Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Portofolio
Model Pembelajaran Ekonomi Berbasis Portofolio
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini antusias siswa untuk belajar mata pelajaran masih rendah terutama pada mata
pelajaran Ekonomi yang dijadikan standar kelulusan atau yang dijadikan kreteria untuk
meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA dan SMK. Selain itu kurangnya keterampilan
guru dalam mengembangkan pendekatan dan metode atau model pembelajaran, sehingga fokus
pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher centered) dan kurangnya partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan penyebab menurunnya kualitas
pembelajaran IPS Ekonomi, maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan di atas maka diperlukan
metode atau model yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio.
Dengan menerapakan model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu suatu inovasi pembelajaran
yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengalaman belajar praktik empirik. Model pembelajaran ini dapat menjadi program pendidikan
yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan
memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, anatar
masyarakat sehingga proses pembelajaran terpusat pada siswa.
Model pembelajaran berbasis portofolio adalah teori belajar konstruktivisme yang prinsipnya
menggambarkan bahwa siswa membentuk atau membangun pengetahuannya melalui
intreraksinya dengan lingkungan. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat sekitar Arnie Fajar (2004: 41)
Berdasarkan hasil observasi awal bahwa ketuntasan individu mencapai 59%. Sedangkan kalau
dibandingkan dengan ketuntasan pada kurikulum mencapai 65%. Hal ini jelas bahwa terjadi
ketidaktuntasan proses belajar siswa. Oleh sebab itu, seorang guru harus berusaha meningkatkan
kualitias pendidikannya dan harus mempunyai peran serta kompetensi yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar.
Peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran banyak hal yang harus dilakukan antara lain, dengan
mengembangkan kecerdasan emosi (emotioanal Quation), mengembangkan kreativitas (Creativity
Quatien) dalam pembelajaran, mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang, membangkitkan
nafsu belajar, memecahkan masalah, mendayagunakan sumber belajar dan melibatkan
masyarakat pembelajaran. Mulyasa (2008: 14). Berkualitasnya sebuah pendidikan apabila sudah
mengeluarkan lulusan yang profesional dalam bidangnya masing-masing terutama dalam bidang
pembelajaran IPS Ekonomi, tetapi sebaliknya yang terjadi di kalangan siswa pada saat sekarang
ini adalah banyak hal-hal yang menyimpang dari pelajaran yang telah diberikan, hal ini dapat
menurunkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan
Kualitas Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X-A MA NW Keruak Tahun
pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang muncul diantaranya yang teridentifikasi adalah
sebagai berikut :
1. Antusias siswa untuk belajar masih rendah
2. Kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan dan
metode atau model pembelajaran, sehingga siswa fokus pembelajaran
hanya terpusat pada guru (teacher centered).
3. Kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar sehingga menyebabkan
pembelajaran hanya terpusat pada guru.
C. Batasan Masalah
Permasalahan tersebut diatas bisa ditinjau dari berbagai aspek sehingga pembahasannya bisa
sangat luas tetapi dangkal dan terarah. Agaar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus sehingga hasil
penelitiannya akurat, permasalahan tersebut dibatasi pada hal-hal tersebut dibawah ini.
1. Subyek penelitian ini adalah pada siswa kelas X-A MA NW Keruak, semester genap tahun
2010/2011.
2. Penerapan pembelajaran berbasis portofolio dalam penelitian ini menggunakan model klasikal
dan kelompok (kooperatif), model klasikal dengan menggunakan teknik probing-prompting yaitu
metode Tanya jawab yang menyajikan serangkaian pertanyaan kepada siswa yang sifatnya
menggali dan menuntun sehingga siswa dapat diarahkan untuk membangun konsep
(contructivism), dengan menggunakan metode berbasis portofolio.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan, yaitu
apakah penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan kualitas hasil
belajar Ekonomi Kelas X-A MA NW Keruak Tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil belajar Ekonomi melalui penerapan model
pembelajaran berbasis portofolio Kelas X-A MA NW Keruak Tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yakni kegunaan teoritis dan praktis.
