapur), napal, dolomit CaMg (CO3)2 , dan
sebagainya.
3. Evaporit, yaitu batuan hasil penguapan : garam batu, anhidrit, gips, garam kali,
dan sebagainya.
4. Sedimen organik, misalnya sisa dari zat-zat hidup, gambut, arang coklat, arang
batu minyak bumi, aspal.
5. Sedimen piroklastik atau sedimen vulkanik, misalnya debu vulkanik, tuf dan
sebagainya.
6. Sedimen lainnya fosforit dan sebagainya.
tekanan yang lebih tinggi dari pada kondisi selama proses pelapukan, namun lebih
rendah dari pada proses metamorfosisme.
Proses diagenesis dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses
yang mengontrolnya yaitu proses fisik, kimia dan biologi. Proses diagenesa sangat
berperan dalam menentukan bentuk dan karakter akhir batuan sedimen yang
dihasilkannya. Proses diagenesis akan menyebabkan perubahan material sedimen.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan fisik, mineralogi dan kimia.
5.4.2. Warna
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu warna mineral pembentuk batuan sedimen contoh jika mineral
pembentuk batuan didominasi oleh warna kuarsa maka batuan akan menjadi putih,
warna massa dasar/matrik atau warna semen, warna material yang menyelubungi
(coating material) contoh batu pasir kwarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan
berwarna hijau, derajat kehalusan butir penyusunnya, pada batuan dengan
komposisi yang sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya cenderung
lebih gelap. Warna batuan juga dipengaruhi oleh lingkungan pengendapannya jika
kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan akan menjadi lebih gelap
dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan sedimen yang banyak kandungan
mineral organik mempunyai warna yang lebih gelap.
5.4.3. Tekstur
Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut butir
sedimen seperti ukuran butir, bentuk butir dan orientasi. Tekstur batuan sedimen
mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan
tersebut terutama proses transportasi dan pengendapannya, juga dapat
menginterprestasikan lingkungan pengendapan batuan sedimen. Secara umum
tekstur batuan sedimen dibedakan menjadi dua yaitu tekstur klastik dan non klastik.
Pada tekstur non klastik umumnya memperlihatkan kenampakan mozaik
kristal penyusunnya. Kristal penyusun biasanya terdiri dari satu macam mineral
(monomineralik), seperti gypsum, kalsit dan anhidrite. Macam tekstur non klastik
a b c
d e
Quartstone
Sandstone
Orarenit
4.6.1.Mineralogi
4.6.2. Struktur
Struktur batuan metamorf adalah kenampakan batuan yang berdasarkan
ukuran, bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut (Jackson, 1970).
Secara umum sruktur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi struktur foliasi dan
non foliasi.
Struktur foliasi merupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa
batuan (Becher & Frey, 1994). Foliasi ini dapat terjadi karena adanya penjajaran
mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan (sneissosity), orientasi butiran
(Scistosity), permukaan belahan planar (cleavage) atau kombinasi dari ketiga hal
tersebut (jackson, 1970). Macam struktur foliasi adalah Slaty cleveage, Pylitic,
Schistosic, Gneissic.Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain : terdiri
dari butiran-butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara lain
: Hornfelsic/Granulose, Cataclastic, Mylonitic, Phillonitic.
4.6.3. Tekstur
Tekstur merupakan kenampakan batuan yang didasarkan pada ukuran,
bentuk, dan orientasi dari butir mineral individual penyusun batuan metamorf
yang banyak di kenal antara lain :
Amphibolit yaitu batuan metamorf dengan besar butir sedang sampai kasar dan
mineral utama penyusunannya adalah amfibol dan plagioklas.
Eclogit yaitu batuan metamorf dengan butir sedang sampai kasar dan mineral
penyusun utamanya adalah piroksin ompasit (diopsid kaya sodium dan
aluminimum) dan garnet kaya pyrope.
Granulit yaitu batuan metamorf dengan tekstur granoblastik yang tersusun oleh
mineral utama kuarsa dan feldsfar serta sedikit piroksin dan garnet. Kuarsa dan
feldsfar yang pipih kadang dapat menunjukkan struktur gneissic.
(a) (b)