1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang model pembelajaran portofolio
dapat meningkatkan kualitas belajar siswa ekonomi kelas X-A MA NW Keruak tahun pelajaran
2010/2011.
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian diharapkan bermanfaat bagi:
a. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan,
mengembangkan strategi pembelajaran dan menjadi alternatif dalam mengatasi masalah
pembelajaran.
b. Guru
Sebagai pedoman bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang lebih baik guna
meningkatkan prestasi peserta didiknya.
c. Siswa
Dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran
ekonomi sehingga standar kompetensi dapat dituntaskan oleh siswa secara optimal.
d. Peneliti lain
Dapat memberi motivasi kepada peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dengan jangkauan
yang lebih luas serta mengungkapkan fakta-fakta lain yang belum ditemukan.
G. Identifikasi Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto,
2006:99). Adapun dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) jenis variabel yang dilibatkan yakni :
1. Model pembelajaran berbasis portofolio
2. Hasil belajar siswa
Berdasarkan identifikasi variabel diatas, maka variabel-variabelnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Variabel bebas (independent variabel)
Yaitu variabel yang menjelaskan besar kecilnya pengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis portofolio.
b. Variabel terikat (dependent variabel)
Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya atau variabel tersebut bergantung pada
variabel bebas. Variabel terikat ini adalah hasil belajar siswa.
H. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi dari variabel-variabel tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Model pembelajaran berbasis portofolio yaitu suatu inovasi pambelajaran yang dirancang untuk
membantu peserta didik dalam memahami teori secara mendalam melalui belajar praktik dan
empirik. Model pembelajaran ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi,
tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai, memberanikan diri untuk berperan
serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar masyarakat.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Arum Winarni (2006), Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Portofolio Dalam
Meningkatkan Hasil belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Kebijakan Pemerintah
Dalam Bidang ekonomi kelas X Semester II Di SMA Negeri 1 Jekulo Kabupaten Kudus Tahun
pelajaran 2006/2007. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan di dalam BAB
IV, dapat diambil kesimpulan bahwa: “ Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis portofolio lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan
metode konvensional pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Kebijakan Pemerintah dalam
Bidang Ekonomi siswa kelas X semester II di SMA Negeri I Jekulo Kabupaten Kudus Tahun
Pelajaran 2006/2007”.
2. Desi Purwandari (2006), Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada
Pencapaian Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Kelas X Semester II
SMA Negeri 6 Semarang Pada Materi Pokok Trigonometri Tahun Pelajaran 2006/2007. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian eksperimen dengan penerapan model
pembelajaran berbasis portofolio pada peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Semarang dapat diambil
simpulan sebagai berikut. “ Adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
peserta didik kelas X SMA Negeri 6 Semarang pada materi pokok trigonometri melalui model
pembelajaran berbasis portofolio. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika yang diberikan mengalami peningkatan ”
3. Rioseptiadi (2008), Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan
menggunakan model pembelajaran portofolio di SMPN IX Koto Singkarak kelas VII-B tahun
pelajaran 2007/2008. Dari hasil pengamatan peneliti tentang aktivitas belajar siswa di kelas VII-B,
SMPN IX Koto Singkarak, ternyata model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Dengan demikian berarti model pembelajaran portofolio sangat cocok diterapkan
dalam proses pembelajaran PKn di SMPN 1 X Koto Singkarak.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa inggris “fortofolio” yang berarti dokumen atau surat-surat dapat
juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Jadi,
pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan
terpadu yang di seleksi menurut panduan-panduan yang telah ditentukan.
Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio.
Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa tetapi dalam model pembelajaran,
setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara
komparatif, memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisis, dan mencari pemecahan
terhadap suatu masalah yang dikaji.
Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial
pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu benda fisik portofolio itu adalah bundel,
yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel.
Misalnya hasil tes awal (pre test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan
melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post test), dan sebagainya. Sebagai suatu proses
sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran
peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan
sikap (afektif). Adapun sebagai suatu adjective portofolio sering kali disandingkan dengan konsep
lain, misalnya dengan konsep pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep
pembelajaran, maka dikenal istilah pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning),
sedangkan jika disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis
portofolio (portfolio based assessment) Setiap portofolio harus memuat bahan-bahan yang
menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,
serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting untuk
ditampilkan. Tampilan portofolio berupa tampilan visual dan audio yang disusun secara sistematis,
melukiskan proses berpikir yang didukung oleh seluruh data yang relevan. Secara utuh melukiskan
“integrated learnig experience” atau pengalaman belajar yang terpadu dan dialami oleh siswa
dalam kelas sebagai suatu kesatuan.
Portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki
kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun
kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui proses belajar sehingga memiliki
kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan, dan menuliskan apa
yang ada dalam pikirannya dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaannya atau
tugas-tugasnya.
Pada dasarnya portofolio adalah suatu wujud benda fisik berbentuk bundel, yakni kumpulan atau
dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle. Misalnya hasil tes
awal (pre test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan
tugas terstruktur, hasil tes awal (post-test).
Supranata dan Hatta menyatakan bahwa secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen
yang berupa obyek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga organisasi,
perusahaan yang sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi
perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan.
Adapun menurut Fajar model pembelajaran berbasis portofolio adalah teori belajar
konstruktivisme yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa siswa membentuk atau
membangun pengetahuan melalui instraksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga diartikan sebagai upaya mencetak siswa pada objek
yang dibahas pengajaran yang menjadikan materi yang dibahas secara langsung dihadapkan
kepada siswa atau siswi secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas ke dalam
atau masyarakat sekitar. Pada hakekatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio disamping
memperolah penglaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa yang memperoleh
penglaman atau terlibat mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau
mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran.
2. Bentuk-Bentuk Portofolio
Sekalipun banyak variasi dalam portofolio digunakan menurut Cole, Ryan & Kick dalam Supranata
dan Hatta pada hakekatnya terdapat pula dua bentuk portofolio, yaitu portofolio produk dan
portofolio proses Guru harus mampu membedakan tahapan portofolio proses dan portofolio
produk. Berbagai bentuk portofolio tergantung pada darimana dan untuk apa portofolio digunakan.
Pada umumnya portofolio dapat dibedakan ke dalam dua bentuk yang banyak dikenal dewasa ini,
yaitu tinjauan proses (Process Orientid) dan tinjauan hasil (Product Orientid).
a. Tinjauan Proses (Process Orientid)
Portofolio proses (Process Orientid) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana
perkembangan siswa dapat diamati dan dinilai dari waktu ke waktu Pendekatan ini lebih
menekankan pada bagaimana siswa belajar, berkreasi, termasuk melalui dari draft awal,
bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang siswa dinilai.
Supranata dan Hatta menyatakan dalam portofolio proses berbagai macam tugas yang setara atau
yang berbeda disajikan pada peserta didik. Siswa boleh memilih tugas-tugasnya yang dianggap
cocok untuk mereka atau guru memutuskan apa yang harus dikerjakan oleh siswa atau boleh juga
siswa bekerjasama dengan siswa lain dalam mengerjakan tugas tertentu.
Hasil kerja siswa dalam portofolio jenis ini biasanya proses pembuatan suatu karya atau pekerjaan
didiskusikan antara siswa dan guru maupun siswa dengan siswa lainnya. Proses ini akan membuat
semua pihak, guru maupun siswa mengenal kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik.
Dengan demikin guru dapat menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan
pekerjaan yang telah dilakukan.
Salah satu bentuk tujuan proses adalah portofolio kerja, yaitu bentuk yang digunakan untuk
memilih koleksi evidence siswa yang dilakukan dari hari ke hari Dengan demikian, portofolio kerja
dikembangkan untuk mengkoleksi seluruh pekerjaan siswa. Dalam dunia pendidikan hasil
pekerjaan siswa yang paling baik menjadi petunjuk apakah siswa telah menguasai kompetensi
yang telah ditentukan dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru, baik untuk
mengetahui pencapaian kompetensi dasar maupun indikator berbagai alat penilaian formatif. Hal-
hal yang harus dilakuakan siswa dan dinilai dalam portofolio kerja antara lain, proses pembuatan
draft, pekerjaan yang belum selesai, atau pekerjaan pekerjaan yang terbaik yang biasa dilakukan
peserta didik. Keberhasilan portofolio kerja tergantung kepada kemampuan untuk merefleksikan
dan mendokumentasikan kemajuan proses pembelajaran.
b. Tinjauan Hasil (Product Orientid).
Portofolio ditinjau dari hasil (Product Orientid) adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan
hasil terbaik yang telah dilakukan siswa, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai
evidence tersebut. Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokomentasikan dan merefleksikan
kualitas prestasi yang telah dicapai.
3. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran berbasis portofolio sebagai model pembelajaran
IPS Ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat
Terdapat beberapa kegiatan yang dilakaukan guru bersama siswa yaitu, mendiskusikan tujuan,
mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui tentang masalah-masalah di masyarakat dan
memberi tugas pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat
yang mereka anggap sangat berarti dan sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau di kaji hendaknya siswa mengkaji terlebih
dahulu pengetahuan yang mereka telah miliki tentang masalah-masalah di masyarakat, dengan
langkah sebagai berikut:
1) Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan
2) Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji
3) Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan
mengumpulkan informasi.
c. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber-sumber informasi berkenaan
dengan masalah yang dikaji, misalnya mencari sumber informasi melalui perpustakaan, kantor
penerbitan surat kabar, pakar, profesional (hakim, dokter, pengacara), organisasi masyarakat,
kantor legislative, lembaga pemerintah dan lainnya.
d. Membuat portofolio kelas
Dalam membuat portofolio kelas siswa dibagai menjadi beberapa kelompok untuk menentukan
masalah-masalah yang akan di diskusikan atau di persentasikan dengan teman sesama kelompok
mauapun kelompok lain.
e. Menyajikan portofolio (show case)
Penyajian portofolio dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio tampilan maupun
portofolio doumentasinya. Pelaksanaaan dapat dilakukan pada akhir semester satu atau akhir
semester dua tergantung situasi dan kondisi sekolah.
f. Merefleksikan pada pengalaman belajar
Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa, guru melakukan upaya evaluasi untuk
mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik
yang dpelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
yang dilakukan guru atau peneliti didalam kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Karena permasalahan yang dihadapi dan diamati
oleh guru, maka solusinya dirancang berdasarkan kajian teori pembelajaran dan input dari
lapangan. Disamping itu pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru sebagai observer dan peneliti
sebagai pengajar.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk belajar observasi dan pendekatan
kuantitatif untuk hasil evaluasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di MA NW Keruak yang melibatkan kelas X-A yang terdiri 26 iswa.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
C. Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan I Minggu Ke: Bulan II Minggu Ke: Bulan III Minggu Ke: Bulan IV Minggu
Ke: Bulan V Minggu Ke:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usulan Judul Penelitian x
Studi Literan dan kepustakaan x
Penyusunan Bab I, II, dan III x x x x x X
Penyusunan Instrumen penelitian x
Pengambilan data x x x
Analisis dan pengelolaan data x X x
Penyusunan Bab IV dan Bab V x x
Bimbingan dan konsultasi x x x x x x X x x x x X x x x
Ujian Skripsi x x x
Penjilidan Skripsi x x
Bagan I
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
Keterangan:
M : Mean (rata-rata)
X : Nilai yang diperoleh masing-masing siswa
N : Banyak siswa
Ali Muhammad, (2003: 36). Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah tercapainya
ketuntasan belajar, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
KB = Ketuntasan belajar
P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 65 %
N = Banyaknya siswa
Ketuntasan belajar tercapai jika > 65 %, siswa mencapai nilai 65